کمالوندی

کمالوندی

 

Rezim Zionis Israel hingga sekarang mengabaikan aksi mogok makan dalam jangka waktu lama yang dilakukan oleh beberapa tahanan Palestina. Jika dibiarkan dan tidak dipenuhi tuntutannya, aksi tersebut bisa membahayakan nyawa para tahanan.

Jihad Islam Palestina segera menanggapi sikap rezim Zionis tersebut dan memperingatkan bahwa jika salah satu dari tahanan Palestina yang mogok makan gugur, maka kelompok perlawanan siap untuk memulai perang.

Khidr Habib, anggota senior Jhad Islam Palestina pada hari Selasa (9/11/2021) menyebut Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab penuh atas kehidupan para tahanan Palestina.

"Rakyat Palestina tidak akan meninggalkan para tahanan sendirian dan siap untuk memulai perang jika ada tahanan yang syahid," kata Khidr Habib seperti dilansir kantor berita Palestina, Sama.

Dia lebih lanjut menyinggung unjuk rasa yang diselenggarakan oleh Jihad Islam untuk mendukung para tahanan Palestina, dan mengatakan, para tahanan akan berhenti berjuang hanya setelah tuntutan mereka dipenuhi.

"Enam tahanan Palestina telah mogok makan sebagai tanggapan atas penahanan administratif yang dilakukan oleh penjara-penjara rezim Zionis dan Shabak (Shin Bet). Beberapa dari tahanan telah mogok makan selama lebih dari 115 hari. Periode kekalahan telah berlalu dan para tahanan tidak akan menyerah," pungkasnya.

Dalam beberapa bulan terakhir, mogok makan para tahanan Palestina telah meningkat sebagai protes atas penahanan administratif dan tuntutan agar dibebaskan dari penjara.

Laporan resmi menunjukkan bahwa sebagian besar tahanan dalam penahanan administratif adalah para tahanan lama yang telah dipenjara Israel selama beberapa tahun, dan saat ini mereka berjumlah sekitar 540 orang.

Penahanan administratif adalah semacam hukuman penjara tanpa pengadilan atau dakwaan dan tuduhan, di mana otoritas rezim Zionis bisa memenjarakan warga Palestina hingga enam bulan dan bahkan bisa memperpanjang penahanan itu hingga waktu yang tak terbatas.

 

Kepala Kantor Hubungan Arab-Islam Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) Khalil al-Hayya mengatakan, Hamas bangga dengan hubungannya dengan Republik Islam Iran dan tidak akan pernah menyembunyikannya.

Dia menegaskan, dukungan Iran telah memperkuat perlawanan Palestina.

"Iran mendukung Hamas dalam segala bentuknya dan dukungan ini terus berlanjut. Dukungan Iran merupakan faktor yang berkontribusi dalam membantu kekuatan dan kemampuan perlawanan di Palestina," kata al-Hayya seperti dilansir Farsnews, Selasa (9/11/2021).

Dia lebih lanjut menyinggung negara-negara yang melakukan normalisasi hubungan dengan rezim Zionis Israel.

"Negara-negara, individu atau lembaga yang telah menormalkan hubungan mereka dengan Israel sebenarnya telah menikam rakyat Palestina dari belakang," ujarnya.

Pejabat Hamas di Iran
Kepala Kantor Hubungan Arab-Islam Gerakan Hamas lebih lanjut menyinggung pertukaran tahanan dengan Israel dan menuturkan, Hamas memisahkan kasus pertukaran tahanan dari kasus mengakhiri blokade.

Namun menurutnya, rezim Zionis telah menghalangi pertukaran tahanan.

Al-Hayya juga mengkritik koordinasi keamanan Otoritas Palestina (PA) dengan rezim Zionis Israel.

"Hari ini, Otoritas Palestina telah menjadi beban bagi rakyat Palestina," pungkasnya. 

 

Sebuah kelompok Lebanon yang menamakan diri Freedom Movement mengaku telah menyandera dua mata-mata internasional Dinas Intelijen rezim Zionis Israel, Mossad.

Stasiun televisi Al Jazeera, Jumat (5/11/2021) menayangkan detail video larinya enam tahanan Palestina dari penjara Gilboa Israel, yang di dalamnya memperlihatkan sebuah kelompok bernama Freedom Movement mengumumkan telah menawan dua perwira Mossad, saat sedang melaksanakan tugas keamanan rahasia luar negeri.

Di dalam video itu nampak seorang agen Israel bernama David Ben Rozi mengenakan pakaian tahanan di sebuah lokasi yang tidak diketahui, dan mengaku sebagai seorang ilmuwan di bidang petrokimia.

