Penghinaan terhadap Alquran, Penghinaan terhadap semua Anbiyah as

Rate this item
(0 votes)
Penghinaan terhadap Alquran, Penghinaan terhadap semua Anbiyah as

 

Alquran diturunkan untuk membawa pesan-pesan Ilahi untuk memberi petunjuk kepada umat manusia. Akan menghantarkan umat manusia ke peradaban yang penuh cahaya, dan meninggalkan kehidupan yang gelap dan penuh dengan kezaliman. Pesan Alquran pada umat manusia adalah membebaskan manusia dari kegelapan menuju cahaya.

Dalam beberapa hari terakhir, pembakaran salinan Alquran di Swedia dan publikasi berulang kali kartun yang dikaitkan dengan Nabi Suci Muhammad Saw di sebuah media cetak Prancis telah memicu kemarahan dunia Muslim dan mendapat kecaman warga dunia yang mencintai kebebasan dan perdamaian. 

Mr. Morteza Najafi Ghodsi, salah seorang aktivis Alquran berkebangsaan Iran dan mantan direktur Dar al-Quran Allameh Tabatabai, turut bereaksi terhadap aksi pelecehan terhadap Alquran dan Nabi Muhammad saw. Ia menulis artikel berikut untuk para pembaca budiman ABNA: 

Penghinaan terhadap Alquran, Penghinaan terhadap semua Anbiyah as

oleh: Mr. Morteza Najafi Ghodsi

بسم الله الرحمن الرحیم

«يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ»

می‌خواهند نور خدا را با دهان‌های خویش خاموش کنند، ولی خداوند جز این نمی‌خواهد که نور خود را به تمام و کمال رساند، هر چند کافران را خوش نیاید.

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.

(Qs. At-Taubah: 32)

Sangat disayangkan, kembali kita sekali lagi menyaksikan perilaku penghinaan terhadap Alquran dan kesucian Nabi Muhammad saw di beberapa negara Eropa yang selalu mengklaim sebaga negara yang berperadaban, seperti  aksi pembakaran Alquran baru-baru ini di Swedia dan penerbitan kembali karikatur yang menghina Nabi Islam di salah satu media cetak Prancis. Aksi mereka telah melukai hati orang-orang yang beriman kepada ajaran para Nabi, dan perilaku bodoh seperti itu sama sekali tidak layak terjadi di lingkungan masyarakat yang beradab di kekinian. 

Intinya adalah, selain konspirasi dan upaya menciptakan permusuhan di kalangan pemeluk agama, mungkin juga memang terkait dengan persoalan ketidaktahuan mengenai Alquran, namun bagaimanapun, apa mungkin para pemeluk agama tauhid akan bungkam menghadapi tindakan jahil tersebut dan tidak menunjukkan kecaman yang keras?!

Jika penganut Kristen dan Yahudi tahu bahwa kisah-kisah terbaik dari nabi-nabi mereka juga diceritakan dalam Al Qur'an, dan tidak hanya sekali atau dua kali, tetapi berulang kali, maka mereka akan melihat dan menilai Alquran dengan cara berbeda.

Menarik untuk diketahui bahwa Alquran menyebut 26 nama nabi dengan memberi porsi terbesar adalah mengenai Nabi Musa as, sehingga namanya disebut 136 kali dalam 36 surah Alquran dengan total disebut berulang dalam 420 ayat.

Kisah Nabi Musa as dan peristiwa-peristiwa penting yang dilaluinya diceritakan secara rinci dalam Alquran sejak kelahirannya, dari kondisi menyedihkan anak-anak Israel di zaman Firaun hingga eksodus Nabi Musa as dari Mesir dan pernikahannya dengan salah seorang putri Nabi Syuaib as serta kisahnya fenomenal bersama Nabi Khidir as. 

Begitupun kisah mengenai dialog Nabi Musa as dengan Tuhan yang saat itu ia melihat cahaya Tuhan. Kisah saat ia diutus untuk menghadapi Firaun dan menyelamatkan kaum Bani Israel dari penindasannya. Kisah mengenai kesaktian tongkatnya dan para penyihir yang tunduk mengakui kenabiannya  di hadapan Firaun. Termasuk kisah pelarian Bani Israel dari Mesir, yang dalam pengejaran oleh bala tentara Firaun mereka berhasil diselamatkan dengan mukjizat terbelahnya Laut Merah, sehingga mereka bisa melaluinya dan kemudian menenggelamkan Firaun beserta bala tentaranya. Dan semua ini diceritakan dalam ratusan ayat-ayat Alquran.  

Begitupun nama Yesus (Nabi Isa as) disebutkan sebanyak 25 kali sebagai Yesus dan 13 kali sebagai Kristus. Begitupun kisah Bunda Maria sa dan kelahiran Yesus as dan semua keadaan Nabi itu juga disebutkan dalam banyak ayat Alquran dengan deskripsi terbaik. Bahkan ada surat dari Alquran dengan 98 ayat yang dinamai surah Maryam dan biografi wanita suci ini dan kelahiran Yesus as dan kemampuannya berbicara disaat masih bayi disebutkan sebagai mukjizat. Yesus as berkata, قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا (Sesungguhnya aku adalah hamba Allah yang telah memberikanku Alkitab dan menjadikanku Nabi). Begitupun ucapan-ucapan mulia Yesus as diabadikan dalam Alquran.  

