
کمالوندی
Rahbar Ucapkan Selamat Tahun Baru 1400 HS
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengucapkan selamat Nowruz kepada seluruh rakyat Republik Islam Iran dan semua bangsa yang merayakan Tahun Baru Hijriah Syamsiah (HS).
Ucapan selamat tersebut disampaikan dalam pesan dan pidatonya pada Sabtu (20/3/2021) pagi. Dalam pesannya, Rahbar menyinggung beragam masalah yang dihadapi pada tahun 1399 HS dan pandangannya mengenai tahun depan.
Berikut adalah pesan Ayatullah Khamenei menandai Tahun Baru Hijriah Syamsiah atau dikenal dengan Nowruz untuk tahun ini, 1400 HS:
بسم الله الرحمن الرحیم
الحمدلله ربّ العالمین و الصّلاة و السّلام علی سیّدنا محمد و آله الطاهرین
یَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ وَ الْأَبْصَارِ یَا مُدَبِّرَ اللَّیْلِ وَ النَّهَارِ یَا مُحَوِّلَ الْحَوْلِ وَ الْأَحْوَالِ حَوِّلْ حَالَنَا إِلَی أَحْسَنِ الْحَالِ.
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Semoga Allah Swt melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada Nabi Muhammad (SAW) dan keluarganya yang disucikan.
"Duhai Dzat Yang Membolak-balikkan hati dan pandangan, duhai Dzat Yang Mengatur malam dan siang, duhai Dzat Yang Mengubah daya dan semua keadaan, ubahlah keadaan kami pada keadaan yang paling baik."
Saya mengucapkan selamat kepada seluruh rakyat tercinta Iran atas datangnya hari raya Nowruz dan tahun baru Hijiriah Syamsiah (HS), khususnya kepada keluarga syuhada yang terhormat, keluarga veteran, para veteran dan orang-orang yang telah berkorban di jalan ini. Saya juga mengucapkan selamat atas hari raya ini kepada seluruh bangsa yang merayakan Nowruz.
Hari raya kita tahun ini bertepatan dengan hari-hari besar Sya'ban. Kita berharap, karena bertepatan dengan hari-hari besar Sya'ban, Insya Allah berkah yang banyak dari sisi materi dan spiritual akan dilimpahkan untuk tahun baru kita. Tahun 1400 HS adalah tahun yang diberkati karena ada dua pertengahan Sya'ban pada tahun ini, dan masyarakat akan merayakan kelahiran Imam Mahdi af sebanyak dua kali pada tahun ini.
Tahun 1399 HS berakhir dengan berbagai peristiwa, yang sebagian belum pernah terjadi sebelumnya. Salah satu peristiwa yang benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak biasa adalah fenomena Virus Corona, yang telah mempengaruhi kehidupan hampir semua bangsa.
Virus ini telah mempengaruhi sektor bisnis dan mata pencaharian, lingkungan belajar, komunitas religius, perjalanan, olahraga dan berbagai masalah negara lainnya, dan juga telah memukul sektor lapangan kerja. Namun yang lebih pahit dari semua ini adalah meninggalnya puluhan ribu warga tercinta kita, yang berarti bahwa puluhan ribu keluarga bersedih dan berduka.
Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan belasungkawa mendalam kepada semua keluarga yang tercinta dan saya mengungkapkan simpati saya kepada mereka. Saya berdoa, semoga Allah Swt memberikan kesabaran dan pahala kepada para keluarga yang ditinggalkan, dan memberikan rahmat dan pengampunan kepada mereka yang meninggal dunia.
Tahun 1399 HS, dari satu sisi adalah tahun munculnya potensi dan kemampuan bangsa Iran. Dalam menghadapi ujian besar ini, yaitu Virus Corona, rakyat tercinta kita –dari komunitas medis hingga para peneliti dan ilmuwan dan hingga setiap individu masyarakat, kelompok-kelompok jihad dan abdi negara– telah menunjukkan kemampuan besar mereka untuk menangani peristiwa pahit ini.
