Urgensitas Ibadah Haji Menurut Rahbar

Rate this item
(0 votes)
Urgensitas Ibadah Haji Menurut Rahbar

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei Rabu pagi (03/07) saat bertemu dengan jajaran penyelenggara haji menyebut ibadah haji sebagai kumpulan luar biasa dan unggul dari nilai-nilai yang dipuji Islam.

Di pertemuan yang digelar menjelang pengiriman kontingen jamaah haji Iran ke Baitullah, Rahbar menilai haji sebagai contoh kecil dari masyarakat Islami yang unggul dan manifestasi peradaban baru Islam.

Haji selain menjalankan perintah Ilahi dan melakukan ritual khusus agama, juga manifestasi penting kehidupan sosial Islam. Rahbar dalam pidatonya terkait hal ini mengisyaratkan sisi penting manasik haji seperti persatuan, persaudaraan dan kesetaraan, pertemuan umum di padang Arafah, Masharil Haram dan Mina serta tawaf dan sai.

Rahbar juga menjelaskan Bara'at atau berlepas tangan dari dari kaum arogan adalah ibadah dan kewajiban Islam, oleh karena itu kami sangat menekankan agar masalah ini dilakukan setiap tahun dengan cara terbaik.

Beliau menekankan, di samping gerakan politik agama, ada pula langkah-langkah politik non agama dan setan, seperti saat di ibadah haji ada yang menyerukan jangan memprotes Amerika atau jangan mengungkapkan baraat dari kaum musyrikin.

Manifestasi persatuan umat Muslim tak diragikan lagi merupakan salah satu manifestasi politik terpenting ibadah haji. Di acara bara'at dari kaum musyrikin, umat Muslim menunjukkan kepada musuh akan keagungan umat ini dan prinsip mereka berpegang teguh terhadap kekuatan tak terbatas Ilahi. 

Dalam perspektif pandangan ini, haji sebuah peluang untuk mengumumkan sikap atas isu-isu yang diterima umat Islam khususnya isu Palestina dan menjelaskan hakikat ancaman serta permusuhan terhadap umat Islam. Di kondisi saat ini, intervensi dan kehadiran Amerika di negara-negara Islam dan kawasan serta pembentukan kelompok teroris Takfiri merupakan masalah yang masih memberatkan geografi dunia Islam. Oleh karena itu, para peziarah Baitullah di ritual haji mereka memiliki tanggang jawab besar dan berbahaya menyampaikan pesan serta sikap dunia islam terkait ancaman dan bahaya ini.

Penekanan untuk menjalankan tanggung jawab ini mengindikasikan urgensitas wacana politik haji seperti persatuan, membela kaum tertindas dan bara'at dari kaum musyrikin. Rahbar dalam arahannya saat menyebut pentingnya wacana kunci ini menyebutkan indeks seperti bara'at dari kaum musyrikin sebagai sisi yang kerap dilalaikan di ibadah haji. Beliau menekankan, sisi politik haji merupakan salah satu karakteristik ibadah ini yang sesuai dengan tuntutan dan ajaran Islam. Oleh karena itu, politik haji sama dengan kewajiban agama dan ibadah.

Tak diragukan lagi haji, konsentrasi umat Muslim di padang Arafah, Masharil-Haram dan akhirnya Mina seluruhnya dibarengi dengan penolakan dan kebencian akan seluruh manifestiasi setan. Seperti yang dijelaskan Rahbar, permusuhan Amerika dan kubu arogan lainnya terhadap hakikat Islam sangat luas dan serangan brutal politik, sosial, budaya, ekonomi dan keamanan kubu arogan global terhadap bangsa Muslim menunjukkan kedalaman permusuhan mereka terhadap ajaran Islam.

Di kondisi seperti ini, sensitifitas penyelenggaraan acara bara'at dari kaum musyrikin tak diragukan lagi merupakan peluang berharga untuk menjelaskan hakikat Islam. Perhatian terhadap sisi ini dari manasik haji sejatinya indikasi komitmen masyarakat Islam terhadap sendi-sendi dan syariat Islam serta penolakan mereka menyerah tehadap arogansi musuh. Seperti yang dijelaskan Rahbar, hal ini akan menjadi sumber kemenangan dan kemajuan serta keselamatan umat Islam.

Selain sisi politik haji, Ayatullah Khamenei di bagian lain pidatonya mengisyaratkan isu keamanan haji dan mengingatkan tanggung jawab besar pemerintah Arab Saudi serta kewajiban berat untuk menjamin keamanan para jamaah haji tanpa melakukan pengamanan lingkungan serta dengan menjaga kehormatan dan martabat jamaah.

Menjaga kehormatan, keamanan dan martabat jamaah haji selama acara ritual haji merupakan salah satu tuntutan serius dan permanen Republik Islam Iran bagi seluruh jamaah haji khususnya jamaah asal Iran. Penekanan atas tanggung jawab ini mengingatkan poin ini bahwa keamanan haji berada di pundak pemerintah Saudi yang menguasai Haramain (Mekah dan Madinah) khususnya bahwa Arab Saudi dalam hal ini selama bertahun-tahun lalu telah melakukan kesalahan yang tidak dapat dikompensasi. 

Read 901 times