کمالوندی
Rahbar: Kesepakatan Abad Dikalahkan Iman Perlawanan
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar menyeru seluruh umat Islam untuk berpartisipasi aktif mengalahkan makar musuh, dan menegaskan, Kesepakatan Abad dipastikan gagal oleh tekad dan iman kubu perlawanan.
Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Sabtu (10/8/2019) dalam pesannya untuk jemaah haji menekankan bahwa penindasan terbesar di beberapa abad terakhir terjadi di Palestina.
Ia menjelaskan, masalah Palestina adalah masalah terpenting Dunia Islam yang berada di atas masalah-masalah politik umat Islam dari mazhab, ras atau bahasa apapun.
Ayatullah Khamenei menambahkan, senjata Kesepakatan Abad yang dipersiapkan oleh Amerika Serikat penindas dan para pengkhianat di sekitarnya adalah sebuah kejahatan atas hak umat manusia.
Menurut Rahbar, bangsa Palestina berkat bantuan Allah Swt tidak menerima kekalahan, tidak jatuh dan hari ini semakin berani, serta perlawanannya semakin marak dari kemarin, namun untuk mencapai tujuan akhir diperlukan bantuan dari seluruh Muslim.
Ayatullah Khamenei menyebut ritual Bara'ah berarti membenci semua kekejaman, penindasan, keburukan dan kerusakan moral taghut-taghut zaman, dan melawan arogansi serta pemerasan kubu imperialis masa kini.
Lebih lanjut Rahbar menerangkan, hari ini, Bara'ah atau berlepas tangan dari kubu syirik dan kufur imperialis terutama Amerika Serikat, berarti berlepas tangan dari pembunuh kaum tertindas dan penyulut perang, mengecam pusat-pusat terorisme seperti Daesh dan Black Water, Amerika, serta ketakutan sebagian umat Islam atas rezim pembunuh anak dan para pendukungnya.
Rahbar mengatakan, Bara'ah berarti mengecam perang Amerika dan sekutu-sekutunya di kawasan sensitif, Asia Barat dan Afrika Utara.
"Bara'ah berarti kebencian terhadap rasisme dan diskriminasi beradasarkan wilayah geografis dan ras serta warna kulit, juga kebencian atas perilaku imperialis dan kekejian kekuatan agresor dan pemfitnah, di hadapan sikap mulia dan adil yang diserukan oleh Islam kepada kita semua," imbuhnya.
Ayatullah Khamenei juga menjelaskan bahwa kalangan umat Islam berprestasi yang sekarang sebagiannya hadir dalam manasik haji dari berbagai negara dunia, memikul tanggung jawab berat dan besar di pundaknya.
Ia menegaskan, pelajaran-pelajaran ini atas dasar tekad dan inisiatif mereka, harus ditransfer kepada bangsa-bangsa dan publik, sehingga interaksi spritualitas antarpemikiran, motivasi, pengalaman dan kesadaran dapat sampai ke tangan mereka.
Kain Kiswah Ka'bah Diganti di Hari Arafah
Kain kiswah atau penutup baru Ka'bah hari ini Sabtu (10/08) bertepatan dengan Hari Arafah, setelah dibilas dengan air mawar murni dipasang di Ka'bah.
Menurut laporan IRNA, umat Muslim setelah menjalankan shalat Subuh hari ini di Masjidil Haram menyaksikan pemasangan kain Kiswah yang dirajut dengan sutera murni dan emas.
Kain Kiswah Ka'bah terdiri dari 675 kg sutera mentah berwarna hitam untuk bagian luar dan berwana hijau untuk bagian dalam.
Untuk kain Kiswah ini dibutuhkan 100 kg benang emas dan 120 kg benang perak murni untuk menulis ayat-ayat al-Quran di kain ini.
Setiap tahun pada hari Arafah ketika jamaah haji pergi ke padang Arafah, kain Kiswah Ka'bah diganti.
Hari ini Sabtu (10/08/2019) di Arab Saudi bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijjah dan hari Arafah. (MF)
Ayatullah Khamenei: Kesepakatan Abad Pasti Gagal
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei setiap tahun menyampaikan pesan haji kepada seluruh umat Islam sedunia. Pada musim haji tahun 2019 ini beliau juga menyampaikan pesannya berikut ini:
Bismillahirrahmanirrahim
بسم الله الرّحمن الرّحیم
والحمدلله ربّ العالمین و صلّی الله علی رسوله الکریم الامین، محمّد خاتم النّبیّین، و علی آله المطهّرین سیّما بقیّة الله فی الارضین، و علی اصحابه المنتجبین و من تبعهم باحسان الی یوم الدّین.
Musim haji setiap tahun adalah tempat rahmat Tuhan bagi umat Islam. Seruan al-Quran tentang وَأَذِّن فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ "Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji..." (Surat al-Hajj ayat 27) adalah panggilan untuk semua orang di sepanjang sejarah untuk datang ke hidangan rahmat ini, sehingga hati dan jiwa yang mencari Tuhan, dan pikiran dan pandangan mereka mendapat manfaat dari berkahnya, dan setiap tahun, pelajaran dan ajaran haji menyebar ke seluruh dunia Islam melalui masyarakat.
Haji menghadirkan skala miniatur serangkaian pilar dan dasar-dasar utama masyarakat Islam melalui ramuan zikir dan ibadah –yang merupakan elemen kunci dalam bimbingan dan kemajuan individu dan masyarakat–, di samping komunitas dan persatuan yang melambangkan umat yang satu, bersamaan dengan gerakan dalam satu pusat dan di jalan yang menuju kepada tujuan bersama, di mana ini merupakan kunci dari upaya dan motivasi umat yang berlandaskan tauhid, dan melalui harmoni di antara setiap jamaah haji yang tidak ada perbedaan, yang menunjukkan tanda penghapusan diskriminasi dan pemberian kesempatan yang sama kepada semua orang. Setiap ritual haji termasuk ihram, tawaf, sa'i, wuquf, melempar jumrah, bergerak dan diam adalah petunjuk simbolik dari bagian penggambaran yang disajikan oleh Islam tentang masyarakat ideal dan yang diinginkan.
