Ragam Ibadah
 
Imam Husein as berkata:
ÔÇ£Sesungguhnya manusia yang menyembah Allah Swt karena ingin mendapakan surga, maka model penyembahan ini merupakan ibadah para pedagang. Sesungguhnya manusia yang menyembah Allah Swt karena takut, maka ini adalah cara ibadah para budak. Untuk itu, sembahlah Allah swt demi menyampaikan rasa syukur dan ini merupakan ibadah manusia bebas. Model ibadah seperti ini merupakan penyembahan kepada Allah Swt yang derajatnya paling tinggi.ÔÇØ (Tuhaf al-Uqul, hal 250)
Betapa banyak amal perbuatan kecil yang dilakukan secara kontinyu mampu meninggikan derajat manusia. Begitu pula sebaliknya, terkadang pekerjaan besar yang dibarengi riya dan niat yang tidak murni untuk Allah akhirnya membuat manusia terjatuh dan menjadi hina di hadapan Allah. Ibadah juga demikian.
Ibadah akan dipertimbangkan sesuai dengan tujuan dan niat ketika melakukannya. Bila seseorang dalam beribadah senantiasa memikirkan keuntungan bagi dirinya, maka ia tengah beribadah bak para pedagang. Ia mendefinisikan perbuatan dan ibadahnya demi meraih surga. Begitu juga dengan orang beribadah karena takut akan neraka. Segala yang dilakukannya untuk menjauhkannya dari neraka, maka orang ini seperti budak yang senantiasa takut kepada tuannya.
Namun ada ibadah yang lebih tinggi dari keduanya. Ibadah ini berangkat dari pengenalan yang benar akan makna ibadah dan dilakukan hanya untuk Allah yang layak disembah. Manusia melakukan ibadah untuk menyampaikan rasa syukur atas segala nikmat yang telah dianugerahkan kepadanya. Ini merupakan ibadah yang hakiki dan pelakunya merupakan orang-orang yang bebas. Ibadah seperti ini akan menaikkan derajat manusia ke tempat yang lebih tinggi di sisi Allah.