Perspektif Rahbar Soal Persatuan Dunia Islam

Rate this item
(0 votes)
Perspektif Rahbar Soal Persatuan Dunia Islam

Pada hari Rabu (6/12/2017) jajaran pejabat pemerintah Iran, duta besar negara Muslim dan peserta konferensi internasional persatuan Islam ke-31, bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar.

Dalam pertemuan itu, Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengucapkan selamat atas Maulid Nabi Muhammad Saw dan cucu mulia beliau Imam Jafar Shadiq as. Rahbar berharap, hari penuh berkah ini menjadi momen bagi umat Islam untuk memperhatikan kembali teladan Rasulullah Saw. Ayatullah Khamenei juga memaparkan penjelasan penting terkait kondisi terkini Dunia Islam dan masalah Al Quds.

Pada kesempatan itu, Rahbar menyebut Nabi Muhammad Saw sebagai Rahmatan Lil Aalamin dan menuturkan, wujud suci Nabi Muhammad Saw adalah rahmat. Rahmat ini meliputi seluruh pengikut beliau, juga kepada orang-orang yang menerima ajaran dan hidayahnya. Mereka berada dalam naungan rahmat Ilahi, dan ini adalah janji Allah Swt yang pasti akan terwujud.

Allah Swt dalam Surat Al A'raf ayat 156-157 berfirman, "....Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami". (Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka...."

Al-Quran
Rahbar menegaskan, hadiah Nabi Muhammad Saw untuk umat manusia adalah terselamatkannya mereka dari berbagai jenis perbudakan. Menurut Ayatullah Khamenei, rantai yang membelenggu leher, tangan dan kaki manusia serta membuatnya tidak bisa bergerak dan terbang, mencegahnya dari spiritualitas dan membuat hidupnya menjadi kelam, seluruhnya dilepaskan oleh Rasulullah Saw.

Ayatullah Khamenei menilai penindasan kubu adidaya dunia, penjajahan kubu imperialis, kesenjangan kelas, dan aristokrasi menindas serta congkak, sebagai perbudakan-perbudakan yang membelenggu umat manusia. Ia menegaskan, Nabi Muhammad Saw bangkit memerangi perbudakan-perbudakan ini dan sekarang seluruh bangsa dunia dapat melanjutkan jalan beliau, dengan syarat melakukan perlawanan dan menyelamatkan diri mereka dari perbudakan.  

Terkait konspirasi-konspirasi besar yang hari ini terus dilakukan oleh kubu adidaya dunia terhadap umat Islam, Rahbar menegaskan, seluruh konspirasi ini bisa dilawan dan digagalkan. Mengutip kisah Nabi Musa as dan Firaun dalam Al Quran, Rahbar menerangkan, Firaun di hadapan Musa adalah sebuah kekuatan besar yang memiliki kekayaan, potensi, senjata, uang dan selainnya.

Di sisi lain, Musa hanya seorang diri dan beliau memohon kepada Allah Swt, "....Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan Kami -- akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih". (Surat Yunus ayat 88)

Di ayat ke-89, Allah Swt menjawab permohonan Musa,  "Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui ".

Ayatullah Khamenei menyebut Amerika Serikat, rezim Zionis Israel dan seluruh kekuatan penyembah uang dan syahwat di dalam masyarakat Islam sendiri yang bergantung pada kubu adidaya dunia, sebagai Firaun-firaun modern. Rahbar menerangkan, seluruh kekuatan ini menyusun barisan menghadapi Islam dan jalan para nabi.

Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei
Rencana mereka hari ini, katanya, adalah melemahkan masyarakat Islam dengan menyulut perang mazhab di antara Muslimin di kawasan Asia Barat, sehingga mereka bisa menciptakan zona aman untuk Israel. Rahbar menyebut jalan untuk melawan berbagai konspirasi itu tidak lain adalah jalan yang ditunjukkan Al Quran, yaitu jalan perlawanan dan menolak tunduk pada orang-orang jahil.

Menurut Ayatullah Khamenei, sebagian penguasa negara kawasan, bahkan beberapa tokoh yang menjadi pion Amerika dan aktor perpecahan, adalah contoh orang-orang jahil dan tidak boleh diikuti. Rahbar mengatakan, kami sama sekali tidak punya keinginan untuk berkonflik dengan negara-negara Muslim, kami meyakini persatuan.

Rahbar menambahkan, kami bersyukur kepada Tuhan, karena Republik Islam Iran dan rakyatnya berhasil menghindari perpecahan dengan saudara-saudara Muslimnya dan mewujudkan persatuan dan persaudaraan dengan mereka. Dalam praktiknya, gerakan persatuan dan kecintaan pada persatuan, harus berhadapan dengan pihak-pihak yang menginginkan perpecahan dan perang, yang pada kenyataannya ingin menjalankan skenario Amerika di kawasan.