Pertukaran pengetahuan dan kepemilikan di antara orang-orang dari berbagai negara dan tempat yang berjauhan, dan penyebaran kesadaran dan pengalaman, saling bertukar informasi satu sama lain tentang kondisi masing-masing, penghapusan kesalahpahaman, pendekatan hati, dan akumulasi kekuatan untuk menghadapi musuh bersama, adalah pencapaian penting dan luar biasa dari ibadah haji, yang tidak dapat dicapai melalui ratusan pertemuan biasa.
Ritual baraah –yang berarti menolak semua kekejaman, kejahatan, dan keburukan dari para tiran setiap zaman, dan bangkit melawan intimidasi dan pemerasan oleh para arogan di sepanjang sejarah– adalah salah satu berkah besar haji, dan peluang bagi bangsa-bangsa Muslim yang tertindas.
Hari ini, baraah dari front syirik dan kafir serta arogan, terutama Amerika Serikat berarti baraah dari pembunuhan terhadap orang-orang tertindas, dan penolakan atas perang. Hal itu juga berarti mengutuk poros-poros terorisme, termasuk Daesh (ISIS) dan Blackwater. Yang berati pula seruan umat Islam tentang rezim pembunuh anak-anak, Zionis dan para pendukung dan penyokongnya. Juga bermakna kecaman terhadap pengobaran perang oleh Amerika dan sekutunya di kawasan yang sensitif di Asia Barat dan Afrika Utara, yang telah mendorong penderitaan dan penindasan bangsa-bangsa, di mana setiap hari membawa bencana besar bagi mereka. Hal itu juga bermakna menolak rasisme dan diskriminasi berdasarkan geografi, ras, dan warna kulit, serta menolak perilaku arogan dan bengis dari kekuatan agresif dan menolak hasutan terhadap perilaku terhormat, mulia dan adil yang diserukan kepada semua orang oleh Islam.
Ini hanya beberapa berkah dari ibadah haji, di mana Islam yang murni memanggil kita ke sana. Dan ini adalah simbol penjelmaan dari bagian penting dari cita-cita masyarakat Islam, di mana setiap tahun menciptakan pertunjukan besar dan penuh isi melalui masing-masing umat Islam, dan memanggil semua orang melalui bahasa yang jelas, untuk berupaya menciptakan masyarakat yang seperti itu.
Elit-elit dunia Islam dari berbagai negara, yang beberapa di antaranya saat ini hadir dalam ritual ibadah haji, memikul tugas penting dan berat. Pelajaran ini harus disampaikan ke semua bangsa dan publik melalui upaya keras dan inisiatif mereka, dan pertukaran ide dan pemikiran spiritual, motivasi, pengalaman, dan pengetahuan harus diwujudkan oleh mereka.
Saat ini, salah satu masalah terpenting dunia Islam adalah Palestina yang berada di puncak semua masalah politik umat Islam, terlepas dari aliran pemikiran, ras, dan bahasa mereka. Penindasan dan kezaliman terbesar dalam abad-abad terakhir ini terjadi di Palestina. Dalam peristiwa yang menyakitkan ini, semua yang dimiliki sebuah bangsa seperti tanah, rumah, lahan pertanian, harta benda, martabat, dan identitas mereka, telah disita.
Dengan taufik ilahi, bangsa ini tidak menyerah untuk kalah, dan belum menyerah, dan hari ini, mereka berada di medan perang dengan lebih antusias, dan lebih berani dari pada kemarin. Tetapi hasil upaya mereka membutuhkan bantuan dari semua umat Islam. Trik "Kesepakatan Abad" yang telah disiapkan oleh AS yang zalim, dan para pengkhianat yang menyertainya, adalah kejahatan terhadap umat manusia, dan bukan hanya kejahatan terhadap bangsa Palestina.
Kami mengundang semua orang untuk berpartisipasi aktif untuk mengalahkan makar dan penipuan musuh, dan dengan kekuatan dan pertolongan Allah Swt, kami menganggap trik tersebut dan semua tipu muslihat front arogan ditakdirkan untuk gagal dalam menghadapi upaya dan iman Front Muqawama (perlawanan).
Allah SWT berfirman:
أَمْ يُرِيدُونَ كَيْدًا ۖ فَالَّذِينَ كَفَرُوا هُمُ الْمَكِيدُونَ ﴿٤٢﴾
"Ataukah mereka hendak melakukan tipu daya? Maka orang-orang yang kafir itu merekalah yang kena tipu daya." (Surat at-Tur ayat 42). Maha Benar Allah atas segala firman-Nya. Saya memohon kepada Allah Swt agar semua jemaah haji yang terhormat mendapat taufik, rahmah dan 'afiah serta diterima ibadahnya.
Sayid Ali Khamenei
14 Mordad 1398 Hs
3 Dzulhijjah 1440 H
5 Agustus 2019
Iran Menang, Timteng Abad 21 akan Merdeka dari Negara Abad Pertengahan
Analis dan jurnalis Libanon, Wafiq Ibrahim, dalam tulisannya di surat kabar al-Binaa menjelaskan masa depan Timteng yang bergantung pada upaya Iran melawan ketamakan AS dan merubah arah kepentingan ke poros Mukawamah Kawasan.
