Salah satu kegiatan penting Imam Askari adalah meletakkan dasar bagi orang-orang beriman untuk mengetahui tentang keghaiban Imam Mahdi, penyelamat umat manusia yang dijanjikan, dan bagaimana berhubungan dengan sang juru selamat itu.
Tehran, Parstoday- Imam Askari, salah satu keturunan Nabi Muhammad Saw dan imam kedua belas pengikut Ahlul Bait dilahirkan pada tahun 232 H. Ayahnya yang terhormat adalah Imam Hadi dan ibunya adalah seorang wanita saleh bernama Haditha. Pada usia 22 tahun, setelah kesyahidan Imam Hadi yang ditindas oleh khalifah Bani Abbas, beliau mencapai posisi Imamah berdasarkan takdir ilahi dan menghabiskan hidupnya yang penuh berkah untuk membimbing orang-orang beriman.
Menurut sumber-sumber Islam, salah satu kegiatan penting Imam Askari adalah meletakkan dasar bagi orang-orang beriman untuk mengetahui tentang waktu kegaiban dan bagaimana berhubungan dengan Imam Mahdi, sang penyelamat yang dijanjikan. Ada banyak hadits tentang keutamaan dan ilmu Imam Mahdi dari sabda Nabi Muhammad saw, namun kali ini akan menelisik penekanan dari Imam Askari.
Mousavi Baghdadi meriwayatkan dirinya mendengar dari Imam Hasan Askari bahwa beliau berkata:
Ketahuilah bahwa siapa pun yang mengakui para imam setelah Rasulullah (SAW), tetapi mengingkari Mahdi, ibarat orang yang mengakui semua Nabi dan Rasul Allah, namun mengingkari kenabian Rasulullah Saw. Bagi Mahdi yang dijanjikan, keghaibannyalah yang membuat orang ragu, kecuali yang dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Ali bin Hammam juga meriwayatkan dari Muhammad bin Utsman Omri dan dia dari ayahnya: Aku bersama Imam Askari yang menceritakan kepadanya tentang sebuah berita yang diriwayatkan dari ayah-ayahnya yang mulia, yaitu yang dimaksud dengan “bumi dari Bukti Ilahi tidak akan kosong sampai hari kiamat, dan barangsiapa meninggal dan tidak mengakui Imam pada masanya, maka matil dalam kejahilan".
Beliau berkata,“Kata-kata ini benar. Memang benar secerah siang hari. Mereka berkata: Wahai anak Rasulullah! Siapakah penguasa dan imam setelahmu? Imam Askari berkata: Anakku Muhammad (Mahdi); Dialah imam dan penguasa setelahku, siapa pun yang meninggal dan tidak mengenalnya, maka ia mati dalam kejahilan. Ketahuilah bahwa baginya itu adalah kegaiban, di mana orang-orang bodoh mengembara, orang-orang palsu binasa di dalamnya, dan orang-orang yang menetapkan waktu kemunculannya berdusta. Mahdi akan keluar untuk menyelamatkan manusia di akhir zaman dengan bendera putih di atas kepalanya di Najaf dan Kufah,".