Nabi Musa as dan Yesus as disebutkan dalam Alquran sebagai nabi Allah dengan penuh penghormatan dan kisah-kisahnya yang luar biasa tersampaikan dengan baik dan memberikan pencerahan. Justru penceritaan dengan penuh pemuliaan dan penghormatan pada kedua Nabi tidak terdapat dalam kitab Perjanjian, karena memang telah mengalami penyimpangan dan perubahan. Tidak jarang, Nabi Allah justru diperkenalkan dengan cara yang kurang sopan dan kadang disebut mereka adalah orang-orang yang berdosa. Sementara Alquran menganggap semua Nabi-nabi Allah sejajar dan diperkenalkan dengan penuh penghormatan, khususnya Nabi-nabi Ulul Azmi, seperit Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa as dan Muhammad saw  yang secara khusus disampaikan mengenai kepribadian dan martabat mereka.

Juga di dalam Alquran, nama Nabi Nuh as disebut 43 kali, Nabi Ibrahim as disebut 68 kali, Nabi Luth as sebanyak 27 kali, Nabi Adam as 25 kali, Nabi Yusuf as 27 kali, Nabi Ismail as 12 kali, Nabi Ishak as 17 kali, Nabi Syu'aib as  11 kali, Nabi Sulaiman as sebanyak 17 kali, Nabi Yaqub as 16 kali, Nabi  Yahya as 5 kali, Nabi Ayub 4 kali as, Nabi Saleh as 9 kali, Nabi Hud as  7 kali, Nabi Yunus as 4 kali, Nabi Daud as 16 kali, Nabi Harun as 20 kali, Nabi Uzair as satu kali dan Nabi Idris as, Nabi Ilyas as, Nabi Ilyasa as dan Nabi Zulkifli as masing-masing telah disebutkan dua kali.

Sementara nama yang mulia dan suci dari penghulu Anbiyah, yaitu Nabi Muhammad saw disebutkan 4 kali dan satu kali disebut Ahmad. Namun kata-kata seperti Rasulullah, utusan, Nabi, dan Umm juga disebutkan berkalli-kali dalam sejumlah ayat. 

Inti dan rangkuam dari sebagian besar ayat Alquran sebenarnya adalah menceritakan biografi para nabi, dan  karena itu betapa indahnya Rumi berpuisi dalam karyanya Masnawi:

Karena Anda mencari kebenaran dalam Alquran / bercampur dengan jiwa para nabi

Alquran adalah keadaan para nabi / ikan dari laut Kibria

Bacalah dan terima Alquran / para nabi dan orang suci adalah perwujudannya

Alquran sesungguhnya adalah kitab tauhid dan pengetahuan tentang Tuhan, yang diekspresikan dalam bentuk ajakan para nabi, dan tentu saja keyakinan akan kebangkitan dan hari kiamat - yang merupakan salah satu ajaran penting dari semua nabi - merupakan bagian penting dari ayat-ayat Alquran, sekitar 500 ayat Alquran. Ini terkait dengan aturan agama dan ibadah, dan sisanya adalah moralitas. Tentunya tidak perlu dikatakan lagi bahwa perjuangan para nabi adalah melawan orang yang arogan dan menegakkan keadilan serta mendorong orang-orang beriman untuk berjihad di jalan Allah swt dan syahid juga merupakan salah satu ajaran para nabi dan memerangi para penindas serta menyebarkan keadilan dan melindungi hak asasi manusia dan tidak saling menindas, sebagaimana yang ditegaskan oleh Alquran Alkarim. 

Jika seseorang ingin mengenal para nabi dengan benar, mengenal Nabi Isa as, mengenal Nabi Musa as, mengetahui Nabi Muhammad saw dan para Imam yang suci, seseorang harus mengacu pada Al-Qur'an. 

Alquran diturunkan untuk membawa pesan-pesan Ilahi untuk memberi petunjuk kepada umat manusia. Akan menghantarkan umat manusia ke peradaban yang penuh cahaya, dan meninggalkan kehidupan yang gelap dan penuh dengan kezaliman. Pesan Alquran pada umat manusia adalah membebaskan manusia dari kegelapan menuju cahaya. 

Lantas, sekarang kita melihat penghinaan terhadap Alquran, kitab yang sarat dengan cahaya, sejarah dan pesan para Nabi, betapa zalimnya hal tersebut pada hak kemanusiaan. Mereka ini adalah syaitan yang menginginkan manusia terus berada dalam kegelapan, sehingga dengan itu mereka dapat melanjutkan kekuasaan yang menindas. Namun mereka lupa, bahwa kehendak Allah swt yang menghendaki orang-orang benarlah yang akan berkuasa di muka bumi, yang hal ini bukan hanya disampaikan dan terdapat dalam Alquran, namun juga terdapat dan tersampaikan dalam Taurat dan Zabur. Sebagaimana yang termaktub dalam Alquran surah Al-Anbiyah ayat 105, «وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ» (Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh.)

Mereka yang zalim, penindas dan arogan harus mengetahui, Alquran telah menggambarkan mereka seperti bui di lautan, yang dengan cepat akan segera hilang dan semua upaya mereka menimbulkan fitnah tidak akan berhasil. 

«وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَيَّ مُنْقَلَبٍ يَنْقَلِبُونَ».

Read 798 times