“Strategi politik Iran pertama demi membela kedaulatannya sendiri. Kesuksesan Teheran telah menambah percaya diri sekutu Iran dan kembang kempis relasi antara AS dan sekutu, bahkan kemenangan Iran telah merubah medan berpihak kepada Mukawamah dan gerakan resistensi Kawasan”, jelasnya.
Menurut analis surat kabar al-Binaa ini, boikot serta embargo diaktifkan berdasarkan pengamatan Gedung Putih sendiri. Mereka menganalisa satu perang jangka panjang dengan senjata klasik karena besaran wilayah Teheran. Luas wilayah ini akan memudahkan sekutu Iran untuk masuk ke medan perang dan perang akan berevolusi menjadi perang dunia III dengan secepat kilat.
Pemilu AS sudah semakin dekat, 2020. Para kandidat, termasuk Donald Trump, berusaha menahan diri untuk tidak menyanyikan lagu perang. Karena fakta menunjukkan bahwa psikologis warga AS tidak siap menghadapi perang yang akan membuat ekonomi mereka terjun.
AS menggunakan kekuatannya untuk menarik perhatian Eropa, Arab Teluk Persia dan Asia untuk melanjutkan tekanan ekstremnya terhadap Iran. AS berharap perang ekonomi berperan sebagai perang klasik yang penuh biaya.
Berdasarkan strategi AS ini, bisa dipahami bahwa pertama; AS yakin bahwa strategi pres ekstrem atas Iran bisa berhasil dengan bantuan tak langsung Israel dan Negara-negara Arab Teluk Persia. Hal kedua yang bisa dimengerti adalah mayoritas Negara Uni Eropa yakin bahwa tidak akan ada pemenang antara AS dan Iran di kasus Teluk Persia. Via realita inilah, Eropa akan menyalahgunakan jasa Iran, yang sudah berhasil membuat loyo Washington, untuk masuk ke Timur Tengah.
Adapun hal ketiga berasal dari pihak Rusia dan Cina, yang nantinya akan mendukung Iran. Mereka percaya bahwa kesuksesan Iran keluar dari tekanan ekstrem Pentagon akan memperluas koalisi Iran di Timur Tengah dan memukul hegemoni Washington. Keberhasilan ini akan membuka ruang gerak besar di Timteng bagi mereka, Rusia-Cina.
Dengan demikian, banyak pihak yang berharap kemenangan Iran dalam menyelesaikan krisis di Timteng. Tapi mereka tidak bisa koar-koar kepentingan politiknya, karena takut kemarahan penduduk Gedung Putih.
Saat ini apa yang dikerjakan Iran menghadapi pres tinggi AS? Aksi-reaksi Iran menunjukkan bahwa petinggi Iran tahu alasan di balik AS mengaktifkan strategi tekanan ekstrem ini.
Konflik Iran-AS hanya berkisar nuklir, rudal dan koalisi politik. Mengenai nuklir, harus disebutkan bahwa klaim-klaim AS hoaks. Iran tidak memiliki senjata nuklir. Adapun rudal hanya sebagai tameng. Begitu juga koalisi Iran, mereka adalah rakyat Arab. Rakyat Arab yang menolak koalisi AS-Arab-Israel. Dengan kata lain, oposisi koalisi Arab-Zionis-AS.
“Mana masalah utama AS dengan Iran?”, tanya surat kabar al-Binaa. Permusuhan AS ini hanya akan berakibat pada kemarahan warga Iran beserta koalisi warga Arabnya.
Lika-liku ini menandakan hasil konferensi terakhir Vienna yang dihadiri 4 negara ditambah anggota JCPOA. Cina, Prancis, Inggris dan Jerman tidak setuju pres ekstrem AS atas Iran. Tapi di satu sisi, mereka takut mengambil langkah mendukung Iran. Oleh karena itulah, secara lahir mereka berusaha memutuskan kebijakan yang sejalan dengan Washington, tapi juga tidak ingin membakar janggut Iran.
“Negara-negara ini berharap akan perlawanan Iran atas hegemoni AS. Dari sekian banyak Negara, hanya Rusia dan Cina yang mampu meminimalkan dampak negatif boikot ekonomi AS terhadap Teheran”, tulis Wafiq Ibrahim mengambil kesimpulan.
Dengan kesuksesan ini, Iran akan memberikan angin segar bagi Timur Tengah, Rusia, Cina dan Eropa untuk mengambil kesempatan tekuk lutut AS. Akan terbangun poros-poros baru. Timur Tengah modern abad 21 akan berdiri merdeka dari Negara-Negara abad pertengahan.
Rudal Israel Hantam Desa di Barat Daya Suriah
Dilansir dari kantor berita SANA, militer Israel telah meluncurkan misil proyektil ke desa Tal Bariqa di provinsi Quneitra, barat daya Suriahpada hari Kamis (1/8) kemarin. Serangan tersebut hanya menyebabkan kerusakan material dan tidak menelan korban jiwa.
Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai peristiwa ini. Selain itu, juru bicara militer Israel juga engga berkomentar terkait laporan tersebut.
Kawasan provinsi Quneitra mencakup wilayah Dataran Tinggi Golan yang diduduki dan dianeksisasi secara sepihak oleh rezim Zionis Israel.
Israel telah melancarkan ratusan serangan udara ke Suriah, termasuk di wilayah Dataran Tinggi Golan. Tel Aviv mengklaim pihaknya menargetkan pos-pos pasukan pro-Suriah yang berjaga di wilayah tersebut.
Suriah telah mengajukan pengaduan ke Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) supaya mengambil tindakan yang dapat menghentikan agresi militer Israel ke negaranya.
Jakarta Diguncang Gempa 7,4 SR dan Berpotensi Tsunami
Gempa berkekuatan 7,4 SR mengguncang DKI Jakarta, Jumat 2 Agustus 2019 pada pukul 19.00 WIB.
