Ayah, Cucu-cucumu Lapar!

Rate this item
(0 votes)
Ayah, Cucu-cucumu Lapar!

Hati Sayidah Fathimah as saat itu sedih, namun dia tahu apa obat kesedihan hatinya. Dia berpikir; aku akan pergi kepada ayahku untuk memperbarui pertemuan agar hatiku menjadi kuat kemudian kepadanya kukatakan, "Wahai Rasulullah, cucu-cucumu lapar dan..."

Sembari berpikir Sayidah Fathimah sudah berada di depan pintu rumah ayahnya. Dia mengetuk pintu. Rasulullah kepada Ummu Aiman berkata, "Bukalah pintu! Putriku ada di balik pintu!"

Ummu Aiman membuka pintu. Sayidah Fathimah as masuk dan duduk di samping ayahnya. Rasulullah Saw menanyakan keadaan Sayidah Fathimah, suami dan anak-anaknya seraya berkata, "Putriku! Tidak biasanya Engkau datang ke rumah kami pada saat ini. Apakah ada kesulitan?"

Sayidah Fathimah as menjawab, "Wahai Rasulullah! Apa makanan para malaikat?"

Rasulullah Saw bersabda, "Zikir [mengingat] Allah."

Sayidah Fathimah as bertanya, "Ayah, lalu apa makanan kita?"

Rasulullah Saw bersabda, "Demi Allah! Sudah satu bulan lamanya tungku di rumah keluarga Muhammad tidak menyala."

Kemudian beliau bersabda, "Wahai mata hatiku! Izinkan, Kuajarkan kepadamu lima kata yang diajarkan oleh Jibril kepadaku, sehingga dimudahkan urusanmu saat menghadapi kesulitan dalam kehidupan."

Sayidah Fathimah as berkata, "Saya akan mendengarkannya dengan baik."

Rasulullah Saw berkata, "Ketika menghadapi kesulitan, bacalah! "Ya Rabbal 'Awwalina wal Akhirin, Ya Dzal Quwwatil Matin, Wa Ya Rahimal Masakin, Wa Ya Arhamar Rahimin."

"Wahai Tuhannya orang-orang terdahulu dan yang akan datang, Wahai Pemilik kekuatan, dan Wahai Pengasih orang-orang miskin dan Yang paling Pengasih dari semua pengasih."

Sayidah Fathimah as mempelajari doa tersebut dan kembali ke rumahnya. Sayidina Ali kepadanya bertanya, "Apa yang terjadi?"

Sayidah Fathimah as berkata, "Aku pergi kepada Ayahku untuk meminta dunia, namun aku mendapatkan resep untuk akhirat."

Sayidina Ali as berkata, "Hari ini adalah hari terbaik dalam kehidupanmu!" (IRIB Indonesia / Emi Nur Hayati)

Sumber: Sad Pand va Hekayat; Sayidah Fathimah Zahra as

Read 1558 times