Harapan Dunia Islam Terhadap OKI dan Liga Arab

Rate this item
(0 votes)

Organisasi internasional al-Quds meminta Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengambil keputusan serius terkait aksi brutal Rezim Zionis Israel terhadap Masjid al-Aqsa di sidang luar biasanya nanti di kota Mekah, Arab Saudi.

Organisasi al-Quds Sabtu (11/8) distatemennya menyatakan, baru-baru ini ancaman serius terhadap Masjid al-Aqsa kian meningkat drastis. Israel mengancam akan membagi tempat dan waktu Masjid al-Aqsa antara umat Islam dan Yahudi. Al-Quds juga meminta peserta sidang Mekah membawa kasus pelanggaran Israel terhadap Masjid al-Aqsa ke organisasi internasional. Selain itu, al-Quds meminta OKI memperingatkan Israel dengan mengirim pesan kepada rezim ini khususnya terkait langkah provokatif Tel Aviv anti umat Islam dan pelanggarannya terhadap hak ibadah mereka serta perusakan warisan Islam.

Sidang luar biasa OKI akan digelar 14-15 Agustus 2012 di kota Mekah serta dihadiri oleh para pemimpin negara-negara Islam. Di tengah-tengah berlanjutnya kritik atas ketidakpedulian sejumlah negara Arab dan Islam soal krisis Palestina, Ibrahim al-Fani, direktur pusat riset dan dokumen al-Quds menyatakan Liga Arab tidak melakukan langkah-langkah yang menguntungkan rakyat Palestina. Ia menilai Liga Arab mengikuti kebijakan Amerika Serikat dan Rezim Zionis Israel.

Al-Fani juga menjelaskan bahwa Israel tengah berencana merusak Masjid al-Aqsa, di sisi lain negara-negara Arab dan Islam tidak memberikan rencana untuk menghadapi brutalitas Tel Aviv tersebut. Eskalasi sikap pasif OKI dan Liga Arab di kasus arogansi Israel di Baitul Maqdis serta upaya Tel Aviv merusak atau mengubah fungsi Masjid al-Aqsa terjadi di saat organisasi ini terpengaruh oleh dikte sejumlah anggotanya yang mengamini langkah intervensif dan pengobaran fitnah oleh Barat di Suriah.

Liga Arab dalam beberapa bulan lalu menggelar sejumlah pertemuan membahas krisis Suriah. Agenda sidang mereka ini sepenuhnya berisi langkah intervensi di urusan internal Suriah dan mendukung kelompok teroris yang merajalela di Damaskus. Kebijakan Liga Arab ini dimaksudkan untuk mempersiapkan arogansi Barat di Suriah dengan menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad. Padahal piagam Liga Arab melarang anggotanya untuk mencampuri urusan internal negara lain.

Rapor kinerja OKI juga tidak terlalu baik ketimbang Liga Arab. Kinerja organisasi ini akibat sikap sejumlah anggotanya tidak terlalu memuaskan di mata umat Islam. Sejatinya OKI tidak dapat dianggap berhasil menjalankan misinya seperti menjaga dan melindungi tempat-tempat bersejarah Islam termasuk Masjid al-Aqsa.

Selain itu, baru-baru ini disebabkan kinerja tak pantas sejumlah anggotanya, diprediksikan OKI akan bernasib sama seperti Liga Arab dan mulai berani mengintervensi urusan internal Suriah dan mengobarkan fitnah di negara ini. Sebelumnya para pakar politik telah memperingatkan kemungkinan terjadinya hal ini.

Meski demikian sikap pasif OKI dan Liga Arab terhadap brutalitas Israel malah membuat rezim ilegal ini kian congkak dan berani melanjutkan aksinya. Dalam kondisi seperti ini, opini publik mengharapkan Liga Arab dan OKI melakukan langkah-langkah serius mendukung bangsa Palestina. (IRIB Indonesia/MF)

Read 2430 times