Goyangan gempa juga dirasakan di daerah sekitar Jakarta seperti Bekasi dan Ciputat.
Di Ciputat, sejumlah warga berhamburan keluar dari suatu minimarket.
Menurut BMKG, pusat gempa berada di 147 KM barat daya Sumur Banten. Magnitude 7,4 SR. Kedalaman 10 km. Potensi Tsunami.
Perjalanan Spiritual Haji Ibrahimi (4)
Ibadah Haji tidak hanya ritual simbolis, tetapi lebih dari itu memiliki muatan isi yang luar biasa dan makna yang tinggi.
Berabad-abad yang lalu, Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail, hanya berdua membawa beberapa keping batu hitam sederhana dari gunung di sekitar Mekah. Mereka membangun sebuah bangunan sederhana atas perintah Allah swt yang diberi nama Ka'bah. Hingga kini, Kabah menjadi simbol monoteisme dan jantung dunia. Bangunan ini menjadi titik arah ibadah seperti shalat dan haji.
Allah swt dalam al-Quran surat Haj ayat 27-29 berfirman, "Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir. Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah),".
Ibadah Haji tidak hanya ritual simbolis, tetapi lebih dari itu memiliki muatan isi yang luar biasa dan makna yang tinggi. Jadi dari tampilan luarnya sebagai bentuk kekuatan dunia Muslim terbesar dan termegah ini, lebih dari itu menunjukkan pengaruh spiritualitas yang menyatukan umat islam dari berbagai etnis, kubu dan bangsa di dunia.
Ritual haji menampakkan kesatuan bahasa, gerakan, dan ketulusan yang meneladani Nabi Ibrahim, Hajar, dan Ismail. Gerakan di sekitar haram dan masjid al-Haram, Safa dan Marwah, Arafah, Masy'ar dan Mina. Pria dan wanita, kaya dan miskin, putih dan hitam, dan siapa pun dari berbagai latar belakangan beribadah dengan khusuk.
Para jamaah haji pertama mengenakan pakaian Ihram di tempat yang disebut "Meqat". Dua potong pakaian putih dan polos dimaksudkan untuk menghilangkan semua unsur kebencian dan kebanggaan diri, kesombongan dan melepaskan seluruh ikatan ketergantungan kepada selain Allah swt.
Ketika seorang peziarah mengenakan pakaian Ihram, ia harus hati-hati memperhatikan gerakan dan perilaku, serta pengendalian diri dari hawa nafsu. Sejumlah perbuatan dilarang seperti berburu binatang, berbohong, pertengkaran dengan orang lain, atau hubungan suami istri.
Ketika Rasulullah Saw sedang dalam perjalanan miraj, terdengar suara memanggilnya, "Apakah Allah swt tidak menemukanmu sebagai seorang yatim piatu dan berlindung kepada-Nya ? Dan tidak menemukanmu kehilangan arah dan membimbingmu ? Mendengar suara ini, Nabi Muhammad Saw berkata, "Allahuma labaik ... inal hamda wal nikmata Laka wal Mulk La syarika laka labaik" - Tuhanku aku akan menjawab panggilanmu ... Puji dan berkah dan kerajaan bagimu. Engkau tidak punya sekutu dan tara. Perkenankan doaku,"
Tawaf di sekitar Ka'bah adalah ritual pertama haji. Peziarah secara massal melakukan gerakan mengitari Kabah yang sebagai simbolisasi tauhid yang mengaskan bahwa Allah adalah pusat dan asal mula alam semesta seluruh isinya.
Selanjutnya, peziarah melakukan Sai atau berlari kecil dari Safa hingga Marwah sebanyak tujuh kali. Bagian dari ritual ibadah haji ini merupakan bentuk napak tilas perjuangan seorang wanita yang berserah diri kepada Allah swt ketika dirinya kehausan padang pasir yang kering dan panas untuk mencari air demi anaknya yang haus. Setelah berlari sebanyak tujuh kali, ia akhirnya menemukan air zam-zam yang merupakan anugerah Allah kepada siti Hajar putranya, Nabi Ismail.
Al-Quran surat al-Baqarah ayat 158 merekam peristiwa penting ini, Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui."
Di pagi hari hari kesembilan Dzulhijah, para peziarah yang besar mengalir seperti sungai dan bergabung dengan lautan manusia di Arafah. Arafah adalah tempat pengetahuan, dan salah satu cabangnya adalah pengetahuan diri. oleh karena itu ibadah Haji di Arafat untuk menyadari dirinya sendiri.
Bagian dari rangkaian ritual ibadah haji ini mengingatkan manusia supaya bertaubat dan mengevaluasi dirinya. Di padang pasir Arafah, manusia dikumpulkan. Momentum ini sebagai pengingat manusia akan dikumpukan dan diminta pertanggungjawabannya di hari akhirat kelak.
Ritual lain ibadah haji adalah melempar batu atau jumrah ke arah tiang sebagai simbol perlawanan terhadap setan. rangkaian ibadah haji ini mengikuti jejak Nabi Ibrahim yang melempati setan dengan batu ketika menghalangi perjalanannya untuk menunaikan perintah Allah swt.
Imam Kazim berkata, "Di tempat ini (tempat melempat jumlah) Iblis hadir menghalangi jalan Nabi Ibrahim AS dan menggodanya supaya tidak jadi mengorbankan Ismail. Tetapi nabi Ibrahim menyingkirkannya dengan melemparkan batu ke arah setan.
Sejatinya, melempar jumrah adalah adalah mengetahui siapa musuh sebenarnya. Kini iblis hadir dalam berbagai bentuk di kancah global yang berupaya melawan umat Islam dan menghancurkannya.
