Hak Anak Dalam Islam (25)

Rate this item
(0 votes)
Hak Anak Dalam Islam (25)

 

Anak-anak di setiap negara adalah yang paling rentan dalam masyarakat, tetapi mereka yang anti Islam di Eropa mengorbankan anak-anak Muslim karena kebencian dan dendam mereka. Hasil dari penelitian seorang pakar ususan keluarga dan anak-anak menunjukkan bahwa anak-anak Muslim di Inggris selalu mengalami kekerasan rasis dan anti-Semit dan ini adalah bagian dari kehidupan sehari-hari anak-anak.

Kebencian dan rasisme meningkat sedemikian rupa sehingga beberapa anak Muslim bahkan takut pergi ke masjid. Menurut penelitiannya tentang intoleransi Muslim di Inggris, Saham al-Qassem, peneliti masalah keluarga dan anak-anak di Pusat Anak-anak Venus di London berdasarkan studinya terkait Islamphobia di Inggris di antara anak-anak mengatakan, "Banyak anak-anak yang  berbicara tentang fakta bahwa untuk menjadi Muslim harus melewati hari-harinya yang menakutkan."

Penelitian yang dilakukan bekerja sama dengan Kings University dan Islamic Social Support Centre di London,  dan menunjukkan bahwa anak-anak Muslim merasa tidak aman karena agama mereka. Dalam penelitian al-Qassem, ketakutan karena menjadi target adalah salah satu masalah terpenting dalam kehidupan sehari-hari anak-anak Muslim.

Siswa Muslim telah mengatakan dalam penyelidikan bahwa mereka akan diejek, jika mereka menganut kepercayaan agamanya dan bahwa mereka harus terus-menerus diperingatkan bahwa harus meninggalkan Inggris. Banyak siswa Muslim yang benar-benar terpukul secara psikis setelah menyadari bahwa sikap teman sekelas dan tetangga mereka terhadap mereka sangat berbeda dari sikap umat Islam itu sendiri.

Al-Qassem telah memperingatkan bahwa prasangka dan diskriminasi ini berdampak buruk pada anak-anak Muslim. Dia melihat dukungan dan kerjasama masyarakat berpengetahuan luas terhadap para korban prasangka dan diskriminasi sebagai cara yang efektif untuk menyelesaikan masalah ini.

"Kaum Muslim selalu menjadi sasaran persepsi Islam yang tidak realistis dan negatif, terutama dari mereka yang tidak memahami Islam. Mereka membayangkan anak-anak Muslim datang dari keluarga yang tertekan, tapi ini adalah kesalahan dan jauh dari kebenaran," ungkap Mihad Fahmi dari Komite Hak Asasi Manusia di Dewan Nasional Muslim di Kanada.

روزگار ترسناک کودکان مسلمان در کشورهای غربی
Penyebaran Islamphobia di Eropa terhadap anak-anak Muslim menunjukkan betapa calamnya kebencian masyarakat ini dan pendidikan generasi Eropa yang memiliki kebencian mendalam terhadap umat Islam. Di sisi lain, rasa percaya diri dan identitas anak-anak Muslim rusak sejak kecil. Salah satu kehormatan masyarakat Barat adalah toleransi dan kebebasan berekspresi. Dalam hukum negara-negara Barat dan dalam budaya mereka, diasumsikan bahwa kepribadian orang dan kepercayaannya dihormati.

Sementara Islamphobia di Eropa dan di negara-negara Barat bertentangan dengan klaim masyarakat Barat selama ini. Kelompok Islamphobia telah meluas ke anak-anak Muslim di masyarakat ini, berdasarkan studi oleh al-Qassem. Ini merupakan bahaya bagi masyarakat Eropa, karena kelanjutan situasi ini akan mengarah pada penguatan kelompok kanan ekstrem dan Islamphobia di Eropa.

