Berbagai negara Muslim memiliki tradisi unik di bulan suci Ramadhan, termasuk keragaman kuliner dan lainnya. Kali ini kita akan menelisik tradisi tersebut di Indonesia dan Malaysia.
Bulan suci Ramadhan merupakan bulan perayaan dan keceriaan bagi masyarakat Indonesia. Muslim Indonesia, negara Muslim terpadat di dunia, juga memiliki adat istiadat unik bulan ini. Sebelum masa pandemi Covid-19, masjid dan mushala lebih ramai dari sebelumnya dengan berbagai acara terutama qiraah Alquran dan pengajian.
Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan ada tradisi di kalangan masyarakat Sunda yang disebut "Munggahan". Tradisi ini mengumpulkan seluruh anggota keluarga dan saling meminta maaf sebelum masuknya bulan suci Ramadhan.
Di tempat lain ada tradisi Padusan yang biasanya diadakan oleh masyarakat Yogyakarta dan Jawa Tengah. Tradisi padusan merupakan wujud nasehat agama dan budaya tentang kebersihan baik dalam bentuk lahir dan batin.
Di kalangan masyarakat Betawi ada tradisi mengumpulkan semua anggota keluarga dalam bentuk makan bersama. Tapi seluruh kegiatan budaya tersebut tahun ini agak berbeda karena penyebaran pandemi Covid-19. Meskipun sebagain masyarakat masih melaksanakannya dengan prokes yang ketat, namun frekuensinya relatif berkurang dibandingkan sebelumnya karena Indonesia, sebagaimana negara lain menghadapi virus Corona.
Di Serambi Makkah ada tradisi Meugang yang masih lestari hingga kini. Sebelum Ramadhan dilakukan pemotongan hewan kambing atau sapi yang dibagikan untuk meingkatkan hubungan sosial. Konon tradisi ini berawal saat Sultan Iskandar Muda memimpin Kerajaan Aceh Darussalam. Banyak tradisi unik lain di berbagai daerah di Indonesia dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
Kuliner di bulan puasa juga memiliki keunikan tersendiri, terutama ketika berbuka dengan beragama jenis takjil. Makanan yang seringkali ada adalah kolak. Selain itu ada berbagai kue dan makanan tradisional lain untuk takjil berbuka puasa seperti apem, bubur sumsum dan lainnya. Tidak ketinggalan, buah kurma biasanya tersedia ketika berbuka puasa.
Masjid maupun Mushala yang menjadi tempat menunaikan shalat berjamaah, termasuk shalat Tarawih, biasanya dikirimi berbagai jenis makanan atau minuman oleh masyarakat di sekitar untuk para jamaah. Biasanya setelah shalat tarawih di berbagai daerah dilakukan pembacaan al-Quran secara bersama-sama yang disebut Tadarusan. Bahkan, Tadarusan di berbagai tempat berlangsung hingga menjelang sahur yang dilakukan secara bergiliran.
Di negara-negara Muslim kawasan Asia Tenggara seoerti Indonesia dan Malaysia, kebersamaan keluarga di bulan suci Ramadhan atau sebelumnya memiliki kedudukan sangat penting. Selain itu, pelaksanaan shalat berjamaah di masjid, terutama shalat Tarawih sebagai bagian paling penting dalam kehidupan mereka hingga saat ini. Tapi penyebaran Covid-19 mengubahnya. Ada sebagian tempat yang masih menjalankan shalat Tarawih berjamaah dengan menerapkan prokes yang ketat di daerah-daerah dengan tingkat penyebaran kecil, bahkan mendekati nol.
Di Malaysia, makanan di bulan suci Ramadhan juga sangat beragam sebagaimana di Indonesia. Dari segi budaya, termasuk kuliner, kedua memiliki banyak kesamaan. Di Malaysia ada Nasi Lemak yang tidak jauh berbeda dengan nasi uduk dengan lauk yang beraneka ragam. Nasi lemah biasanya dilengkapi dengan lauk ayam atau daging, telur dan ikan asin. Makanan favorit masyarakat Melayu ini juga menjadi santapan penting berbuka puasa ataupun sahur.
Selain itu ada juga Laksa, sejenis sup dengan mi dan berbagai bumbu serta lauk yang enak dan segar. Makanan ini juga mengadopsi budaya kuliner Cina dengan menggunakan mi sebagai salah satu bahannya. Ada banyak jenis variasi Laksa di Malaysia dan juga Singapura sebagaimana di Indonesia juga. Di Malaysia, makanan ini termasuk yang paling banyak dikonsumsi masyarakat di bulan suci Ramadhan.
Di Malaysia, sate menjadi salah satu menu makanan berat yang paling diminati masyarakat di bulan suci Ramadhan. Untuk hidangan pembuka, ada kolak yang juga tidak berbeda jauh dengan Indonesia.
Makanan lain yang paling digemari masyarakat Melayu di bulan suci ramadhan adalah Bubur Lambuk. Biasanya makanan ini dibagikan untuk berbuka puasa di berbagai masjid di Malaysia pada saat bulan suci Ramadhan. Perpaduan dari kuah daging dengan santan yang gurih menjadikan makanan yang sudah berusia seratusan tahun lebih ini termasuk deretan makanan favorit masyarakat Melayu.
Tradisi memasak makanan tradisional ini paling banyak diikuti oleh Masjid Kampung di negara bagian Malaka yang merupakan masjid tertua di Malaysia. Para juru masak masjid menyiapkan bahan baku bubur beras dari pukul 8:00 pagi hingga memasaknya pukul 4:00 sore dan membagikannya kepada orang-orang setelah melaksanakan shalat Isya dan tarawih di masjid.
Kecintaan masyarakat Muslim Indonesia dan Malaysia terhadap agama Islam membawa mereka menjalankan tradisi keagamaan yang sudah melebur dalam budaya masyarakatnya masing-masing. Ramadhan menjadi bulan penting untuk meningkatkan kualitas ibadah dan ketakwaannya.