Berkurban di hari raya Idul Adha dan juga mencukup kepala dan memotog kuku adalah ritual langkah terakhir ibadah haji. Pada Hari Raya Idul Adha, mereka yang telah menjalankan seluruh tahapan ibadah haji yang merayakan sukacita.
Para peziarah yang kembali datang untuk tawaf dan berdoa Baitullah melakukannya dengan penuh cinta. dan Kabah menjadi magnet spiritual yang menyedot jutaan orang datang untuk beribadah.
Ritual haji tidak hanya gerakan fisik tapi disertai ketulusan dan penyucian diri demi mendekatkan diri kepada Allah swt. Sebagimana ditegaskan Nabi Muhammad Saw dalam salah satu sabdanya, "Urgensi diwajibkannya shalat, haji dan tawaf untuk mengingat Allah swt. Jadi, jika hati kita tidak merasakan keagungan dan kemuliaan Allah, yang merupakan tujuan utama ibadah, lalu apa manfaat dari zikir?
Memperingati Syeikh Isyraq, Filsuf Iluminasi Iran
Shihab al-Din Yahya bin Habsy bin Amirak Abu al-Futuh Suhrawardi yang dikenal dengan Syihab al-Din, Syeikh Isyraq, Syeikh Maqtul (yang terbunuh) dan Syeikh Syahid adalah filsuf, hakim dan arif terkenal Iran di abad keenam HQ (abad 12 Masehi) dan penggagas aliran filsafat Iluminasi dalam filsafat Islam.
Shihab al-Din dilahirkan di kota Suhraward, sebuah desa yang terletak dekat Zanjan, Iran. Sementara terkait dengan tanggal kelahiran Syihab al-Din hanya dapat diperkirakan bahwa ia dilahirkan antara tahun 545 HQ (1150 Masehi) hingga 550 HQ (1155 Masehi). Tapi kebanyakan peneliti kontemporer termasuk Hossein Nasr dan Henry Corbin menyebut kelahirannya tahun 549 HQ (1154).
Suhrawardi
Surawardi melewati masa kanak-kanaknya di kota kelahirannya Suhraward. Para ahli sejarah tidak banyak mengetahui jejak kehidupan masa kecil Suhrawardi. Selama ini yang dibahas para sejarawan mengenai masa kecil Suhrawardi seputar perhatiannya mempelajari dasar-dasar ilmu pengetahuan umum dan agama sejak di Suhraward. Selain itu, Suhrawardi belajar di bawah asuhan Sheikh Abd al-Rahman. Sejak masih belia, ia sudah menunjukkan kecerdasan dibandingkan teman-teman seusianya ketika menuntut ilmu di masa itu.
Sheikh Majd al-Din al-Jili penulis buku al-Lami' fi al-Syikl al-Rabi', tokoh teologi dan filsafat termasuk salah satu guru Imam Fakhr al-Razi, filsuf dan mufassir besar IRan abad 6-7 HQ (12-13 Masehi). Imam Fakhr al-Razi belajar lama dengan Majd al-Din dan menuntut ilmu teologi dan filsafat kepadanya dan disebutkan bahwa Syeikh Syihab al-Din Suhrawardi selama tinggal di kota Maragha bersama Imam Fakhr al-Razi belajar kepada Sheikh Majd al-Din al-Jili. Disebutkan bahwa Imam Fakhr al-Din dikenal sebagai penentang keras filsafat dan beberapa tahun setelah belajar bersama Suhrawardi dan setelah ia meninggal, Ketika sebuah naskah buku Talwihat karya Suhrawardi diberikan kepadanya, ia langsung menciumnya dan mengingat teman laman satu kelas sambil meneteskan air mata.
Di tahun 574 Hq, Suhrawardi meninggalkan Maragha menuju Isfahan untuk menuntut ilmu dari ulama lain. Di Isfahan, ia berguru kepada Zahir al-Din al-Farisi dan mempelajari kitab al-Basair al-Nasiriyah karya Umar bin Sahlan Sawi. Di kota ini juga Suhrawardi mulai mengenal pemikiran Ibnu Sina. Selama di Isfahan, Syeikh Isyraq semakin tertarik dan menyukai Hikmah Masyriqi Ibnu Sina dan para sejarawan menyebut Suhrawardi kemudian ia menerjemahkan buku Ibnu Sina Risalah al-Thair ke dalam bahasa Persia dan menulis Bustan al-Qulub dan Qisshah al-Ghurbah al-Gharibah.
Periode kedua kehidupan Suhrawardi setelah tinggal selama dua atau tiga tahun di Isfahan sebelum tahun 579 HQ dimulai dengan perjalanannya. Ia dikenal sebagai orang yang sangat menyukai perjalanan. Dalam perjalanan itu pulalah, Suhrawardi bertemu dengan para ulama dan arif, kemudian ia belajar kepada mereka dan mulai melakukan pensucian diri. Biasanya, Suhrawardi melewati hari-harinya dengan puasa dan hidup dalam kondisi sulit. Banyak yang mengatakan bahwa akibat upaya luar biasa untuk mensucikan diri, ia sampai ke maqam tertinggi para pesalik dan memiliki keramat.
Suhrawardi mengunjungi Anatolia di Turki dan Suriah untuk mengenal lebih dekat aliran-aliran pemikiran di masanya. Di kota Mardin, salah satu kota di Turki saat ini, ia bertemu dengan Fakhr al-Din Abu Abdillah Muhammad bin Abdul Salam al-Mardini yang berujung pada keakraban keduanya dan menjadi teman akrab. Suhrawardi biasa membacakan buku-buku filsafat kepada filsuf Paripatetik ini dan kemudian mereka mendiskusikannya. Al-Mardini selalu mengakui keutamaan dan keilmuannya. Hasil dari pembahasan dan pembicaraan keduanya, al-Mardini memprediksi Suhrawardi bakal tewas terbunuh.
