کمالوندی

کمالوندی

Selasa, 13 Desember 2022 20:53

Medsos dan Ambisi Politik

 

Bukti menunjukkan bahwa orang-orang seperti Elon Musk dan Donald Trump membuat suasana politik tegang dan mencapai impian dan ambisinya. Alat mereka adalah jejaring sosial dan tujuan mereka adalah penggunanya di seluruh dunia.

Kita berada di era dimana kecepatan teknologi dan teknologi digital sangat tinggi. Seiring berjalannya waktu dan kita bergerak maju, dunia maya dan jejaring sosial yang merupakan hasil dari teknologi baru semakin mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Sementara itu, politik memanfaatkan ruang virtual secara maksimal.


Pada awal tahun 2000-an, media lama mulai menurun karena munculnya internet. Dengan perluasan Internet dan khususnya jejaring sosial, kami melihat suara-suara yang berbeda dan lebih beragam di ruang politik, dan daya tarik media baru merupakan peluang baru bagi setiap orang untuk menggunakan metode baru di bidang ini. Di masa lalu yang tidak terlalu jauh, saluran televisi memiliki kekuatan lebih dan dapat mengekspresikan narasinya dalam monolog. Tetapi munculnya jejaring sosial memungkinkan munculnya suara yang berbeda dan lebih beragam, dan dalam hal ini, aktivis politik menghadapi tantangan baru. Tentu saja, kita tidak boleh terlalu bersemangat, karena suara-suara yang berbeda ini memiliki cerita dan di balik layar yang, meskipun mungkin tidak menyenangkan, adalah nyata.

Setelah hampir dua tahun ditangguhkan dan hanya beberapa hari setelah Elon Musk, miliarder Amerika yang kontroversial, sebagai pemilik utama Twitter, akun Donald Trump di jejaring sosial ini diaktifkan kembali.

Trump, yang kehilangan akun Twitternya setelah pemilihan presiden 2020 karena publikasi klaim tidak berdokumen tentang penipuan dalam pemilihan AS, awalnya tidak bereaksi terhadap masalah ini, tetapi bukti menunjukkan bahwa juga bukan orang yang tidak peduli, dan ia ingin memanfaatkan posisi ini untuk pemilu mendatang di Amerika.

Ketika pada Januari 2021, administrator Twitter memutuskan untuk memblokir akun Presiden Amerika Serikat saat itu karena melanggar prinsip jejaring sosial ini, 88 juta orang mengikuti sosok kontroversial ini di Twitter. Tweet terakhir Donald Trump dibagikan pada 8 Januari 2021.


Elon Musk, CEO baru Twitter, mengadakan jajak pendapat tentang menghidupkan kembali akun mantan Presiden AS Donald Trump. Namun setelah survei menunjukkan keinginan responden untuk mengembalikan Trump ke platform tersebut, mantan presiden Amerika Serikat itu mengumumkan bahwa dia tidak tertarik untuk kembali ke jejaring sosial tersebut. Ini adalah saat Donald Trump dilarang dari Twitter, Instagram dan Facebook setelah para pendukungnya menyerang Kongres karena mempromosikan kekerasan.

Menurut surat kabar USA Today, pemulihan akun Twitter Trump telah memicu reaksi berbeda dari politisi Amerika dan tokoh terkemuka lainnya dan membuat banyak orang khawatir tentang masa depan jejaring sosial ini. Misalnya, "Liz Cheney", seorang perwakilan Republik dan salah satu penentang Donald Trump, yang merupakan wakil komite investigasi Dewan Perwakilan Rakyat atas serangan terhadap Kongres setelah pemilu 2020, bereaksi terhadap pemulihan akun Twitter Trump di sebuah kicauan.

Cheney menulis dalam tweet ini: "Dengan Trump kembali ke Twitter, ini saat yang tepat untuk menonton ulasan tentang peristiwa 6 Januari ini." Sidang akan membahas semua tweet Trump pada hari serangan di Kongres, termasuk yang telah dihapus, serta pernyataan staf Gedung Putih tentang perilakunya yang tidak dapat dimaafkan selama serangan itu.

