
کمالوندی
Sheikh Zakzaky, Menjadi Korban Kezaliman dalam Keheningan
Pembunuhan terhadap umat Islam dan pembantaian mereka sesrta penindasan gerakan Islam di Nigeria telah meningkat terutama sejak 2011. Sejak itu, militer dan pemerintah Nigeria, dengan dukungan rezim Zionis Israel dan AS yang dibenci, telah meluncurkan langkah-langkah luas seperti penangkapan sewenang-wenang atas kaum Syiah.
Empat tahun telah berlalu sejak pembunuhan orang-orang Nigeria di Zaria. Pada 12 Desember 2015, lebih dari 1.000 warga Syiah Nigeria yang tidak berdosa gugur syahid oleh tentara Nigeria. Kisah sedih pembantaian dimulai ketika beberapa Muslim Nigeria di kota Zaria sedang mempersiapkan Huseiniyah Baqiyatallah untuk mengadakan acara berkabung atas kesyahidan Imam Reza as, imam kedelapan Syiah, yang tiba-tiba diserang secara brutal oleh tentara. Nigeria. Selain masyarakat biasa, beberapa anggota senior Gerakan Islam Nigeria, termasuk Sheikh Mohammed Turi, Dr. Mustafa Saeed (wakil dan dokter Sheikh Zakzaky) tewas dalam serangan itu.
Kemudian tentara membakar Huseiniyah. Militer Nigeria tidak cukup hanya mengakhiri pembantaian brutal hari itu, tetapi tetap melanjutkan kejahatan lain di hari-hari setelahnya. Mereka menyerbu rumah Sheikh Zakzaky keesokan paginya dan membantai orang-orang Muslim tanpa senjata hanya dikarenakan mendukung Sheikh Zakzaky di sekitar rumahnya. Orang-orang membela Sheikh Zakzaki dengan nyawa mereka. Karena sikap Sheikh Zakzaky adalah damai, baik dan tanpa kekerasan. Ia tidak pernah membiarkan ada sistem dan lingkaran keamanan atau penjagaan terhadapnya yang menggunakan senjata. Bagaimana pun juga, pasukan militer pertama-tama membakar rumah dan kemudian menyerang rumah mereka yang terbakar serta menewaskan banyak martir, dan melukai Sheikh Zakzaky.
Kejahatan brutal militer Nigeria terhadap Sheikh Zakzaky
Dalam serangan ini, tentara menggugursyahidkan tiga putra Sheikh Zakzaky di depan matanya. Sebelumnya, dan setahun sebelumnya dalam Pawai Akbar Hari Quds Sedunia, militer Nigeria membunuh tiga putra Sheikh Zakzaky lainnya dalam serangan terhadap demonstran, dan sekarang Sheikh telah kehilangan enam putra. Tentara tidak merasa cukup dengan melakukan ini dan menembaki istri Sheikh Zakzaky hari itu dan kemudian menembaki Sheikh Zakzaky dan secara serius melukainya.
Di tempat itu juga mereka langsung menangkap putri Sheikh Zakzaky dan secera brutal menyeretnya di atas tanah. Saudari terbesar Sheikh Zakzaky mengalami keguguran akibat dipukul tentara dan akhirnya gugur syahid. Sheikh Zakzaky dan istrinya akhirnya kemudian dipindahkan ke lokasi yang tidak diketahui. Tragedi kemanusiaan ini muncul ketika kebebasan beragama di Nigeria diberlakukan dalam hukum resmi Nigeria!
Sekarang pertanyaannya adalah, Muslim yang tidak punya senjata dan tidak punya rencana untuk menyerang, merusak dan memberontak! Dan apa dosanya sehingga mereka yang berkumpul di Huseiniyah untuk melaksanakan acara-acara keagamaan harus terbunuh dan terluka? Syekh Zakzaki, yang dikenal oleh semua orang sebagai karakter bermoral tinggi, yang perilakunya damai dan bebas dari kekerasan, mengapa sampai sekarang ia masih dalam siksaan dan penjara?
Pertanyaan-pertanyaan ini dan ratusan pertanyaan lain tentang kejahatan terhadap Muslim di Nigeria telah diajukan dan sejauh ini tidak ada jawaban yang diterima dari militer dan pemerintah Nigeria. Komunitas internasional, yang telah membisu dan memboikot berita terhadap Muslim, sejauh ini tidak mengambil tindakan dan bahkan belum mengeluarkan pernyataan yang mengutuk perlakuan brutal pemerintah Nigeria terhadap Muslim. Menurut Associated Press, hanya ada segelintir aktivis hak asasi manusia yang menuduh tentara Nigeria telah membunuh ratusan orang pada 5 Desember tahun itu. Menurut laporan mereka, korban tewas hampir seribu telah dijuluki "pembantaian Muslim" di Zaria
Serangan ke rumah Sheikh Zakzaky pada tahun 2015
Suhaila Zakzaky, putri Sheikh Zakzaky pada sebuah pertemuan di Tehran pada peringatan ulang tahun keempat tragedi itu mengatakan, "Empat tahun lalu, tentara Nigeria secara tidak manusiawi membunuh lebih dari 1000 orang tak bersalah, termasuk 297 wanita, 23 wanita hamil, 548 pria dan 193 anak-anak. Tentara membantai 39 keluarga secara keseluruhan. Mereka melakukan banyak tindakan keji, termasuk membakar bangunan dan manusia hidup-hidup dan membunuh bayi.
"Semua kekejaman ini, seperti yang diklaim oleh tentara, adalah reaksi terhadap upaya pembunuhan komandan militer, yang sekarang lebih jelas dari sebelumnya bahwa itu hanyalah tindakan yang direncanakan dan dikelola untuk membunuh Sheikh Zakzaky dan banyak pengikutnya agar mungkin mereka dapat melakukan langkah-langkah untuk memusnahkan Gerakan Islam Nigeria," tambah Suhaila.
Putri Sheikh Zakzaky juga menyebutkan kondisi buruk Sheikh Zakzaky dan ibunya, "Kondisi kesehatan ayah dan ibuku setiap hari semakin memburuk. Karena dalam peristiwa serangan ke Zaria mengalami luka yang parah dan masalah ini terus berlanjut, bagi pemerintah juga jelas. Masalah Sheikh Zakzaky membuatnya beberapa kali mengalami stroke dan kondisinya istrinya sedemikian rupa, sehingga kesulitan untuk berjalan. Baru-baru ini terungkap bahwa selain berbagai masalah yang dimilikinya, Sheikh Zakzaky juga mengalami keracunan yang hebat. Pada beberapa hari ini, Sheikh dipindahkan ke penjara yang telah terpolusi dan seakan-akan mengalami penyiksaan baru dan kezaliman dalam keheningan.
Permusuhan tentara dan pemerintah Nigeria dengan Sheikh Zakzaki, Pemimpin Gerakan Islam Nigeria adalah karena mereka menganggap "Gerakan Islam Nigeria" sebagai gerakan politik. Nigeria adalah negara dengan populasi terpadat di Afrika dan negara dengan jumlah penduduk ke-10 di dunia dengan populasi lebih dari 170 juta dan 50% dari populasi adalah Muslim. Dengan meningkatnya populasi Syiah di Nigeria, rezim Zionis dan Arab Saudi menakut-nakuti pemerintah Nigeria dari revolusi Syiah dan dengan bantuan keuangan dan militer meluncurkan kelompok teroris ISIS untuk menekan Muslim.