Selain menguasai filsafat, al-Mardini juga mempelajari berbagai displin ilmu seperti bahasa dan kedokteran. Ia merupakan filsuf Paripatetik yang sulit ditemukan dan menjadi guru terakhir Suhrawardi sebelum dieksekusi mati. Di bidang filsafat, Fakhr al-Din al-Mardini adalah murid Hakim Hamedani. Sedangkan di bidang kedokteran, ia berguru kepada Tilmidz Baghdadi. Suhrawardi bersama al-Mardini dan menjalin persahabatannya hingga tahun 578 HQ dan kemudian Suhrawardi melakukan perjalanan ke Suriah saat ini dan tiba di Aleppo tahun 579 HQ.
Ketika tiba di Aleppo, Suhrawardi memasuki periode lain dari kehidupannya, dimana ia telah melewati sekitar 30 tahun dari usianya. Suhrawardi menulis buku al-Masyari' dan al-Mutharihat dan ia menyelesaikan karya terpentingnya dalam filsafat bernama Hikmah al-Isyraq. Suhrawardi di periode ini dan di tahun 584 dan 585 telah menjadi terkenal dengan karyanya Hikmah al-Isyraq dan mendapat dukungan para rajya Seljuk. Ia pindah dan tinggal dekat dengan lingkarankekuasaan raja-raja Seljuk. Selama itu pula ia menulis dua risalah Parto Nameh dan Alwah Imadi lalu menyerahkan buku Parto Nameh kepada Rokn al-Din Sulaiman dan buku kedua untuk Imad al-Din Abu Bakar.
Suhrawardi di akhir periode kehidupannya setelah tiba di Aleppo, ia memasuki madrasah Halawiyah lalu memasuki madrasah Nuriyah dan melakukan pembahasan denga para ahli fiqih mazhab Hanbali yang berujung pada semua mengakui kemampuannya. Setelah ia berhasil mengungguli mereka, namanya menjadi bahan pembicaraan di kota itu. Malek Zahir, putra Salah al-Din al-Ayyubi mengajaknya ke istana dan memintanya menjadi penasehat utamanya.
Kecerdasan dan pengetahuan yang luas serta kedalaman ilmu Suhrawardi ditambah kecenderungan filsafat dan ilmu-ilmu batin menimbulkan permusuhan dari sebagai kalangan ahli fiqih di istana Malek Zahir. Menurut keyakinan Syahir Muthahhari, "Suhrawardi bukan saja tidak takut melakukan pembahasan dengan para ahli fikih dan teologi yang berujung pada munculnya permusuhan dan dalam menjelaskan rahasia hikmah, bertentangan dengan nasihat Ibnu Sina di akhir buku Isyarat wa Tanbihat, mungkin juga karena masih muda, ia tidak pernah menutupi dan ini menyebabkan permusuhan dan konspirasi terhadapnya."
Dari sini, kalangan ahli fikih menggelar pertemuan dengan Suhrawardi untuk melenyapkannya dan menuduhnya telah kafir dan tidak percaya Tuhan. Mereka meminta Malek Zahir menghukum mati Suhrawardi karena dianggap sesat. Tapi putra Salah al-Din al-Ayyubi itu menolaknya. Para ahli fikih menulis surat dan semua menandatangan lalu mengirimkannya kepada Salah al-Din al-Ayyubi. Salah al-Din yang di masa itu baru saja membebaskan kota Suriah dari tangan pasukan Salib dan untuk mempertahankan reputasinya ia membutuhkan dukungan para ulama, terpaksa menerima tuntutan para ahli fikih lalu memerintahkan putranya untuk menghukum mati Suhrawardi.
Pada awalnya Malek Zahir menolak untuk melaksanakan perintah ayahnya. Ketika ulama Aleppo melihat hukum pengkafiran belum dilaksanakan, mereka kembali menulis surat kepada Salah al-Din yang isinya, bila Malek Zahir tetap mempertahankan Syihab al-Din, maka tidak berapa lama lagi akidahnya akan berubah dan menjadi rusak. Sementara bila mengusirnya, maka kemana saja ia pergi akan menyebarkan kerusakan dan kesesatan masyarakat awam.
Untuk kali kedua, Salah al-Din mengeluarkan perintah dan mengancam putranya bila masih mencoba menahan untuk tidak membunuh Syihab al-Din, saya akan menarik Aleppo dari kekuasaanmu. Malek Zahir terpaksa melaksanakan perintah ayahnya. Ia memenjarakan Suhrawardi pada 587 dan menurut penukilan Ibnu Syidad, hari Jumat akhir bulan Zulkaidah 587 HQ, setelah Syeikh Syihab al-Din Suhrawardi melaksana shalat, ia dibawa keluar dari penjara.
Syeikh Isyraq ketika syahid usianya baru 38 tahun, tapi dalam usia yang masih muda, ia telah menulis sekitar 50 risalah dan buku, yang sampai sekarang sebagian karyanya belum dicetak. Komentar terbaik terhadap karya-karya Suhrawardi yang pernah ditulis dan fokus pada buku Hikmah Isyraq karya paling terpenting Suhrawardi di bidang filsafat ada dua. Yang pertama ditulis oleh muridnya Syams al-Din al-Syahrzuri dan yang kedua oleh Qutb al-Din Syirazi dengan catata pinggir Shadr al-Din Shirazi. Buku in pada dasarnya teori Ibnu Sina untuk menggagas Hikmah Masyriqiyah.
