Ayatullah Misbah Yazdi; Pemikir Ulung Religius dan Revolusioner

Rate this item
(0 votes)
Ayatullah Misbah Yazdi; Pemikir Ulung Religius dan Revolusioner

 

Ayatullah Mohammad Taqi Misbah Yazdi, anggota Dewan Ahli Kepemimpinan Iran dan Ketua Institut Pendidikan dan Penelitian Imam Khomeini ra, meninggal dunia pada Jumat (1/1/2021) sore pada usia 86 tahun.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei pada Sabtu pagi memimpin shalat jenazah Ayatullah Misbah Yazdi. Jenazah ulama dan filsuf kontemporer ini dibawa ke kediaman Rahbar pada Sabtu dini hari, dan shalat jenazah digelar di sana.

Rahbar Ayatullah Khamenei Pimpin Shalat Jenazah Ayatullah Misbah Yazdi

Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyampaikan pesan belasungkawa atas wafatnya Ayatullah Mohammad Taqi Misbah Yazdi. Rahbar pada hari Sabtu mengungkapkan pesan duka cita kepada keluarga, dan murid-murid Ayatullah Misbah Yazdi.

Ayatullah Khamenei mengatakan, beliau seorang pemikir terkemuka, dan pemimpin kredibel yang mengungkapkan kebenaran dengan cara yang baik dan konsisten dalam menempuh jalan kebenaran.

"Ayatullah Misbah Yazdi berjasa besar dalam melahirkan pemikiran religius dengan menulis buku-buku solusional, dan mendidik para murid terkemuka dan berpengaruh, serta kehadiran revolusionernya di segala bidang yang diperlukan tiada bandingannya," kata Ayatullah Khamenei dalam pesannya.

Rahbar menegaskan, kesalehan dan ketakwaannya selalu menjadi karakteristik beliau sejak masa muda hingga akhir hidupnya, dan keberhasilannya menempuh jalan marifat tauhid sebagai pahala ilahi yang besar dan jangka panjang dari perjuangan beliau.

Ayatullah Misbah Yazdi menuntut ilmu-ilmu agama dan filsafat, fiqih dan usul fiqih di bawah didikan ulama besar Hauzah Ilmiah seperti Imam Khomeini, Ayatullah Boroujerdi, Araki, Allamah Sayid Mohammad Hosein Tabatabai dan Ayatullah Behjat.

Sejarah kontemporer Iran khususnya sejak meletusnya Revolusi Islam pimpinan Imam Khomeini, menjadi sumber transformasi besar di dalam dan luar Iran. Sekaitan dengan ini, tak diragukan lagi peran ulama dan tokoh revolusioner memiliki pengaruh abadi bagi perkembangan dan keagungan Revolusi, bahkan membuat Revolusi Islam menjadi teladan bagi seluruh penuntut keadilan dan mereka yang menuntut kebebasan di seluruh dunia.

Oleh karena itu, banyak musuh yang berusaha merusak citra tokoh-tokoh berpengaruh revolusi. Di antara pergerakan yang dilancarkan musuh revolusi Islam adalah mendistorsi dan mendiktekan syubhat terkait peran tokoh dan ulama serta pilar revolusi. Allamah Mohammad Taqi Misbah Yazdi juga tidak terkecuali dari target musuh.

Frasa kehidupan Allamah Misbah Yazdi telah menunjukkan kepekaannya terhadap arus yang menyimpang. Setiap kali arus mencoba untuk mendistorsi Islam atau Revolusi Islam, ia dengan tegas membela prinsip-prinsip Islam dan Revolusi.

Itulah sebabnya Ayatullah Misbah Yazdi memiliki kepribadian yang efektif di seminar dan memiliki wawasan yang mendalam tentang perkembangan dan masa depan revolusi dalam debat ilmiah dan diskusi serta penulisan artikel. Sebelum kemenangan Revolusi Islam, sebagian besar pejuang percaya bahwa perjuangan politik harus dilakukan terlebih dahulu, dan setelah kemenangan Revolusi, perbaikan budaya masyarakat harus ditangani. Sementara itu, para pemikir seperti Ayatullah Muthahhari dan Ayatullah Misbah Yazdi percaya bahwa akar penyimpangan harus dikeringkan dalam periode perjuangan yang sama dan bahwa Islam yang murni dan benar harus diperkenalkan kepada orang Iran dan dunia.