Kelompok teroris ini membunuh Muslim dengan mengerikan. Pembunuhan Muslim dan pembantaian mereka serta penindasan Gerakan Islam di Nigeria telah meningkat terutama sejak 2011. Sejak itu, militer dan pemerintah Nigeria, dengan dukungan rezim Zionis Israel dan AS yang dibenci, telah meluncurkan langkah-langkah luas seperti penangkapan sewenang-wenang atas kaum Syiah. Para pengikut Syiah dibantai selama penahanan mereka, penyiksaan, dan tanpa menjalani proses sistem peradilan.
Pemindahan Sheikh Zakzaky dan istri untuk pengobatan
Langkah-langkah ini terpisah dari serangan teroris Boko Haram yang didanai Saudi terhadap warga Syiah Nigeria. Dengan demikian, tindakan luas oleh pemerintah pusat Nigeria dan yang menyertai beberapa negara, seperti AS, Arab Saudi dan rezim Zionis terhadap Syiah Nigeria, dimulai dengan tujuan memusnahkan Syiah di wilayah tersebut sampai terjadi tragedi kemanusiaan pada tahun 2015.
Penangkapan Sheikh Zakzaky dengan dalih yang dibuat-buat juga merupakan rencana yang ditentukan sebelumnya, dikoordinir oleh penjahat Saudi dan Zionis Israel yang disertai keterlibatan AS untuk menghancurkan Gerakan Islam Nigeria. Mereka terkejut dengan penyebaran Gerakan Islam Nigeria di utara negara ini dan bahkan di negara-negara sekitarnya, sehingga mengagendakan pembunuhan dan penghancuran umat Islam.
Sementara itu, Gerakan Islam Nigeria adalah gerakan agama dan budaya dan secara politis menentang rezim pembunuh anak-anak Zionis Israel. Sikap politik paling penting dari Gerakan Islam Nigeria adalah untuk menuntut agar hubungan Nigeria dengan rezim Zionis terputus. Dalam konteks hubungan khusus inilah militer Nigeria menekan Pawai Akbar Hari Quds Sedunia 2014 yang menewaskan 33 orang, termasuk tiga anak Sheikh Zakzaky.
Pada akhir 2015, ketika Sheikh Zakzaky dalam sepucuk surat yang dikirim kepada pemerintah pusat menyerukan dan menekankan diakhirinya hubungan dengan Zionis Israel, tetapi tanggapan pemerintah adalah menumpahkan darah sekitar 1.000 syahid dan menghancurkan Huseiniyah Baqiyatallah di Zaria! Dalam sebuah wawancara pada saat itu, Sheikh Zakzaky mengatakan, "Pemerintah pusat adalah hasil didikan Barat yang haus akan minyak Nigeria."
Sheikh dan istrinya sekarang berada dalam kesulitan dan pemenjaraan mereka telah menyebabkan protes Muslim di Nigeria dan negara-negara lain. Tetapi para pejabat asli hak asasi manusia yang selalu selaras dengan kebijakan AS dan rezim perampas kekuasaan Zionis Israel terus tetap diam sampai pria hebat ini terbunuh dalam keheningan media dan tidur nurani. Namun jalannya tidak pernah gagal dan tetap ada di hati.
Ayatullah Syahid Dastaghib
Ulama dalam Islam memiliki tempat yang menonjol dan berharga dan ulama hakiki adalah penerus Nabi Saw dalam menyebarkan agama dan menerapkan perintah ilahi. Namun dalam al-Quran dan hadis, ulama yang tidak mempraktikkan ilmunya sendiri telah sangat dicela. Sejatinya, menurut agama Islam, ilmu yang tidak memiliki efek pada perilaku dan kehidupan manusia, bukan hanya tidak berharga tetapi juga menyebabkan azab dan penderitaan di akhirat.
Nabi Muhammad Saw bersabda, “Waspadalah jangan sampai engkau menjadi orang yang membimbing orang-orang untuk berbuat baik dan menginstruksikan mereka untuk berbuat baik, sementara ia sendiri lalai akan kebaikan itu. Karena Allah Swt berfirman, 'Apakah Anda memerintahkan orang untuk berbuat kebaikan, sementara Anda melupakan diri sendiri."
Keberadaan ajaran yang tercerahkan seperti itu dalam agama Islam telah membuat sejarah Islam di setiap zaman menyaksikan eksistensi para cendekiawan yang tidak hanya pengetahuannya yang menjadi penerang jalan bagi orang-orang, tetapi juga saat-saat hidup mereka, perbuatan serta ucapan mereka mencontohkan manusiapencarikebenaran dan pencari Allah. Syahid Ayatullah Dastaghib seorang ulama besar Iran dan salah satu contoh ilmu dan amal yang kemudian gugur syahi di hari-hari seperti ini.
Ayatullah Syahid Dastaghib
Syahid Sayid Abdolhossein Dastaghib Shirazi, yang dikenal di Iran sebagai Syahid Mihrab, adalah seorang ulama yang menonjol dan seorang mujahid yang tak kenal lelah. Warga Muslim Iran sangat menyukainya dan beliau juga dihormati oleh para ulama dunia Islam. Syahid Dastaghib lahir pada 19 Desember 1914 yang bertepatan dengan tanggal 18 Azar 1332 HS, pada malam Asyura, itulah sebabnya ia dinamai Abdolhossein. Keluarganya termasuk keturunan sayid dan silsilahnya sampai kepada Imam Husein as dengan 33 perantara. Ayahnya juga seorang alim terkemuka, dan di bawah pengawasannya, Sayid Abdolhossein menyelesaikan studi dasarnya dalam ilmu-ilmu Islam, kemudian melanjutkan belajar di Hauzah Ilmiah di Shiraz, dan pada saat yang sama terlibat dalam tablig agama dan bimbingan masyarakat.
Syahid Ayatullah Dastaghib memberikan perhatian khusus pada pensucian diri saat mempelajari ilmu-ilmu agama, dan untuk alasan ini ia menunjukkan efek cahaya ibadah dan peningkatan diri dari masa mudanya. Mensejajarkan ilmu dan amal pada diri ulama terkemuka ini, menjadikannya tokoh berpengaruh dan pemberani yang merupakan tempat perlindungan bagi penderitaan dan menjadi yang terdepan dalam menghadapi rezim despotik Pahlavi di Iran. Ketika Reza Shah Pahlavi memerintahkan untuk membuka jilbab di Iran, Ayatullah Dastaghib secara terbuka menentangnya. Agen-agen rezim berulang kali memenjarakannya dan akhirnya mendeportasinya ke Najaf Asyraf.
Syahid Sayid Ayatullah Abdolhossein Dastaghib Shirazi
Selama tujuh tahun tinggal di sekitar komplek makam suci Imam Ali bin Abi Thalib as, ia melanjutkan untuk belajar dan mencapai tingkat pencapaian ilmiah dan spiritual yang tinggi, dan pada usia muda mencapai tingkat ijtihad dari otoritas besar pada waktu itu. Selama waktu ini, ia mendapat perhatian dari para guru besar sair dan suluk, termasuk Ayatullah Qadhi. Kemudian ia kembali ke Shiraz atas saran salah seorang gurunya untuk melayani Islam dan Muslimin.
Karena pencapaian Ayatullah Dastaghib dalam kompetensi ilmiah dan spiritual, tidak lama kemudian banyak orang berbakat berkumpul di sekitarnya dan ia melatih mereka dengan pelajaran etika dan tafsir. Upaya kerasnya dalam membangun masjid dan sekolah hauzah mengejutkan semua orang. Secara luas terlihat bahwa, terlepas dari otoritas ilmiah dan irfan, seperti seorang pekerja ia ikut memperbaiki masjid atau bangunan sekolah agama. Orang-orang datang membantu ketika mereka melihat ketulusan dan kesederhanaan ini, dan pekerjaan itu berakhir.