David Ben Rozi mengatakan, "Kami dua orang Israel berada di sini. Kami membutuhkan pertolongan."

Freedom Movement tidak menyebutkan lokasi penangkapan dua agen Mossad tersebut, dan hanya akan membebaskan keduanya jika tahanan-tahanan Palestina dibebaskan oleh Israel.

Situs berbahasa Ibrani, Nziv.net seperti dikutip Jewish Press menulis, "Personel Mossad ditangkap saat sedang menjalankan misi keamanan luar negeri."

Sampai sekarang Israel secara resmi belum memberikan komentar atas video tersebut, dan menanggapi tuntutan dari kelompok Freedom Movement. (

 

Salah satu pos pemeriksaan militer rezim Zionis Israel di dekat kota Ramallah, Tepi Barat, menjadi sasaran penembakan.

"Sebuah pos pemeriksaan militer Israel di dekat kota Ramallah, Tepi Barat ditembaki sejumlah warga Palestina," tulis media Israel, Sabtu (6/11/2021).
 
Menurut media Israel, setelah melakukan aksi penembakan, para pelaku berhasil melarikan diri dari lokasi kejadian.
 
Pada hari Jumat, Kementerian Kesehatan Otorita Ramallah Palestina mengabarkan gugurnya seorang remaja Palestina berusia 13 tahun karena ditembak tentara Israel di timur Nablus.
 
Menurut keterangan Kemenkes Otorita Ramallah Palestina, remaja Palestina ini gugur setelah peluru tentara Israel menembus perutnya.
 
Remaja Palestina tersebut adalah warga kota Nablus, dan ditembak tentara Israel saat mengikuti unjuk rasa anti-pembangunan distrik Zionis di timur kota itu. 

 

Seorang analis Zionis dalam catatannya di surat kabar Haaretz menulis, atas beberapa alasan, rezim Zionis Israel sudah menandatangani surat penghapusan dirinya dari peta dunia.

Rogel Alpher, Senin (1/11/2021) dalam artikelnya yang dimuat Haaretz menulis, "Israel sudah menandatangani surat kematiannya, dan tinggal menunggu waktu."
 
Ia kemudian menjelaskan beberapa alasan, di antaranya, Israel adalah "Pemerintah Apartheid dan Dua Bangsa" yang dikuasai mayoritas Yahudi, dan sebagian besar mereka bukan hanya mendukung berlanjutnya pendudukan Palestina, bahkan bekerja sama dengan Israel. Dari sisi teori, dan praktik, mereka melanjutkan dukungannya.
 
Alasan lain yang akan mengahapus Israel dari peta adalah gerakan dukungan terhadap Benjamin Netanyahu, mantan Perdana Menteri Israel, yang merupakan gerakan rasis, fasis dan anti-demokrasi, dan gerakan kelompok kiri yang terus melemahkan dirinya sampai binasa.
 
Berikutnya adalah pecahnya perang, dan kemungkinan penembakan ribuan rudal ke Israel dari lokasi poros perlawanan, dan itu sedang terjadi. 

 

Seorang anggota Biro Politik Hamas mengatakan situasi sedang bergerak ke arah ketegangan yang lebih besar dengan musuh Zionis.

Zaher Jabarin, seperti dilaporkan Pusat Informasi Palestina, Selasa (2/11/2021), menuturkan situasi di penjara-penjara Israel sedang kacau setelah enam tahanan Palestina kabur dari penjara Gilboa dan ketegangan semakin meningkat dari waktu ke waktu.

"Sebagai kubu perlawanan, kami memantau dengan cermat situasi di penjara dan kami sudah menyampaikan kepada banyak negara bahwa masalah ini dapat menyebabkan ketegangan dan konflik baru," ujarnya.

Dia menegaskan kubu perlawanan dan rakyat Palestina tidak akan tinggal diam dalam menanggapi agresi rezim penjajah Quds.

Petinggi Hamas ini juga menyeru rakyat Palestina untuk membela para tahanan. Pada akhirnya kemenangan akan menjadi milik tahanan.

Otoritas penjara rezim Zionis memperketat langkah-langkah untuk menekan tahanan Palestina dan menerapkan hukuman yang berat terhadap mereka.

Langkah itu diambil setelah enam tahanan Palestina melarikan diri dari penjara Gilboa, yang kemudian ditangkap kembali oleh Israel. 

 

Deputi Politik Menteri Dalam Negeri Iran mengatakan, Amerika Serikat harus mengakui kekuatan regional Iran, dan mematuhi komitmennya.

