Menjaga Kehormatan Muslimin: Kisah Masjid Hamburg dan Imam Zaman a.f.s.

Rate this item
(0 votes)
Menjaga Kehormatan Muslimin: Kisah Masjid Hamburg dan Imam Zaman a.f.s.

 

Kemuliaan dan martabat umat Islam merupakan salah satu prinsip utama yang dijunjung tinggi dalam ajaran Islam. Prinsip ini tidak hanya tercermin dalam kehidupan individu, tetapi juga dalam representasi sosial dan budaya umat Islam di mata dunia. Kisah Ayatullah Burujurdi dalam pembangunan masjid dan pusat kajian Islam di Hamburg, Jerman, menjadi contoh nyata bagaimana menjaga kehormatan umat Islam di lingkungan global.

Kisah Ayatullah Burujurdi

Pada masa Ayatullah Sayyid Husain Burujurdi, muncul rencana untuk membangun sebuah masjid dan pusat kajian Islam di kota Hamburg, Jerman. Untuk merealisasikan proyek ini, Ayatullah Burujurdi mengutus seseorang ke Hamburg untuk membeli sebidang tanah yang akan dijadikan lokasi pembangunan. Setelah melaksanakan tugasnya, utusan tersebut kembali dan melaporkan bahwa ia telah membeli tanah. Namun, beberapa orang memberi tahu Ayatullah Burujurdi bahwa lokasi tanah tersebut kurang strategis dan tidak sesuai untuk mendirikan masjid yang representatif.

Mendengar hal ini, Ayatullah Burujurdi memanggil utusan tersebut dan berkata,_ “Saya dengar bahwa letak tanah yang Anda beli kurang layak dan tidak sesuai bagi sebuah masyarakat yang cenderung menilai dari sisi lahiriah. Jangan sampai di mata mereka, kita terlihat rendah dan hina. Di sana terdapat berbagai agama lain dengan tempat ibadah yang megah dan mewah. Karena itu, tidak layak bagi kita untuk membangun masjid yang kualitasnya lebih rendah dari tempat ibadah mereka.”_

Utusan itu pun menjawab, “Wahai Tuan, apakah Anda menghendaki saya membeli tanah di kawasan atas kota Hamburg dan di tepi pantai? Tempat di sana sangat mahal.”

Ayatullah Burujurdi dengan tegas menjawab, “Ya, belilah tanah di tempat yang layak. Saya akan menjamin dananya. Apakah Anda mengira bahwa Anda membeli tanah ini untuk saya pribadi? Tidak, tempat itu adalah untuk Imam Zaman (Imam Mahdi a.f.s). Oleh karena itu, bangunan ini harus berdiri di kawasan yang terhormat agar martabat Muslimin tetap terjaga dan mereka tidak menjadi bahan hinaan dan pelecehan.”

Pesan Moral dan Relevansi

Kisah ini mengajarkan pentingnya menjaga citra dan martabat umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pembangunan tempat ibadah dan lembaga pendidikan. Ayatullah Burujurdi memahami bahwa representasi visual dan lokasi strategis memiliki dampak besar terhadap pandangan masyarakat dunia terhadap Islam. Oleh karena itu, beliau tidak hanya memperhatikan aspek fungsional sebuah masjid, tetapi juga memastikan bahwa bangunan tersebut mampu mencerminkan kemuliaan dan kebesaran ajaran Islam

Perhatian Ayatullah Burujurdi terhadap detail pembangunan masjid di Hamburg menunjukkan bahwa menjaga martabat umat Islam adalah bagian dari dakwah yang efektif. Dengan mendirikan tempat ibadah di lokasi yang terhormat dan desain yang megah, umat Islam dapat menunjukkan identitas mereka dengan penuh kebanggaan. Kisah ini menjadi inspirasi bagi umat Islam di seluruh dunia untuk selalu memperjuangkan kemuliaan dan kehormatan agama dalam setiap aspek kehidupan mereka. 

Read 15 times