Ketika Imam Khomeini ra menyampaikan perlawanannya terhadap Shah secara terang-terangan, Ayatullah Dastaghib mendukung Imam dan tujuannya dengan sepenuh hati dan dipenjara beberapa kali, tetapi setiap kali setelah pembebasannya ia dengan berani menempuh jalan untuk melanjutkan upaya memerangi pemerintah boneka Pahlavi. Reza Shah dan putranya melakukan rencana yang didiktekan Barat untuk mendeislamisasi negara dan memasukkan budaya Barat ke Iran. Tindakan anti-Islam rezim Pahlavi, kekejaman dan ketidakadilan dan ketergantungan terhadap Barat dan Timur pada pemerintah selalu diprotes oleh orang-orang dan para ulama.
Ayatullah Dastaghib selalu berada di garis terdepan perjuangan ini. Setelah kemenangan Revolusi Islam, ia ditunjuk oleh Imam Khomeini sebagai "Imam Jumat Shiraz" dan wakil Rahbar di provinsi itu. Ketegeran Ayatullah Dastaghib dalam membela Islam dan Revolusi Islam serta keberaniannya dalam mengungkap hasutan musuh-musuh terhadap revolusi membuat musuh-musuh tidak dapat mentolerir keberadaannya dan melaksanakan rencana pembunuhan terhadapnya pada 1981. Akhirnya, Ayatullah Dastaghib gugur syahid dalam perjalanan pulang dari shalat Jumat dalam serangan bom bunuh diri pada 20 Azar 1360 HS yang bertepatan dengan 14 Shafar 1402 HQ (11 Desember 1981).
Manusia seperti Ayatullah Dastaghib tidak dapat digambarkan hanya sebagai "seseorang" yang hidup untuk sementara waktu dan kemudian dimakamkan di bawah tanah. Waktu dan ruang tidak memiliki kekuatan untuk membatasi karakter tersebut. Meskipun banyak orang di dunia mungkin tidak pernah mendengar namanya, sejarah umat manusia, tidak diragukan lagi, berutang pada kesempurnaan manusia, berkat keberadaan manusia yang sempurna seperti Syahid Dastaghib. Mengetahui karakteristik orang-orang seperti itu dapat membuat jalan kita menuju kesempurnaan lebih mudah.
Syahid Ayatullah Dastaghib seorang orator yang sangat berpengaruh dan efektif. Kelas-kelas kuliah etikanya dipenuhi dengan orang-orang muda yang ingin mendengarkan pelajaran dan diskusinya. Sering terjadi bahwa mereka yang memiliki masa lalu yang tidak pantas akan mendengar kuliah etikanya dan bertaubat. Salah satu alasan pengaruh kata-kata Ayatullah Dastaghib ada pada pembersihan diri dan kemurniaannya dari sifat-sifat buruk akhlak. Sebelum Ayatullah Dastaghib mengajak mereka kepada akhlak Islam, hukum agama, ia terlebih dahulu telah melatih dan membersihkan dirinya. Pada dasarnya, perbuatannya mengajak semua orng kepada takwa.
Imam Sadiq as mengatakan, "Sesungguhnya jila seorang alim tidak mengamalkan ilmunya, maka nasihatnya hanya melewati hati dan tidak menembusnya, sebagaimana air hujan yang hanya melewati batu yang tidak bisa ditembus."
Syahid Dastaghib bukan hanya seorang ulama terkemuka dan seorang pejuang yang berani dan terampil, tetapi juga seorang tokoh irfan yang telah mencapai derajat yang tinggi. Ayatullah Dastaghib belajar pada guru-guru besar ahli irfan Islam dan keseriusan mereka dalam pensucian diri, sehingga mengantarkan Ayatullah Dastaghib meraih derajat yang tinggi, sehingga terkadang masyarakat dan keluarga dekatnya bingung. Dikatakan bahwa sering terjadi ada seseorang akan datang ke Ayatullah Dastageib untuk menyelesaikan masalahnya dan sebelum ia menyampaikan masalahnya, ia telah mendapatkan solusinya dari beliau.
Salah satu kerabatnya mengatakan, "Saya kadang-kadang pergi menemuninya dan kesal tentang suatu masalah, meskipun saya tidak berbicara dengan beliau, tetapi terkait subjek yang sama yang saya khawatirkan, beliau mengutip dan berbicara tentang sebuah ayat atau hadis atau anekdot. Itu membuat saya rileks. Beliau punya hubungan khusus dengan Allah." Teman-teman dan kerabatnya percaya bahwa beliau menyadari kesyahadahannya bertahun-tahun sebelumnya dan mengutip bahwa pagi hari syahadah hingga saat bom meledak, beliau selalu mengucapkan zikir Laa Ilaaha Illallaah dan Inna Lillaahi wa Inaa Ilahi Raajiuun.
Syahid Dastaghib bersama anak dan sejumlah sahabat di sebuah acara di Shiraz
Syahid Dastaghib memberikan perhatian khusus pada shalat di awal waktu, shalat tahajud dan terjaga di malam hari dengan doa dan ibadah. Salah satu anaknya berkata, "Ayah saya menghabiskan banyak hari musim panas dengan berpuasa pada malam musim dingin dengan beribadah sampai pagi hari. Saya tidak lupa bahwa ketika masih kecil, terkadang saya akan bangun di tengah malam dan mendengar suara munajatnya dalam sujud. Saya berpura-pura tidur tetapi saya mendengarkan bisikan doa yang disertai tangisan dan tetesan air matanya."
Ayatullah Dastaghib menjalani kehidupan sederhana yang jauh dari glamor, memiliki sebuah rumah kecil dengan perabotan sederhana di gang-gang tua Shiraz yang berliku dan berniat untuk berada di antara orang-orang, dengan mengatakan, "Saya dulu bersama masyarakat dan hingga akhir nafasku akan tetap bersama mereka serta berbagi dalam kesulitan dan kegembiraan dengan mereka."
Di antara ciri-ciri utama Syahid Dastaghib adalah etika yang baik dan wajah yang selalu tersenyum dan beliau mereka mempertahankan kualitas keluarga dan komunitas yang baik dengan istri dan anak-anaknya yang lembut. Putri beliau berkata, "Ketika ia membangunkan saya untuk shalat subuh, ia pertama-tama akan mengetuk pintu dan memanggil saya gelar yang indah ini Nona Beheshti! Nona Beheshti! Saatnya melakukan shalat! Di pagi hari, dia akan berjalan dan membeli roti lalu pulang, kemudian menyiapkan teh dan sarapan dan memanggil kita untuk sarapan bersama."
Itu adalah bagian dari karakter hebat manusia yang menghiasi ilmu agama dengan perbuatan baik dan saleh. Syahid Dastgheib di bidang keilmuan adalah seorang mujtahid dan bidang irfan dan akhlak memiliki keramat, sementara di bidang perjuangan adalah seorang mujahid tak kenal lelah. Di tengah masyarakat, ia menjadi tempat rujukan yang aman bagi segala permasalahan mereka. Dalam kutipan dari surat wasiatnya, "... Selalu ingat Tuhan, jangan sampai ada kewajiban yang terlewatkan dan melakukan haram. Jadikan dunia sebagai persimpangan dan akhirat sebagai tempat tinggal..."
Yaum Al-Nasr, Tahun Kedua Kemenangan Irak atas Daesh
Hari ini, 10 Desember 2019 menjadi tahun kedua deklarasi kemenangan Irak atas kelompok teroris Daesh, yang dinamai "Yaum Al-Nasr" atau "Hari Kemenangan".
Mantan Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mencanangkan tanggal 10 Desember 2017, sebagai hari pembebasan wilayahnya dari kelompok teroris Daesh. Pemerintah Irak juga mengumumkan pada tanggal tersebut sebagai hari libur nasional negaranya yang menamainya sebagai "Yaum al- Nasr" atau "Hari Kemenangan".