Dia merujuk pada peristiwa 6 Januari 2021, ketika Kongres Amerika Serikat sedang menghitung suara lembaga pemilihan (Electoral College) untuk mengonfirmasi hasil pemilihan presiden, dan setelah beberapa anggota parlemen memprotes hasil pemungutan suara di negara bagian Arizona, Donald Trump meminta para pendukungnya untuk menggelar demonstrasi

Pendukung Trump menyerang Kongres dan setelah bentrokan dengan pasukan keamanan, mereka dapat memasuki gedung dan ruangannya yang berbeda. Selama serangan kekerasan ini, lima orang termasuk seorang polisi tewas.

Pakar senior di bidang media setuju bahwa kembalinya Trump dan pembukaan akun mantan presiden AS oleh Elon Musk adalah dasar dari ambisi politik keduanya - Musk dan Trump.

Faktanya, berada di kancah politik adalah salah satu tujuan terpenting operator media sosial yang secara bertahap datang dari sela-sela teks dan mengungkapkannya dengan jelas. Baru-baru ini, Reuters melaporkan bahwa Elon Musk menyarankan lebih dari 110 juta pengikutnya (followers) untuk memilih Partai Republik dalam sebuah tweet. Ini adalah pertama kalinya pemilik jejaring sosial besar di Amerika secara terbuka mendukung partai politik sebelum pemilu.


Elon Musk mengklaim bahwa audiens pesan Twitter-nya adalah "pemilih independen" dan melanjutkan: "Kekuatan bersama akan mengekang ekstremisme terburuk dari kedua belah pihak. Oleh karena itu, saya merekomendasikan pemungutan suara untuk membentuk Kongres Republik mengingat presidennya adalah seorang Demokrat."

Ia pun mengatakan bersedia mendukung Ron DeSantis, Gubernur Florida dari Partai Republik dalam pemilihan presiden AS 2024, karena menurutnya; Mantan Presiden Donald Trump terlalu tua untuk mencalonkan diri lagi.

Tetapi kita tidak boleh lupa bahwa pendapat dan rekomendasi ini sudah ketinggalan zaman dan jenis pengaruh politik yang diberikan oleh platform besar dan media sosial harus berbeda dan lebih halus daripada media lama. Tidak diragukan lagi, perlakuan semacam ini dapat mereduksi posisi jejaring sosial yang komprehensif hingga sebatas media periklanan partai politik dan kelompok.

Tentu saja, pemilik Twitter mengklaim ingin mempromosikan kebebasan berbicara. Namun, ada baiknya menjawab pertanyaan, apa yang akan terjadi jika beberapa negara menuntut untuk menghapus beberapa konten penting dari mereka? Akankah Musk mempertahankan kebebasan berbicara bahkan jika membela kebebasan berbicara berarti mengeluarkan modalnya dari negara-negara tersebut? Dia, yang telah melakukan investasi besar di banyak negara, pilihan apa yang akan dia miliki ketika semua aktivitasnya didasarkan pada profitabilitas?

Tindakan Elon Musk setelah menguasai Twitter memaksa banyak perusahaan periklanan besar berhenti bekerja di jejaring sosial ini. Mereka prihatin dengan pertumbuhan ujaran kebencian di Twitter, dan memantau dengan cermat perubahannya. Selama ini, Musk telah memecat setengah dari staf Twitter dan secara drastis mengurangi jumlah anggota tim pemantau keamanan yang bertanggung jawab untuk mencegah penyebaran berita palsu dan konten yang menyinggung.

Gelombang analisis tentang jatuhnya Twitter ini telah berkembang hingga surat kabar Guardian dalam sebuah artikel dalam hal ini menyelidiki kemungkinan kebangkrutan Twitter dan beberapa mantan karyawan platform ini percaya bahwa masalah yang dihadapi perusahaan ini sebenarnya adalah masalah eksistensi dan pribadi Musk yang mengelola media ini. Richard Seymour, penulis dan aktivis politik menulis dalam sebuah artikel di surat kabar ini: Elon Musk menginginkan kemenangan politik.

