Print this page

Islam dan Gaya Hidup (26)

Rate this item
(0 votes)
Islam dan Gaya Hidup (26)

 

Gaya hidup sehat merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kesehatan serta kemampuan seorang individu atau masyarakat. Kegiatan ini mencakup semua disiplin ilmu pengetahuan dan metode yang membantu menjaga kesehatan seseorang. Jelas bahwa keyakinan agama setiap masyarakat memiliki peran luar biasa dalam kesehatan orang-orang di tengah komunitas tersebut.

Dalam Islam, kesehatan jiwa dan raga memiliki nilai dan kedudukan yang tinggi dan demi mendorong masyarakat untuk giat menjaga kesehatan, agama ini menjelaskan dampak-dampak material dan spiritual serta pengaruh duniawi dan ukhrawi dari kegiatan itu.

Bahan makanan
Motivasi utama bagi kaum Mukmin untuk menjaga kesehatan adalah karena pengaruhnya dalam mengundang kasih sayang Tuhan dan membuat mereka menjadi orang-orang yang dicintai oleh-Nya. Kata-kata seperti kebaikan dan kebersihan, berkali-kali disebut dalam al-Quran sebagai indikasi dari pentingnya kesehatan jiwa dan raga menurut ajaran Islam. Mengingat raga sebagai tunggangan jiwa dan kesehatan juga berpengaruh langsung bagi jiwa manusia, maka banyak ajaran Islam yang dikemas dalam bentuk hukum menaruh perhatian terhadap masalah kesehatan dan kebugaran fisik.

Salah satu perkara yang memiliki peran utama bagi kesehatan manusia adalah tata cara dan pola konsumsi masyarakat. Perkara ini juga mendapat sorotan dalam Quran dan manusia dianjurkan untuk menjaga keseimbangan dalam mengkonsumsi makanan dan minuman. Dalam surat al-‘Araf ayat 31, Allah Swt berfirman, “… makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” Petunjuk ini merupakan sebuah pedoman kesehatan yang komprehensif, di mana berperan signifikan bagi kesehatan masyarakat.

Riset yang dilakukan oleh para ilmuwan menyimpulkan bahwa banyak penyakit bersumber dari penumpukan makanan yang tidak diserap oleh tubuh. Penumpukan itu sangat membebani kerja jantung dan organ-organ lain dan juga menjadi sumber atas berbagai jenis infeksi dan penyakit. Faktor utama penumpukan muncul karena banyak makan. Pola konsumsi seperti ini menimbulkan berbagai jenis penyakit seperti, diabetes, lemak darah, aterosklerosis, gangguan fungsi hati, serangan jantung, dan obesitas. Panduan Islam tentang pola makan tidak hanya menjamin kesehatan fisik, tapi juga menjaga kesehatan jiwa manusia. Imam Ali as berkata, “Barang siapa yang makan sedikit, kesehatannya akan lebih terjamin dan pikirannya juga akan tertata.” (Ghurar al-Hikam, hal 8803)

Rasulullah Saw dalam sebuah petunjuknya bersabda, “Jauhilah banyak makan karena hati menjadi keras dan membuat anggota tubuh lesu dalam beribadah serta menjadikan telinga tuli dari mendengar nasehat. (Mizan al-Hikmah, hadis 252) Imam Ali Ridha as juga berkata, “Barang siapa yang ingin sehat dan memiliki badan yang ideal, maka kurangilah makan malam.” (Mizan al-Hikmah, hadis 264)

Dalam tafsir Majma' al-Bayan dikisahkan bahwa Harun al-Rashid memiliki seorang tabib beragama Masehi dan ia terkenal ahli di bidang medis. Suatu hari tabib itu berkata kepada para ilmuwan Muslim, “Saya tidak menemukan sesuatu tentang ilmu kedokteran di kitab samawi kalian, padahal ilmu yang bermanfaat itu ada dua macam yaitu, pengetahuan agama dan ilmu badan.” Mendengar kritikan itu, seorang ilmuwan Muslim menjawab, “Allah telah menerangkan semua petunjuk medis dalam setengah ayatnya di al-Quran dan Rasul kami juga meringkas ilmu kedokteran dalam sebuah bimbingannya.”

Ilmuwan Muslim tersebut meneruskan, “Rasul Saw bersabda bahwa usus adalah gudang segala penyakit dan menahan diri adalah pemuka dari semua obat dan apa yang engkau biasakan untuk tubuhmu (dari kebiasaan benar dan baik), maka janganlah engkau ragu untuk melakukannya.” Ketika mendengar jawaban ini, tabib Masehi tersebut berkata, “Al-Quran dan Rasul kalian tidak menyisakan ilmu medis untuk Galenus (tabib terkenal Yunani).”