Daesh memasuki Irak pada 10 Juni 2014, dan dalam waktu singkat mengumumkan jatuhnya Mosul ke tangan kelompok teroris ini. Ada banyak faktor yang menyebabkan mengapa Daesh bisa memasuki Irak tanpa perlawanan sengit. Tetapi salah satu alasan utamanya adalah pengkhianatan sejumlah pejabat politik dan keamanan Irak.
Irak memiliki tentara, tetapi secara praktis menjadi entitas yang lemah sebagai akibat dari kehadiran pasukan AS di negara Arab ini. lemahnya pasukan bersama dengan pengkhianatan sejumlah pejabat tinggi Iran, terutama gubernur Nineveh, menyebabkan Daesh memasuki Mosul tanpa pertumpahan darah dan perang.
Beberapa media Irak menulis, "Gubernur Nineveh Atheel al-Nujaifi telah memerintahkan agar tidak ada tentara yang memerangi Mujahidin [ia menyebut teroris Daesh sebagai mujahidin], dan tidak boleh ada pegawai pemerintah yang memerangi Mujahidin ".
Koran Financial Times mengutip statemen sejumlah warga Iran beberapa hari setelah jatuhnya Mosul melaporkan, "Gerakan Daesh di Mosul sepenuhnya dapat diprediksi oleh penduduk kota ini, dan pengkhianatan sejumlah tentara dan politisi berpengaruh terhadap pendudukan kota tersebut."
Seiring dengan pengkhianatan tersebut, banjir dukungan dari beberapa aktor asing juga memainkan peran penting dalam pendudukan berbagai wilayah Irak oleh kelompok teroris Daesh. Sejumlah negara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat dan Turki, bersama dengan rezim Zionis mendukung kehadiran Daesh di Irak. Salah satu alasan dukungan tersebut, karena mereka tidak puas dengan naiknya pengaruh Syiah di Irak dan melihat melemahnya pemerintahan yang tidak sejalan dengan kepentingannya.
Isu penting dari peringatan dua tahun pembebasan Irak dari cengkeraman Daesh mengenai potensi bahaya kembalinya kelompok teroris di Irak di tengah situasi keamanan yang tidak stabil. Masalahnya, para pengkhianat bersama unsur-unsur internal seperti Baath berkolaborasi dengan aktor-aktor asing, terutama AS untuk menciptakan kembali kelompok teroris semacam Daesh. Melemahnya pemerintahan pusat Baghdad pada tahun 2014 dijadikan jalan bagi kemunculan Daesh di Irak. Kini, skenario yang sama sedang dijalankan dengan melemahkan institusi negara, terutama kevakuman kekuasaan di Irak.
Penumpasan kelompok teroris Daesh di Irak tidak bisa dilepaskan dari peran otoritas keagamaan negara ini, terutama Ayatullah Sistani yang mengeluarkan fatwa bersejarah untuk membentuk gerakan rakyat, Al-Hashd al-Shaabi demi memerangi kelompok teroris Daesh.
Al-Hashd Al-Shaabi memainkan peran penting selama tiga setengah menumpa kelompok teroris Daesh. Bahkan, dengan tidak adanya pasukan yang kuat, gerakan rakyat yang melibatkan seluruh elemen bangsa dari Syiah hingga Sunni mengambil peran utama dalam menghadapi Daesh dan menjaga integritas teritorial Irak.
Pemerintah AS juga membentuk koalisi internasional anti-ISIS, tetapi kinerjanya menunjukkan bahwa mereka tidak serius menumpas kelompok teroris. Mereka hanya ingin melemahkan dan mengendalikannya saja. Para pejabat AS secara resmi mengumumkan waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan Daesh dari Irak setidaknya menelan waktu 10 tahun.
Berbagai laporan membeberkan fakta megenai peran AS yang memindahkan komandan Daesh dari satu tempat ke tempat lain. Sementara itu, selama beberapa hari terakhir perang melawan Daesh, AS justru membombardir pasukan Irak dan warga sipil di Mosul, dan menebarkan agitasi di kancah internasional untuk melemahkan pemerintah Irak.
Jelas sekali isu penumpasan total Daesh dari Irak bukanlah tujuan AS dan koalisi internasional anti-ISIS yang dipimpinnya. Oleh karena itu, mereka menempuh segala cara termasuk melakukan kampanye melawan Al-Hashd Al-Shaabi, terutama dengan menebar kebohongan dan propaganda sektarian terhadap gerakan perjuangan rakyat yang jelas-jelas berperan besar dalam memerangi kelompok teroris Daesh itu.
Kini, setelah dua tahun berlalu sejak kekalahan Daesh di Irak, tujuan itu masih dikejar oleh AS dan sekutunya untuk menghancurkan Al-Hashd al-Shaabi. Mereka memanfaatkan situasi nasional Irak yang menghadapi masalah ekonomi dan sosial. Rakyat Irak mengeluhkan kondisi kehidupan yang buruk, memburuknya pelayanan sosial dan merebaknya korupsi. Isu ini dipakai oleh pihak oposisi untuk menargetkan penghancuran Al-Hashd al-Shaabi, yang baru berusia lima tahun. Situasi ini membuktikan bahwa permusuhan mereka dengan Al-Hashd al-Shaabi belum berakhir. Dalam hal ini, Departemen Keuangan AS Jumat lalu memboikot tiga pemimpin senior Al-Hashd Al-Shaabi.
Pelemahan pemerintahan dan otoritas keagamaan marjaiyah Irak juga menjadi agenda terselubung mereka. Padahal Marjaiyah selalu mendukung kepentingan rakyat dan tuntutan rasional mereja yang disampaikan secara damai, tapi aksi unjuk rasa ini ditunggangi oleh pihak tertentu demi mewujudkan kepentingan ilegal mereka di Irak. Marjaiyah dan Al-Hashd al-Shaabi, sebagai dua pendukung utama stabilitas dan keamanan di Irak, telah menjadi target serangan terorganisir selama demonstrasi baru-baru ini di Irak.
Daesh telah berada di Irak selama tiga setengah tahun. Efek dari "monster yang dibuat oleh pemerintah AS" ini, juga diakui oleh Donald Trump dan Hillary Clinton. Mereka menyebut kelompok teroris ini telah berada di Irak selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun.
Daesh menjadi momok menakutkan bagi warga Irak dan masyarakat dunia. Ribuan warga Irak terbunuh dan terluka serta jutaan warganya mengungsi untuk menyelamatkan diri. Selain itu, banyak wanita diperkosa, infrastruktur kehidupan, terutama pertanian Irak dihancurkan, dan struktur politik, ekonomi, sosial dan budaya Irak secara keseluruhan porak-poranda. Kerusakan akibat kehadiran kelompok teroris Daesh di Irak dan Suriah ditaksir lebih dari 500 miliar dolar.
Terlepas dari pengalaman pahit ini, bagaimanapun, ada kekhawatiran serius mengenai ancaman naiknya Daesh di Irak, dan para pejabat negara ini telah memperingatkan bahaya besar itu.
Selain pengkhiatan aktor lokal dan dukungan eksternal, alasan lain kekhawatiran naiknya Daesh berhubungan dengan masih adanya milisi kelompok teroris ini di beberapa bagian Irak yang terus mencari peluang untuk melakukan operasi teroris dan menyebarkan kekerasan di Irak.
