Dewan Provinsi Basrah, Irak mengumumkan aksi boikot terhadap produk-produk Turki dan pemutusan kerjasama bisnis dengan perusahaan-perusahaan Turki di provinsi itu.
Situs Emirates-24 melaporkan, Ketua Dewan Provinsi Basrah, Sabah al-Bazouni pada Ahad (13/12/2015), mengatakan bahwa dewan melarang pelaksanaan semua proyek atau penandatanganan kontrak dengan perusahaan-perusahaan Turki, khususnya di sektor minyak.
Keputusan itu diambil sebagai reaksi atas pelanggaran kedaulatan Irak oleh Turki.
Dia menambahkan, sanksi itu juga mencakup perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi di Provinsi Basrah. “Mereka wajib menangguhkan kontrak produksi dan pelayanan, terutama di sektor minyak dengan perusahaan Turki,” tegas al-Bazouni.
“Jika Turki tidak menarik pasukannya dari Irak Utara, keputusan-keputusan lain akan dibuat termasuk melarang warga Turki turun di Bandara Internasional Basrah dan mencegah distribusi produk-produk Turki di wilayah itu,” tandasnya.
Ratusan warga Basrah sebelumnya menggelar aksi protes untuk mengecam kehadiran ilegal militer Turki di Mosul. Mereka juga menyuarakan perlawanan terhadap pendudukan asing di Irak.
Turki pada 4 Desember lalu, mengirim puluhan tentaranya ke daerah Bashiqa, Mosul dengan alasan melatih pasukan Peshmerga, Kurdi.