Pengadilan Tinggi Negara Bagian Kaduna di Nigeria pada hari Rabu (28/07/2021) membebaskan Sheikh Ibrahim Zakzaki, Sekretaris Jenderal Gerakan Islam Nigeria (IMN), dan istrinya dari semua tuduhan dan membebaskan mereka.
Putusan tersebut menyatakan bahwa dakwaan terhadap Sheikh Zakzaky yang disampaikan pihak jaksa tidak jelas dan tidak terbukti. Sheikh Zakzaky telah didakwa dengan tuduhan palsu selama empat tahun terakhir. Pengacaranya sebelumnya telah membantah semua tuduhan terhadap Allamah Zakzaky dan istrinya.
Pengumuman putusan Mahkamah Agung Kaduna ini merupakan kemenangan besar tidak hanya bagi Sheikh Zakzaky dan istrinya Zeenat Ibrahim, tetapi juga bagi Gerakan Islam Nigeria. Sheikh Zakzaky dan istrinya telah dipenjara sejak kejahatan Zaria pada tahun 2015.
Pada 13 Desember 2015, tentara Nigeria secara brutal menyerang para pelayat Imam Husein as di di Huseiniah Sahib al-Zaman, yang menewaskan sekitar 2.000 para pelayat Imam Husein as. Sheikh Zakzaky terluka parah dan salah satu matanya menjadi buta karena parahnya luka-lukanya, sementara matanya yang lain berada di ambang kebutaan.
Setelah itu, Sheikh Zakzaky selalu berada dalam kondisi terburuk di penjara, kehilangan layanan medis dan kesehatan dasar, serta kondisi kesehatannya kritis. Meskipun banyak upaya oleh pemerintah Nigeria untuk menekan Sheikh Zakzaky untuk mengakui dan menerima tuduhan palsu, Sheikh Zakzaky selalu berdiri teguh menjadi panutan kesabaran dan keteguhan.
Di sisi lain, dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak penangkapan Sheikh, tekanan terhadap Syiah Nigeria telah meningkat, kegiatan keagamaan dan upacara keagamaan seperti Tasua dan Asyura telah dilarang oleh pemerintah dan pertemuan mereka telah ditindas dengan keras. . Faktanya, pemerintah Nigeria telah berusaha selama bertahun-tahun untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kehadiran Syiah dari berbagai bidang sosial dan politik Nigeria.
"Pemerintah Nigeria sedang dalam misi dari Arab Saudi untuk memerangi Syiah dan menghilangkan pengaruh Sheikh Zakzaky di antara orang-orang Nigeria, dan mereka bahkan takut menyebarkan berita tentang tokoh Nigeria terkemuka ini," kata Omar Zaki, akademisi Universitas Nigeria.
Akar intensifikasi kebijakan pemerintah Nigeria terhadap Syiah di negara itu dapat ditelusuri dari pengaruh asing serta propaganda Islamophobia, yang menganggap setiap aktivitas Islam sebagai bagian dari aktivitas kelompok teroris ekstremis, terutama Boko Haram. Sementara sifat aktivitas Islam Sheikh Zakzaky dan Gerakan Islam Nigeria sangat jauh dari pandangan ekstremis kelompok teroris takfiri Boko Haram, yang telah menyatakan solidaritasnya dengan Daesh (ISIS).
Sebagai negara dengan populasi terpadat di benua Afrika, Nigeria adalah salah satu negara terpenting di benua itu dengan sumber daya minyak dan gasnya yang kaya. Hal ini telah menyebabkan dua sekutu AS di kawasan Asia Barat, Arab Saudi dan Israel, untuk memberikan perhatian khusus kepada negara besar Afrika itu dan mempengaruhi pemerintah Nigeria untuk mencoba menyelaraskan pemerintah Nigeria dengan kebijakannya, terutama penindasan terhadap Syiah Nigeria.
"Pemerintah Nigeria sedang dalam misi dari Arab Saudi untuk memerangi Syiah dan menghilangkan pengaruh Sheikh Zakzaky di antara orang-orang Nigeria, dan mereka bahkan takut menyebarkan berita tentang tokoh Nigeria terkemuka ini," kata Omar Zaki, akademisi Universitas Nigeria.
Faktanya, selama persidangan panjang Sheikh Zakzaky dan istrinya, rezim Saudi dan rezim Zionis mencoba dengan segala cara yang mungkin untuk mengamankan keputusan hukuma. Sheikh Adam Ahmad, salah satu wakil Sheikh Ibrahim Zakzaky mengatakan beberapa bulan lalu, "Selain tekanan rezim Zionis terhadap pemerintah Nigeria, serta campur tangan dalam proses pengadilan, rezim Al Saud dan Amerika Serikat juga terlibat dalam semakin panjangnya masa persidangan Sheikh Zakzaky dan istrinya.
Namun, semua upaya ini kini telah gagal dengan pembebasan Sheikh Zakzaky dan istrinya. Diharapkan dengan keluarnya Sheikh Zakzaky dan dimulainya kembali aktivitas keislamannya, semangat baru akan dihembuskan ke dalam tubuh Gerakan Islam Nigeria.