Majalah The Atlantic edisi September 2018 menurunkan sebuah laporan berjudul "Masa Depan ISIS di Irak" yang memperingatkan kemunculan kembali Daesh. Salah satu tanda serius ancaman tersebut adalah pembunuhan sejumlah kepala suku di Irak. Sejak April hingga September 2018, rata-rata tiga kepala suku dibunuh oleh Daesh setiap pekan. Dengan kata lain, meskipun Daesh sebagai kelompok terorganisir di Irak telah dimusnahkan, para anggota dan pendukungnya terus melakukan gerakan teroris dan mencoba mengeksploitasi kevakuman kekuasaan saat ini. Tetapi Al-Hashd al-Shaabi yang berdiri untuk memerangi kelompok teroris Daesh, kali ini tidak akan tinggal diam untuk mencegah kemunculannya kembali di Irak.(
Mengenal Perempuan dalam Al-Quran (5)
Kisah-kisah indah dan memuat pelajaran dalam al-Quran memanifestasikan seni ilahi. Allah Swt menjelaskan banyak pengertian dan peristiwa dengan bahasa seni, sehingga manusia dapat memahaminya dengan baik.
Dalam kisah-kisah al-Quran terkait para perempuan terpilih dan istimewa, kita temuak mereka memiliki kecerdasan dan kemampuan hakikat yang sulit. Mereka telah mencapai derajat, sehingga dapat menyelesaikan masalah dan fenomena sosial dan politik, bahkan ketika otak dan pemikir besar masa itu tidak mampu memahami dan mempertanyakan pandangan mereka.
Salah satu nama perempuan terpilih dalam al-Quran adalah Balqis, putri Syurahbil, keturunan raja negara Saba, bagian dari Yaman saat ini, yang memiliki kekuasaan sangat luas. Sejarah mencatat singgasana legendaris bagi perempuan ini dan dikatakan bahwa ia bersama kaumnya sebelum beriman kepada Allah Yang Esa adalah penyembah matahari.
Reruntuhan istana Ratu Saba di dekat kota kuno Marib, Yaman
Dalam kisah Balqis, dipertunjukkan seorang perempuan yang berpikir jauh. Perempuan yang berkuasa di sebuah masyarakat dan ketika cahaya hakikat menerpanya, ia menuntun rakyatnya untuk mengikutinya. Kisah ini menunjukkan bahwa setiap kali seseorang jauh dari keangkuhan dan cacat pikir, ia dapat berserah diri dihadapan hakikat dengan cahaya akal dan imannya, sehingga menjadi manusia yang beruntung.
Di antara para utusan Allah, Nabi Dawud dan Sulaiman as termasuk pada nabi yang memiliki kekuasaan yang besar. Dalam surat al-Naml disebutkan, Nabi Sulaiman as mewarisi kekuasaan Nabi Dawud as dan memiliki ilmu pengetahuan dan derajat yang luar biasa. Beliau mengetahui bahasa hewan, khususnya burung dan kekuasaannya sangat luas, tidak hanya berkuasa pada manusia, tetapi juga menguasai kekuatan alam, seperti angin.
Nabi Sulaiman termasuk para nabi yang dianugerahkan kenabian dan kekuasaan. Bahkan beliau memiliki kemampuan memerintahkan angin dan unsur-unsur alam. Beliau memahami bahasa hewan dan burung, dimana mereka juga mengetahui keagungan kekuasaan Sulaiman. Al-Quran mengutip kehidupan Nabi Sulaiman dengan pelbagai peristiwa yang patut didengarkan. Salah satu kisah yang disebutkan al-Quran adalah kisah Balqis, Ratu Saba dan bagaimana ia beriman.
Nabi Sulaiman as bersama rombongannya tengah berjalan pulang ke Syam setelah melakukan ziarah ke Ka'bah dan tiba di gurun pasir yang kering. Nabi Sulaiman meminta agar dihadirkan burung Hud Hud agar mencari air, tapi beliau memahami Hud Hud tidak ada. Nabi Sulaiman as bertanya, "Mengapa saya tidak melihat Hud Hud? Bila ia kembali, saya akan memberi sanksi yang berat, kecuali ia dapat memberikan alasan yang benar."
Hud Hud benar-benar terlambat datang, sehingga tidak ada yang berani untuk berbicara. Ketika Hud Hud tiba, sebelum Nabi Sulaiman membentaknya, ia berkata, "Wahai Nabi Allah! Saya memiliki satu masalah yang tidak engkau ketahui dan ilmu serta kekuasaanmu tidak dapat mengetahuinya. Ada tanah air bernama Saba. Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk." (QS. al-Naml: 23-24)
Mendengar berita itu, Nabi Sulaiman as terkejut dan berkata, "Saya akan mengkaji kebenaran berita ini. Bila hakikat sesuai dengan yang engkau jelaskan, bawakan surat saya kepadanya dan kembali dengan jawaban darinya."
Balqis, Ratu Saba dengan hati senang dan duduk di singgasana istananya dengan aggun. ketika tiba-tiba dengan penuh keheranan ia melihat burung yang menjatuhkan sebuah surat kepadanya. Ia lantas membuka surat itu dan setelah membacanya, ia sempat termenung. Setelah itu ia mengangkat kepalanya dan berkata, "Wahai para pembesar! Ada surat penting yang sampai kepadaku. Surat ini dari Sulaiman. Di surat ini disebutkan, Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Jangan merasa lebih tinggi dariku dan taatilah aku."
Mendengar itu, para komandan pasukan Balqis marah. Sebagian dari mereka berkata, "Kita memiliki kekuatan dan kekayaan yang banyak dan kita mampu berperang melawannya." Sebagian lain mengatakan, "Wahai Balqis! Kami telah memilihmu sebagai pemimpin kami dan kami percaya akan kelayakanmu. Lakukan apa saja yang engkau anggap baik." Balqis berpikir keras. Ia berpikir agar tidak terjebak dengan kekuatannya dan pasukannya. Saat ini bukan tempatnya untuk bersikap egois. Menurutnya, "Kita harus menguji Sulaiman."
Balqis tidak terpedaya kekuatannya dan para pendukungnya. Ia berpikir dengan serius dan ingin bersahabat dengan Sulaiman serta hendak mengujinya. Ratu Saba ingin mengetahui apakah Sulaiman sebenarnya mengajak kepada Allah ataukah sama seperti para penguasa dunia lainnya yang setiap kali ingin melakukan ekspansi akan melakukan sesukanya. Dengan keputusan ini, ia menjelaskan pengalamannya akan peristiwa pahit yang terjadi pada bangsa-bangsa dan para raja sebelumnya seraya mengatakan, "Dia berkata, 'Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat. Dan sesungguhnya aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa) hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh utusan-utusan itu." (QS. Al-Naml: 34-35)
Para nabi diutus untuk menyelamatkan manusia dan harta duniawi tidak berarti di mata mereka, bahkan dunia dengan segala fasilitasnya tidak pernah membohongi mereka. Tidak berapa lama, para utusan Balqis tiba menghadap Sulaiman dengan banyak hadiah. Sulaiman menerima kedatangan mereka dan mengatakan, "Apakah kalian ingin membantuku dengan harta. Apa yang dianugerahkan Allah kepadaku lebih banyak dan lebih baik dari yang diberikan kepada kalian, tapi kalian begitu bangga dengan hadiah kalian."
Ketika itu para utusan Ratu Saba berkata, "Sekarang kami akan kembali dan membawa pasukan menghadapi kalian, dimana kalian tidak punya kemampuan menghadapinya." Ketika Balqis mendengar Sulaiman tidak menerima hadiah-hadiah yang begitu banyak, ia langsung tersenyum dan melihat ke arah jauh. Para utusannya dengan keheranan bertanya, "Mungkinkah kami bertanya, apakah yang membuat Ratu gembira?" Balqis menjawab, "Sekarang saya memahami bahwa Sulaiman seorang pria yang benar dan hatinya suci. Sekarang kita harus segera menemuinya dan memahami agama barunya."