Kelompok ini sekarang juga merupakan ancaman bagi solidaritas dan stabilitas budaya di negara-negara ini. Salah satu faktor yang diduga cenderung menarik sebagian pemuda Muslim di Eropa ke arus Takfiri dan teroris adalah frustrasi, diskriminasi dan penghinaan di masyarakat Barat. Pemerintah dan media Barat tidak mendapat untung dari Islamphobia.

Mereka mungkin membenarkan Islamphobia dengan menciptakan pelbagai kendala bagi minoritas Muslim, seperti larangan jilbab untuk wanita Muslim, atau membatasi mereka di berbagai pusat dan masjid Islam, tetapi dalam jangka panjang, memiliki dampak negatif dari kebijakan ini pada masyarakat Barat akan sangat besar. Kelompok Islamphobia akan menghilangkan masyarakat Barat dari rangkaian rasionalitas, toleransi dan membahayakan keamanan politik dan sosial mereka.

Perluasan Kelompok Kanan Ekstrem di Barat
Tentu saja, umat Islam di masyarakat Barat tidak pasif atau menyerah pada berbagai langkah yang ada saat ini dan mencoba memperkenalkan Islam yang damai, cintai dan menuntut keadilan kepada masyarakat Barat dalam berbagai situasi. Atribut moral yang paling penting dari Nabi Muhammad Saw, pamungkas para nabi dan utusan Allah yang terakhir adalah akhlak yang baik dan kelembutan. Al-Quran menekankan akhlak yang baik sebagai salah satu paling tingginya akhlak manusia.

Salah satu alasan paling penting untuk penyebaran Islam dari Timur ke Barat setelah 25 tahun dari penganggakatan Nabi Muhammad Saw adalah sosoknya yang baik hati dan penyayang. Nabi Muhammad Saw menyatakan dirinya sebagai bapak umat, tidak hanya pada masanya, tetapi untuk seluruh umat manusia hingga Hari Kiamat.

Muslim di Barat dalam beberapa tahun terakhir menambahkan kegiatan sosial mereka untuk melawan kelompok Islamphobia dan mengenalkan Islam sejati. Salah satu pusat dakwah umat Islam adalah mengenalkan pribadi Nabi Muhammad Saw. Pada hari-hari Natal, umat Islam di Eropa dan Amerika Serikat mencoba beberapa inisiatif seperti mengirim kartu ucapan selamat dengan kutipan dari ajaran Islam dan posisi Isa al-Masih as dalam al-Quran dengan berusaha menyebarkan semangat persahabatan dan kasih sayang di masyarakat Barat.

Kartu ucapan selamat berisikan pesan ayat-ayat al-Quran tentang Isa al-Masih as
Perhimpunan Pelajar Islam Iran di London, pada malam menjelang Tahun Baru membagikan kartu ucapan Natal dengan pesan dari ayat-ayat al-Quran tentang Nabi Muhammad Saw kepada tetangga Pusat Tauhid London. Salah satu anggota Pusat Quran di London Timur mengirim kartu pos yang dihiasi dengan ayat-ayat dari al-Quran tentang Nabi Isa al-Masih as dan gambar masjid al-Aqsa untuk memberi selamat kepada Paus dan Ratu Inggris, politisi, gerejawan, kolega dan tetangga Kristen. Dr. Mohammad Fahim, selama 10 tahun pada Malam Tahun Baru membuat 4.000 kartu ucapan selamat Natal dengan desain Masjid al-Aqsa dan ayat-ayat dari al-Quran kepada para pejabat, gereja dan mereka yang terhubung dengan mereka.

Dia mengatakan akan mengirim kartu pos ini ke keluarga kerajaan Inggris, anggota parlemen, gereja, universitas, Paus, para pemimpin dan tetangga Uni Eropa dan yang menarik, dia akan menerima jawaban yang menarik. Fahim mengatakan, "Saya bangga bahwa setiap tahun Ratu dan Perdana Menteri Inggris serta Paus merespon kartuku." Fahim berharap kartunya akan membantu menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam.

Read 825 times