Meskipun dalam kondisi di bawah tekanan maksimum musuh pada masa sanksi dan tertutupnya berbagai jalan untuk menggunakan fasilitas di luar negara, namun rakyat kita, para ilmuwan kita, dokter kita, perawat kita, tenaga medis dan tenaga kesehatan kita, staf laboratorium dan radiologi kita, –mereka adalah orang-orang yang terlibat dalam perawatan masyarakat– telah mampu menorehkan pengalaman besar yang akan dikenang, dan menunjukkan potensi dan kemampuan besar mereka.
Rakyat Iran juga telah menunjukkan kemampuan mereka dalam menghadapi tekanan maksimum musuh. Musuh-musuh kita, terutama Amerika Serikat, berusaha membuat rakyat Iran bertekuk lutut melalui tekanan maksimum ini. Hari ini, mereka dan sekutunya, yaitu Eropa, secara jelas mengatakan bahwa tekanan maksimum telah gagal. Kita telah tahu bahwa mereka akan gagal, dan kita telah menuju untuk menggagalkan musuh dalam hal ini. Kami tahu bahwa rakyat Iran akan melawan. Namun hari ini, mereka sendiri sedang mengakui kegagalan tekanan maksimum ini.
Slogan tahun 1399 HS adalah "Tahun Lompatan Produksi". Jika saya ingin melakukan sebuah evaluasi dan penilaian berdasarkan semua laporan masyarakat, pemerintah dan berbagai lembaga dan dari berbagai sisi, yang sampai ke tangan kami, saya harus mengatakan bahwa slogan ini telah terwujud pada tingkat yang dapat diterima. Yaitu, lompatan produksi di sebagian masalah negara telah terealisasikan, meskipun tidak seperti yang diharapkan. Artinya, slogan ini terealisasi dalam pekerjaan-pekerjaan infrastruktur dan kontruksi serta sejenisnya. Oleh karena itu, hal ini tidak tampak pada ekonomi umum negara dan kehidupan masyarakat. Gerakan ini belum bisa dirasakan dampaknya.
Harapan kita waktu itu adalah lompatan produksi akan mampu menciptakan solusi bagi kondisi masyarakat. Tentu saja, slogan "lompatan produksi" secara harfiah adalah sebuah slogan revolusioner dalam segala arti kata. Slogan yang penting. Jika slogan "lompatan produksi" terwujud dengan benar di negara, dan insya Allah akan terjadi, maka akan berpengaruh mendalam bagi ekonomi negara, yang akan berpengaruh pada nilai mata uang dan masalah besar ekonomi, dan juga menciptakan rasa percaya diri nasional serta menyebabkan kepuasan publik. Selain itu, juga akan menjadi penjamin keamanan nasional. Jika produksi di negara mengalami lonjakan, dan insya Allah akan terjadi, dan saya berharap akan terjadi, maka manfaat besar ini akan terwujud di dalamnya.
Pertanyaannya mengapa slogan tahun 1399 Hs secara penuh tidak tercapai? Di satu sisi, karena adanya rintangan dan hambatan yang menghadang, dan di sini lain tidak adanya dukungan terhadap produksi. Artinya, produksi membutuhkan dukungan yang memadai secara hukum dari pemerintah, dan langkah untuk menghilangkan hambatan yang merintangi proses produksi.
Misalnya, ketika sebuah pabrik yang beroperasi sekitar setengahnya, dengan tingkat operasional hanya 30 atau 40 persen dari kapasitanya saja, maupun seluruhnya tidak beroperasi; akhirnya bisa beroperasi kembali dengan dukungan para tenaga kerja muda. Dengan kehadiran mereka, dan orang-orang seperti mereka, pabrik tersebut kembali beroperasi hingga menghasilkan produk yang dibutuhkan.
Masalahnya, tiba-tiba muncul produk sejenis yang diimpor dari luar memasuki negara ini melalui tangan para penyelundup, atau amat disayangkan masuk secara legal, karena lemahnya pengawasan hukum. Tentu saja kondisi demikian menyebabkan produksi [nasional] tidak mendapat dukungan. Inilah hambatan produksi yang harus diatasi.