Hud Hud kemudian mengabarkan kepada Sulaiman bahwa Balqis akan menemuinya. Sulaiman berkata kepada mereka yang ada di sekelilingnya, "Balqis adalah seorang wanita yang cerdas. Saya harus menunjukkan kemampuan yang dianugerahkan Allah kepadanya dan ia merasa yakin akan kejujurannku dalam urusan kenabian. Siapa yang dapat membawa singgasananya, sebelum ia sampai di sini. Singgasana yang merupakan contoh dari kebesaran kekuasaannya?"
Asif ibn Barkhiya yang menguasai ilmu kitab berkata, "Saya akan membawanya kepadamu dalam hitungan kedipan mata." Ketika Sulaiman melihat singgasana itu, beliau langsung tertunduk dan berkata, "Ini merupakan anugerah Allah agar mengujiku apakah aku bersyukur atau justru mengingkarinya. Barangsiapa yang bersyukur, maka kesyukuran itu akan kembali kepadanya dan menguntungkannya."
Setelah itu Sulaiman berkata, "Ubahlah singgasana Balqis agar kita bisa mengetahui apakah ia memahami ataukah ia orang yang tidak akan mendapat hidayah." Ketika Balqis dan rombongannya tiba, mereka takjub akan keagungan Sulaiman. Pada waktu itu, Sulaiman bertanya kepadanya, "Apakah singgasanamu seperti ini?" Balqis yang masih dipenuhi keheranan mengatakan, "Sepertinya ini milikku." Sulaiman kemudian mengantarnya ke istana kaca.
Ketika Balqis memasuki istana kaca, ia menyingkap kain yang menutupi kakinya agar dapat melewati air. Sulaiman mengatakan, "Ini bukan air, tapi fatamorgana yang transparan dari kaca. Pada waktu itu juga Balqis menepis tirai kelalaian dan menangkap keagungan ilahi. Setelah itu ia berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al-Naml: 34)
Dengan demikian, Balqis dengan pemahamannya menyingkirkan kekuguran dan kembali pada fitrahnya. Balqis dengan segala kepribadian dan posisi khusus yang dimilikinya ternyata lebih memilih iman dan hidayah ketimbang lahiriah materi dan tanpa kesombongan ia segera menyampaikan penjelasan indah akan manifestasi ilahi.
Setiap kali jalan hidayah telah menyala dan jelas, para perempuan menjadi yang terdepan mengikuti dan menaati perintah ilahi dan terlibat penuh cinta dan jujur. Kenyataan seperti ini juga dapat ditemukan dalam kehidupan para nabi seperti Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad Saw. Di abad terakhir, upaya para perempuan mengeyahkan kezaliman dan menciptakan sistem berdasarkan kebenaran dan ilahi telah membangkitkan pujian semua manusia.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa al-Quran mampu menggambarkan perempuan sebagai manusia bernilai dengan meletakkan dirinya di jalur fitrah menjadi elemen bermanfaat dan mampu menciptakan gerakan. Sebagaimana Balqis yang menjauhkan egoisme dan meletakkan dirinya di jalur normal dan sehat juga ikut memberi hidayah kaumnya. Ini merupakan risalah semua perempuan yang tidak menjadikan dirinya sebagai tampak lahiriah yang menipu dan dunia yang fana, dengan memahami tanggung jawabnya yang berharga dalam menididik generasi manusia dari cara pandang sederhana sehingga dapat tumbuh dan menyempurna.
Mengenal Perempuan dalam Al-Quran (4)
Perempuan adalah bagian dari masyarakat manusia yang tidak berbeda dari laki-laki dalam bidang iman dan kesempurnaan, bahkan terkadang mereka mencapai status yang orang lain harus mengambil pelajaran kesalehan, keberanian, keagamaan dan kerendahan hati dihadapan Tuhan.
Al-Quran dalam ajakan umum menyebutkan, "Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya ..." (QS. al-Nisa: 136). Al-Quran telah menggambarkan jalan menuju kesempurnaan sebagai kelanjutan perjalanan di jalur keimanan untuk setiap laki-laki dan perempuan dan membuat perumpamaan dari pribadi-pribadi ini agar menjadi pelajaran bagi masyarakat, sehingga menjadi jelas jalan untuk mendaki puncak keimanan bagi laki-laki dan perempuan. Hajar, istri Nabi Ibrahim as merupakan salah satu dari perempuan hebat ini.
Hajar bersama bayinya melakukan perjalan dengan Ibrahim as. Ia tenggelam dalam pikirannya membayangkan masa depan anaknya. Ketika tunggangan Ibrahim berhenti, ia mendekatinya dan bertanya, "Mengapa engkau berhenti di tengah gurun pasir ini?" Ibrahim menjawab, "Saya berkewajiban membawa engkau ke daerah ini." Hajar berkata, "Tapi di sini tidak tanda-tanda kehidupan. Bagaimana kami dapat berlindung dari cahaya matahari yang panas menyengat dan serangan binatang?"
Selintas Ibrahim as menangis akan nasib istrinya. Hajar melihat cahaya kecemasan di mata suaminya dan memeluk bayinya. Setelah itu, dengan suara bergetar yang menyakitkan hati Ibrahim, Hajar berkata, "Saat ini kami memiliki sedikit makanan, tapi hati kami penuh dengan harapan akan pertolongan Allah."
Ketika Nabi Ibrahim as meninggalkan istri dan anaknya di tempat itu, beliau mengangkat tangan ke arah langit dan berkata, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur." (QS. Ibrahim: 37)
Lukisan Hajar dan Ismail dalam karya François-Joseph Navez
Suara tangisan anak kecil memecah keheningan gurun pasir. Hajar tidak kuat mendengar tangisan anaknya. Dengan segera ia mendekapnya dan dengan cemas menatap ke bukit di depanya. Ia seakan melihat air jernih di rentang bukit itu. Hajar pun meletakkan anaknya di atas tanah dan bergerak cepat mencari air. Tetapi ketika ia sampai ke bukit itu, air tidak juga ditemukan. Hajar terduduk di atas batu di bukit itu dengan frustasi dan kecewa. Kali ini Hajar melihat di depan bukit itu ada air jernih. Tanpa mempedulikan dirinya, Hajar berlari ke arah air, tapi yang terjadi hanyalah fatamorgana. Tapi dari tempat pertama ia kembali melihat air, Hajar kembali berlari ke sana dan ke mari sehingga 7 kali untuk mencari air di bukit itu, tapi ia tidak kehilangan harapan akan pertolongan Allah.
Setelah berkali-kali berusaha tapi tidak membuahkanhasil, Hajar kembali menuju anaknya dengan keletihan dan lemah. Anaknya sudah tidak punya kekuatan lagi untuk menangis. Anaknya menghentak-hentakkan kakinya ke tanah. Tiba-tiba Hajar melihat tanah di bawah kaki anaknya lembab. Ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Hajar menutup kelopak matanya dengan kuat. Di benaknya, Hajar berpikir bahwa ini pasti fatamorgana lagi. Tapi tidak, yang terjadi adalah mukjizat.
Hajar kemudian menggali tanah lembab itu dengan jari-jarinya. Waktu itu kehidupan seperti muncul kembali. Air jernih dan sejuk keluar dari tanah. Segera saja Hajar mengambil air itu dan meminumkannya kepada anaknya. Badan Ismail menunjukkan kembali tanda-tanda kehidupan dan memunculkan kembali harapan di hati sang ibu. Hajar yang menyaksikan hasil dari kesabaran dan tawakl kepada Allah, segera bersujud dan bersyukur kepada Allah Swt. Setelah itu, ia sendiri meminum air tersebut. Hajar menatap Ismail dan berkata, "Betapa baiknya Allah menganugerahkan anak ini kepadaku."
