Tanpa Teladan, Kebaikan Akan Menjadi Perkara Yang Jarang Dan Aneh
Dalam pemerintahan yang fasad [rusak], kebaikan merupakan sesuatu yang aneh, sementara keburukan dan kefasadan merupakan sebuah kaidah. Dalam pemerintahan yang baik, keburukan adalah sesuatu yang aneh dan kebaikan adalah sebuah kaidah. Di masa rezim despotik [Shah Pahlevi], menjadi seorang perawat adalah sesuatu yang baik. Di kalangan para perawat ada wanita-wanita yang mukmin. Mereka yang ingin menjalani kariernya dengan kesucian dan mengenal kewajibannya serta mahir, namun budaya Barat yang menbanjiri masyarakat kita, tidak mengizinkan seorang wanita muslim sebagai perawat. Teladan wanita muslim adalah sebuah teladan spesial.
---
Ketika tidak ada teladan wanita muslim, maka untuk menjadi baik dan menjadi bermanfaat akan menjadi sesuatu yang aneh, saat mendapatkan sebuah kesempatan. (dalam pertemuan bersama para perawat, pada hari perawat, 15/10/1365)
Tidak Adanya Teladan; Faktor Masuknya Budaya Asing
Salah satu kekurangan yang ada di tengah-tengah masyarakat kita pada masa itu adalah tidak adanya kejelasan tentang teladan wanita muslim. Sehingga karena kekurangan inilah, budaya-budaya asing berhasil melakukan serangannya di tengah-tengah masyarakat kita. (dalam pertemuan badan pemerintahan, pada hari kelahiran Sayidah Fathimah Zahra as, 10/12/1364
Kekosongan Pikiran Para Wanita; Sarana Menyebarnya Teladan Barat
Rancangan tentang kepribadian putri Rasulullah Saw sebagai teladan wanita saat ini, adalah penting bagi masyarakat kita. Karena selama setengah abad terakhir, kekosongan pikiran masyarakat khususnya di kalangan para wanita telah memberikan kesempatan yang tepat bagi orang-orang yang punya pikiran buruk untuk memaparkan teladan yang diinginkannya dalam bentuk pikiran dan kenyataan di tengah-tengah masyarakat dan mendorong wanita Iran seperti wanita-wanita lainnya di negara-negara Islam menuju pada teladan budaya industri Barat. Meski anasir pertama secara langsung yang menjalankan konspirasi busuk ini adalah Rezakhan [raja Reza Pahlevi] dan kaki tangannya; namun, merupakan suatu keluguan, bila kita tidak menyaksikan tangan tersembunyi politik yang menguasai dunia yang secara khusus memusuhi Islam yang menjadi faktor terbesar kebangkitan bangsa-bangsa Muslim, di balik pentas yang menyedihkan dan menawan ini. Sejak saat itu, selama puluhan tahun, semua instansi budaya yang ada di tengah-tengah masyarakat Iran sebisa mungkin menjadi perangkat untuk memenuhi lingkungan sosial dengan segala sesuatu yang bisa mendorong wanita pada tujuan yang sudah direncanakan sebelumnya. (dalam seminar peran wanita di tengah-tengah masyarakat, 10/12/1364)
Teladan Barat; Wanita Sebagai Alat Kelezatan Pria
Teladan Barat Eropa saat ini, muncul dan dilahirkan dari teladan kuno Romawi dan Yunani. Pada masa itu, wanita adalah sebuah alat bagi kelezatan pria dan semuanya terpengaruh oleh masalah ini. Sekarang juga mereka menginginkan hal ini; inilah pembicaraan asli orang-orang Barat. (dalam seminar peran wanita di tengah-tengah masyarakat, 10/12/1364)
Pengkhianatan Modernisasi Terhadap Kemanusiaan Dengan Memaparkan Teladan Yang Fasad [Rusak]
Mereka yang memaksakan teladan yang fasad dan busuk dengan topeng kemajuan dan peradaban kepada para wanita dunia atas nama mewujudkan perubahan sosial dan ekonomi, bukan saja berkhianat terhadap para wanita, tapi terhadap manusia dan kemanusiaan. Orang-orang busuk yang dengan bohong meneriakkan slogan kebebasan wanita, sebenarnya ingin menyeretnya ke dalam tawanan budaya konsumerisme dan mengkonsumsi budaya yang hina; sehingga dengan mudah bisa menjajah anak-anak dan orang-orang yang terdidik secara lemah oleh ibu-ibu semacam ini sebagai alat yang tak berkehendak. Masyarakat kita, yang suatu hari telah mengalami konspirasi ini karena berkuasanya antek-antek penjajah, alhamdulillah karena berkat revolusi dan darah para syuhada kini telah bankit dan berhasil menggagalkan tipu muslihat setan besar dan kecil satu persatu. (dalam pesan untuk seminar Kautsar Shiraz, 20/11/1366)
