Mencermati Pertemuan Rahbar dengan Pelajar

Rate this item
(0 votes)
Mencermati Pertemuan Rahbar dengan Pelajar

 

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei pada 13 Aban, Hari Nasional Iran Melawan Arogansi Global dan Hari Pelajar, bertemu dengan para siswa dan pelajar Iran.

Selama pertemuan ini Artin Saraidaran yang kehilangan tiga anggota keluarganya di insiden teror di tempat ziarah Shah Cheragh, Shiraz menjadi tamu istimewa Rahbar.

Rahbar menyebut 13 Aban sebagai hari bersejarah dan memberi pengalaman. Sejarah yang memberi pelajaran dan pengalaman karena di hari ini terjadi sebuah peristiwa yang abadi di sejarah dan tidak pernah terlupakan. Karena respon atas peristiwa ini menjadi pelajaran, dan oleh karena itu, peringatan hari besar ini membuat Amerika geram. Ayatullah Khamenei saat menyebut alasan masalah ini mengatakan, "Mengapa ? karena hari ini selain manifestasi kejahatan Amerika, juga manifestasi pukulan telak yang diterima AS dan menunjukkan bahwa negara ini bukannya tak terkalahkan."


Musuh dan mengenal musuh secara umum, dan isu Amerika secara khusus, merupakan isu yang sering diulang di pidato Rahbar. Dapat dikatakan bahwa di pemikiran Rahbar, isu Iran dan Amerika adalah masalah yang berakar dan mendalam. Menurut pandangan beliau, Iran dari sisi agama dan keyakinan, dari sisi pengalaman sejarah dan juga dari sisi politik dan diplomatik memiliki jarak dari Amerika.

Ayatullah Khamenei selama pertemuannya dengan para pelajar menyebutkan akar sejarah peristiwa 13 Aban. Peristiwa pertama adalah pengasingan Imam Khomeini. Imam Khomeini menolak undang-undang kekebalan hukum ribuan warga Amerika yang tingga di Iran, undang-undang yang diratifikasi di parlemen atas perintah Shah Reza Pahlevi. Imam Khomeini di sebuah pidatonya menguak masalah ini dan pidato pencerahan Imam ini menjadi alasan pengasingan beliau.

Peristiwa kedua adalah pembantaian pelajar di depan universitas yang terjadi pada tahun 1978 dan peristiwa ketiga terjadi satu tahun kemudian, yakni pada tahun 1979 yang terjadi setelah kemenangan Revolusi Islam. Di peristiwa ini pada mahasiswa menyerbu kedubes AS di Tehran dan menemukan dokuman yang menurut Rahbar menunjukkan apa saja yang dilakukan Amerika selama bercokol di Iran, yakni misalnya antara tahun 1328-1329 Hijriah Syamsiah, konspiasi dan pengkhianatan apa saja yang dilakukan Amerika.

Salah satu kasus konspirasi Amerika pada 19 Agustus 1953 dan penggulingan Mosaddegh. Rahbar mengatakan, "Mosaddegh optimis tentang Amerika, dia mempercayai mereka, dia bahkan menyukai mereka, dan dia berpikir bahwa pemerintah Amerika akan mendukungnya melawan Inggris. Tapi mereka menikamnya dari belakang."

"Pemerintahan Mosaddegh sebuah pemerintahan nasionalis...Ia bukan seorang agawaman dan juga tidak mengklaim Islamisme; Masalah sebenarnya adalah minyak. Minyak saat itu berada di tangan Inggris. Ia mengatakan minyak harus berada di tangan kita. Ini satu-satunya kesalahan Mosaddegh. Amerika kemudian mengkudetanya," ungkap Rahbar. Ayatullah Khamenei menyebut ini sebagai awal tantangan dengan Amerika dan mengatakan sejak saat itu, Amerika melakukan apa yang mereka bisa.

