
کمالوندی
Menlu Iran Bertemu Petinggi Hamas dan Jihad Islam Palestina di Beirut
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian bertemu dengan para petinggi Hamas dan Gerakan Jihad Islam Palestina di Beirut, Lebanon.
Menlu Iran bertemu dengan Kepala Hubungan Luar Negeri Hamas, Osama Hamdan pada Kamis (7/10/2021) malam untuk membahas isu-isu yang menjadi kepentingan bersama.
Amir-Abdollahian juga melakukan pembicaraan dengan Sekjen Gerakan Jihad Islam Palestina, Ziyad al-Nakhalah di Beirut. Kedua pihak berdiskusi tentang hubungan bilateral dan perkembangan regional.
Dalam pertemuan dengan para petinggi Palestina itu, menlu Iran menegaskan kembali dukungan Republik Islam kepada perjuangan rakyat Palestina.
Para petinggi Palestina memuji dukungan Iran kepada kubu perlawanan dalam melawan rezim Zionis di tengah normalisasi hubungan yang dijalin oleh beberapa negara Arab dengan Israel.
Selama di Beirut, menlu Iran telah bertemu dengan presiden Lebanon, perdana menteri, menteri luar negeri, dan ketua parlemen Lebanon pada hari Kamis.
Bertemu Menlu Iran, Sekjen Hizbullah Puji Dukungan Tehran
Menteri luar negeri Iran bertemu dengan sekjen Hizbullah di Beirut untuk membahas perkembangan politik di Lebanon dan kawasan pada Jumat (8/10/2021).
Dilansir dari IRNA, selama pertemuan dengan Sayid Hassan Nasrallah, Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan posisi negaranya untuk Lebanon tidak tergoyahkan dan mendukungnya di semua bidang.
Duta Besar Iran untuk Lebanon Mohammad Jalal Firooznia juga menghadiri pertemuan tersebut.
Nasrallah juga mencatat bahwa Iran telah membuktikan diri sebagai sekutu yang tulus dan sahabat setia yang tidak meninggalkan teman-temannya sendirian.
Dia berterima kasih kepada Republik Islam Iran karena telah mendukung pemerintah dan bangsa serta kubu perlawanan Lebanon selama beberapa dekade.
Sekjen Hizbullah menyampaikan harapan bahwa Lebanon akan mengatasi kesulitan saat ini lewat kerja sama semua pihak.
Menlu Iran tiba di Beirut pada Kamis kemarin untuk membahas hubungan bilateral dan isu-isu regional dengan para pejabat Lebanon. Ia telah bertemu dengan Presiden Lebanon Michel Aoun, Ketua Parlemen Nabih Berri, Perdana Menteri Najib Mikati, dan Menteri Luar Negeri Abdullah Bou Habib.
Korban Bertambah, Iran Kutuk Serangan ke Masjid Syiah di Kunduz
Serangan bom yang mengguncang sebuah masjid masyarakat Syiah di Provinsi Kunduz, Afghanistan Utara telah menggugurkan sedikitnya 50 orang dan melukai 150 lainnya.
Seperti dilaporkan Iran Press, serangan bom bunuh diri itu menargetkan jamaah shalat Jumat di Masjid Jami' Sayed Abad milik masyarakat Syiah Afghanistan.
Laporan lain menyebutkan bahwa 100 orang gugur syahid dan lebih dari 200 lainnya terluka dalam ledakan tersebut.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid menulis dalam sebuah tweet, "Ledakan terjadi di sebuah masjid rekan-rekan Syiah kami di distrik Khan Abad di Bandar, ibu kota Provinsi Kunduz. Akibatnya sejumlah rekan-rekan kami gugur syahid dan terluka."
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengutuk serangan teroris di Kunduz dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban peristiwa tragis itu.
"Tindakan teroris harus dikutuk dalam bentuk apa pun dan oleh pihak mana pun," kata Saeed Khatibzadeh dalam sebuah pernyataan.
Dia juga mendoakan agar para korban luka segera memperoleh kesembuhan.
Muslim Syiah telah lama menjadi sasaran kekerasan oleh para ekstremis di Afghanistan.
Kemenlu Iran Respon Pergerakan Israel di sekitar Perbatasan Iran
Di saat Iran dan Republik Azerbaijan menekankan perluasan hubungan bilateral dalam koridor kebijakan bertetangga dan kesamaan sejarah, agama dan budaya, selama beberapa hari terakhir sejumlah pergerakan negatif mengancam hubungan Tehran-Baku.