Sejatinya, kegagalan karena tidak adanya dukungan tersebut. Misalnya tidak adanya dukungan di bidang investasi. Investasi di bidang produksi jelas membutuhkan pendukung. Oleh karena itu, siapapun yang bisa berinvestasi maka harus didukung untuk melakukannya, dan kondisi lapangan kerja di dalam negeri harus kondusif, ataupun tidak meningkatkan biaya produksi. Tapi amat disayangkan hal ini tidak terjadi, karena pertimbangan yang seharusnya dilakukan tidak diambil. Sebab tidak memikirkan adanya dukungan, maupun alokasi anggaran untuk produksi. Barangkali ada kasus yang berbeda di tahun 1399 Hs, dengan tahun sebelumnya. Mungkin di tahun 1398 Hs, biaya produksi lebih besar dari biaya di tingkat konsumen, tentu saja ini sebuah masalah yang merintangi kemajuan produksi.
Di tahun 1399 Hs, kita sudah memulai gerakan revolusioner di dalam negeri dan bangsa Iran menyambutnya dengan lompatan produksi dalam tingkat dan ukuran yang terbatas. Tentu saja ini harus terus dilanjutkan.
Tahun 1400 Hs yang diawali pergantian tahun saat ini, sejatinya merupakan sebuah kondisi memasuki era baru, abad baru. Oleh karena itu, masalah nasional harus dipandang secara makro, dan dikalkulasikan secara jangka panjang.
Tahun ini, 1400 Hs, adalah tahun yang sensitif dan penting. Penting karena adanya pemilu yang akan digelar di bulan-bulan awal tahun ini. Pemilu ini bisa memberikan pengaruh signifikan terhadap kondisi negara ini dan peristiwa yang terjadi dan masa depannya.
Pemimpin dan pengelola baru akan bekerja mengelola negara ini. Kemungkinan adalah figur-figur baru dengan tekad baja, yang Insya Allah akan bekerja keras untuk mengelola negara. Oleh karena itu, pemilu tahun ini menjadi momentum yang sangat penting dan sensitif.
Dari sisi ini, lompatan produksi di tahun 1399 Hs sebagai titik penting dalam sebuah gerakan nasional dalam lompatan produksi.
Tahun 1400 Hs menjadi sebuah sarana yang baik bagi pengembangan produksi. Gerakan ini harus ditindaklanjuti secara serius dan harus mendapat dukungan penuh di berbagai bidang mengenai lompatan produksi secara hukum dari negara dan pemerintah, baik dari pemerintah saat ini, maupun pemerintahan yang akan menjabat pada periode mendatang. Insya Allah lompatan produksi akan dicapai dalam makna sebenarnya tahun ini.
Dengan pertimbangan ini, saya mencanangkan slogan tahun ini sebagai "Tahun Produksi: Dukungan dan Penghilang Hambatan". Artinya, produksi menjadi poros utama, yang membutuhkan dukungan memadai, dan diatasinya hambatan dalam produksi nasional. Kita berharap, Insya Allah, dengan karunia Ilahi, slogan ini akan terealisasi. Insya Allah secara khusus saya akan membahas masalah ini di lain waktu yang tepat sebagaimana masalah pemilu.
Semoga Almarhum Imam [Khomeini] dan para syuhada meridhai langkah ini, dan tahun ini menjadi tahun yang diberkati bagi bangsa Iran. Semoga Imam Mahdi af mendoakan bangsa Iran, pejabat dan seluruh individu masyarakat, dan senantiasa mencurahkan perhatiannya kepada bangsa ini .
والسلام علیه و علیکم و رحمت الله و برکاته
Wassalamu 'alaihi wa 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Rahbar: Tahun 1400 Hs, Tahun Produksi, Dukungan dan Penghilang Hambatan
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengucapkan selamat Hari Raya Nowruz, dan mencanangkan slogan tahun baru1400 Hijrian Syamsiah sebagai "Tahun Produksi: Dukungan dan Penghilang Hambatan".
