Dewan Menteri Arab Saudi menyetujui keputusan pemerintah negara ini untuk bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO).
Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) adalah aliansi politik dan keamanan negara-negara kuat dan penting seperti Cina, Rusia, India, Pakistan, dan Republik Islam Iran sebagai anggota tetapnya
Organisasi Kerja Sama Shanghai adalah salah satu organisasi yang sebagian besar anggotanya memiliki pendekatan ke timur, dan para analis menggambarkannya sebagai penyeimbang terhadap pengaruh Barat di kawasan.
Arab Saudi telah mengambil langkah pertama untuk menjadi anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai ketika Republik Islam Iran telah menjadi anggota resmi organisasi ini tahun lalu. Keanggotaan tahap pertama di SCO adalah mitra dialog, tahap kedua adalah anggota peninjau, dan tahap ketiga adalah anggota resmi dan tetap.
Dewan menteri Arab Saudi menyetujui partisipasi dalam Organisasi Kerja Sama Shanghai sebagai negara pihak mitra dialog.
Arab Saudi adalah salah satu negara Arab terpenting yang dekat dengan Amerika Serikat di kawasan Asia Barat. Tapi dalam dua tahun terakhir telah terjadi perbedaan hubungan antara negara ini dan Amerika Serikat.
Perbedaan ini menyebabkan Arab Saudi semakin dekat dengan Cina, dan memulihkan hubungan dengan Republik Islam Iran.
Sumber berita mengumumkan bahwa isu bergabungnya Arab Saudi dengan Organisasi Kerja Sama Shanghai dibahas selama kunjungan Presiden Cina, Xi Jinping ke Riyadh pada Desember tahun lalu.
Cina juga menjadi mediator antara Iran dan Arab Saudi, dan memainkan peran utama dalam menghidupkan kembali hubungan antara kedua negara.
Keputusan kabinet Riyadh untuk bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Shanghai datang sehari setelah Presiden Cina Xi Jinping membahas berbagai masalah dalam kontak telepon dengan Putra Mahkota dan Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman.
Keputusan tersebut menyusul pengumuman perusahaan minyak Saudi Aramco tentang investasi bernilai miliaran dolar di Cina pada hari Selasa. Oleh karena itu, keputusan Arab Saudi menjadi anggota SCO dinilai sebagai kelanjutan dari penguatan hubungan negara tersebut dengan Cina. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan luar negeri Arab Saudi yang belok ke Timur semakin kuat.
Masalah penting lainnya, Arab Saudi membuat keputusan seperti itu dalam situasi ketika Amerika Serikat mengkhawatirkan kedekatan Riyadh dengan Beijing. Washington mengkhawatirkan dampak mediasi Beijing terhadap hubungan antara Tehran dan Riyadh, dan berusaha menyembunyikan kekhawatiran ini. Oleh karena itu, Riyadh berupaya menjalin hubungan yang kuat dan jangka panjang dengan Cina, meskipun ada kekhawatiran keamanan dari Amerika Serikat.
Poin penting lainnya, gerakan dan tindakan Arab Saudi menunjukkan bahwa kedekatan dengan Cina, dan juga Rusia lebih merupakan hasil dari perubahan sikap di antara para penguasa Saudi daripada ekspresi ketidakpuasan terhadap Amerika.
Selama beberapa tahun terakhir, Arab Saudi telah berkali-kali dipermalukan oleh otoritas Amerika, dan sekarang berusaha menunjukkan kemandiriannya dalam kebijakan luar negeri mereka dengan memperkuat hubungan dengan negara-negara seperti Cina dan mengungkapkan keinginannya untuk menjadi anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai.