Agama-agama Abrahamik meyakini kedatangan seorang juru selamat dan berakhirnya penindasan.
Agama Islam, Kristen, dan Yahudi semuanya menjanjikan bahwa di akhir zaman, seorang sosok ilahi, dengan pertolongan Tuhan, akan membersihkan dunia dari penindasan dan menegakkan keadilan.
Kemunculan Al-Mahdi af dan Isa Al-Masih as di akhir zaman merupakan salah satu keyakinan terpenting umat Islam, yang secara jelas disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadis Ahlul Bait Nabi Muhammad Saw.
Selain itu, terdapat ramalan dalam kitab suci Yahudi dan Kristen tentang kemunculan seseorang yang akan menegakkan keadilan dan kejujuran.
Dalam artikel Pars Today ini, kami menjawab pertanyaan, Akankah kemunculan Al-Mahdi dan Al-Masih akan mengakhiri penindasan dan ketidakadilan?
1. Al-Qur'an dan Kemunculan Al-Mahdi
Dalam Al-Qur'an, meskipun Al-Mahdi tidak disebutkan secara spesifik, terdapat ayat-ayat yang menunjukkan janji ilahi untuk menegakkan keadilan global dan mengakhiri penindasan serta kerusakan.
Salah satunya adalah ayat 55 Surat An-Nur, "Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa."
2. Riwayat Ahlul Bait Nabi Muhammad tentang Al-Mahdi
Dalam hadis-hadis Nabi Muhammad Saw yang berulang-ulang disebutkan bahwa Al-Mahdi akan datang bersama Isa Al-Masih as di akhir zaman untuk menegakkan keadilan dan memberantas kezaliman dan kerusakan.
Salah satu hadis yang paling terkenal adalah dari Nabi Muhammad Saw yang bersabda, “Seandainya dunia ini hanya tinggal satu hari lagi, Allah akan mengutus seorang laki-laki dari Ahlul Bait-ku untuk memenuhinya dengan keadilan dan keadilan, sebagaimana sebelumnya dunia ini dipenuhi dengan penindasan dan kezaliman.” (Sunan Abu Daud: 4/106/4282)
3. Riwayat teks-teks Islam tentang kemunculan Nabi Isa
Kembalinya Nabi Isa adalah peristiwa yang persis sama dengan kemunculan Imam Mahdi yang diyakini umat Islam. Dalam Surah An-Nisa ayat 157 dan 158, Al-Qur'an menolak klaim bahwa Isa dibunuh dan berfirman: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Namun (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Hal ini juga dinyatakan dalam Surah An-Nisa ayat 159, "Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka."
Menurut para mufasir Al-Qur'an, berdasarkan hadis Nabi Muhammad Saw, Isa akan kembali ke dunia sebelum Hari Kiamat, sehingga tidak akan ada umat yang tersisa kecuali orang-orang yang beriman kepadanya. Juga, setelah kebangkitan, Nabi Isa menyertai Imam Mahdi untuk memerangi penindasan.
4. Taurat dan Injil
Dalam kita suci Yahudi dan Kristen juga memuat referensi tentang kemunculan seorang juru selamat universal yang akan menegakkan keadilan.
Dalam Injil, khususnya Kitab Wahyu, menyebutkan bahwa Nabi Isa akan kembali ke bumi untuk menegakkan pemerintahan Allah dan menghapus penindasan dan kerusakan. Taurat juga memuat nubuat tentang kemunculan seorang juru selamat di akhir zaman, yang kedatangannya akan menegakkan keadilan di bumi.