Duta Besar Republik Islam Iran untuk Irak menegaskan sikap Tehran menentang proyek negara-negara Barat untuk memecah belah Irak.
Hassan Danaeifar, Dubes Iran di Baghdad dalam wawancara dengan surat kabar Irak, Al Sabah Al Jadid (14/12) menyoroti sikap Iran sebagai negara tetangga Irak dalam menghadapi konspirasi beberapa negara regional dan transregional untuk memecah belah Irak.
Ia menuturkan, "Rakyat Irak sebagai penentu nasib negaranya, harus waspada menghadapi konspirasi ini."
Danaeifar juga menyinggung penentangan pejabat pemerintah dan ulama besar Irak atas konspirasi memecah belah negara itu yang bersumber dari pemikiran Barat.
"Rakyat Irak tidak menerima proyek-proyek untuk membagi negaranya dalam bentuk apapun," ujarnya.
Dubes Iran di Irak menjelaskan tentang pembentukan komite bersama segiempat antara Iran, Rusia, Irak dan Suriah untuk bertukar informasi.
Ia menerangkan, "Mengingat tidak adanya keseriusan koalisi Barat dalam memerangi terorisme, tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat, komite segiempat ini akan berubah menjadi koalisi."
Terkait dukungan Iran atas reformasi yang dilakukan Haider Al Abadi, Perdana Menteri Irak, Danaeifar mengatakan, "Di tengah berlanjutnya krisis di negara ini, reformasi-reformasi saat ini akan menyebabkan kemajuan dan memulihkan situasi sulit Irak."
Menurut Dubes Iran di Baghdad, Iran menjalin hubungan baik dengan seluruh pihak di Irak, termasuk Syiah, Sunni, Arab maupun Kurdi.
"Dalam kerangka bantuan Iran atas Irak untuk memerangi terorisme, Tehran akan memenuhi kebutuhan militer Baghdad di bidang pelatihan, konsultasi dan bahkan mempersenjatai pasukan negara itu," pungkasnya.