Ayatullah Khamenei dalam pesan tahun baru 1400 HS mengucapkan selamat Hari Raya Nowruz kepada warga, khususnya keluarga syuhada, veteran dan seluruh bangsa yang merayakan hari besar ini.
Rahbar berharap tahun 1400 HS akan membawa berkah melimpah dari sisi materi dan spiritual karena tahun baru ini bertepatan dengan hari-hari besar bulan Sya'ban.
Ayatullah Khamenei juga mengisyaratkan bahwa tahun 1400 HS diberkahi karena ada dua pertengahan Sya'ban pada tahun ini, dan masyarakat akan merayakan kelahiran Imam Mahdi af sebanyak dua kali pada tahun ini.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mencanangkan slogan tahun 1400 HS sebagai "Tahun Produksi: Dukungan dan Penghilang Hambatan". .
Ayatullah Khamenei menyebut tahun 1399 Hs dipenuhi dengan beragam peristiwa khususnya pandemi Virus Corona.
"Pandemi Corona mempengaruhi kehidupan warga termasuk pekerjaan, proses belajar-mengajar, ritual keagamaan, olahraga dan perjalanan serta berdampak besar terhadap lapangan kerja nasional," ujarnya.
Rahbar menyebut puluhan ribu warga yang meninggal dunia akibat pandemi Corona sebagai peristiwa terpahit di tahun 1399 HS. Dia meminta ampunan dan rahmat ilahi bagi para korban serta mengungkapkan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.
Ayatullah Khamenei menilai kegagalan "tekanan maksimum" musuh sebagai capaian lain dari kemampuan nasional di tahun 1399 HS. Dia mengatakan, musuh-musuh Iran, khususnya Amerika Serikat berencana menundukkan bangsa Iran, namun kami mengetahui bahwa rakyat melawan dan musuh kalah. Menurut pengakuan AS dan mitra Eropanya, lanjutnya, tekanan maksimum itu gagal.
Lebih lanjut Ayatullah Khamenei mengavaluasi tingkat keberhasilan slogan tahun 1399 HS, yakni Tahun Lompatan Produksi dan mengatakan, berdasarkan berbagai laporan rakyat dan pemerintah, lonjakan produksi berhasil direalisasikan pada tingkat yang dapat diterima.
Rahbar menyebut slogan tahun 1399 HS sepenuhnya revolusioner dan menuturkan, realisasi slogan Lompatan Produksi memiliki pengaruh besar ekonomi di negara termasuk pada nilai mata uang nasional dan juga membuat rasa percaya diri nasional, kepuasan publik dan jaminan keamanan nasional.
Ayatullah Khamenei menyebut pemberian paket insentif termasuk insentif investasi sebagai keharusan lonjakan produksi, dan menambahkan, situasi bisnis di dalam negeri harus sedemikian rupa sehingga orang didorong untuk berinvestasi di sektor produksi dan mencegah kenaikan biaya produksi.
Ayatullah Khamenei juga mengatakan bahwa tahun 1400 HS adalah tahun sensitif mengingat pemilu mendatang dan adanya peluang yang tepat bagi perkembangan lonjakan produksi.
"Pamilu di bulan Khordad 1400 HS dan berkuasanya pemimpin baru serta potensi kemenangan wajah baru dan memiliki motivasi tinggi, membuat tahun ini sangat penting, sensitif dan menentukan masa depan negara," tegas Ayatullah Khamenei.
"Baik pemerintah saat ini dan pemerintah masa depan dengan dukungan hukum harus bekerja merealisasikan lompatan produksi dalam arti yang sebenarnya," pungkasnya.
Khatibzadeh: Iran tidak Menerima Pesan dari AS
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh di sebuah wawancara mengatakan, Iran sampai saat ini tidak menerima pesan baik langsung atau tidak dari pemerintah baru Amerika Serikat.