Ayatullah Khamenei mengungkapkan, kami nasihati mereka bahwa apa yang sedang dilakukan oleh beberapa negara kawasan hari ini untuk melayani Amerika, merugikan mereka sendiri dan akibatnya seperti yang diperingatkan Al Quran, "....mereka membinasakan diri mereka sendiri."

Rahbar juga menyinggung soal dimunculkannya gerakan-gerakan Takfiri di kawasan oleh musuh Islam dan menuturkan, di dalam kawasan kita sendiri, mereka membentuk kelompok-kelompok Takfiri yang mereka kira bisa menyulut perang mazhab. Namun Allah Swt menggagalkannya dan perang mazhab tidak terjadi, dan tidak akan pernah terjadi. Kita berdiri melawan provokasi-provokasi musuh dan segala puji bagi Allah Swt, kita berhasil.

Menurut Ayatullah Khamenei, masalah Takfiri adalah buah dari kepatuhan sebagian pihak terhadap musuh. Musuh ingin menyulut perang Sunni-Syiah, tapi Allah Swt menjadikan musuh-musuh kita idiot dan Daesh dengan seluruh pengkhianatannya terhadap Sunni dan Syiah, telah menjadi musuh semua Muslim.

Terkait perang Iran melawan Daesh di kawasan, Rahbar menuturkan, perang kita melawan pasukan Takfiri adalah perang melawan penindasan, perang melawan penyimpangan Islam, perang melawan kelompok barbar yang tak punya akhlak, peradaban dan hakikat Islam. Mereka membakar manusia hidup-hidup, mengulitinya, menawan keluarga-keluarga Muslim dan melakukan kerusakan politik, pelecehan seksual, korupsi, kerusakan moral dan segala bentuk kerusakan lainnya.

Rahbar menegaskan, ini adalah realitas, bahwa kami berperang dengan Takfiri. Jika Dunia Islam ingin meraih kemuliaan, jangan sampai kehilangan persatuan dan solidaritasnya. Jika Dunia Islam ingin mencapai kekuatan dan kemuliaan, maka harus berdiri melawan Zionisme.

Sekitar dua pekan lalu, seiring dengan berakhirnya operasi pembebasan kota Al Bukamal, benteng terakhir Daesh, bersamaan dengan diturunkannya bendera kelompok teroris dukungan Amerika dan Israel itu, dan dinaikkannya bendera Suriah, Mayjen Qassem Soleimani, Komandan Pasukan Quds, Korps Garda Revolusi Islam Iran, Pasdaran mengumumkan berakhirnya pendudukan "Pohon Terlaknat" ini.

Rahbar, di bagian lain paparannya menyinggung masalah Palestina dan menuturkan, hari ini, masalah Palestina menjadi prioritas politik Dunia Islam dan Muslim. Semua berkewajiban untuk membela, membebaskan dan menyelamatkan rakyat Palestina dan berjuang untuk mereka. Di saat yang sama, Ayatullah Khamenei menekankan kegagalan musuh dalam masalah Palestina dan mengatakan, klaim mereka ingin menjadikan Al Quds sebagai ibukota Israel, muncul dari kelemahan dan ketidakmampuan mereka.

al-Quds
Mereka akan menerima pukulan lebih besar dari langkah ini, ujar Rahbar, dan Dunia Islam akan bangkit melawan mereka. Dipastikan musuh tidak akan mampu meraih tujuannya dalam masalah Palestina, dan Palestina akan bebas, tidak diragukan Palestina akan merdeka. Cepat atau lambat hal ini akan terjadi dan perjuangan umat Islam untuk menyelamatkan Palestina, dengan izin Allah Swt akan membuahkan hasil.

Ayatullah Khamenei di akhir pidatonya menyinggung perlawanan luar biasa rakyat Iran dan menuturkan, rakyat Iran, dengan keberanian, keimanan, kesadaran, dan ketabahannya, berhasil melewati sekian banyak jalan terjal dan berliku.

Ia melanjutkan, semua harus tahu, seluruh sahabat kami di dunia harus tahu, musuh kami harus tahu, sepanjang perjalanan selama 38 tahun pasca Revolusi Islam, banyak permasalahan yang kami hadapi namun tidak mampu menjatuhkan rakyat Iran, padahal banyak bangsa di dunia yang gagal menghadapi permasalahan serupa.

Ayatullah Khamenei menjelaskan, dipastikan masalah-masalah yang diciptakan di masa depan, akan lebih kecil dan lebih sedikit di mata kami, dan kemampuan rakyat Iran untuk menyelesaikannya akan jauh lebih besar. Kami akan mengalahkan semua kesulitan dengan bantuan Allah Swt, musuh tidak akan bisa mengalahkan bangsa Iran dan terpaksa mundur.

Rahbar menegaskan, kami dengan izin Allah Swt akan berhasil melalui seluruh permasalahan dan menunjukkan kemuliaan Islam kepada seluruh bangsa Muslim, dan kami akan semakin meninggikan panji kemuliaan Islam atas kehendak Allah Swt.

Read 1153 times