Syeikh Syihab al-Din Suhrawardi adalah pribadi yang membangun aliran filsafat Iluminasi. Ia menyebut filsafatnya Hikmah Isyraq yang berarti cahaya Dalam gugus pemikiran filsafat Syeikh Isyraq menggabungkan pandangan Plato, Aristoteles dan Neoplatonisme, Zoroaster, Hermes dan pandangan para sufi pertama umat Islam. Karenanya, aliran pemikiran Suhrawardi dapat dikatakan filsafat dan juga bukan. Filsafat karena meyakini akal, tapi tidak mengakui akal sebagai satu-satunya rujukan. Irfan karena menilai mukasyafah, penyaksian dan isyraq sebagai tahapan pengetahuan paling mulia dan tinggi.
Mengenang Bagaimana Imam Jawad as Mengajarkan Kesabaran
Akhir bulan Zulkaidah merupakan hari syahadah Imam Jawad as pada tahun 220 HQ. Imam Jawad as di hari ini berpulang ke rahmat Allah dan dunia Islam diliputi kesedihan kehilangan pemimpin besar.
Hari ini, kota Kazhimain di Irak dalam situasi yang berbeda dari hari-hari biasa. Bendera hitam berkibar di atas kubah makam sucinya dan kesedihan meliputi kota. Tua dan muda semua bergerak menuju makam suci dan membacakan kidung duka meratapi kepergian Imam Jawad as.
Imam Muhammad bin Ali at-Taqi dilahirkan pada tahun 195 Hijriah di kota Madinah. Imam Jawad as sejak kecil hingga menginjak usia remaja telah dikenal akan keilmuan, kefasihan, kesabaran dan ketakwaan. Beliau memiliki kecerdasan dan cara penyampaian yang lugas. Meskipun usianya masih muda belia, tapi dari sisi keilmuan dan keutamaan beliau telah disejajarkan dengan tokoh-tokoh masa itu.
Ayahnya Imam Ridha as dan ibunya bernama Sabikah. Ketika lahir ke dunia, Imam Ridha as memeluknya dengan penuh kasih sayang dan pada saat itu juga memberikan kabar akan peristiwa pahit dan syahadahnya. Imam Ridha as mengatakan, "Ini adalah anakku dan akan terbunuh dengan kezaliman. Penduduk langit menangisi syahadahnya dan Allah murka kepada musuhnya. Pembunuhnya setelah itu tidak akan menikmati kehidupan dan akan segera mendapat azab ilahi."
Imam Muhammad at-Taqi as merupakan Imam kesembilan Syiah dan pemimpin ilahi pertama yang menerima tanggung jawab Imamah dalam usia yang masih belia. Beliau dalam usia delapan tahun harus memikul tanggung jawab ini setelah syahadah ayahnya dan menuntun masyarakat.
Meskipun usianya masih muda belia, tapi dari sisi keilmuan dan keutamaan beliau telah disejajarkan dengan tokoh-tokoh masa itu. Imam Jawad memang berumur belia saat meninggalkan dunia yang fana. Namun usia 25 tahun yang beliau lewati telah meninggalkan warisan ilmu dan khazanah hikmah yang tak terbatas. Sejarah menyebutkan nama 150 orang yang pernah berguru kepada Imam Jawad as dan mendapat bimbingan beliau. Diantara mereka, nampak nama-nama para tokoh yang dikenal figur besar di bidang keilmuan dan fiqh.
Benar, Imam Jawad as menjadi Imam ketika usianya baru delapan tahun. Keimamahannya dalam usia seperti itu menyebabkan banyak yang takjub dan tidak kurang yang meragukannya. Karena sebagian orang hanya mencukupkan diri dengan mengkaji fenomena alam dari parameter materi. Padahal Allah Maha Kuasa dan Bijak memiliki kekuasaan untuk menyampaikan orang yang masih berada dalam usia muda sampai pada kesempurnaan akal karena maslahat. Sebagaimana berdasarkan al-Quran, masalah seperti pernah terjadi dalam umat-umat terdahulu. Kenabian Yahya ketika masih kecil dan bagaimana Nabi Isa as berbicara ketika masih kecil. Contoh-contoh yang merupakan mukjizat ilahi.
Dialog, debat, menjawab pertanyaan, ungkapan bijak dan khutbah Imam Jawad menjadi bukti jelas akan ilmu beliau dan sebagai pemimpin umat Islam, beliau menjadi teladan sebagai ilmuan muda yang selalu tampil cemerlang dalam masalah keilmuan. Ilmu dan masalah gaib yang terpancar dari ucapan beliau yang mencerahkan menyebar di antara umat Islam dan setiap dari ucapannya berhasil membuka kunci masalah besar dan yang tidak terpecahkan dalam fiqih dan ilmu-ilmu yang lain. Kenyataan ini sangat mencengangkan tidak hanya ulama dan peneliti Islam waktu itu, tapi bahkan juga para penentang mazhab Syiah waktu itu, sehingga mereka tidak dapat mencegah akan ketinggian dan keutamaan beliau. Mereka mengakui keagungan ilmu Imam Jawad as.
Sebutan paling terkenal bagi Imam Syiah Kesembilan adalah Jawad. Beliau dipanggil Jawad dikarenakan sifat dermawan dan bagaimana beliau memberikan hartanya kepada yang membutuhkan. Nama yang diambil dari nama Allah, Jawad. Nama Jawad mengingatkan kedermawanan dan perbuatan baik Allah Swt yang terpersonifikasi dalam wujud Imam Jawad as dan menghidupkan kembali keutamaan dan kebaikan ayah beliau hingga Rasulullah Saw. Imam Jawad as memiliki sifat dermawan yang sangat menonjol dari sifat-sifat yang lain. Jasanya kepada masyarakat dan bagaimana beliau membantu mereka. Imam Jawad as berkata, "Manusia yang memiliki tiga sifat mulia dapat mencapai maqam Ridhwan dan keridhaan Allah; banyak memohon ampunan, halus bertutur dan toleransi serta banyak memberikan sedekah."