Seperti dilaporkan FNA, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan 10 Februari mengklaim bahwa pemerintah baru AS pimpinan Joe Biden tengah memajukan "diplomasi tak langsung" dengan Iran. Ia mengatakan, "Diplomasi dengan Iran tengah berlangsung, tapi tidak dalam bentuk langsung."
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan
Khatibzadeh Jumat (19/3/2021) saat diwawancarai Kantor Berita Sputnik menepis klaim Sullivan tersebut.
Jubir Kemenlu Iran juga mengatakan bahwa mengingat Washington merupakan pihak yang keluar dari kesepakatan internasional, maka Republik Islam Iran juga tidak berniat mengirim pesan apapun kepada Amerika Serikat.
"JCPOA, sebuah peta jalan yang jelas...Oleh karena itu, berunding dengan AS supaya negara ini kembali ke perjanjian nuklir juga tidak perlu. Kami tidak perlu mengirim atau menerima pesan," tegas Khatibzadeh.
Jubir Kemenlu Iran menjelaskan, "Yang perlu saat ini adalah Amerika mematuhi komitmennya, kembali ke JCPOA dan mencabut sanksi terhadap Iran."
Pemerintah AS tahun 2018 keluar dari JCPOA dan selain menerapkan kembali sanksi yang telah dicabut kepada Iran, juga menjatuhkan sanksi baru kepada Tehran.
Satu tahun setelah keluarnya AS dari JCPOA, Iran masih melaksanakan secara penuh komitmennya di kesepakatan nuklir dan memberi kesempatan kepada negara-negara Eropa untuk menunaikan janjinya mengkompensasi dampak dari keluarnya Amerika tersebut.
Setelah pemerintah Eropa gagal menunaikan janjinya, Tehran mengumumkan akan menurunkan komitmennya di JCPOA dalam beberapa tahap sesuai dengan pasal yang tercantum di kesepakatan ini.
Republik Islam Iran mengumumkan seluruh langkahnya dapat dipulihkan kembali dan jika Washington kembali ke JCPOA, maka Iran juga akan mundur dari langkahnya tersebut.
Selain itu, Republik Islam senantiasa menekankan bahwa JCPOA tidak dapat dinegosiasikan ulang dan penambahan pasal baru di kesepakatan ini tidak dapat diterima.
Barham Salih: Syahid Soleimani Penolong Rakyat Irak Melawan Daesh
Presiden Irak menyebut Syahid Qasem Soleimani sebagai penolong rakyat negaranya di hari-hari sulit ketika kelompok teroris Daesh (ISIS) menyerang Irak.
Barham Salih Jumat (19/3/2021) kepada Televisi Sky News Arabia mengatakan, Syahid Qasem Soleimani termasuk sosok yang membantu Irak di masa-masa sulit invasi Daesh, dan masalah ini tidak boleh disangkal.
Presiden Irak menyebut reformasi di negara ini menghadapi kendala serius dan menekankan, Irak membutuhkan sebuah pemerintahan kuat dan stabil sehingga dapat keluar dari kondisi saat ini, karena struktur politik Irak saat ini menghadapi kesulitan besar dan tidak mampu memenuhi tuntutan rakyat.
"Kami membutuhkan dialog nasional sehingga seluruh pihak berkumpul menyelesaikan kendala dengan memanfaatkan pengalaman mereka," ungkap Salih.
Presiden Irak menyebut penarikan militer Amerika Serikat dari negara ini sebuah keputusan nasional, dan mengatakan, sampai kini pasukan Amerika di Irak dikurangi hingga mencapai 2.500 personel.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, hubungan Iran dan Irak bertumpu pada kesamaan budaya dan sejarah, di mana sampai saat ini terus berlanjut dan stabilitas masing-masing berdampak pada stabilita dan keseimbangan kawasan tetangga lainnya, karena Irak sebagai jembatan hubungan negara-negara kawasan, oleh karena itu, seluruh kawasan membutuhkan keamanan dan stabilitas Irak.
Terkait normalisasi hubungan sejumlah negara Arab dengan Israel, Barham Salih mengatakan, "Irak meyakini hak penuh rakyat Palestina dan komitmen tidak ada perdamaian tanpa terealisasinya hak nasional rakyat Palestina."