Tata cara dan pola mengkonsumsi makanan juga dijabarkan panjang lebih dalam sirah dan perkataan Rasul Saw dan Ahlul Bait as. Imam Hasan al-Mujtaba as ketika menjelaskan beberapa kiat bepergian berkata, “Makanlah dengan suapan kecil dan kunyahlah makanan dengan baik dan janganlah engkau menatap wajah orang lain yang sedang makan.” Imam Jakfar Shadiq as berkata, “Barang siapa yang mencuci tangan sebelum dan setelah makan, makanan itu telah diberi berkah di awal dan akhirnya, dan ia akan sejahtera selama masih hidup serta terjaga dari berbagai jenis penyakit.” Dalam sebuah riwayat disebutkan Rasulullah Saw melarang umatnya meniup makanan dan minuman panas dan dalam sebuah petunjuk lain, beliau bersabda, “Jangan biarkan wadah kalian tanpa penutup.” (Mizan al-Hikmah, juz 1, hal 41)

Salah satu cara lain yang membantu menjaga kesehatan adalah kebersihan dan kesucian. Kebersihan sangat penting sampai-sampai Rasul Saw menganggap hal itu sebagai bagian dari iman. Imam Ali as ketika menjelaskan dampak kesehatan bagi jiwa manusia, menilai hal itu sebagai faktor terbebasnya mereka dari kegelisahan jiwa dan mental. Beliau berkata, “Pakaian yang bersih akan menghilangkan kegelisahan dan menciptakan shalat yang bersih pula.” (Ushul al-Kafi, juz 6, hal 444, hadis 4)

Tema kebersihan dan kesucian sangat penting dan membuat kedua masalah ini menempati bab pertama dalam buku-buku fikih. Hal ini mengindikasikan bahwa tanpa menjaga kebersihan dan kesucian, banyak dari perbuatan manusia menjadi tidak sah. Rasul Saw menjelaskan pentingnya kebersihan lewat berbagai ungkapan dan dalam sebuah riwayat beliau bersabda, “Perbanyaklah membersihkan diri kalian agar Allah memperpanjang umur kalian.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Berusahalah untuk selalu bersih, karena Tuhan membangun Islam atas landasan kebersihan dan orang-orang yang kotor tidak akan pernah masuk surga.” (Nahj-al Fasahah, hal 112-113). Dari sabda tersebut dapat disimpulkan bahwa masalah kebersihan dan kesucian memiliki ruang lingkup yang luas dan tingkatan yang lebih tinggi.

Dari beberapa riwayat dapat dipahami bahwa menjaga prinsip-prinsip kesehatan akan membawa sejumlah dampak positif seperti, memperpanjang usia, meningkatkan kualitas kesehatan dan kemampuan manusia, menjamin kesegaran jiwa dan raga, mengundang kerelaan dan kecintaan Tuhan, membuat iman menjadi sempurna, menghidupkan hati, membawa berkah bagi rezeki, mencegah kemiskinan, dan menghilangkan kemalasan. Semua pedoman dan metode yang berguna untuk kesehatan jasmani manusia disebut kesehatan lahiriyah dan pribadi Rasulullah Saw merupakan teladan terbaik dalam masalah ini.

Kebersihan dan kesucian sangat penting diperhatikan sehingga al-Quran menyarankan kepada Nabi Saw untuk menjaga kebersihan pakaian. Dalam surat al-Muddathir ayat 4, Allah Swt berfirman, “… dan pakaianmu bersihkanlah.” Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah Saw membenci kesemrawutan dan bersabda, “Bersihkanlah pakaian kalian dan pangkaslah rambut kalian serta tetaplah dalam keadaan rapi dan bersih.” Allamah Thabathabai, penulis buku tafsir al-Mizan mengatakan, “Kebanyakan baju Rasul Saw berwarna putih dan beliau sendiri bersabda, ‘pakaikanlah baju putih untuk orang-orang yang masih hidup dari kalian dan dengan itu pula kuburkanlah mereka yang meninggal.’”

Baju putih memperlihat sisi yang kotor dengan jelas dan manusia juga akan segera bertindak untuk membersihkannya. Berkenaan dengan penampilan Rasul Saw, sebuah riwayat mengisahkan bahwa beliau adalah orang yang paling bersih, sangat teliti dalam membersihkan gigi, kepala dan wajahnya senantiasa bersih, rambut-rambutnya tersisir rapi, dan aroma harum selalu tercium dari beliau.” Salah satu bentuk menjaga kesehatan dan kebersihan adalah menyikat gigi dan berkumur-kumur. Setiap kali ingin tampil di hadapan publik, seseorang sangat dianjurkan untuk menjaga kebersihan pakaian, terutama rongga mulut dan gigi serta memakai parfum. Jangan membiarkan bau mulut menyiksa orang sekitar.

Menjaga kesehatan rongga mulut dan gigi merupakan salah satu kunci penting bagi kesehatan masyarakat dan sebagian besar bakteri memasuki badan lewat rongga mulut. Rasul Saw memberi contoh luar biasa dalam perkara tersebut dan bersabda, “Bersihkanlah gigi kalian karena perkara itu adalah sumber kebersihan dan kebersihan adalah sumber iman dan iman hadir bersama pemiliknya di surga.” Dalam hadis lain Rasul Saw bersabda, “Mulut-mulut kalian adalah jalan bagi al-Quran, maka bersihkanlah ia dengan bermiswak.” Rasul Saw juga memerintahkan umatnya untuk membersihkan sela-sela gigi karena hal itu akan menjaga kesehatan gusi.

Read 751 times