Wajar jika di kondisi saat ini, ketika petinggi Tehran dan Baku tidak berhasil mengontrol kondisi panas dan sejumlah intervensi asing di urusan dalam negeri masing-masing, maka yang akan terjadi adalah hubungan kedua negara bertetangga dan Muslim ini akan dibayangi pendekatan permusuhan.
Pengalaman selama beberapa tahun terakhir telah membuktikan fakta ini bahwa meski ada kecenderungan dan minat bangsa kedua negara Muslim dan tetangga ini untuk memperluas hubungan timbal balik, namun sejumlah intervensi asing tetap memberi dampak negatib bagi proses positif dan efektif hubungan bilateral ini. Meski demikian, selama beberapa hari terakhir, sejumlah fenomena intervensi poros musuh terhadap hubungan Tehran-Baku yang mengalami peningkatan ini telah memberi peluang untuk merusak hubungan kedua negara bertetangga ini, dan mendorong hubungan ini ke arah kehancuran.
Dalam hal ini, tak diragukan lagi bahwa perilaku tak pantas sejumlah pejabat pemerintah Baku dan statemen petinggi Republik Azerbaijan selama beberapa hari terakhir malah membantu proses ini. Para pejabat pemerintah Ilham Aliyev termasuk presiden sendiri, baru-baru ini menguak bantuan pihak asing kepada Baku selama perang Karabakh. Presiden Azerbaijan juga mengakui sejumlah perilaku tak bersahabat termasuk memuji bantuan Rezim Zionis Israel selama perang Karabakh kedua.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev
Sebagian pergerakan presiden Azerbaijan ini menuai tanggapan luas media regional dan internasional.
Poin yang patut direnungkan di bidang ini adalah kritik media Zionis dan Amerika atas perilaku Presiden Ilham Aliyev. Misalnya, Richard Kauzlarich, mantan dubes AS di Baku dan pakar politik, menilai keliru dan tak pantas langkah terbaru Aliyev foto bareng dengan drone Israel “Harop” dan membelainya.”
Ia menyebut langkah tersebut tak ubahnya melempar kayu ke sarang lebah dan menjelaskan, “Jika transformasi di kawasan ini semakin memburuk, siapa yang akan membantu Azerbaijan ? Saya tidak berpikir Turki bersedia terlibat perang. Saya juga meragukan Rusia. Sementara Amerika sendiri terlilit banyak masalah. Republik Azerbaijan saat ini dalam kondisi buruk.”
Terlepas dari kritik sekutu pemerintah Ilham Aliyev atas perilaku provokatif terbaru presiden Azerbaijan ini, harus dikatakan bahwa kesabaran Tehran sampai saat ini telah mencegah meletusnya tensi kedua negara bertetangga ini. Bagaimanapun juga, pengguliran isu bantuan asing kepada Republik Azerbaijan untuk menang di perang Karabakh kedua dan memiliki pangkalan militer di wilayah utara Aras, telah membangkitkan respon petinggi Iran.
Sekaitan masalah ini, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian menyatakan, “Tehran tidak akan membiarkan kehadiran militer Israel di dekat perbatasannya dan aksi-aksi destruktif rezim ini untuk mengubah geopolitik di kawasan dan perbatasan Republik Azerbaijan dan Armenia.”
Setelah pembebasan wilayah Azerbaijan, terjadi berbagai peristiwa yang tidak diinginkan di kawasan Kaukasus selatan. Di antaranya pergerakan Israel di Kaukasus selatan dan wilayah Republik Azerbaijan.
Israel dengan menyalahgunakan kesempatan yang ada berusaha keras untuk untuk mendekati perbatasan Iran dengan mengambil sebagian wilayah Republik Azerbaijan. Dalam hal ini, Farid Shafiyev, direktur pusat analisa hubungan internasional dan pakar politik dan keamanan mengakui, “Di tahun 2005, Iran dan Republik Azerbaijan berdasarkan kesepakatan, berkomitmen untuk tidak mengijinkan pihak ketiga memanfaatkan wilayah kedua negara untuk melawan pihak salah satu di antara mereka.”
Meski ada perjanjian ini, tidak jelas mengapa petinggi Baku senantiasa mengungkapkan bantuan pihak asing demi kemenangan Republik Azerbaijan di perang Karabakh kedua, dan menggulirkan isu pangkalan militer rahasia Israel di wilayah negara ini.
