Kali ini kita akan mengkaji perintah Allah kepada
Baginda Nabi Muhammad saw yang berbunyi
وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
Dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu
kepadaku” (QS.Thaha:114)
Ayat ini begitu singkat, padat dan mengandung
berbagai macam pesan berharga. Dan pelajaran yang
dapat kita ambil adalah :
1. Ayat ini mengajarkan kita untuk jangan berhenti
menambah pengetahuan. Al-Qur’an diawali dengan
Iqro’ (bacalah). Baca dan terus belajar. Jangan
pernah merasa cukup dengan ilmu yang kita miliki.
2. Dalam ayat Al-Qur’an dan riwayat dari Nabi
menekankan mengenai pentingnya ilmu serta peran
para ulama’. Dan Al-Qur’an juga menyebutkan
kedudukan tinggi yang diraih oleh para ulama yang
mengamalkan ilmunya.
Rasulullah saw bersabda,
“Siapa yang ingin sukses didunia maka raihlah dengan
ilmu.
Siapa yang ingin sukses di akhirat maka raihlah
dengan ilmu.
Siapa yang ingin sukses di keduanya maka raihlah
dengan ilmu.”
3. Ilmu itu tak terbatas dan begitu luas. Sehingga
tidak ada seorang pun yang layak mengatakan “’ilmuku
sudah cukup”. Setiap hari harus ada pengetahuan dan
ilmu yang bertambah, apapun pengetahuan tersebut.
4. Rasulullah saw telah diberikan oleh Allah segala
macam ilmu yang begitu luas. Ilmu yang telah lalu dan
yang akan datang hingga hari kiamat.
وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُ وَكَانَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَ.يْكَ عَظِيمًا
“Dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum
kamu ketahui[6]. Karunia Allah yang dilimpahkan
kepadamu itu sangat besar.” (QS.An-Nisa’:113)
Namun beliau tetap diperintahkan untuk selalu berdoa
untuk menambah ilmu pengetahuan.
Jika Rasul yang telah memiliki semua ilmu masih
diperintahkan untuk menambah ilmu. Lalu siapakah
kita? Alangkah sombongnya orang yang mengatakan
“aku sudah pandai, ilmuku sudah cukup” karena orang
semacam ini secara tidak langsung mengatakan bahwa
“aku lebih dari Rasulullah saw” karena Rasul saja ingin
menambah ilmu sementara dia sudah merasa
mengetahui segalanya.
5. Ayat ( اقْرَأْ ) di di pembukaan Al-Qur’an dan ( رَبِّ
زِدْنِي عِلْمًا ) ini menunjukkan bahwa Islam selalu
mengajak kita untuk terus menimba ilmu. Apapun ilmu
itu tanpa membeda-bedakan antara satu ilmu dengan
yang lainnya.
Apapun ilmunya, pelajari ! Tidak harus ilmu agama
(walaupun itu menjadi prioritas), tapi pelajari semua
ilmu. Mulai dari sains, teknologi dan sebagainya.
Karena Al-Qur’an mengatakan “bacalah semua ilmu
akan tetapi tetap bismi robbik.”
Pelajari semua ilmu tapi tetaplah dijalan Tuhanmu.
Pelajari ilmu yang dapat menjadikan kemakmuran di
bumi Allah, menambah ketentraman dan kedamaian
diantara manusia.
Rasulullah saw bersabda, “Apabila satu hari aku tidak
menambah ilmu maka bagiku hari itu adalah hari yang
paling sial”
Maka jangan ada lagi rasa sombong dan merasa
cukup. Jangan seperti kaum yahudi di zaman
Rasulullah yang perkataan mereka direkam dalam
Al-Qur’an
و قَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ
Dan mereka berkata, “Hati kami tertutup.” (QS.al-
Baqarah:88)
Mereka merasa cukup dengan apa yang mereka miliki.
Seakan ingin berkata, “hati kami telah penuh dengan
ilmu, tidak perlu lagi dari engkau wahai Muhammad”
Maka cobalah mendengar pendapat yang lain. Cobalah
membuka hati dengan pengetahuan yang baru. Karena
seorang mukmin adalah mereka yang menampung
semua ilmu dan memilih yang terbaik darinya.
Semoga kita termasuk orang-orang yang terus merasa
haus dengan ilmu pengetahuan dan tidak pernah
merasa cukup dengan ilmu yang kita miliki.