Mohammad Bagher Khorramshad, Selasa (2/11/2021) menuturkan, Amerika Serikat harus takut dengan badai anti-AS dari bangsa-bangsa dunia akibat pelecehan dan sanksi yang dijatuhkannya.

Ia menambahkan, kemunculan Cina, perpecahan mendalam di AS atau krisis politik seperti pemilu terbaru di negara itu atau keluarnya pasukan AS dari Irak dan Afghanistan, serta kegagalan AS di Afrika, telah mendorong lahirnya era pasca-AS.

"Sebagian besar penduduk dunia mendukung era pasca-AS, karena penindasan yang dilakukan AS dalam beberapa dekade terakhir sangat parah dan tidak bisa ditolerir, maka balasan dunia atas penindasan ini mendapat sambutan," imbuhnya.

Menurut Khorramshad, selain perundingan, AS terus memberikan pukulan dan menerapkan sanksi lebih besar terhadap Iran. 

 

Ketua Kelompok Persahabatan Parlemen Iran-Indonesia menyerukan pelaksanaan pertemuan komisi bersama kerja sama ekonomi untuk memperluas hubungan ekonomi kedua negara.

Mohammad Mehdi Zahedi melakukan pembicaraan video conference dengan Ketua Kelompok Persahabatan Parlemen Indonesia-Iran, Nihayatul Wafiroh pada Selasa (2/11/2021) seperti dilaporkan situs parlemen Iran, icana.ir.

Berbica tentang hubungan aktif antara parlemen Iran dan Indonesia, Zahedi menuturkan parlemen Republik Islam menyabut baik penguatan hubungan parlementer dengan Indonesia di berbagai tingkatan.

"Memperhatikan peran dan posisi parlemen kedua negara, mereka dapat mengambil keputusan konstruktif di kancah regional dan internasional untuk memecahkan isu-isu yang terkait dengan dunia Islam dan tantangannya," tambahnya.

Sementara itu, Nihayatul Wafiroh mengatakan para legislator Indonesia memiliki keyakinan yang kuat untuk memajukan hubungan parlementer dengan Iran.

"Kami menyambut baik peningkatan level dialog antara anggota kelompok persahabatan parlemen kedua belah pihak," ucapnya. 

Selasa, 02 November 2021 20:43

Dua Ledakan Bom Mengguncang Kota Kabul

 

Puluhan orang tewas dan terluka dalam dua ledakan di ibu kota Afghanistan, Kabul.

"Dua ledakan beruntun di dekat rumah sakit militer Kabul menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai 35 lainnya, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis," kata sumber keamanan di Kabul seperti dilaporkan IRIB, Selasa (2/11/2021).

Ledakan itu terjadi di pintu masuk rumah sakit Sardar Mohammad Daud Khan, yang memiliki 400 tempat tidur di Kabul. Pasukan keamanan telah dikirim ke lokasi kejadian.

Seorang pejabat keamanan Taliban mengatakan kepada Reuters bahwa setidaknya 15 orang tewas dan 34 terluka dalam ledakan kembar pada 2 November.

Jumlah korban tewas diperkirakan akan bertambah karena sejumlah orang terluka parah.

Setelah Taliban berkuasa di Afghanistan pada Agustus lalu, sejumlah daerah, terutama Kabul, dilanda ledakan dan serangan bom bunuh diri. Masyarakat Afghanistan memprotes situasi yang tidak aman ini. 

Selasa, 02 November 2021 20:39

Azerbaijan Terima Rudal Derby dari Israel

 

Republik Azerbaijan baru-baru ini menerima rudal udara-ke-udara buatan Israel untuk pesawat tempur MiG-29.

Rudal tersebut adalah versi terbaru dari jenis rudal Derby (I-Derby ER) buatan perusahaan teknologi pertahanan rezim Zionis, Rafael, kata laporan media Azerbaijan berbahasa Rusia, Haqqin.az, Selasa (2/11/2021).

Rudal ini dibeli untuk Angkatan Udara Azerbaijan untuk dipakai di pesawat tempur MiG-29.

Sebelumnya, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev membantah adanya hubungan rahasia dengan rezim Zionis dan isu kehadiran Israel di Kaukasus Selatan, termasuk di daerah pengunungan Nagorno-Karabakh.

Dalam perang 44 hari dengan Armenia tahun lalu, Azerbaijan juga menggunakan secara ekstensif pesawat tanpa awak, Bayraktar dan juga drone bunuh diri IAI HAROP buatan Turki.