2. Fathimah Zahra as: Teladan Global Wanita dan Kehidupan Manusia
Kepribadian Fathimah as; Gambaran Terindah Dan Paling Menarik Tentang Wanita
Kini, telah muncul sebuah bendungan yang tinggi yang bisa menahan banjir budaya pengkhianatan dengan bangkitnya wanita muslim karena berkat Revolusi Islam dan dengan partisipasi aktif wanita Iran di semua kancah revolusi besar ini serta berkembangnya pikiran di kalangan wanita. Namun, untuk mengokohkan bendungan ini perlu memaparkan teladan wanita muslim. Kepribadian Fathimah Zahra as yang merupakan himpunan nilai seorang wanita muslim, bisa dijadikan sebagai gambaran yang terindah dan paling menarik tentang wanita di hadapan semua wanita, khususnya wanita muslim. (dalam seminar peran wanita di tengah-tengah masyarakat, 10/12/1364)
Teladan Gambaran Yang Paling Bagus Tentang Wajah Wanita Muslim Bagi Penduduk Dunia
Banyak ucapan tentang Fathimah Zahra as dan sebuah buku pun tidak mampu untuk menjelaskan semuanya. Namun sekarang kita perlu membahas tentang Fathimah Zahra as yang merupakan wanita teladan dan wanita besar Islam, lebih jauh. Karena sekarang adalah masanya berhadapan-hadapan antara budaya Islam dan budaya hina Barat di semua masalah termasuk masalah penting wanita di tengah-tengah masyarakat dan kehidupan.
Namun, bila kita melewati saja tangan-tangan yang punya tujuan kotor, masih banyak yang belum tahu bahwa bagaimana Islam telah memberikan posisi yang tinggi bagi seorang wanita. Untuk mengenalkan masalah ini kepada dunia dan menyemangati pada budaya Islam yang tinggi dan maju di bidang ini, contoh yang paling bagus adalah menggambarkan wajah para wanita Islam yang terdepan. Karena kepribadian dan kehidupan mereka dengan sendirinya menunjukkan pemikiran Islam tentang wanita dan di atas semua wanita di dunia yang terdepan sepanjang sejarah ini adalah Fathimah Zahra as putri Rasulullah Saw. Untuk itu, bila kita ingin bekerja dan membahas masalah ini, banyak pekerjaan yang diperlukan. (dalam khutbah salat Jumat, 4/11/1364)
Sayidah Fathimah Zahra as Teladan Wanita Yang Paling Tinggi dan Paling Sempurna
Di kalangan para wanita, dalam al-Quran telah dikenalkan kepada kita tentang contoh wanita dalam al-Quran, “...Dharaballahu matsalan Lilladzina Amanu Imra’ata Fir’auna...” Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman... (QS. Tahrim: 11) yakni seorang wanita dijadikan sebagai perumpamaan. Seorang wanita yang bergerak bertentangan dengan semua keinginan dan ketergantungannya, tepat bertentangan dengan keinginan hawa nafsunya. Lihatlah arah gerakan ini bagi wanita, bagi para wanita, bagi para wanita dan para pria, sekarang ditentukan bagi para wanita. Dalam mengambil contoh dan model, manusia terkadang sampai pada teladan yang paling bagus, paling tinggi. Ada teladan wanita yang harus dipelajari oleh semua wanita dan semua sosok wanita. Mengapa? Karena dia adalah contoh yang benar-benar sempurna dan dia adalah Fathimah Zahra as. (dalam pertemuan bersama para wanita negara, 21/12/1363) (Emi Nur Hayati)
Sumber: Naghs wa Resalat-e Zan II, Olgou-ye Zan Bargerefteh az bayanat-e Ayatullah al-Udzma Khamenei, Rahbare Moazzam-e Enghelab-e Eslami