Pertemuan Rahbar dengan pelajar pada 13 Aban
Karakteristik anti-arogansi yang dimiliki Revolusi Islam telah menutup segala bentuk penyalahgunaan asing terhadap kepentingan nasional, dan meningkatkan tekad musuh untuk menghancurkan tujuan independensi pemerintahan Islam. Ayatullah Khamenei menyebut munafik klaim dukungan Amerika terhadap Iran dan mengatakan, dukungan Washington terhadap berbagai kelompok separatis di awal-awal revolusi, kudeta pangkalan Syahid Nojeh Hamedan, dukungan terhadap terorisme MKO yang menggugurkan ribuan orang di berbagai wilayah Iran, dukungan penuh kepada Saddam Husein selama perang Irak-Iran, serangan rudal dan penembakan terhadap maskapai sipil Iran di zona udara Teluk Persia dan gugurnya 300 orang, serta penghargaan kepada komando kapal perang yang menembak jatuh pesawat sipil Iran ini, termasuk konspirasi Amerika.

Ayatullah Khamenei mengatakan, selama fitnah tahun 2009 (1388 Hs), kalian terang-terangan mendukung pengobar fitnah; Sebelumnya Barack Obama menulis surat kepada Saya meminta kita saling bekerja sama, kami sahabat kalian, menurut pribahasa kami "Saya bersumpah tidak berencana menumbangkan kalian, tapi ketika fitnah 88 (2009) meletus, mereka mulai mendukung fitnah dengan harapan mungkin melalui fitnah ini mereka dapat mencapai hasil, membuat rakyat Iran tunduk, mengakhiri pemerintahan Republik Islam; Demikian kalian memperlakukan bangsa Iran.

Ayatullah Khamenei menekankan bahwa dalam sebagian besar insiden anti-Iran, terlihat jejak kaki Amerika, kesyahidan Jenderal Qassem Soleimani, sebagai contoh, bahwa Amerika mengakui dan bangga membunuhnya, ia bukan pahlawan nasional, tetapi pahlawan regional, dan juga dengan mendukung para pembunuh ilmuwan nuklir dan membekukan miliaran dolar aset Iran di Amerika dan negara-negara lain, mereka merampas bangsa Iran dari menggunakan aset mereka untuk mengurangi masalah mereka. Beliau menambahkan: "Lalu Anda berbohong sepenuhnya dengan penghinaan total dan mengklaim bahwa kami bersimpati dengan bangsa Iran?"

Ayatullah Khamenei
Mencermati peristiwa baru-baru ini di Iran, Ayatullah Khamenei mengingatkan: "Amerika hari ini sama dengan Amerika kemarin. Amerika hari ini adalah Amerika yang sama pada tanggal 28 Mordad, Amerika yang sama yang membantu Saddam, Amerika yang sama pada tahun-tahun sebelumnya, dengan satu atau dua perbedaan penting; Salah satunya adalah bahwa metode musuh menjadi lebih rumit; Kita harus memperhatikan ini, permusuhan adalah permusuhan yang sama, tetapi cara melakukan permusuhan telah berubah dan menjadi lebih rumit ... Kedua, pada hari itu - 28 Mordad dan sejenisnya - dan bahkan sampai awal dari revolusi, Amerika adalah kekuatan dominan di dunia, tetapi tidak hari ini;... Banyak analis politik di dunia percaya bahwa Amerika sedang menurun."

Ayatullah Khamenei menilai tanda-tanda penurunan yang jelas ini dalam masalah internal Amerika yang belum pernah terjadi sebelumnya di bidang ekonomi, sosial dan moral dan perpecahan berdarah dan berkata: "Menurut pendapat saya, salah satu tanda kemerosotan Amerika adalah berkuasanya orang-orang seperti presiden saat ini dan sebelumnya. Sebuah negara berpenduduk tiga ratus juta, tiga ratus beberapa juta, bunuh diri, seorang presiden, seperti Trump, yang oleh seluruh dunia menyebutnya gila; Kemudian dia lengser, seseorang yang menggantikannya juga sama, sekarang Anda tahu faktanya. Inilah penyebab kemunduran suatu bangsa; Inilah penyebab kemunduran sebuah peradaban.