Selain penandatanganan kesepakatan tahun 2005, petinggi Tehran dan Baku senantiasa menekankan fakta ini bahwa mereka tidak akan mengijinkan pihak asing merusak hubungan dan kerja sama kedua negara yang terus mengalami peningkatan. Khususnya bahwa Iran dan Republik Azerbaijan memiliki kerja sama di proyek penting seperti proyek koridor internasional utara-selatan serta proyek serupa lainnya.
Di kondisi seperti ini, tak diragukan lagi bahwa pelarangan lalu lalang truk Iran ke Armenia dari jalur bersama antara Republik Azerbaijan dan Armenia sebuah isu parsial dan dapat diselesaikan dengan mudah. (
Kartunis Swedia Lars Vilks Tewas dalam Kecelakaan mobil
Kartunis Swedia Lars Vilks, yang dikenal dengan kartun anti-Islamnya, telah meninggal dalam kecelakaan mobil.
Vilks menjadi berita utama setelah sketsa asusila Nabi Muhammad pada tahun 2007 membuat marah ratusan juta Muslim di seluruh dunia.
Kemarahan umat Islam begitu intensif sehingga membuat Perdana Menteri Swedia Fredrik Reinfeldt bertemu dengan duta besar dari 22 negara Muslim untuk meredakan situasi tegang.
Sejak penerbitan kartun provokatif, Vilks telah tinggal di lokasi rahasia dan di bawah perlindungan polisi sepanjang waktu karena takut akan ancaman yang akan datang.
Namun, terlepas dari semua tindakan perlindungan, kartunis berusia 75 tahun itu kehilangan nyawanya dalam kecelakaan lalu lintas.
Menurut laporan, Vilks bepergian dengan dua pengawalnya dengan kendaraan polisi sipil yang bertabrakan dengan sebuah truk di dekat kota selatan Markaryd.
Sebuah pernyataan dari polisi mengatakan masih belum jelas bagaimana tabrakan itu terjadi, tetapi penyelidikan awal telah mengesampingkan adanya pelanggaran atau niat kriminal dalam insiden tersebut.
Taliban: Sunni dan Syiah Afghanistan Hidup Berdampingan
Kepala Departemen Informasi dan Kebudayaan Taliban di Provinsi Herat mengatakan, persatuan antara Sunni dan Syiah Afghanistan telah membuat musuh negara ini marah.
“Hari ini saudara-saudara Sunni dan Syiah kita hidup berdampingan dalam keamanan penuh, dan ini membuat musuh tidak senang,” kata Mawlawi Naeem al-Haq Haqqani dalam pertemuan dengan para ulama di Provinsi Herat, Kamis (7/10/2021).
“Mujahidin berperang melawan Amerika Serikat selama 20 tahun dengan sarana yang paling minim dan mencapai tujuannya dengan kerja sama rakyat,” tambahnya seperti dikutip Afghan Voice Agency (AVA).
Menurut Haqqani, rakyat Afghanistan telah kehilangan nikmat keamanan selama lebih dari empat dekade dan sekarang mereka menghargai nikmat ini dengan baik.
“Musuh berharap Afghanistan akan menjadi Irak dan Suriah lain, tetapi para tokoh Afghanistan yang peduli menunjukkan bahwa orang-orang Afghanistan dapat hidup berdampingan,” tambahnya.
Dia menuturkan bahwa tahun ini upacara berkabung Asyura diadakan dengan cara terbaik dan dalam kedamaian penuh, padahal musuh tidak ingin persaudaraan terjalin di antara kita.
Setiap tahunnya, Dewan Persaudaraan Islam Herat, Afghanistan melaksanakan berbagai kegiatan untuk menyambut bulan Rabiul Awal dan Pekan Persatuan Islam.
Masjid Syiah Afghanistan Diserang Bom, Puluhan Tewas
Sedikitnya 20 jamaah tewas dan lebih dari 50 lainnya luka-luka setelah serangan bom menghantam sebuah masjid di Provinsi Kunduz, Afghanistan Utara.
Ledakan itu terjadi menjelang Jumat siang di Masjid Jami' Sayed Abad milik masyarakat Syiah di Bandar Khan, kota Kunduz.
Menurut laporan Afghan Voice Agency (AVA), ledakan itu menewaskan sedikitnya 20 jamaah dan melukai 30 orang lainnya. Jumlah korban diperkirakan akan bertambah karena banyak orang terluka parah.
Penduduk Kunduz mengatakan kepada AFP bahwa ledakan tersebut menghantam sebuah masjid Syiah selama shalat Jumat.
Belum ada individu atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, sebagian besar serangan dan pembunuhan yang terjadi baru-baru ini di Afghanistan, dilakukan oleh kelompok teroris Daesh.
