Sabar Melawan Hawa Nafsu
Imam Husein as berkata:
"Bersikap yang sabar ketika engkau harus melakukan kebenaran, tapi tidak menyukainya. Begitu juga bersabarlah ketika hawa nafsu mengajakmu dan engkau menyukainya." (Halwani, Nuzhah an-Nazhir wa Tanbih al-Khatir, Qom, Moasseseh al-Imam al-Mahdi af, 1408 Hq, jilid 1, hal 85, hadis 18)
Bersikap sabar menghadapi tuntutan hawa nafsu dan berbuat dosa merupakan ciri khas orang yang beriman. Al-Quran juga menyebut keteguhan untuk tidak berbuat dosa sebagai ciri-ciri seorang muslim yang hakiki, "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu." (1)
Di dunia modern saat ini, simbol-simbol dosa dan perangkap setan untuk menyimpangkan pemikiran dan moral manusia sudah semakin banyak dan beragam. Satu-satunya cara untuk menghadapi godaan ini adalah kesabaran. Karena sekalipun seorang manusia memiliki kesempurnaan, tapi tidak sabar dalam menghadapi kecenderungan dan ajak hawa nafsu, maka dengan mudah ia akan kehilangan imannya hanya dengan sedikit menunjukkan kelemahan. Dengan sedikit kelezatan yang didapatkan dari berbuat dosa, ia harus melewati seluruh usianya dalam penyesalan. (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)
Catatan:
1. QS. Fusshilat: 30