Dari sudut pandang pemimpin Revolusi Islam, tidak ada yang lebih tinggi dari kemerosotan moral, kekejian dan kejahatan daripada orang-orang Barat yang mengajarkan aksi-aksi perusakan dan kerusuhan serta mengajarkan pembuatan bom molotov melalui media mereka. Tetapi: “Pemuda saat ini bersifat analitis; Ini adalah poin yang sangat penting, sangat terlihat. Anak-anak dan remaja kita memiliki suara dan ini adalah karakteristik Revolusi Islam; ... Jika tidak ada revolusi Islam, orang-orang muda kita - bukan remaja dan anak-anak sekarang; bahkan orang muda; Kaum muda, misalnya, berusia dua puluh hingga keatas, begitu sibuk dengan kesembronoan dan nafsu sehingga mereka tidak ingat untuk memikirkan masalah dasar negara.


Pemimpin Revolusi Islam menyerukan kepada kaum muda untuk merasa bertanggung jawab melawan pemboman besar-besaran dan berulang kali terhadap pikiran kaum muda Iran dengan hal-hal palsu dan berkata: Kalian harus merasa bertanggung jawab atas program musuh ini dan berusahalh untuk membedakan kebenaran dari kebohongan. Ayatullah Khamenei seraya mengingatkan kasus Shah Cheragh Shiraz, dan kemartiran siswa dalam kejahatan ini, kesedihan berat seorang anak berusia enam tahun yang kehilangan orang tua dan saudara laki-lakinya, dan kemartiran seorang santri muda di bawah siksaan, berkata: "Ini adalah bukan anak-anak kita, ini bukan anak muda kita, mereka ini siapa? Dari mana mereka mendapatkan instruksi? Mengapa orang-orang yang mengklaim hak asasi manusia ini tidak mengutuk mereka? Mengapa mereka tidak mengutuk kasus Shiraz? Mengapa mereka mengulangi kasus palsu, insiden palsu, ribuan kali di platform informasi mereka di internet, tetapi melarang nama Arsham di internet agar tidak muncul di platform internet? Mengapa? mereka pendukung hak asasi manusia? Inilah mereka. Mari kita kenali mereka; Kenalilah mereka."

Di bagian lain dari pidatonya, Pemimpin Revolusi Islam menunjuk tanda-tanda perubahan tatanan dunia dan menganggap garis dasar pertama dari orde baru adalah isolasi Amerika dan mengatakan bahwa dalam tatanan baru, Amerika tidak memiliki tempat penting dan terisolasi dan harus menarik tangan dan kakinya dari negara lain. Garis mendasar kedua; transfer kekuatan politik dan ekonomi serta budaya dan bahkan ilmiah dari Barat ke Asia.

Rahbar menambahkan, "Di tatanan baru, kondisi ini akan berpindah dari Barat ke Asia. Asia akan menjadi pusat keilmuan, pusat ekonomi, pusat kekuatan politik, pusat kekuatan militer; Kita berada di Asia. Garis dasar ketiga adalah ideologi muqawama dan front muqawama dalam melawan kekuatan arogan akan meluas, di mana inspiratornya adalah Republik Islam...Orang pertama di dunia yang mengatakan "tidak Timur dan tidak Barat" adalah Imam Khomeini. Saat itu kekuatan dunia terbagi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Beliau mengatakan tidak ini dan tidak itu. Seluruh negara terpaksa bergabung dengan blok ini atau blok itu. Mereka menyadari dirinya terpaksa membuat pilihan ini. Tapi Imam Khomeini mengatakan tidak ini dan tidak itu. Spirit ini, logika ini, ucapan kuat dan kokoh ini akhirnya menyebar. Hari ini di kawasan kita banyak yang menganggap dirinya berafiliasi dengan front muqawama, mereka kelompok muqawama, yakin atas resistensi dan mereka juga melakukan perlawanan.


Ayatullah Khamenei seraya melontarkan pertanyaan apa yang dikerjakan Iran di dunia baru dan apa posisinya, menyeru para pemuda untuk berpikir dan mempersiapkan diri menyambut dunia baru. Rahbar mengatakan, Iran yang tercinta dapat menempati posisi unggul di tatanan baru karena memiliki karakteristik unggul seperti sumber daya manusia yang cerdas dan potensial, sumber alam yang beragam dan besar, posisi geografi yang sensitif dan ungul serta yang terpenting logika tinggi pemerintahan dan peradaban.

Read 292 times