Surat kabar Amerika Serikat, mengungkap upaya Rezim Zionis, untuk menciptakan perpecahan, dan membagi-bagi wilayah Suriah.
Wall Street Journal, Rabu (4/3/2025) melaporkan, Israel, berusaha mendorong warga Druze Suriah, supaya tidak mempercayai pemerintah berkuasa di Damaskus.
Rezim Zionis menganggarkan miliaran dolar untuk mencapai tujuan ini, namun langkah Israel tersebut dianggap oleh para pengamat sebagai upaya memecah belah dan membagi Suriah.
Menurut keterangan WSJ, Israel, juga sedang melakukan lobi terhadap kekuatan-kekuatan dunia dalam rangka menggolkan ide pendirian sebuah negara baru Suriah dengan sistem federal yang terdiri dari wilayah-wilayah otonomi berdasarkan etnis.
Dalam sistem federal yang diinginkan oleh Rezim Zionis tersebut, wilayah-wilayah selatan perbatasan Suriah, dengan Wilayah pendudukan, harus non-militer.
Sebelumnya Perdana Menteri Rezim Zionis Benjamin Netanyahu, menuntut supaya wilayah selatan Suriah, di-non-militer-kan. Para pengamat politik meyakini maksud Rezim Zionis, yang sebenarnya adalah menjaga supaya Suriah, tetap lemah dan terpisah.
Meski kecil kemungkinan pemerintah berkuasa Suriah, menolak ide sistem pemerintahan federal, tapi Rezim Zionis, terus berusaha untuk mewujudkannya.
Dalam tiga bulan terakhir sejak tergulingnya Bashar Assad, Israel, membombardir infrastruktur militer Suriah, untuk mencegah supaya persenjataan yang ada tidak jatuh ke tangan pemerintah baru.
Pada saat yang sama, beberapa ketua suku Suriah, mengaku khawatir bahwa tujuan Israel, yang sebenarnya adalah menduduki semakin besar wilayah negara mereka.
Mereka mengatakan, Rezim Zionis, saat ini kenyataannya telah merebut kendali Provinsi Quneitra di Suriah yang merupakan satu dari tiga provinsi perbatasan dengan Wilayah pendudukan.
Beberapa tokoh masyarakat Druze Suriah, juga mengaku khawatir tujuan regional jangka panjang Israel, adalah menciptakan ketidakamanan yang lebih besar di Suriah, dan menyulut perselisihan serta perpecahan akut di dalam Suriah, yang bisa berujung dengan ketegangan di seluruh perbatasan.