Pembawa Panji Jihad Palestina itu Telah Pergi

Rate this item
(0 votes)
Pembawa Panji Jihad Palestina itu Telah Pergi

 

Mantan sekjen Jihad Islam Palestina, hari Sabtu (6/6/2020) mengembuskan nafas terakhir pada usia 62 tahun setelah setahun berjuang melawan sakit yang dideritanya.

Figur-figur pejuang unggul tidak pernah kurang dalam sejarah Palestina. Salah satunya adalah Dr. Ramadan Abdullah Shalah, pejuang yang sepanjang hidupnya gigih melawan pendudukan dan penjajahan rezim Zionis Israel atas Palestina.

Dr. Ramadan Shalah adalah seorang akademisi, politisi sekaligus pejuang Palestina yang dipercaya untuk memimpin Jihad Islam pasca gugurnya Fathi Shaqaqi karena teror Israel pada tahun 1995. Ia menjadi sekjen Jihad Islam hingga tahun 2018, kurang lebih selama 23 tahun.

Gerakan Jihad Islam berubah menjadi sebuah organisasi perlawanan yang lebih sempurna dari sebelumnya di masa Ramadan Shalah. Semasa hidupnya ia selalu menekankan perjuangan bersenjata melawan penindasan Israel, dan menolak segala bentuk rekonsiliasi serta perundingan dengan penjajah.

Oleh karena itu di masa Ramadan Shalah, Jihad Islam tidak berpartisipasi dalam dua pemilu yaitu tahun 1996 dan 2006, untuk membuktikan bahwa bukan saja mereka menentang rekonsiliasi dengan Israel, bahkan menolak bekerjasama dengan semua kelompok yang setuju dengan rekonsiliasi.

Sekalipun Ramadan Shalah tidak meraih kesyahidan, namun dia selama hidupnya selalu menjadi target utama serangan dan teror Israel dan Amerika Serikat.

Tidak lama setelah diangkat sebagai Sekjen Jihad Islam pada 27 November 1995, pemerintah Amerika memasukkan nama Ramadan Shalah ke dalam daftar hitam, dan atas keputusan pengadilan di Florida, ia didakwa melakukan 53 kejahatan di antaranya terlibat dalam aksi teror, melawan Israel, memimpin kelompok jihad Palestina, melakukan aktivitas gerilya, dan pemboman.

Pada tahun 1998, pemerintah Amerika menetapkan hadiah 5 juta dolar bagi siapapun yang bisa menangkap Ramadan Shalah, dan sejak saat itu ia dikenal sebagai pria 5 juta dolar. Selain itu karena peran efektifnya mendukung perjuangan rakyat Palestina, Ramadan Shalah menjadi buron Biro Investigasi Federal Amerika, FBI.

Semua langkah yang dilakukan pemerintah Amerika terhadap Ramadan Shalah lebih dari yang lainnya telah membuktikan bahwa mantan sekjen Jihad Islam itu memainkan peran kunci dalam pembentukan, dan penyempurnaan perlawanan Palestina terhadap Israel.

Poin penting lainnya, Ramadan Shalah selalu memposisikan dirinya dalam perjuangan Palestina sebagai seorang nasionalis, bahkan tokoh lintas negara dalam poros perlawanan, bukan sebagai seorang politisi yang merupakan bagian dari Jihad Islam, semata.

Menyusul kepergian Ramadan Shalah, bukan hanya Jihad Islam dan Hamas, bahkan Fatah, Pemimpin Otorita Ramallah, Mahmoud Abbas, dan Hizbullah Lebanon secara terpisah menyampaikan belasungkawa, dan menyebut kepergiannya sebagai kerugian nasional.

Hamas menyebut Ramadan Shalah sebagai pahlawan besar Palestina, dan merupakan salah satu pemimpin jihad dan perlawanan Palestina. Hamas menegaskan bahwa Ramadan Shalah adalah teladan kesabaran dan ketabahan, ia adalah legenda jihad dan kerja keras bagi Islam dan Palestina.

Pemimpin Otorita Ramallah Palestina, Mahmoud Abbas menyebut meninggalnya Ramadan Shalah sebagai sebuah kehilangan salah satu pilar kokoh nasional Palestina.

Maka tanpa diragukan, kepergian Ramadan Shalah menjadi kerugian bagi bangsa Palestina, namun perjuangannya dapat dipastikan akan terus mengalir dan dilanjutkan oleh tokoh-tokoh besar Palestina yang lain termasuk Sekjen Jihad Islam sekarang Ziad Al Nakhale. 

Read 703 times