Elon Musk dan Twitter
Dalam konteks ini, ahli teori Amerika yang terkenal telah memperingatkan bahwa masalah dengan jejaring sosial dan messenger seperti Twitter, Facebook, atau Google tidak hanya karena mereka dapat menerbitkan berita palsu atau pemantauan mereka menjadi semakin berkurang, tetapi juga dimanfaatkan untuk amplifikasi besar-besaran suara tertentu dan pembungkaman suara lain dan setiap orang kaya dapat memiliki platform dan menggunakannya sebagai senjata.

Francis Fukuyama di American Press menulis, para pengguna Twitter saat merespon kepemilikan Musk atas platform media ini, telah pindah ke platform lain, tapi keputusan ini tidak efisien. Senjata telah penuh adalah platform media sosial berskala besar seperti Twitter di tangan Elon Musk.

Tidak ada pesaing yang menjangkau audiens dari jarak jauh seperti Twitter, dan mungkin tidak ada platform masa depan yang dapat bersaing dengan media ini dalam. Misalnya, Donald Trump memiliki 88 juta pengikut di Twitter, dan hari ini dia memiliki kurang dari 5 juta pengikut di Truth Social, media yang dia dirikan. Apa yang kita inginkan adalah ruang informasi online menjadi lebih terfragmentasi dan kompetitif dengan cara yang sesuai dengan penyebaran sudut pandang di seluruh populasi. Situasi seperti itu memungkinkan kekuasaan diambil dari platform besar dan didistribusikan secara lebih demokratis.  

 

Gerakan Al Nujaba Irak mengaku tidak akan pernah melupakan bantuan Republik Islam Iran atas Irak dalam mengalahkan kelompok teroris Daesh.

Gerakan Al Nujaba, Selasa (13/12/2022) mengumumkan, metode paling efektif untuk melawan penjajah adalah langkah militer, dan selain itu tidak ada solusi lain.
 
Ditambahkannya, "Komandan pemberani pasukan Islam, Haj Qassem Soleimani datang membantu kami. Syahid Soleimani dan saudara-saudara dari IRGC, Hizbullah Lebanon bersama Syahid Abu Mahdi Al Muhandis, adalah orang-orang yang tidak bisa dilupakan."
 
"Kami akan memanfaatkan kesempatan besar ini untuk memperbarui sikap kami dalam melawan penjajah, dan kami yakin cara paling efektif untuk melawan penjajah adalah opsi militer, dan tidak ada solusi lain," imbuhnya.
 
Gerakan Al Nujaba menegaskan bahwa Republik Islam Iran dan Pemimpinnya Ayatullah Sayid Ali Khamenei adalah pendukung utama rakyat Irak dalam menumpas terorisme. 

 

Komandan Angkatan Laut, Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC mengatakan, Iran punya rudal-rudal yang bahkan tidak pernah terbayangkan oleh Amerika Serikat. Menurutnya, senjata yang dipamerkan Iran dalam manuver bukan senjata yang akan digunakan di medan perang.

Laksamana Alireza Tangsiri, Selasa (13/12/2022) menuturkan, "Musuh transregional di Samudra Hindia, Laut Oman, dan Teluk Persia harus melangkahi mayat para pejuang Iran terlebih dahulu sebelumnya bisa mencapai Iran."

Menurutnya, Republik Islam Iran, selama 44 tahun berada di bawah tekanan sanksi, akan tetapi berhasil meraih kemajuan-kemajuan dan prestasi besar.

"Kecepatan kapal-kapal Iran tiga kali lipat lebih tinggi dari kapal-kapal AS, badan kapal dan fasilitas kapal-kapal Iran, semuanya buatan dalam negeri, padahal sebelum Revolusi Islam, Iran bahkan tidak punya kemampuan memproduksi kapal," imbuhnya.

Tangsiri menjelaskan, "Tiga pulau Iran, Boumusa, Tonb Besar dan Tonb Kecil, ketiganya memiliki identitas Iran, dan jika kita kembali menengok sejarah, maka kondisi negara-negara Arab sekarang akan buruk."

Pada saat yang sama, Komandan Angkatan Laut IRGC menegaskan, "Selat Hormuz akan tetap terbuka selama Iran, masih menggunakannya. Tapi jika suatu hari nanti kapal-kapal Iran dilarang melewati Selat Hormuz, maka saat itu kami juga tak akan membiarkan siapa pun melewati selat tersebut." 

