Salah satu keistimewaan bulan Ramadhan adalah turunnya al-Quran kepada Rasulullah Saw di bulan ini. Untuk itu, al-Quran adalah ruh bulan Ramadhan di mana telah menambah nilai dan keagungan bulan mulia tersebut.
Al-Quran menjamin keselamatan manusia di dunia dan akhirat dan ia menjadi pedoman mereka di semua fase kehidupannya. Mengenai pentingnya kitab langit ini, Imam Ali as berkata, "Musim semi hati dan mata air ilmu adalah al-Quran. Tidak ada penerang untuk hati dan pikiran selain al-Quran."
Al-Quran memiliki program yang komprehensif untuk manusia dan mereka bisa membedakan jalan yang benar dan salah dengan memanfaatkan ajaran dan hukum-hukum yang terdapat di dalamnya. Dengan bimbingan al-Quran, manusia dapat meniti jalan kebahagiaan dan mencari keridhaan Tuhan.
Di Iran, salah satu kegiatan rutin selama Ramadhan adalah menggelar pameran al-Quran internasional yang mendapat sambutan luas dari masyarakat. Pameran ini menjadi ajang untuk memperkenalkan produk-produk yang berkaitan dengan al-Quran dan menjadi pusat diskusi untuk para pegiat al-Quran di Iran dan negara-negara Muslim, yang berpartisipasi di dalamnya.
Pameran al-Quran Internasional ke-27 di Tehran diadakan dari 5 sampai 21 Ramadhan di area seluas 38.000 meter persegi. Pameran ini menjamu pengunjung dari pukul 17:00 hingga 24:00 waktu Tehran. Motto pameran tahun ini adalah "Al-Quran, Makna Kehidupan." Kegiatan ini secara resmi dibuka pada 11 Mei lalu dan bertempat di Mushalla Besar Imam Khomeini ra Tehran.
Pembukaan pameran ini dihadiri oleh Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam, Sayid Abbas Salehi dan sejumlah tokoh agama dan budaya di Republik Islam Iran. Abbas Salehi dalam sambutannya mengatakan, "Pameran Internasional al-Quran adalah kesempatan besar untuk mengetahui tentang aktivitas al-Quran di negara-negara peserta." Dia menyebut al-Quran sebagai landasan untuk komunikasi sosial.
Pameran al-Quran Internasional ke-27 di Tehran.
Ketua panitia pameran al-Quran, Abdol Hadi Feqhizadeh dalam jumpa pers mengatakan kegiatan ini akan berlangsung selama dua pekan dengan motto "Al-Quran, Makna Kehidupan."
Pameran tahun ini diikuti oleh 18 lembaga pemerintah, 24 lembaga swadaya masyarakat, 18 universitas, 8 Hauzah Ilmiah, 12 perwakilan provinsi di Iran. Di bagian internasional, 10 negara termasuk Turki, Irak, Indonesia, Filipina, Afghanistan, Pakistan, Tunisia, dan Rusia, dan 7 lembaga asing yang fokus mempromosikan al-Quran, turut berpartisipasi dalam kegiatan tahun ini.
Pameran internasional ini diselenggarakan setiap tahun oleh Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran di bulan suci Ramadhan. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan al-Quran dan mengembangkan kegiatan yang berhubungan dengan kitab suci ini. Kegiatan ini menampilkan pencapaian terbaru yang terkait dengan al-Quran di Iran dan negara-negara lain serta berbagai produk yang didedikasikan untuk promosi kitab suci umat Islam ini.
Dari Tunisia, Universitas al-Zaytouna ikut berpartisipasi dalam Pameran al-Quran Internasional ke-27 di Tehran. Ia merupakan salah satu universitas terbesar di Dunia Islam yang terletak di kota kuno Kairouan. Pakistan menjadi tamu kehormatan untuk pameran tahun ini.
Dari Malaysia, pusat penulisan dan penerbitan al-Quran yang dikenal sebagai Yayasan Restu, menampilkan al-Quran dengan desain yang indah kepada publik Iran dan pengunjung. Dari Oman, partisipasi negara itu diwakili oleh Kementerian Wakaf dan Urusan Agama.
Forum Internasional Ahlul Bait – sebuah organisasi yang mewadahi para ulama, cendekiawan, dan pengikut Ahlul Bait as di seluruh dunia – berpartisipasi dengan dua stan di bagian internasional dan bagian penerbit. Forum ini memamerkan buku dan karya yang sudah diterjemahkan ke dalam puluhan bahasa dunia.
Ahmad Jones.
Salah satu stan lain yang banyak dikunjungi oleh pengunjung selama pameran adalah stan para muallaf. Stand ini menghadirkan seorang muallaf setiap malam untuk berbagi kisah tentang cara mereka mengenal dan masuk Islam.
Ahmad Jones, seorang muallaf dari Irlandia menuturkan, "Saya lahir di Irlandia di sebuah keluarga Kristen. Pada usia 10, saya pergi ke Tunisia untuk berwisata dan kebetulan bersamaan dengan bulan Ramadhan. Selama dua minggu di negara itu, saya terkesan dengan spiritualitas, kasih sayang orang-orang, dan nuansa Ramadhan. Bertahun-tahun kemudian, saya memiliki teman sekelas dari Irak dan ini mendorong saya untuk belajar lebih banyak tentang Islam dan akhirnya menjadi seorang Muslim."
"Saya telah menemukan jawaban logis untuk pertanyaan-pertanyaan mendasar kehidupan dalam al-Quran. Kitab ini memberi tahu orang apa tujuan hidup, apa tanggung jawab manusia dan bagaimana seharusnya hubungan sosial terjalin. Saya menemukan jawaban yang sederhana dan dapat dimengerti untuk pertanyaan-pertanyaan ini dalam al-Quran," ungkapnya.
Di bagian anak dan remaja, panitia menyediakan ruang yang lebih besar dari pameran tahun lalu dan memperkayanya dengan banyak program untuk memperkenalkan anak-anak dan remaja dengan al-Quran. Program itu mencakup kelas-kelas al-Quran, lokakarya kaligrafi, dan penuturan kisah-kisah al-Quran.
Stan milik Institution of Publication of Imam Khomeini menyediakan bagian khusus untuk anak-anak dan remaja, yang mendapat sambutan antusias dari pengunjung. Bagian khusus ini menyediakan hiburan yang sehat untuk anak-anak, membacakan kisah-kisah al-Quran, serta mengenalkan Imam Khomeini ra dan budaya Revolusi Islam.
Pameran ini juga menampilkan lebih dari 100 karya seniman kontemporer dan profesional Iran. Lukisan-lukisan dan foto-foto yang dipajang dalam event ini membawa pesan-pesan mengenai al-Quran.