Israel Khawatir Partisipasi Hamas di Pemilu
Petinggi Israel masih terus mengkhawatirkan partisipasi Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dan kemenangan gerakan ini di pemilu Palestina.
Seperti dilaporkan Televisi Kaan News Jumat (19/3/2021), Direktur Dinas Keamanan Dalam Negeri Israel (Shin Bet), Nadav Argaman meminta Ketua Otorita Ramallah Mahmoud Abbas membatalkan pemilu Palestina jika Hamas berpartisipasi.
Argaman mengungkapkan pemintaannya tersebut kepada Abbas saat berkunjung ke Ramallah dua pekan lalu.
Televisi ini mengutip sebuah sumber Palestina menyatakan, Otorita Ramallah menolak permintaan Direktur Shin Bet tersebut.
Pemilu Parlemen Palestina setelah 15 tahun akan digelar 22 Mei dengan partisipasi berbagai faksi Palestina.
Laman Arab 48 melaporkan, berbagai dinas keamanan Israel takut jika Hamas menang di pemilu seperti tahun 2006, faksi muqawama ini selain berkuasa di Jalur Gaza, juga akan mendominasi Tepi Barat.
Amos Harel, pengamat militer di Koran Haaretz menulis, Mahmoud Abbas sampai saat ini tidak mengindahkan peringatan Israel terkait potensi kemenangan Hamas dan berkuasanya faksi ini terhadap wilayah luas di Tepi Barat.
Netanyahu: Tepi Barat tak Bisa Gabung Israel Tanpa Persetujuan Biden
Perdana Menteri rezim Zionis Israel mengatakan, proyek penggabungan Tepi Barat tidak akan pernah terwujud tanpa persetujuan Presiden Amerika Serikat.
Stasiun televisi Russia Today, Minggu (21/3/2021) melaporkan, Benjamin Netanyahu menuturkan, proyek penggabungan Tepi Barat ke wilayah Israel harus disetujui oleh Joe Biden. Akan tetapi PM Israel tidak menjelaskan masalah ini lebih lanjut.
Proyek penggabungan Tepi Barat ke Israel merupakan salah satu isi Kesepakatan Abraham yang ditandatangani di masa pemerintahan Donald Trump, namun implementasinya tertunda.
Proyek ini berusaha melegitimasi penggabungan distrik-distrik Zionis di wilayah Tepi Barat, ke wilayah pendudukan Israel.
Berdasarkan hasil kalkulasi terbaru, proyek penggabungan ini meliputi 60 persen wilayah Tepi Barat yang tersebar di lima daerah.
Komandan Militer Iran: Kami Siap Bertaruh Nyawa Lindungi Negara
Komandan Militer Iran mengatakan, "Di hari Nowruz dan di hari-hari yang lain, kami siap bertaruh nyawa untuk menjaga keamanan dan kekuatan Iran."
Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, Sabtu (20/3/2021) dalam pesan tahun baru Iran, Nowruz mengatakan, Nowruz tahun ini bertepatan dengan bulan Syaban yang di dalamnya terdapat hari kelahiran Imam Mahdi.
Di hari ini, katanya, banyak tentara Iran yang bertugas di garda depan, di perbatasan darat, dan pangkalan-pangkalan pertahanan demi melindungi rakyat Iran.
Mayjend Mousavi menambahkan, lebih dari sebelumnya Angkatan Bersenjata Iran akan menjadi sahabat dan pendukung rakyat, ilmuwan, para ahli, dan pelaku industri negara ini.
Menurutnya, Angkatan Bersenjata Iran menggunakan produk-produk pertahanan buatan dalam negeri mulai dari sistem pertahanan darat, udara sampai laut.
Mengapa Korut Mengabaikan Tawaran Perundingan dari AS?
Korea Utara (Korut) menggambarkan upaya pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menjalin kontak dan komunikasi dengan Pyongyang sebagai "penipuan yang memalukan" dan langkah membuang-buang waktu.