 

Direktur Badan Antariksa Rusia, Roscosmos mengatakan, pengalaman sukses peluncuran satelit Khayyam, hasil kerja sama Iran dan Rusia, merupakan titik awal pengembangan kerja sama industri antariksa kedua negara.

Yuri Borisov, Selasa (13/12/2022) mengatakan, hadir di pameran industri dirgantara dan antariksa Iran di Kish, merupakan pengalaman pertama Roscosmos.

Ia menuturkan, "Dengan memperhatikan hubungan bersejarah Iran dan Rusia, pameran ini dapat menjadi peluang luar biasa untuk mengenalkan kemajuan Rusia di bidang sains dan teknologi antariksa."

Menurut Yuri Borisov, industri antariksa merupakan salah satu ujung tombak utama perekonomian negara-negara dunia saat ini.

"Satelit Khayyam memberikan cakupan layanan yang luas bagi saudara-saudara di Iran, dan kami berharap pengalaman sukses ini menjadi titik awal bagi pengembangan kerja sama industri antariksa dua negara," pungkasnya.

 

Menteri Luar Negeri Belanda, menolak usul Amerika Serikat untuk menghapus Republik Islam Iran, dari Komisi Status Perempuan, PBB, CSW.

Wopke Hoekstra, Selasa (13/12/2022) seperti dikutip PressTV, menyampaikan penentangan atas usulan penghapusan Iran dari Komisi Status Perempuan PBB, CSW.
 
Menlu Belanda mengatakan, "CSW yang dibentuk untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, adalah tempat bagi semua negara PBB, terutama yang kebijakannya kurang selaras dengan yang lain, untuk bekerja sama dan membangun sebuah konsensus."
 
Sampai saat ini Kanada, Selandia Baru, Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Guatemala telah menyatakan dukungan atas penghapusan Iran dari Komisi Status Perempuan PBB.
 
Sebelumnya media AS, Politico melaporkan banyak negara yang membenci sikap AS, karena mendikte siapa yang layak untuk menjadi anggota Komisi Status Perempuan PBB, dan menurut mereka langkah ini lebih cenderung politis, dan melanggar Piagam PBB.

 

Sayidah Fathimah Az-Zahra as, putri Nabi Muhammad Saw memiliki pengagum yang tak terhitung jumlahnya. Putri Nabi ini juga memiliki banyak kebajikan dan posisi yang tinggi. Teman dan musuh telah mengakui kesempurnaan dan keagungannya dan memuji dirinya.

Manaqib Sayidah Fathimah Zahra as
Sayidah Fathimah Zahra as berada di puncak keagungan baik dari segi keturunan dan keluarga, maupun dari segi perilaku dan karakter pribadi. Dia adalah putri Rasulullah dan istri serta rekan Amir Al-Mukminin.

Ya, Fathimah. Dia adalah satu-satunya wanita yang ayahnya maksum dari segala salah dan dosa. Suaminya juga maksum dan dirinya sendiri juga maksum. Lingkungan pendidikan dan kehidupan Sayidah Fathimah as adalah lingkungan maksum dan suci.

Sekarang, bagaimana seseorang dapat menemukan sebuah rumah di mana orang-orang hebat dapat berkumpul, kecuali rumah kecil Fathimah as? Dia berada di puncak kesucian dan kemaksuman, sedemikian rupa sehingga tidak mungkin untuk mengenalinya kecuali para Imam as.

Bagaimana Anda bisa mengenali Fathimah, sementara Allah SWT berfirman kepada Nabi-Nya, "یَا اَحْمَدَ! لَوْلَاکَ لَمَّا خَلَقْتُ الْاَفْلَاکَ وَلَولَا عَلِى لِمَا خَلَقْتُکَ وَلَوْلَا فَاطِمَةُ لِمَا خَلَقْتُکُمَا". Wahai Ahmad! Seandainya bukan karena engkau, Aku tidak akan menciptakan alam ini dan bila tidak karena Ali, Aku tidak akan menciptakanmu dan seandainya tidak karena Fathimah, Aku tidak akan menciptakan kalian berdua.

Keberadaan suci Sayidah Fathimah as adalah salah satu dari lima orang. Lima oran yang menjadi sebab penciptaan dunia. Jika mereka tidak ada, para nabi dan wali, shiddiqin dan syuhada, malaikat langit dan bumi, cahaya dan kegelapan, neraka dan surga dan semua makhluk di dunia ini tidak akan ada.

Seandainya Sayidah Fathimah as tidak ada, maka sudah barang tentu tidak akan ada jejak Adam dan keturunannya. Jika bukan karena Fathimah Az-Zahra as, Nabi Musa, Isa, Nuh, Ibrhaim dan lainplain tidak akan diciptakan. Dan kalau tidak karena Sayidah Fathimah Zahra, tidak akan pernah ada juga Islam dan Tauhid.

Ya Fathimah Az-Zahra as
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Saw bersabda, "... Jika kesabaran diwujudkan dalam bentuk manusia, itu akan menjadi Ali bin Abi Thalib as, dan jika rahmat dan pengampunan diwujudkan dalam diri seseorang, orang itu adalah Imam Hasan Mojtaba as. Jika rasa malu berwarna merah muda, maka wajah itu adalah Imam Husein as. Jika keindahan dan kebaikan diwujudkan dalam diri seseorang, maka orang itu adalah Sayidah Fathimah as. Bahkan beliau lebih utama dari kebaikan "Bal HIya A'zham". Sesungguhnya putriku Fathimah adalah yang terbaik dari penduduk bumi dalam hal asal keluarga, kehormatan dan kedermawanan. Artinya, putriku lebih tinggi dan unggul dari semua kebaikan dan keindahan yang telah saya jelaskan. Fathimah as adalah pencipta kebaikan dan keindahan. Rahasia mengapa anak-anaknya diberinama Hasan, Husein daN Muhsin kembali pada masalah ini.(sl)

Sumber:

1. Maqtal Al-Husein, Kharazmi, jilid 1, hal 100.

2. Miah Manqibah, Ibnu Syadzan, hal 136-136.

3. Ghayah Al-Maram, Allahmah Bahrani, jilid 5, hal 203-204.  

 

Komandan Hashd Al Shaabi Irak dalam peringatan kemenangan atas Daesh, menegaskan bahwa musuh sedang menyusun konspirasi. Menurutnya semua orang Irak, dalam membela negara, adalah Abu Mahdi Al Muhandis dan Qassem Soleimani.

Falih Al Fayyadh, Minggu (11/12/2022) mengatakan, "Kemenangan Irak, atas terorisme akan menjadi kebanggaan bagi generasi-generasi mendatang."
 
Ia menambahkan, "Kemenangan atas terorisme sudah diperoleh, dan perintis kemenangan ini adalah para syuhada, terutama para komandan yang gugur dalam meraih kemenangan atas Daesh."
 
Menurut Al Fayyadh, organisasi Hashd Al Shaabi terbentuk di Irak, di hari-hari yang sulit saat negara ini tengah mengalami penderitaan dan musibah.
 
"Tidak untuk penjajahan asing, Irak merdeka, dan syuhada dengan perjuangannya berhasil melenyapkan berbagai perpecahan di antara rakyat Irak, dan Hashd Al Shaabi berhasil menjadi teladan nasional," imbuhnya.
 
Tanggal 9 Desember 2017, Perdana Menteri Irak kala itu mengumumkan pembebasan Irak dari tangan Daesh, dan esoknya menjadi hari libur resmi, serta dinamai Hari Kemenangan, yang diperingati setiap tahun. 

 

Jenderal Rezim Zionis dari Unit Pasukan Cadangan mengatakan, situasi Tepi Barat saat ini sangat mirip dengan hari-hari terakhir Intifada Pertama tahun 1987.

Jenderal sekaligus akademisi Rezim Zionis, Michael Millstein, Minggu (11/12/2022) memperingatkan Dinas Keamanan Internal Israel terkait berlanjutnya pertempuran bersenjata dengan orang-orang Palestina.