Taliban telah berjanji kepada rakyat Afghanistan bahwa mereka akan menumpas teroris Daesh.
Juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid mengatakan dalam sebuah tweet bahwa pasukan khusus gerakan itu telah tiba di lokasi untuk memulai penyelidikan.
Surat Al-Ahqaf ayat 1-5
Surat Al-Ahqaf ayat 1-5
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
حم (1) تَنْزِيلُ الْكِتَابِ مِنَ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ (2) مَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُسَمًّى وَالَّذِينَ كَفَرُوا عَمَّا أُنْذِرُوا مُعْرِضُونَ (3)
Haa Miim. (46: 1)
Diturunkan Kitab ini dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (46: 2)
Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka. (46: 3)
Surah ini seperti 28 surah lain di al-Quran yang dimulai dengan huruf muqatha'ah dan kemudian berbicara tentang urgensitas dan keagungan al-Quran. Sepertinya Allah Swt ingin mengatakan, "Aku dengan alfabet yang kuberikan kepada kalian, menulis sebuah kitab yang kalian tidak mampu mendatangkan padanannya dan ini merupakan argumentasi terbaik bagi mukjizat al-Quran."
Penekanan turunnya al-Quran dari Allah Swt yang disebutkan di bergai ayat al-Quran mengindikasikan posisi Kitab Samawi yang jika diamalkan ajarannya maka manusia akan hidup terhormat dan kuat. Karena seluruh ajaran al-Quran berdasarkan ilmu dan hikmah serta tidak ada ucapan atau ajaran berlebihan di dalamnya.
Bukan saja kitab syariat, tapi juga sistem alam diciptakan berdasarkan kebenaran dan dikelola sesuai dengan program pasti, serta segala sesuatu di sistem ini memiliki posisi khusus.
Tak diragukan lagi di kitab samawi ini, tidak ada kata-kata yang bertentangan dengan kebenaran, dan juga di alam penciptaannya tidak ditemukan ketidakteraturan atau hal-hal yang bertentangan dengan kebenaran. Segala sesuatunya seimbang, selaras dan dibarengi kebenaran. Namun seperti penciptaan ini memiliki awal, maka juga memiliki akhir.
Siapa saja yang mengingkari keberadaan Tuhan atau pengutusan Nabi, maka mereka juga mengabaikan ayat-ayat Tuhan di al-Quran dan alam penciptaan serta peringatan akal serta wahyu. Mereka lari dari kebenaran dan berpaling darinya, akibatnya mereka tidak mendapat hidayah Tuhan.
Dari tiga ayat tadi terdapat lima poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Al-Quran, firman Tuhan yang diturunkan di hati Nabi dan diucapkan oleh beliau.
2. Alam semesta dan syariat, keduanya berdasarkan kebenaran dan hikmah, karena keduanya bersumber dari Tuhan Yang Maha Bijaksana.
3. Di sistem penciptaan tidak ada penyimpangan dan kesia-siaan.
4. Langit, bumi dan seluruh alam semesta memiliki waktu tertentu dan akhir yang telah ditentukan, dan tidak ada urusan yang terjadi secara kebetulan.
5. Seluruh alam semesta bergerak ke arah yang benar. Hanya manusia yang dapat menyimpang dari jalan yang benar dan tersesat dengan memilih jalan yang salah.
قُلْ أَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَرُونِي مَاذَا خَلَقُوا مِنَ الْأَرْضِ أَمْ لَهُمْ شِرْكٌ فِي السَّمَاوَاتِ اِئْتُونِي بِكِتَابٍ مِنْ قَبْلِ هَذَا أَوْ أَثَارَةٍ مِنْ عِلْمٍ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (4) وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَائِهِمْ غَافِلُونَ (5)
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu sembah selain Allah; perlihatkan kepada-Ku apakah yang telah mereka ciptakan dari bumi ini atau adakah mereka berserikat (dengan Allah) dalam (penciptaan) langit? Bawalah kepada-Ku Kitab yang sebelum (Al Quran) ini atau peninggalan dari pengetahuan (orang-orang dahulu), jika kamu adalah orang-orang yang benar". (46: 4)
Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? (46: 5)
Di ayat ini Rasulullah Saw diperintahkan untuk mengatakan kepada kaum Musyrik Mekah bahwa apa peran berhala yang kalian sembah di penciptaan dan pengaturan langit dan bumi ? Kalian yang mengakui langit, bumi, matahari, bulan dan bintang diciptakan oleh Allah Swt, lantas mengapa kalian menyembah berhala dan merujuk pada benda-benda tak berharga serta tidak memiliki akal dan perasaan ?