Imam Jawad as menilai kesabaran dalam menghadapi kesulitan sebagai satu perbuatan baik dan mengatakan, "Sabar menghadapi kesulitan akan menjadi musibah bagi yang menyalahkannya." Beliau sangat sabar dalam menghadapi kesulitan. Imam Jawad tidak menunjukkan perubahan dan cemas menghadapi peristiwa sulit, bahkan dengan bertawakal kepada Allah yang Maha Mengetahui beliau mempertebal kesabarannya. Tentu saja ini mengenai masalah yang dihadapi, tapi berbeda ketika yang terjadi terkait prinsip Islam dan batasan ilahi beliau benar-benar membela dan mengambil sikap yang telah diperhitungkan matang. Menahan diri dengan istri yang tidak layak, sabar menghadapi kezaliman penguasa, sabar menghadapi kesulitan hidup seperti syahadah ayah merupakan contoh kesabaran beliau.
Telah dikatakan dalam sejarah bahwa beberapa orang dari jauh akan membawa hadiah berharga untuk Imam Jawad as. Namun dalam perjalanan, kafilah itu menemui sekelompok bandit dan barang-barang hadiah itu dicuri. Orang yang bertanggung jawab membawa hadiah kepada Imam Jawad menulis surat kepada beliau dan memberi tahu Imam tentang kejadian itu. Sebagai jawabannya, Imam Jawad menulis surat kepadanya, "Jiwa dan barang-barang kami berasal dari pemberian Allah dan amanat-Nya. Jika kita mengambil keuntungan darinya, itu sumber kebahagiaan, dan apa yang bisa mereka dapatkan, jika kita sabar, bakal ada pahalanya. Siapa pun yang gelisah dan tidak sabar akan kehilangan pahalanya."
Makmun, Khalifah Abbasiyah yang licik, setelah memaksakan putra mahkota kepada Imam Ridha dan setelah menggugursyahidkan beliau, memikirkan trik lain selama hidup Imam Jawad as dan berpura-pura baik dan ramah dengan Imam Jawad as) setahun setelah kesyahidan Imam Ridha. Makmum memaksa Imam Jawad as menikah dengan anaknya Ummu al-Fadhl dan dari pernikahan ini dia hanya mengejar tujuan politik.
Sekaitan dengan hal ini, salah satu sahabat Imam Kesembilan mengatakan, "Saya menemui Imam Jawad as di Baghdad dan menyaksikan kehidupannya. Terlintas dalam benak saya bahwa, sekarang setelah Imam hidup makmur, ia tidak akan pernah kembali ke tanah kelahirannya, Madinah. Sesaat Imam memalingkan kepalanya, lalu mengangkat kepalanya dan raut mukanya terlihat sedih dan mengatakan, "Wahai Husein! Saya lebih mencintai roti kering dengan garam di makam suci Rasulullah ketimbang apa yang engkau lihat sekarang." Dengan alasan ini, Imam tidak tinggal lama di Baghdad dan kembali ke Madinah bersama istrinya, Ummu al-Fadhl dan tetap di Madinah sampai tahun 220 HQ.
Ketika Mu'tashim Abbasiah menduduki tahta kekhalifahan, ia mendengar akan keutamaan dan kesempurnaan Imam Jawad as yang membuatnya sangat benci, sehingga kemudian memintanya agar pindah dari Madinah ke Baghdad. Ketika beliau tiba di Baghdad, Mu'tashim memberi racun kepada istrinya untuk diberikan kepada Imam Jawad as. Ketika Imam memakan makanan yang ada racunnya, pengaruh racun mulai tampak di badan beliau dan akibat panasnya racun tersebut, Imam Jawad as gugur syahid.
Pengamat: NU Dukung Pemerintah Indonesia Damaikan Afghanistan
Kunjungan delegasi Taliban ke Indonesia memicu perhatian berbagai kalangan termasuk pengamat di Tanah Air.
Yon Machmudi, ketua program studi kajian Timur Tengah dan Islamو Universitas Indonesia menilai hadirnya utusan Taliban di Indonesia sebagai keberhasilan diplomasi pemerintah Indonesia.
Keberhasilan tersebut tidak bisa dilepaskan dari dukungan berbagai lemen termasuk NU yang memainkan peran penting di dalamnya.
Peneliti Hubungan Internasional CSIS, Fitriani menilai kunjungan Taliban ke Indonesia bagian dari komitmen politik luar negeri Indonesia, yakni mewujudkan perdamaian dunia.
Ia menilai Indonesia sejak awal terlibat dalam upaya membangun perdamaian di Afghanistan. Salah satu tindakan Indonesia dalam hal itu ditandai dengan kehadiran Wapres JK dan Menteri Luar Negeri Retno L. Marsudi dalam Afghanistan Peace Process di Kabul, Afghanistan, tahun lalu.
Fitriani menyampaikan bahwa Indonesia hendak memberi inspirasi kepada Taliban mengenai Islam moderat. Mengingat, sebagai sebuah gerakan Taliban sangat konservatif selama ini.
Meski demikian, Fitriani melihat skenario agar Taliban memahami soal Islam moderat tidak dilakukan melalui pemerintah, melainkan melalui PBNU dan MUI. Sebab pemerintah Indonesia tidak akan didengar oleh Taliban ketika memberi penjelasan soal Islam moderat.
"Jadi perlu multi-track diplomacy. Jadi Bu Retno bertemu dengan Kementerian Luar Negeri Afghanistan. Sementara track satu lagi diakomodasi oleh pertemuan NU dan Taliban," ujarnya dilansir CNN Indonesia.



























