Ketika Muhammad Saw diangkat sebagai nabi dan utusan Allah Swt, beliau mulai berdakwah kepada manusia. Seorang anak berusia 8 tahun (Imam Ali as) dan seorang perempuan berusia 40 tahun (Sayidah Khadijah as) beriman kepadanya. Tidak ada yang beriman kepada beliau, kecuali dua orang ini.
Semua tahu bahwa betapa warga musyrik Mekah begitu mengganggu Rasulullah Saw. Mereka berusaha merusak apa yang dilakukan oleh beliau dan menentangnya, tapi Nabi Saw tidak berputus asa dan beliau tidak mengatakan, "Saya tidak memiliki siapapun!"
Beliau tegar menghadapi segalanya dan dengan kekuatan jiwa dan tekad yang kuat beliau mengantarkan risalah ilahi dari titik nol hingga yang bisa disaksikans aat ini. Sekarang sekitar 700 juta orang berada di bawah bendera risalahnya.
(Velayat Faqih, hal 136)
Nabi Muhammad Saw dengan al-Quran yang berada di satu tangannya dan di tangannya yang lain ada pedang sebagai simbol bahwa pedang itu untuk menumpas para pengkhianat dan al-Quran untuk memberi hidayah manusia.
Mereka yang layak untuk diberi hidayah, al-Quran akan menjadi pembimbing mereka, tapi mereka yang tidak bisa diberi hidayah, bahkan berusaha melakukan konspirasi menentang kebenaran, maka pedang dipersiapkan untuk mereka.
(Sahifah Imam, jilid 9, hal 340)
Sumber: Sire-ye Nabavi; Gozideh-i az Kalam va Andisheh Imam Khomeini ra, Tehran, 1383, Moasseseh Tanzim va Nashr Asar Emam Khomeini.