Apakah sebelum al-Quran telah turun kitab kepada kalian yang memperbolehkan menyembah berhala ? Atau ada alasan ilmiah yang diberikan cendikiawan yang menjadi landasan penyembahan selain Tuhan ? Penyembahan berhala harus berdasarkan argumentasi akal atau wahyu, padahal kalian tidak memiliki salah satu dari dua alasan tersebut. Oleh karena itu, jelas bahwa perilaku kalian hanya berdasarkan teladan palsu dan batil.
Lebih lanjut ayat ini menyatakan, kalian tanpa argumentasi akal atau wahyu telah menyembah berhala atau sesembahan lainnya, padahal kalian menyadari mereka (berhala dan sesembahan tersebut) bukan saja tidak mampu menjawab kalian, bahkan tidak mampu merealisasikan keinginan kalian. Sejatinya kalian memilih jalan yang sesat dan benar-benar menyimpang. Karena kalian menyembah sesuatu yang tidak mendengar ucapan kalian dan tidak menyadari keinginan kalian serta sepenuhnya tidak mengetahuinya.
Dari dua ayat tadi terdapat empat poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Memilih jalan selain jalan Tuhan adalah penyimpangan dan kesesatan.
2. Terkadang para penentang harus diberi pertanyaan sehingga mereka dapat berpikir dan menyadari kepalsuan jalannya.
3. Bukan saja berhala kayu dan batu, bahkan manusia berilmu dan kuat tidak mampu memberi banyak tuntutannya dan orang lain, dan mereka tidak dapat dijadikan sandaran selain Tuhan.
4. Setiap pekerjaan manusia harus memiliki alasan rasional dan ilmiah, atau argumentasi wahyu Tuhan, hadis Rasulullah atau penggantinya (para imam maksum).
Surat Al Jathiya ayat 33-37
Surat Al Jathiya ayat 33-37
وَبَدَا لَهُمْ سَيِّئَاتُ مَا عَمِلُوا وَحَاقَ بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ (33)
Dan nyatalah bagi mereka keburukan-keburukan dari apa yang mereka kerjakan dan mereka diliputi oleh (azab) yang mereka selalu memperolok-olokkannya. (45: 33)
Di pembahasan sebelumnya dijelaskan mengenai orang-orang yang mengingkari Ma'ad yang dengan bahasa melecehkan mengatakan, "Kami tidak tahu apa itu Kiamat, kami juga tidak mengira hal itu akan terjadi."
Ayat ini saat menjawab perkataan mereka, mengatakan, ketika Hari Kiamat terjadi, catatan amal perbuatan diserahkan kepada mereka dan mereka menyaksikan seluruh perbuatannya di dunia dicatat di sana serta mereka tidak dapat mengingkarinya. Saat itu, perbuatan buruk menjadi nyata bagi mereka dan berubah menjadi bentuk fisik, ketika itu, mereka sadar bahwa apa yang mereka hina, saat ini melilit mereka dan mereka tidak menemukan jalan untuk lari atau selamat.
Dari satu ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Kiamat adalah hari ketika perbuatan manusia muncul dan dampak tersembunyinya akan terlihat.
2. Kita jangan melecehkan hukum dan ajaran ilahi, karena sikap seperti ini suatu hari akan menyusahkan kita.
وَقِيلَ الْيَوْمَ نَنْسَاكُمْ كَمَا نَسِيتُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا وَمَأْوَاكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَاصِرِينَ (34)
Dan dikatakan (kepada mereka): "Pada hari ini Kami melupakan kamu sebagaimana kamu telah melupakan pertemuan (dengan) harimu ini dan tempat kembalimu ialah neraka dan kamu sekali-kali tidak memperoleh penolong". (45: 34)
Dalam budaya Al-Qur'an, jika lupa itu alami maka tidak akan dipermasalahkan, karena manusia wajar jika melupakan sebagian hal. Seperti mereka yang lupa mengerjakan shalat. Tapi jika lupa adalah mengabaikan dan tidak memperhatikan hukum Tuhan, maka ini layak mendapat siksa, karena itu bukan kelupaan, tapi sengaja lupa.