Di arena politik; Ayatullah Misbah Yazdi, selama periode rezim yang menindas, melakukan perjuangan ekstensif melawan rezim tersebut dan agen-agennya, dan mengambil bagian aktif dalam "asosiasi negara bagian dan provinsi" dan "gerakan ulama" yang dipimpin oleh Imam Khomeini. Sebelum Revolusi Islam, dia memperingatkan bahaya pengaruh Marxisme, dan menyingkap pemikiran buruk musuh Islam dan revolusi dengan menyingkap pidato beberapa intelektual, serta mengkritik tesis "Islam tanpa ulama."

Kepekaan dan keteguhan Ayatullah Misbah Yazdi dalam menghadapi isu-isu ini sedemikian rupa sehingga terkadang beberapa teman revolusi juga mengkritiknya dan merekomendasikannya untuk bersikap lembut dalam menghadapi isu yang muncul; namun beliau dengan tegas mempertahankan agama suci Islam dan prinsip-prinsipnya, dan dalam hal ini ia menggunakan ceramah, debat, buku, artikel, dan alat propaganda lainnya, dan tidak takut akan penghinaan, fitnah dan serangan.

Ayatullah Misbah Yazdi menyaksikan konspirasi ideologi musuh di awal Revolusi dan menyadari untuk menjaga dan melestarikan tunas-tunas Revolusi, ia mengirim para santri dan pelajar agama ke berbagai penjuru tanah air. Tak hanya itu, beliau juga menutup pelajaran agamanya dan aktif di berbagai lembaga menyampaikan pidato dan menjawab berbagai syubhat demi menjaga prestasi Revolusi.

Selain itu, mengingat pentingnya masalah universitas dan pendidikan tinggi di tahun-tahun sensitif teresbut, Ayatullah Misbah Yazdi dalam sebuah program dan rencana, mendirikan lembaga “Kantor Kerja Sama Hauzah Ilmiah dan Universitas” serta disetujui oleh Lembaga Revolusi Budaya.

Rahbar menilai salah satu prestasi besar Ayatullah Misbah Yazdi adalah mendidik murid yang dihasilkan di Institut Pendidikan dan Penelitian Imam Khomeini ra.

Ayatullah Misbah Yazdi dan Rahbar
 

Ayatullah Misbah Yazdi dalam bidang ilmu dan kebudayaan memberikan pelayanan yang berharga sejak lama dan memulai gerakan budaya yang sesuai di setiap periode sesuai dengan persyaratan periode itu. Keseriusannya, serta disiplin dan realismenya yang sangat baik, menyebabkan sebagian besar gerakan budayanya membuahkan hasil yang positif. Hasil dari upaya kolektif ini adalah pembinaan para sarjana terpelajar yang saat ini bekerja di berbagai institusi Republik Islam.

Beliau telah menulis banyak buku dalam berbagai bidang, beberapa di antaranya berkaitan dengan sebelum revolusi dan beberapa setelah revolusi. Teologi, antropologi, Quranology, etika dalam al-Quran, masyarakat dan sejarah dari perspektif al-Quran, hukum dan politik dalam al-Quran. Sekilas teori Velayat-e-Faqih dan puluhan kitab lainnya merupakan karya-karyanya yang diajarkan di berbagai pusat kebudayaan dan bidang keilmuan.

Upaya melestarikan dan memperkuat nilai-nilai revolusi disertai pencerahan dan ungkapan yang terus terang dalam kritik terhadap isu-isu dan ungkapan terbuka tentang kerugian-kerugian yang dapat merusak pencapaian revolusi; dua kriteria menonjol ada dalam kehidupan Ayatullah Misbah.

Seperti yang ditegaskan dalam pesan belasungkawa dari Pemimpin Tertinggi Revolusi, jasanya efektif dalam mendidik siswa yang berprestasi dan di hadapan revolusi di segala bidang di mana ia merasa perlu kehadirannya, sungguh dan cukup unik.

Read 926 times