Pemerintah Pyongyang menyatakan bahwa Washington berusaha menghubungi Korut dengan mengirimkan beberapa email dan pesan telepon.
"Selama kebijakan permusuhan Gedung Putih terus berlanjut, kami tidak akan memperhatikan panggilan dan kontaknya," kata pernyataan Pyongyang ketika menyinggung manuver militer AS di kawasan dan sanksi terhadap Korut.
Pernyataan itu menambahkan, Korut telah menegaskan bahwa kekuatan akan ditanggapi dengan kekuatan dan niat baik akan direspon dengan niat baik.
Wakil Menteri Luar Korut Choe Son-hui juga telah mengonfirmasi bagaimana pada saat malam latihan militer AS dan Korea Selatan, Washington masih mengirim pesan yang isinya memohon Pyongyang untuk menanggapi permintaannya melalui negara ketiga.
Choe mengatakan bahwa itu "hanya akan membuang-buang waktu untuk duduk dengan AS". Dia menyebut tawaran AS untuk bernegosiasi hanya sebagai bentuk "penundaan waktu". Ditegaskan pula bahwa Pyongyang tidak akan berdialog jika AS masih menggelorakan kebijakan yang memusuhi Korut.
Choe menuturkan, apa yang telah didengar dari AS sejak kemunculan rezim baru hanyalah teori gila tentang "ancaman dari Korut" dan retorika tak berdasar tentang "denuklirisasi lengkap". Kami, lanjutnya, telah menyatakan pendirian kami bahwa tidak ada kontak ataupun dialog apa pun antara Korut dan AS, kecuali Gedung Putih membatalkan kebijakan permusuhannya terhadap Pyonyang. Oleh karena itu, kami juga akan mengabaikan upaya seperti itu dari AS di masa mendatang.
Sebelumnya, seorang pejabat senior pemerintahan Presiden AS Joe Biden, yang berbicara secara anonim, telah membenarkan bahwa upaya Washington untuk menjalin kontak dan komunikasi dengan Korut tidak mendapat respon dari Pyongyang.
Menlu AS Antony Blinken juga mengatakan bahwa Washington telah berupaya menjangkau Korut melalui beberapa saluran, termasuk di New York, namun Pyongyang tidak pernah menanggapi upaya tersebut.
Tanggapan negatif Korut terhadap permintaan AS untuk menjalin kontak dengan negara itu adalah konsekuensi wajar dari inkonsistensi dan perlakuan buruk Gedung Putih terhadap Pyongyang dalam beberapa tahun terakhir.
Selama periode empat tahun pemerintahan Presiden AS Donald Trump, Washington telah berjanji untuk menyelesaikan ketegangan hubungannya dengan Pyongyang, bahkan Trump telah sepakat dengan Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un untuk mencabut semua sanksi jika Korut menghentikan uji coba rudal nuklirnya.
Faktanya, setelah Korut memenuhi komitmennya untuk menghentikan uji coba rudal dan nuklirnya, pemerintah AS belum memenuhi janjinya untuk mencabut sanksi. Sikap AS tersebut telah memicu kebuntuan atas penyelesaian ketegangan kedua negara. Usai pembicaraan antara Trump dan Kim di Hanoi, Vietnam, pada Februari 2019, Korut mengambil langkah-langkah untuk kembali ke jalur sebelumnya.
Mantan Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un
Pemimpin Korut memberikan kesempatan kepada AS hingga akhir 2019 untuk menyelamatkan perundingan bilateral dari kegagalan pasti, namun hal itu diabaikan oleh para pejabat Washington.
Setelah uji coba rudal dan nuklir Korut dimulai kembali, pemerintah AS mencoba memaksa Pyongyang untuk mempertimbangkan kembali kebijakannya itu dengan menggunakan ancaman dan diplomasi secara bersamaan, tetapi tidak berhasil.
