Qaraati Berbagi Tips Bagaimana Menjaga Lisan

Rate this item
(0 votes)
Qaraati Berbagi Tips Bagaimana Menjaga Lisan

 

Islam mengatakan bahwa orang yang paling buruk adalah orang yang lisannya ditakuti orang. Menurut Qaraati, “Manusia tidak boleh membiarkan lidahnya terbuka untuk mengucapkan kata-kata buruk.”

Hujjatul Islam Walmuslimin Mohsen Qaraati, ahli tafsir Al-Qur’an mengatakan:

“Dalam risalah Imam Sajjad as tentang hak disebutkan lima puluh hak, salah satunya berkaitan dengan lisan.”
Menurut Qaraati, Salah satu hak lisan adalah anggota badan ini tidak mengumpat, memaki, atau menghujat. Al-Qur'an memerintahkan agar lidahmu berbicara dengan sopan. Imam Sajjad mengatakan, Jika berbicara, kendalikan dulu lisannya, bicaralah kapan pun diperlukan. Menurut riwayat-riwayat Syiah yang jelas, lisan mengungkapkan pikiran manusia.

Qaraati menjelaskan bagaimana para pemimpin agama berurusan dengan orang-orang yang suka mengumpat:

“Seseorang tidak boleh mengumpat dan mencaci. Allah menilai buruk cacian dan begitu juga dengan orang yang mencaci dan orang yang suka mendengar cacian. Sayangnya, sebagian orang tidak bisa berbicara tanpa mengumpat. Beberapa orang menganggap mengumpat sebagai sebuah kepribadian, dan menganggap orang yang mengumpat itu kuat.”
Diriwayatkan bahwa Imam Shadiq as ditanya oleh seseorang bernama Sama’ah, Dulu kamu mengumpat penjaga ontamu, bagaimana ceritanya? Dia mengatakan, Dia menindasku. Memang benar dia miskin, penjaga onta, tapi dia menindasku. Karena menindasku, aku mengumpatnya.

Imam Shadiq mengatakan:

“Dia menganiaya Anda, tetapi apa yang Anda katakan lebih buruk. Kalau ada yang berkata buruk, maka Allah akan mengambil keberkahan dari umurnya. Umurnya tidak diberkati.”
Seraya menekankan bahwa seseorang tidak boleh membalas dengan ucapan yang buruk, Qaraati mengatakan, Imam Ali as, Imam Pertama Syiah, mendengar bahwa seseorang mengumpat salah satu sahabatnya bernama Qanbar. Qanbar pun pergi untuk membalas. Imam Ali mengatakan, Berhenti!, Biarkan saja. Jangan bicara. “Namun, Imam, ia mengumpatku,” kata Qanbar. Imam menjawab, Ia mengumpatmu, engkau tidak boleh mengumpat. Bila engkau marah dan ingin mengumpat, tahan dirimu. Dalam kondisi seperti ini, Allah rela dengan manusia dan setan akan murka.

Hujjatul Islam Walmuslimin Mohsen Qaraati
Penafsir Al-Qur’an ini menekankan agar kita menghindari mengutip kata-kata buruk orang lain.

Menurutnya, Siapa pun yang mendengar sesuatu yang buruk dan mengirimkan pesan kepada orang lain, bahwa orang ini berkata ini dan itu, maka ia seperti pelakunya. mengatakan ini dan itu kepada ini dan itu, maka seolah-olah dirinya juga melakukan hal yang sama. Kita tidak berhak mengutip kata jelek, seperti berbagi kuman yang mendatangkan penyakit.

Kita punya berbagai riwayat agama yang menyebutkan, Jika menceritakan makian seseorang kepada orang lain, penukilan itu sendiri adalah dosa.

Islam mengatakan bahwa orang yang paling buruk adalah yang lisannya ditakuti orang. Seorang istri tidak boleh takut terhadap suaminya, dan seorang suami tidak boleh takut terhadap istrinya.

Mengingatkan bahwa seseorang harus melatih lisannya, Qaraati mengatakan, Manusia tidak boleh membiarkan lidahnya terbuka untuk mengucapkan kata-kata buruk.

Menyinggung ayat-ayat Al-Qur'an yang menunjukkan tata krama berbicara, Qaraati mengatakan, Al-Qur'an menyebutkan tata krama berbicara dan tata krama berbicara dengan orang tua, ucapan harus lugas, berbicara harus lembut, berbicara baik, menggunakan kalimat yang baik … Imam Sajjad as mengatakan, Ya Allah! Setiap kata buruk yang akan keluar dariku, ubahlah itu menjadi menjadi kalimat terbaik. Ya, seseorang harus menghindari bahasa yang buruk.

Read 122 times