AS dan Strategi Menumbangkan Pemerintah Suriah

Rate this item
(1 Vote)

Media-media Barat gencar melakukan propaganda terhadap pemerintah Suriah dan habis-habisan mendukung upaya Barat untuk menumbangkan Presiden Bashar al-Assad.

Namun faktanya, Suriah sedang berjuang untuk mencegah penaklukan, eksploitasi, dan kontrol oleh Barat. Rakyat Suriah berjuang untuk tetap bebas dari campur tangan dan dikte Barat.

Sementara Amerika Serikat tidak mentolerir pemerintah yang tidak dapat dikontrol dan dikendalikan. Mereka ingin menggantikannya dengan rezim boneka dan tunduk pada kebijakan Washington. Hingga sekarang belum bisa diprediksi apakah Assad dapat bertahan dan menang. Rakyat Suriah memiliki peran dominan dalam menentukan masa depan negaranya tanpa intervensi asing.

Konflik terus berlanjut dan Barat semakin meningkatkan tekanannya terhadap Suriah sehingga negara Arab ini lebih cepat menyusul Afganistan, Irak dan Libya. Sebelumnya, Suriah tampak tenang dan damai sampai AS menciptakan kekacauan di negara itu pada tahun lalu. Kekerasan, pembunuhan massal dan penggulingan sebuah rezim adalah cara AS untuk mewujudkan ambisinya.

Konflik Suriah bukanlah sebuah pemberontakan, revolusi atau perang sipil, tapi sebuah kekacauan yang sengaja diciptakan oleh AS untuk mempertahankan hegemoninya di kawasan Timur Tengah dan menjamin keamanan rezim Zionis Israel. Washington mengatur segalanya dan tangan-tangan berlumuran darah mengontrol konflik di Suriah.

Akhir dari setiap strategi Barat adalah menyerukan perang penuh dan agresi militer jika metode lain gagal. AS akan melegalkan segala cara untuk mencapai ambisinya, termasuk memanfaatkan Al Qaeda sebagai pejuang sekutu. Mereka membantu merusak Libya dan melancarkan perang berdarah di Suriah. Al Qaeda akan digunakan selama diperlukan.

Klaim tentang destabilisasi Suriah dan Assad telah melarikan diri dari negara itu sengaja diciptakan. Perang propaganda mencoba untuk mengimbangi kegagalan militer. Dalam konfrontasi melawan pemberontak, pasukan Suriah secara konsisten menang.

Washington berkomitmen untuk membantu pemberontak Suriah. Menteri Pertahanan AS Leon Panetta bahkan mendesak tindakan internasional yang lebih agresif. AS sudah sampai pada kesimpulan bahwa diplomasi multilateral dan tekanan non-militer, dengan sendirinya tidak akan memaksa Assad untuk mundur atau memastikan bahwa kepentingan AS di Suriah dan kawasan akan terjamin.

Cara termudah bagi Barat untuk menghancurkan independensi Suriah adalah meloloskan resolusi di Dewan Keamanan PBB untuk menciptakan zona larangan terbang dan kampanye militer. Namun, jalan ini telah diblok oleh perlawanan yang gigih dari Rusia dan Cina.

Metode lain adalah membentuk sebuah koalisi dari luar PBB dan menyerukan serangan militer ke Suriah, seperti yang dilakukan dalam kasus Serbia dan Irak. Akan tetapi, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan kembali dukungan Rusia untuk Suriah, metode ini menimbulkan risiko pembalasan oleh Rusia dan Cina dengan cara yang mungkin sangat menyakitkan. Oleh karena itu, Barat mencari strategi lain seperti operasi rahasia dan serangan terorisme, termasuk penyusupan pasukan khusus dan aksi spionase. (IRIB Indonesia/RM/NA)

Read 1774 times