Membaca Pesan Haji Rahbar di Tahun 1433 H

Rate this item
(0 votes)

Hari ini (Kamis 25/10) di manasik Haji bertepatan dengan Hari Arafah (Wukuf). Hari Arafah merupakan kristalisasi ibadah dan keikhlasan hamba terhadap Tuhannya. Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei di pesan haji tahun ini bertepatan dengan Hari Arafah menjelaskan tujuan dan ambisi musuh dalam mengobarkan fitnah di Dunia Islam. Di pesannya beliau menekankan urgensitas menjaga persatuan dan solidaritas antara sesama umat Islam.

Pesan Rahbar yang dibacakan bersamaan dengan Hari Arafah, Ayatullah al-Udzma Khamenei menyebut ritual haji sebagai kesempatan penting untuk merenungkan dan mempelajari problematika Dunia Islam. Beliau berkata, nasib revolusi rakyat di kawasan dan upaya pemerintah yang dirugikan oleh revolusi ini guna menyelewengkan revolusi rakyat termasuk dari isu-isu penting Dunia Islam.

Kini musuh Islam mengincar persatuan umat muslim dan ibadah Haji tak diragukan lagi menjadi kesempatan besar guna merefleksikan persatuan dan keagungan umat Islam. Oleh karena itu, ritual Haji tak ubahnya sebuah usaha untuk mempelajari kapasitas dan kemampuan umat Islam serta mengarahkannya ke peran signifikan dalam menentukan nasib umat.

Apa yang ditekankan Rahbar di pesan hajinya tahun ini adalah salah satu isu paling urgen Dunia Islam yang tak dapat dipisahkan dari nasib umat Muslim itu sendiri. Isu tersebut adalah fenomena revolusi rakyat di Afrika utara dan kawasan.

Pilar utama kebangkitan rakyat di negara-negara ini yang telah berhasil menumbangkan sejumlah rezim despotik dan pelayan Amerika serta sekutu Rezim Zionis Israel adalah resistensi dalam melawan pemerintah despotik dan pengaruh Amerika Serikat. Hal ini menjadi awal dari perubahan besar yang dapat memperkokoh asas reformasi umat Islam yang besar. Maka tak heran jika musuh berusaha keras merusak asas ini.

Di pesan Rahbar diisyaratkan poin penting bahwa ambisi busuk Amerika, NATO dan Israel mendorong mereka memanfaatkan sejumlah kelalaian dan kekhawatiran untuk menyelewengkan gerakan pemuda muslim dan dengan nama Islam mereka saling mengadu pemuda muslim tersebut. Tak hanya itu, mereka juga mengubah jihad anti imperialisme dan Zionis menjadi aksi terorisme membabi buta di jalan-jalan untuk menumpakan darah umat Islam di tangan sesamanya. Dengan demikian musuh-musuh Islam akan selamat dari kebuntuan selama ini yang mereka hadapi. Di sisi lain, citra Islam dan kubu muqawama akan rusak.

Poin lain dari konspirasi musuh ini adalah peran pesuruh dan pelayan kubu arogan di kawasan dan salah satu bukti nyata adalah krisis di Suriah. Bukti-bukti kuat menunjukkan bahwa musuh Islam mengobarkan krisis guna menyelewengkan opini sebuah bangsa terhadap isu-isu penting negara mereka dan ancaman yang ada serta menfokuskan fenomena pertumpahan yang sengaja dikobarkan musuh Islam.

Sejatinya pengobaran perang saudara di Suriah dan pembantaian pemuda muslim oleh sesama mereka adalah kejahatan yang digelar Amerika Serikat, Israel dan negara-negara pelayannya. Motifnya adalah membalas dendam kepada pemerintah yang melawan penjajahan Israel selama tiga dekade dan membela kelompok muqawama di Palestina dan Lebanon.

Oleh karena itu, kini imperialis dunia gencar mengobarkan fitnah di tengah umat Islam dan berusaha keras memojokkan pejuang serta memadamkan jihad bangsa Palestina. Propaganda anti Islam pemerintah Barat dan dukungan mereka kepada penista kesucian Rasulullah Saw merupakan persiapan untuk mengobarkan perang saudara dan memecah belah sejumlah negara Islam.

Mengingat seluruh realita ini maka jamuan Ilahi di musim Haji harus dijadikan kesempatan untuk merenungkan dan mempelajari problematika dan isu-isu penting yang dihadapi Dunia Islam serta sumpah untuk berlepas diri dari kaum musyrik. Nasib dari revolusi rakyat kawasan dan upaya kekuatan yang terluka akibat revolusi ini untuk menyelewengkan tujuan suci kebangkitan rakyat juga tidak luput dari asas penting di musim Haji ini. (IRIB Indonesia/MF)

Read 3023 times