وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
(QS. al-Qalam: 4)
Kata khulq (akhlak) ditujukan kepada sifat yang bercampur dengan karakter manusia, dan tidak ditujukan kepada perilaku musiman dan temporer. Terdapat berbagai penafsiran tentang akhlak yang agung, di antaranya:
Siti Aisyah berkata, “Akhlak Rasulullah SAW mengandung sepuluh ayat pertama surah aL-Mukminun. Dan tidak ada pujian yang lebih tinggi dari pujian ini.”
Yang dimaksud dengan akhlak yang agung ialah berakhlak dengan akhlak Islam dan berjiwa besar.
Yang dimaksud dengan akhlak yang agung ialah sabar dalam kebenaran, dan mengatur urusan atas dasar tuntutan akal.
Sebagian buku bahasa mengartikan akhlak dengan agama. Sebagaimana dikatakan Imam Muhammad Baqir as, “Yang dimaksud akhlak yang agung adalah agama Islam.” ( Tafsir Nur al-Tsaqalain)
Yang dimaksud dengan akhlak yang agung ialah menghadapi para penentang dengan lapang dada. Sebagaimana Allah mengajarkan hal ini kepada Rasulullah SAW, jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh (QS. al-A‘raf: 199)
Yang dimaksud dengan akhlak yang agung ialah akhlak yang mulia. Sebagaimana dikatakan Rasulullah saw. “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.” “Allah telah mendidikku, dan betapa baik Dia telah mendidikku.” (Tafsir Majma al-Bayan)
Berkenaan dengan akhlak Rasulullah SAW, Siti Aisyah berkata. “Akhlaknya adalah Alquran” (Sunan al-Nabi, Thabathaba’i, hal. 56)
Almarhum Allamah Thabathaba’i, dalam kitab tafsirnya al-Mizan (jilid 6, halaman 183), menukil sebanyak 27 halaman hadis-hadis tentang akhlak, sunah dan adab kehidupan Rasulullah SAW. Berikut ini kami sebutkan secara ringkas sebagian darinya:
Rasulullah SAW menjahit sandalnya sendiri.
Menambal pakaiannya sendiri.
Memerah susu kambingnya sendiri.
Makan bersama hamba sahaya.
Duduk di atas tanah.
Menunggang keledai.
Rasa malu tidak menghalanginya untuk memenuhi sendiri kebutuhan dirinya dari
Mengulurkan tangan kepada orang kaya dan orang miskin, dan tidak menarik tangannya hingga orang lain menarik tangannya dalam bersalaman.
Memberi salam kepada siapa saja yang dijumpainya baik orang dewasa mapun anak-anak.
Jika orang menawarkan sesuatu, tidak menghinanya meskipun satu biji kurma kering.
Sedikit pengeluaran, mempunyai tabiat yang baik, dan cara bergaul yang baik.
Senantiasa tersenyum, namun dengan tidak tertawa terbahak-bahak.
Senantiasa tampak sedih, namun dengan tidak muka cemberut.
Senantiasa tawaduk, namun dengan tidak menunjukkan kehinaan.
Dermawan namun tidak boros.
Sangat penyayang.
Tidak tamak kepada sesuatu.
Ketika hendak keluar rumah, melihat dirinya di cermin, menyisir rambutnya, dan terkadang melakukannya di depan air.
Tidak pernah menjulurkan kaki di depan orang lain.
Selalu memilih pekerjaan yang lebih sulit di antara dua pekerjaan.
Tidak pernah melakukan balas dendam karena sebuah kezaliman yang telah ditimpakan kepadanya. Kecuali jika melanggar kehormatan Allah, maka dia akan marah.
Tidak pernah memakan makanah sambil bersandar.
Tidak perah seseorang meminta sesuatu kepadanya lalu beliau menjawab tidak.
Salatnya meskipun sempurna tapi ringan dan khotbahnya pendek.
Orang mengenal beliau dari bau harumnya.
Ketika punya tamu di rumah, beliau orang pertama yang menyentuh makanan dan orang yang terakhir menari tangan dari makanan, supaya tamu enak makan.
Senantiasa memakan makanan yang ada di hadapannya.
Meminum air dengan tiga tegukan.
Hanya dengan tangan kanan memberi dan mengambil sesuatu, dan hanya dengan tangan kanan memakan makanan.
Ketika berdoa, beliau mengulang doanya sebanyak tiga kali, dan ketika berbicara beliau SAW hendak mengulang ucapannya.
Jika meminta izin masuk ke rumah seseorang, beliau mengulanginya sebanyak tiga kali.
Perkataannya jelas, sehingga yang mendengar paham maksudnya.
Dalam satu majelis, beliau membagi pandangannya kepada orang-orang yang ada di hadapannya.
Setiap berbicara dengan orang beliau selalu tersenyum.