Ayatullah Musawi Ardabili
Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
إِنَّ هَٰذِهِۦٓ أُمَّتُكُمۡ أُمَّةٗ وَٰحِدَةٗ وَأَنَا۠ رَبُّكُمۡ فَٱعۡبُدُونِي
“Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku” (QS. Al-Anbiya’: 92)
Persatuan dan persaudaraan adalah rahmat Allah SWT yang paling berharga, dan Allah SWT dengan belas kasih-Nya telah mengingatkan kita.
وَٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَآءٗ فَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم بِنِعۡمَتِهِۦٓ إِخۡوَٰنٗا
“Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara” (QS. Al-Imran: 103)
Bagaimana seseorang dapat dikatakan mengikuti Nabi (SAW) dan melabeli dirinya sebagai Muslim yang terhormat akan tetapi tidak menghargai kehidupan, kehormatan dan sifat-sifat yang lain. Mereka yang menganggap bahwa dirinya membela Islam dengan jalan pertumpahan darah dan kekerasan, sebenarnya justru telah menipu orang-orang dan mereka digunakan sebagai alat bagi musuh-musuh negara Islam, yang berusaha mengeksploitasi mereka untuk keuntungan mereka sendiri. Dalam situasi dunia saat ini, dengan adanya perselisihan justru akan mencemari kehormatan, kebesaran, perdamaian, dan akan melemahkan status global Islam. Para pengikut Ahlul Bait Nabi (SAW) harus memperhatikan masalah penting ini lebih dari saudara-saudara Muslim lainnya. Kami merasa terhormat disebut sebagai pengikut Imam Ali (SAW). Penganut Syi’ah sebenarnya adalah mereka yang mengikuti jalan para Imam. Dia tidak diijinkan mencaci maki dan menghina orang lain, dan dilarang melaknat. Dan orang yang besar adalah yang bertahan demi apa yang bermanfaat bagi Islam dan Muslim, dan mendamaikan antara mereka, menyelesaikan perbedaan mereka, mengundang mereka untuk persatuan dan persaudaraan. Diharapkan bahwa semua Muslim, dan khususnya pengikut Ahlul bait Nabi (SAW), terkait situasi kacau ini, agar memberikan perhatian besar terkait konflik etnis dan juga mematuhi ajaran ilahi dan Nabi Suci-Nya. Semoga Allah SWT membalikkan makar mereka terhadap diri mereka sendiri.
Kantor Ayatullah Musawi Ardabili