Sebagian orang mengingkari Hari Kiamat, dan bersikeras akan pengingkarannya tersebut. Sebagian lain tidak seperti itu, tapi dalam prakteknya mereka mengabaikan Hari Kiamat, di mana amal perbuatan mereka membuktikam mereka melupakan Hari Kiamat. Kedua kelompok ini akan mendapat siksa sesuai dengan keyakinan dan amal perbuatannya, dan Tuhan akan memperlakukan mereka, seolah-olah Ia melupakannya dan mereka tidak mendapat rahmat-Nya. Tentunya fakta bahwa Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang melupakan hamba-Nya serta menghilankan semua kebaikan akan sangat menyakitkan bagi manusia. Ayat ini mengisyaratkan bahwa tempat orang seperti ini adalah di neraka dan mereka tidak memiliki penolong.
Dari satu ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Mereka yang melupakan Hari Kiamat baik di keyakinan maupun perilakunya, maka kelak ia akan dilupakan dan Tuhan akan mengabaikan mereka.
2. Iman terhadap Hari Kiamat saja tidak cukup, orang mukmin harus mengingat Ma'ad di setiap kondisi.
ذَلِكُمْ بِأَنَّكُمُ اتَّخَذْتُمْ آَيَاتِ اللَّهِ هُزُوًا وَغَرَّتْكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فَالْيَوْمَ لَا يُخْرَجُونَ مِنْهَا وَلَا هُمْ يُسْتَعْتَبُونَ (35)
Yang demikian itu, karena sesungguhnya kamu menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olokan dan kamu telah ditipu oleh kehidupan dunia, maka pada hari ini mereka tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak pula mereka diberi kesempatan untuk bertaubat. (45: 35)
Melanjutkan ayat sebelumnya, ayat ini menyebutkan dua faktor yang membuat manusia menjadi penghuni neraka danmengatakan, salah satunya tertipu dunia dan yang lain adalah melecehkan ayat ilahi. Sejatinya ketergantungan besar terhadap dunia membuat manusia mengingkari alam setelah kematian dan pengadilan di Hari Kiamat, sehingga dengan tenang mereka memenuhi hawa nafsu dan keinginannya.
Orang-orang seperti ini melecehkan orang yang mengingatkan akan azab neraka dan mengatakan, siapa yang mengetahui alam itu sehingga kalian menakut-nakuti kami ? Di mana surga ? dan mana neraka ? Ini seluruhnya janji palsu. Ingatlah hal yang pasti dan lupakan sesuatu yang belum pasti.
Jelas bahwa orang seperti ini dan dengan pemikirannya, tidak ingin bertaubat dan mereka meninggal dalam kondisi mengingkari Hari Kiamat. Mereka di Hari Kiamat hanya menyaksikan satu jalan, yakni neraka dan alasan mereka tidak akan diterima sehingga mereka akan selamat dari azab.
Dari satu ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Sumber nasib buruk manusia adalah tertipu dunia dan kekayaan, kekuasaan serta kesenangannya.
2. Allah Swt telah menyempurnakan hujjah bagi semua manusia dan menutup alasan bagi mereka, sehingga di Hari Kiamat tidak ada yang mengklaim bahwa kami tidak mengetahui.
فَلِلَّهِ الْحَمْدُ رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَرَبِّ الْأَرْضِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (36) وَلَهُ الْكِبْرِيَاءُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (37)
Maka bagi Allah-lah segala puji, Tuhan langit dan Tuhan bumi, Tuhan semesta alam. (45: 36)
Dan bagi-Nya-lah keagungan di langit dan bumi, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (45: 37)
Ayat ini yang merupakan akhir Surat Al-Jathiya menyebutkan kedudukan Tuhan di alam semesta dan mengatakan, pengelolaan urusan alam semesta di langit yang agung dan galaksi yang tak terbatas ada di tangan Tuhan, seperti halnya pengelolaan urusan bumi dan penghuni bumi - yang dianggap sangat tidak penting di alam semesta ini - dilakukan oleh Tuhan.
Dia memerintah alam semesta dengan kekuatannya yang tak terbatas dan tak terkalahkan dan berdasarkan pengetahuan dan kebijaksanaannya yang kuat. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita sebagai manusia untuk mengenal Tuhan dengan benar dan tempat serta peran-Nya di alam semesta, dan dengan sendirinya pengetahuan ini mengarah pada syukur dan puji-pujian kepada-Nya. Karena setiap kebaikan dan berkah berasal dari fitrahnya dan segala pujian kembali kepada-Nya.
Pada ayat terakhir disebutkan bahwa pengaruh kebesaran Allah nyata di langit dan di seluruh bumi dan di seluruh dunia, dan kebesaran-Nya di langit dan bumi hanya milik-Nya.
Dari dua ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Seluruh alam semesta di bawah pengaturan Tuhan dan tidak ada perbedaan antara bumi dan langit atau berbagai fenomena lainnya.