Lukisan Hajar memberi minum Ismail air karya Charles Paul Landon
Hajar adalah perempuan teladan kesabaran dan harapan Bila hubungan Hajar terputus dengan Tuhan, ia tidak akan mampu menampilkan ketegarannya. Sudah pasti keputusasaan dan keletihan telah mengalahkannya. Benar, iman kepada Allah, yakin akan rahmat Allah dan harapan penuh kepada Allah menyebabkan semangat, ketegaran dan keteguhan ditiupkan ke dalam jiwa manusia. Tawakal Hajar yang tinggi kepada Allah sangat hebat! Karena setelah Ibrahim as meninggalkan dirinya dan anaknya, Hajar menerima untuk hidup di lembah itu bersama anaknya.
Harapan Hajar akan rahmat Allah juga luar biasa. Karena ia tidak pernah putus asa dalam berusaha, sehingga ia melihat di didekat rumah Allah, air keluar dari tanah yang berada di bawah kaki Ismail! Kekuatan ini, resistensi, ketegaran dan keteguhan hanya akan diraih manusia ketika memiliki iman kepada Allah Swt. Di dunia ini, tidak ada faktor selain iman kepada allah yang mampu memberikan manusia kekuatan, ketegaran dan resistensi.
Tak diragukan lagi bahwa kesabaran Hajar dan kemampuannya menanggung kesulitan di lembah di dekat gunung Abu Qubais berasal dari kejujuran dan keyakinan agama yang mendalam. Tawakal yang hakiki dan murni dari Hajar kepada Allah Swt menciptakan mukjizat dan rahmat ilahi baginya dan anaknya serta memberikannya kemampuan untuk menghadapi masalah lingkungan alam yang dikemudianhari menjadi pusat agung bagi tauhid di gurun pasir kering dan tanpa air itu. Hari ini, Ka'bah menjadi kerindungan jutaan umat Islam di atas bumi dan bergabung dengan nama Gajar dan Ismail. Makam Hajar berada di dekat Ka'bah dan menjadi tempat peziarah pecinta ilahi.
Gambar Hijir Ismail dan tempat pemakan Hajar di dekat Ka'bah
Banyak manusia yang berusaha dalam hidupnya, tapi Allah Swt memilih usaha perempuan saleh di lembah kering ini dan menjadikannya bagian dari manasik haji. Di sini Allah menunjukkan kepada manusia seberapa bernimainya usaha seseorang, sehingga Allah membesarkannya lalu menjadikannya bagian dari manasik haji. Sekalipun kita tidak mengetahui nilai usaha ini, tapi kita tahu bahwa pilihan ilahi selalu berdasarkan Sunnah Ilahi, aturan dan perhitungan. Kita tidak mengetahui Sunnah ini kecuali sangat sendikit.
Hajar sebelumnya adalah budak bermartabat, loyal, taat dan dipercaya yang diberikan raja Mesir kepada Sarah, istri Nabi Ibrahim as. Dalam sistem penilaian yang biasa dipakai, perempuan seperti ini tentu tidak punya tempat. Usahanya juga tidak akan diletakkan dalam prioritas, tapi Allah Swt memberikan penilaian lain. Penilaian Allah berbeda dengan cara manusia menilai. Itulah mengapat Allah memberi penghormatan kepada budak ini dan usahanya dijadikan bagian manasik haji.
Allah memberi perintah kepada para nabi dan wali-Nya untuk pergi menapaktilasi jalan yang dilakukan perempuan saleh dan layak ini. Mereka harus meletakkan kakinya di antara bukit Shafa dan Marwah seperti yang dilakukan Hajar. Semuan penghormatan dikarenakan seorang perempuan yang diuji Allah di sebuah lembah kering ribuan tahun lalu. Perempuan ini dalam usahanya selalu rela kepada Allah dan selalu berdoa meminta pertolongan-Nya. Sekalipun tidak ada yang menyaksikan usahanya, tapi Allah melihatnya dan mengijabahi doanya. Allah Swt memuliakan perempuan saleh ini dan membuat usahanya abadi agar manusia belajar bagaimana Allah memberikan nilai dan parameter kepada manusia. Parameter Allah adalah ketakwaan dan kehormatan sementara orang yang paling mulia adalah yang paling bertakwa.
(Video Sai di antara Shafa dan Marwah)
Sifat mulia lain Hajar adalah berserah diri dihadapan Allah. Ia bukan hanya taat kepada Nabi Allah untuk hidup jauh dari rumah, tapi benar-benar menaati kehendak Allah. Ketika Ibrahim as diperintah untuk mengorbankan anaknya, Ismail, setan pertama kali mendatangi ayah dan anak, tapi kemudian ia putus asa. Setelah itu ia mendatangi Hajar danberkata, "Ibrahim ingin mengorbankan anaknya." Hajar menjawabnya, "Pergilah! Jangan bicara yang tidak ada artinya. Ia mencintai anaknya dan mengasihinya." Setan berkata, "Ibrahim membayangkan itu merupakan perintah Allah." Hajar berkata, "Bila itu merupakan perintah Allah, maka harus berserah diri dihadapan perintah-Nya."
Mengenal Perempuan dalam Al-Quran (3)
Dalam kebangkitan para nabi ilahi, perempuan hadir dengan aktif dan konstruktif. Fakta ini dapat disaksikan di masa para nabi seperti Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad Saw sebagai pamungkas para nabi ilahi.
Dalam sejarah panjang kenabian hingga nabi terakhir, kehadiran perempuan sangat aktif dan konstruktif. Mereka memainkan peran dan menentukan rute perkembangan sejarah manusia. Kehadiran perempuan mulia bernama Hajar yang mendampingi Nabi Ibrahim as atau bergabungnya Asiah, istri Firaun dengan agama yang dibawa oleh Nabi Musa as atau ketika Maryam bersama Nabi Isa as, termasuk catatan emas kehadiran perempuan dalam agama ilahi. Terutama ketika kehadiran ini tidak untuk menunjukkan diri, tapi wajah-wajah ini hadir secara luas dan aktif demi memajukan dan mensosialisasikan agama ilahi. Mencermati kehidupan mereka selain menjelaskan bahwa di bawah bayang agama ilahi, perempuan memiliki kepribadian transendental dan membuktikan posisi kehadiran mereka yang menentukan.
Nabi Ibrahim as, salah satu nabi Ulul Azmi. Nabi yang dikenal dan hadir di seluruh dunia serta penggagas agama monoteisme dan tauhid. Agama yang akan berlanjut hingga berakhirnya dunia dan banyak manusia pemeluknya yang akan selamat. Di sisi nabi ilahi ini ada dua wajah perempuan. Sarah sebagai contoh perempuan yang terhormat dan hati yang suci, dimana selalu bersama suaminya. Kedua, Hajar simbol keimanan, kesabaran dan tawakl kepada Allah.
Sarah merupakan seorang perempuan penuh kebajikan dan bila mengkaji sejarah para nabi, dapat diketahui betapa beliau memiliki peran dan posisi khusus dalam penyebaran tauhid. Selain berparas luar biasa cantik, Sarah tergolong perempuan paling kaya di masanya. Ia memiliki tanah persawahan yang luas dan hewan peliharaan yang banyak. Namun sekalipun memiliki semua ini, ternyata Sarah justru menginginkan seorang pemuda pemberani seperti Ibrahim as.