Selama kampanye pemilu presiden AS pada November 2020, calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mengusung beberapa slogan tentang perubahan dalam kebijakan luar negeri AS termasuk mengenai Korut. Hal ini memperkuat spekulasi bahwa jika Biden menang, Gedung Putih mungkin akan mencabut kebijakan tekanan dan ancaman terhadap Korut dan mengambil jalan baru untuk menyelesaikan ketegangan dengan Pyongyang.
Upaya AS untuk menjalin komunikasi dengan Korut telah dibenarkan oleh sejumlah pejabat Washington, namun Pyongyang melihat rencana tersebut sebagai penipuan baru Gedung Putih yang tidak boleh dipercaya.
Menurut para pejabat Korut, selama AS melakukan tindakan menipu dan melanjutkan kebijakan yang menyulut ketegangan di Semenanjung Korea, maka Pyongyang tidak mungkin untuk menjalin kontak dengan Washington dan mengadakan pembicaraan bilateral untuk menyelesaikan ketegangan.
Jika pemerintahan baru AS serius untuk mengejar kebijakan yang berbeda terhadap Korut dan tidak ingin mengikuti jejak kebijakan pemerintahan sebelumnya, maka langkah pertama yang harus diambil Washington adalah membangun kepercayaan dengan cara mencabut sanksi terhadap Korut dan mengadopsi prosedur baru yang konsisten dan tidak menipu untuk memulai pembicaraan damai dengan negara tersebut.
UNICEF: Militer Myanmar Duduki 60 Sekolah
Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) Jumat (19/3/2021) mengumumkan bahwa militer Myanmar menduduki lebih dari 60 sekolah dan universitas di seluruh wilayah negara ini.
Menurut laporan IRNA, UNICEF dan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) di statemen bersama melaporkan bahwa dalam sebuah insiden, sedikitnya dua guru disiksa dan dipukuli oleh aparat keamanan Myanmar ketika mereka memasuki sebuah daerah dan sejumlah orang lainnya terluka.
Di statemen bersama ini disebutkan bahwa peristiwa ini menunjukkan krisis saat ini dan pelanggaran serius hak-hak anak. Dalam situasi apa pun sekolah tidak boleh digunakan oleh pasukan keamanan.
UNICEF dan UNESCO memperingatkan bahwa pendudukan sekolah akan memperparah krisis pembelajaran terhadap sekitar 12 juta anak dan pemuda di Myanmar, di mana mereka sangat tertekan akibat pandemi Corona dan penutupan sekolah.
Organisasi pembela hak anak di PBB meminta militer Myanmar segera meninggalkan lokasi yang mereka duduki dan memberi jaminan bahwa tempat-tempat ini tidak dimanfaatkan oleh personel militer atau keamanan.
Satu bulan setengah dari kudeta di Myanmar berlalu dan gerakan protes di seluruh kota negara berpenduduk 54 juta orang ini terus berlanjut dan melumpuhkan ekonomi serta aktivitas pemerintah.
Rusia: Hubungan Politik dengan Inggris Sudah Mati
Duta Besar Rusia untuk Inggris, Andrey Kelin mengumumkan, hubungan politik Moskow dan London sudah mati, dan kedua negara tidak menjalin kerja sama di bidang politik.
Dikutip IRNA, Andrey Kelin, Minggu (21/3/2021) menuturkan, Rusia dan Inggris akan melanjutkan kerja sama di bidang ekonomi dan budaya, namun hubungan politik kedua negara secara praktis sudah terhenti total.
Ia menambahkan, "Pemerintah Inggris, sudah menghapus bagian utama hubungan Rusia dengan negara itu, dan kami hanya mempertahankan kerja sama di bidang ekonomi dan budaya saja".
Menurut Andrey Kelin, pemerintah Inggris menggunakan pendekatan permusuhan terhadap Rusia, dan ini tidak bisa diterima oleh Moskow.
Pada saat yang sama, Dubes Rusia juga memprotes kebijakan Inggris terkait Moskow, dan menuturkan, pemerintah Inggris selalu menuduh Rusia melanggar hak asasi manusia.
"Ini adalah masalah yang pelik dan rumit, namun berkaitan dengan kedaulatan negara masing-masing," pungkasnya.