2. Kehormatan dan kekuatan akan efektif jika dibarengi dengan ilmu dan hikmah.
3. Ibadah kepada Tuhan tergantung pada pengetahuan tentang-Nya yang benar dan hanya Dia yang berhak mendapatkan keagungan dan pujian.
Surat Al Jathiya ayat 26-32
Surat Al Jathiya ayat 26-32
اللَّهُ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يَجْمَعُكُمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا رَيْبَ فِيهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ (26) وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ يَخْسَرُ الْمُبْطِلُونَ (27)
Katakanlah: "Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (45: 26)
Dan hanya kepunyaan Allah kerajaan langit dan bumi. Dan pada hari terjadinya kebangkitan, akan rugilah pada hari itu orang-orang yang mengerjakan kebathilan. (45: 27)
Di pembahasan sebelumnya dibicarakan mengenai para pengingkar Ma’ad yang meminta Rasul dan orang mukmin untuk menghidupkan kembali leluhur mereka, sehingga mereka dapat mempercayai keberadaan Ma’ad. Ayat ini saat menjawab permintaan mereka mengatakan, “Kalian yang saat ini hidup, siapa yang menciptakan kalian dan memberi kalian kehidupan ? Apakah kalian mengingkari pencipta kalian sendiri ? Jika kalian percaya bahwa ada yang menciptakan kalian, lantas mengapa kalian menolak kemampuan sang pencipta untuk menghidupkan kalian kembali ? Mengapa kalian menginginkan untuk menyaksikan segala sesuatu ketimbang berpikir dan merenungkan ?”
Kelanjutan dari ayat tersebut menekankan bahwa jika kalian meragukan kekuatan Tuhan untuk menciptakan kembali, pikirkan sedikit tentang kebesaran langit dan bumi untuk mengetahui bahwa kekuatan yang dapat menciptakan dunia yang besar ini dan merupakan pemilik dan penguasa alam semesta, pastinya tidak lemah untuk untuk menciptakan kembali kalian. Maka berhati-hatilah untuk tidak mengikuti kebatilan daripada kebenaran, karena kalian akan menderita penyesalan dan kerugian pada Hari Kebangkitan. Karena karena telah kehilangan modal hidup dan kalian tidak akan mencapai apa pun kecuali penyesalan dan kesedihan.
Tak diragukan lagi umur manusia dan kecerdasan, akal dan bakatnya adalah investasinya di dunia ini, namun orang-orang yang tersesat menukarnya dengan sesuatu yang cepat hilang serta mereka akan menyadari kerugiannya di Hari Kiamat ketika hanya iman dan amal saleh yang bermanfaat.
Dari dua ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Kehidupan pertama manusia merupakan bukti bagi kemungkinan kebangkitan manusia di Hari Kiamat.
2. Mayoritas manusia berharap menyaksikan segala sesuatu dengan matanya untuk menerimanya ketimbang berpikir di tanda-tanda penciptaan.
3. Mereka yang mengingkari Hari Kiamat, nantinya akan menyadari bahwa mereka telah mengalami kerugian besar.
وَتَرَى كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَى إِلَى كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (28) هَذَا كِتَابُنَا يَنْطِقُ عَلَيْكُمْ بِالْحَقِّ إِنَّا كُنَّا نَسْتَنْسِخُ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (29)
Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan. (45: 28)
(Allah berfirman): "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan". (45: 29)
Ayat ini menggambarkan proses peradilan di Hari Kiamat ketika manusia berlutut dalam ketakutan dan kekhawatiran dan menunggu penentuan nasib mereka.
Ayat ini saat menggambarkan situasi di Hari Kiamat mengatakan, setiap umat dipanggil ke catatan amal perbuatannya. Catatan amal setiap orang telah disiapkan sebelumnya, karena malaikat telah diperintahkan mencatat setiap amal baik dan buruk sepanjang hidup manusia, sehingga tidak ada yang luput dan hari ini di pengadilan Hari Kiamat, catatan tersebut diberikan kepada manusia sehingga ia tidak menganggap setiap azab dan pahala diberikan tanpa alasan.
Saat itu, Allah Swt mengatakan kepada mereka bahwa ini adalah catatan Kami yang menjadi saksi bagi kalian dan mengungkapkan kembali amal perbuatan kalian. Saat itu, kalian melakukan perbuatan apa pun yang kalian inginkan dan tidak percaya bahwa perbuatan kalian dicatat, tapi Kami telah memberi perintah untuk mencatat seluruh perbuatan kalian.
