Print this page

Iran Tanggapi Laporan Tahunan AS Mengenai Terorisme

Rate this item
(0 votes)
Iran Tanggapi Laporan Tahunan AS Mengenai Terorisme

 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Sayid Abbas Mousavi dalam menanggapi laporan tahunan AS tentang terorisme, mengatakan Iran merupakan korban terorisme yang diciptakan dan didukung oleh AS.

"Republik Islam menolak dan mengutuk laporan tahunan AS tentang terorisme karena secara terang-terangan melemparkan kesalahan kepada pihak lain, kebohongan murni, dan standar ganda dalam perang kontra-terorisme," tegasnya dalam sebuah statemen pada Kamis (25/6/2020) malam seperti dikutip IRNA.

Dia mencatat bahwa AS sebagai sponsor utama terorisme negara dan pendukung utama rezim penjajah Zionis, tidak dalam posisi untuk mengklaim dirinya sebagai pihak yang memerangi terorisme.

“Sejarah beberapa dekade terakhir dengan jelas menunjukkan bahwa AS memainkan peran dalam kemunculan beberapa kelompok teroris atau bahkan mendukung mereka, sebagaimana yang diakui oleh beberapa pejabat AS,” ujar Mousavi.

“Selama kampanye pilpres, Presiden AS saat ini Donald Trump secara terbuka mengakui bahwa pemerintahan sebelumnya telah menciptakan Daesh dan kelompok teroris lainnya,” tambahnya.

Mousavi menegaskan bahwa tindakan pengecut dan teroris rezim AS dalam membunuh Letnan Jenderal Syahid Qassem Soleimani – sebagai pahlawan dalam perang kontra-terorisme – adalah contoh nyata dari kejahatan teroris rezim AS.

“Iran adalah korban terbesar dari tindakan teroris yang dilakukan lewat dukungan langsung atau tidak langsung pemerintah AS. Iran telah kehilangan lebih dari 17.000 syahid di jalan ini dan akan selalu berada di garda depan dalam perang melawan terorisme di tingkat global dan regional,” tandasnya.

Menurut Mousavi, penerapan sanksi sepihak serta terorisme ekonomi dan medis yang dilakukan rezim AS terhadap rakyat Iran merupakan contoh terbaru dari aksi teroris Washington terhadap negara-negara independen di dunia.

Departemen Luar Negeri AS dalam laporan tahunannya tentang terorisme yang diterbitkan Rabu lalu, selalu menuding Republik Islam Iran sebagai sponsor terorisme.

Read 634 times