Ia menuturkan, "Banyak orang Israel pada masa Intifada Pertama mengklaim kemarahan dan pembangkangan warga Palestina akan segera mereda, akan tetapi dugaan itu meleset, dan pertempuran meluas ke Tepi Barat dan Baitul Maqdis hanya dalam beberapa hari, dan terus berlanjut hingga Perjanjian Oslo."

Millstein menambahkan, "Intifada Pertama adalah pertempuran pertama di dalam wilayah Palestina, di masa itu biasanya pertempuran dilancarkan kelompok Palestina di luar wilayahnya, namun kali ini penduduk Palestina terjun ke medan tempur dalam persatuan yang begitu solid."

"Kondisi saat ini setelah berlalu 25 tahun bisa berbahaya bagi Zionis, terutama perlawanan kali ini tidak sebatas menggunakan batu, tapi senjata api, dan jika Intifada Pertama menghasilkan terbentuknya Otorita Ramallah, maka kali ini perubahan yang diciptakannya akan lebih asasi," pungkasnya.

 

Surat kabar Rezim Zionis mengabarkan, ratusan ribu Zionis mendapat pesan ancaman di ponselnya dari sebuah kelompok asal Maroko, terkait lawatan ke negara-negara Arab.

Yedioth Ahronoth, Sabtu (10/12/2022) melaporkan, ratusan ribu warga Israel mendapat pesan ancaman di ponselnya terkait kunjungan ke negara-negara Arab.
 
"Pesan-pesan pendek yang diperoleh dari sebuah kelompok asal Maroko itu memperingatkan lawatan warga Israel ke negara-negara Arab," imbuhnya.
 
Pesan-pesan ancaman itu juga memuat link media sosial Intagram milik kelompok bernama Atlas, dan alamat sebuah situs fiktif yang penuh slogan-slogan dukungan terhadap rakyat Palestina, dan perlawanan terhadap Rezim Zionis.
 
Meskipun pejabat Rezim Zionis selalu mengklaim bahwa para pemimpin negara-negara Arab mendukung normalisasi, namun rakyat negara-negara Arab justru mengecam dan mengumumkan penolakan atas Rezim Zionis.
 
Berkaca dari pengalaman Piala Dunia 2022 Qatar, media-media Rezim Zionis mengakui tingginya tingkat kebencian terhadap Israel di Dunia Arab yang begitu terlihat selama pertandingan Piala Dunia berlangsung di Qatar.
 
Menurut pengakuan mereka, masyarakat di gang dan jalan-jalan kota menunjukkan kebencian mereka terhadap Israel. 

 

Di tengah ketidakmampuan Rezim Zionis meredam aksi perlawanan di Tepi Barat, surat kabar Israel mengklaim ribuan senjata diselundupkan ke Tepi Barat, Palestina, dari Suriah dan Irak.

Yedioth Ahronoth, Sabtu (10/12/2022) melaporkan, senjata-senjata yang diselundupkan dari Suriah dan Irak itu disalurkan ke desa-desa dan kota di Tepi Barat, sehingga hampir tidak ada satu pun warga Palestina yang tak memiliki senjata.
 
Seorang pejabat Zionis kepada Yedioth Ahronoth mengatakan, "Kami memiliki sebuah pasukan gabungan polisi dan tentara Israel, untuk melakukan koordinasi menangani masalah ini. Sebagian besar senjata yang kami sita buatan Amerika Serikat, dari pangkalan-pangkalan militer yang sudah dikosongkan di Irak, dan dicuri lalu dibawah ke Tepi Barat."
 
Menurutnya masalah ini sulit untuk ditangani, akan tetapi penyelundupan senjata ke Tepi Barat dapat diperlambat dengan cara menutup perbatasan.
 
Sekitar satu tahun terakhir, berbeda dengan sebelumnya, Tepi Barat setiap hari menyaksikan bentrokan dan kontak senjata antara warga Palestina dengan militer serta pemukim Zionis.
 
Menurut situs Israel, Walla, awal tahun 2022 di tengah banyaknya ancaman, karena lemahnya Otorita Ramallah dan menurunnya aktivitas pasukan Israel, dikarenakan pembatasan-pembatasan Corona, masuknya senjata ke Tepi Barat mengalami peningkatan signifikan.