Dari dua ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Alam semesta diatur berdasarkan kebenaran dan keadilan, dan memiliki perhitungan serta seluruh amal perbuatan manusia dicatat.
2. Azab atau pahala manusia di Hari Kiamat berdasarkan perbuatan baik dan buruk mereka di dunia.
3. Setiap manusia memiliki catatan tersendiri yang mencatat seluruh perbuatannya secara detail. Jelas, percaya pada pencatatan perbuatan yang akurat mencegah manusia melakukan perbuatan buruk dan kriminal.
فَأَمَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُدْخِلُهُمْ رَبُّهُمْ فِي رَحْمَتِهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْمُبِينُ (30) وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا أَفَلَمْ تَكُنْ آَيَاتِي تُتْلَى عَلَيْكُمْ فَاسْتَكْبَرْتُمْ وَكُنْتُمْ قَوْمًا مُجْرِمِينَ (31)
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh maka Tuhan mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata. (45: 30)
Dan adapun orang-orang yang kafir (kepada mereka dikatakan): "Maka apakah belum ada ayat-ayat-Ku yang dibacakan kepadamu lalu kamu menyombongkan diri dan kamu jadi kaum yang berbuat dosa?" (45: 31)
Di akhir pengadilan Hari Kiamat, manusia dibagi menjadi dua kelompok, dan setiap kelompok mendapat balasan amal perbuatannya. Kelompok orang mukmin dan kelompok orang kafir.
Orang beriman mendapat rahmat ilahi berupa kebahagiaan dunia dan akhirat, dan ini sebuah kemenangan sejati. Setelah protes perhitungan, hanya mereka yang beriman dan beramal saleh yang mendapat rahmat dan anugerah ini. Tapi kepada orang kafir dikatakan apakah tidak dibacakan ayat Kami kepada kalian dan kalian malah congkak serta sombong. Mereka tidak termasuk golongan yang mendapat rahmat ilahi serta akhirnya mereka hancur. Karena selain menolak kebenaran mereka juga melawannya dan melakukan berbagai macam kejahatan dan perbuatan dosa.
Dari dua ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Iman dan amal saleh tidak dapat dipisahkan, dan secara terpisah tidak dpaat membuat manusia bahagia. Iman yang dibarengi dengan amal saleh yang mampu membuat manusia dan masyarakat bahagia.
2. Akar dari kekufuran adalah congkak dan melawan kebenaran.
3. Akar kejahatan dan dosa adalah mengingkari Tuhan dan perintah-Nya.
وَإِذَا قِيلَ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ لَا رَيْبَ فِيهَا قُلْتُمْ مَا نَدْرِي مَا السَّاعَةُ إِنْ نَظُنُّ إِلَّا ظَنًّا وَمَا نَحْنُ بِمُسْتَيْقِنِينَ (32)
Dan apabila dikatakan (kepadamu): "Sesungguhnya janji Allah itu adalah benar dan hari berbangkit itu tidak ada keraguan padanya", niscaya kamu menjawab: "Kami tidak tahu apakah hari kiamat itu, kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja dan kami sekali-kali tidak meyakini(nya)". (45: 32)
Melanjutkan ayat sebelumnya yang berbicara mengenai sikap sombong dan keras kepala orang kafir terhadap ayat-ayat ilahi, ayat ini mengatakan, "Tanda-tanda kesombongan mereka adalah ketika orang beriman berbicara mengenai Hari Kiamat dan mengingatkan kalian, kalian tidak bersedia merenungkannya dan malah berkata, apa itu Hari Kiamat ? Siapa yang menyaksikan Hari Kiamat atau melaporkannya sehingga kami menerimanya ? Ucapan kalian orang mukmin juga sekedar prasangka bagi kami dan tidak ada nilainya, dan kami tidak mendapat pengetahuan tentang adanya Hari Kiamat.
Uniknya jika dikatakan kepada mereka, rumah kalian terancam terbakar, mereka langsung menunjukkan respon dan berusaha untuk mencegah bahaya potensial, tapi terkait Hari Kiamat, bahkan mereka mengabaikan potensi kebenarannya.
Dari satu ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Orang beriman harus menyampaikan kebenaran kepada semua orang sehingga hujjah bagi mereka sempurna, meski banyak dari manusia yang menolaknya.
2. Keyakinan tidak diperlukan untuk Hari Kiamat, bahkan sekedar prasangka dan kecurigaan akan terjadinya hari itu harus membuat manusia menghindari perbuatan jahat atau dosa, karena ancaman dan kerugiannya sangat besar.