Ibrahim seorang anak yatim yang tidak memiliki harta dan kekayaan. Tapi kebajikan dan nilai-nilai kemanusiaan yang ada dalam dirinya mampu menarik seorang Sarah. Sikap ksatria Ibrahim telah dikenal oleh semua orang. Itulah mengapa Sarah menyerahkan semua kekayaannya kepada suaminya Ibrahim as dan beliau yang mengurusinya semua kekayaan dan hewan peliharaan, sehingga kondisi kehidupannya tidak seperti dahulu lagi, bahkan di daerah tempat tinggalnya tidak ada yang memiliki kekayaan sebanyak itu.
Dalam riwayat dari Imam Shadiq as disebutkan, "Sarah memiliki banyak kambing dan tanah yang luas serta kehidupan yang baik. Semua kekayaannya diserahkan kepada Ibrahim as. Kemudian Ibrahim mengelola harta itu, sehingga memiliki sangat banyak kambing dan tanah pertanian yang luas, sehingga di kawasan itu tidak ada seseorang yang lebih kaya darinya."
Sebelum menikah dengan Ibrahim as, Sarah adalah seorang yang berkecukupan, namun setelah berkeluarga, ia harus menanggung segala masalah dan bencana. Sekalipun demikian, Sarah menghadapinya dengan penuh kesabaran dan kerelaan. Karena semua itu merupakaan ujian sulit Allah Swt demi memunculkan keikhlasan hamba-Nya yang terpilih.
Nabi Ibrahim as lahir di dalam goa dan di sana juga beliau diangkat sebagai utusan Allah. Beliau memiliki perbedaan dengan para nabi sebelum dan sesudahnya. Karena rencana Allah, beliau akan mencapai derajat tertinggi dari kenabian yaitu keimamahan. Demi mencapai posisi agung ini, Nabi Ibrahim as berhasil melewati segala ujian ilahi. Selama bertahun-tahun, Ibrahim tidak memiliki anak. Selama itu pula, beliau berdoa, bermunajat dan beribadah kepada Allah dan tidak pernah mengadukan keadaannya kepada Allah. Nabi Ibrahim as hanya berkata, "Ya Allah! Bila engkau melihat maslahat, maka anugerahkan anak kepadaku."
Bertahun-tahun lewat, Sarah memahami bahwa ia tidak akan dikaruniai anak. Oleh karenanya, ia mengusulkan Hajar, budaknya, seorang perempuan yang sangat layak dan bertakwa sebagai istri Ibrahim as, sehingga mungkin darinya Ibrahim as bisa mendapatkan anak dan dapat melanjutkan risalah ayahnya. Nabi Ibrahim as menerima usulan istrinya dan Hajar akhirnya menjadi istrinya. Sejak saat itu, ia bukan lagi seorang budak, tetapi mendapat kehormatan sebagai istri nabi dan membuat Ibrahim semakin tenang di usianya yang sudah tua.
Tidak berapa lagi setelah pernikahan itu, Hajar hamil dan bersamaan dengan periode kehidupan yang sulit, ia melahirkan anak Ibrahim yang diberi nama Ismail. Itulah bayi yang dahinya memancarkan cahaya terang kenabian. Kini Ibrahim begitu gembira telah melewati usia tanpa anak. Karena telah diwahyukan kepadanya bahwa akan lahir nabi dari keluarganya dari generasi Ismail. Pamungkas para nabi dan dua belas bintang bercahaya akan muncul dari bayi ini dan memenuhi dunia dengan cahaya dan kebahagiaan.
Bayi yang baru lahir ini tidak hanya seorang anak, tapi akhir dari usia penantian. Sebuah balasan dari satu abad menanggung kesulitan. Anak yang meniupkan kegembiraan setelah hilangnya pengharapan yang pahit. Tapi di bagian lain, Sarah semakin sedih karena tidak punya anak. Dalam kondisi yang demikian, ia tidak ingin muncul perilaku atau perbuatan dari dirinya yang tanpa disadari. Oleh karenanya, Sarah meminta kepada Ibrahim as agar Hajar dan Ismail tinggal di tempat lain. Ibrahim as menyetujui permintaan istrinya.
Sarah selalu berharap pertolongan Allah. Suatu hari ia berkata kepada Ibrahim, "Sekalipun aku sudah tua dan tidak mampu lagi, tapi pelita harapan dalam batinku selalu menyala. Saya sampai pada keyakinan bahwa sangat mungkin saya akan memiliki anak. Kekuasaan Allah akan menghilangkan kekurangan saya ini. Saya meminta kepdamu agar mendoakan aku."
Nabi Ibrahim as menyanggupi permintaan istrinya dan bermunajat kepada Allah agar hajat dan keinginan Sarah terkabulkan. Doa Ibrhaim terkabulkan dan akhirnya Allah Swt menganugerahkan seorng anak kepadanya lewat Sarah di usia tua. Kisah ini disebutkan dalam al-Quran surat Hud ayat 69-73.
"Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan, "Selamat". Ibrahim menjawab, "Selamatlah,"maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata, "Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-ma]aikat) yang diutus kepada kaum Luth". Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir puteranya) Ya'qub. Isterinya berkata, "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh". Para malaikat itu berkata, "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah."
Selama bertahun-tahun Sarah menghadapi ujian sulit ilahi di sisi Ibrahim as menjadikannya seorang yang bertakwa dan suci. Sedemikian besar potensi yang dimiliki Sarah, sehingga ia dapat bertemu dengan para malaikat dan berbicara dengan mereka. Derajat ini hanya diraih oleh manusia-manusia khusus dan wali Allah. Fakta ini menjelaskan bahwa dalam budaya monoteisme dan tauhi, seorang perempuan juga memiliki keagungan dan nilai yang tinggi seperti pria. Dengan keimanan yang kuat dan ketakwaan yang ikhlas, mereka dapat berbicara dengan malaikat dan menerima kabar gembira dari Allah lewat para malaikat menunjukkan rahmat dan pertolongan Allah.
Peran perempuan dalam mengelola urusan rumah tangga sangat penting dan sekalipun secara hukum perempuan tidak memiliki kewajiban yang demikian, tapi atmosfer cinta, keakraban dan kasih sayang keluarga membuat perempuan berusaha bersama suaminya untuk menciptakan kesejahteraan dan ketenangan. Dengan keindahan rasa yang bersumber dari semangat kasih sayangnya, perempuan mempersiapkan tempat yang telah dihiasi demi mendidik generasi akan datang. Dalam teladan yang disampaikan al-Quran untuk perempuan mengelola rumah tangga secara spesifik telah ditekankan tentang bagaimana mereka menerima tamu dan menjelaskan kisah masuknya para malaikat ke rumah Nabi Ibrahim as. Sebuah contoh yang jelas mempertontonkan model perilaku seorang perempuan yang mengurus rumah tangga.
Menurut Allamah Majlisi, faktor dan tanda kepribadian serta kesempurnaan Sarah, istri Nabi Ibrahim as adalah pekerjaan mengurus rumah tangga dan menerima tamu Ibrahim as. Dia senantiasa melayani tamu-tamu Nabi Ibrahim as dan Allah Swt dalam al-Quran mengingatkan akan kebaikan Sarah ini, "Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum, ..." (QS. Hud: 71). Sarah dalam menjamu tamu-tamu suaiminya menunjukkan ketrampilannya, bahkan ketika ada tamu yang tidak diundang mendatangi rumah mereka. Tidak menunggu lama, dia melayani mereka dengan cara terbaik, sebagaimana dalam al-Quran disebutkan, "Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: "Selamat". Ibrahim menjawab: "Selamatlah," maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang."
Sarah adalah perempuan pertama yang beriman kepada Ibrahim as. Dalam peristiwa Nabi Ibrahim dilemparkan ke dalam api, Sarah meminta kepada Allah Swt untuk menyelamatkan Ibrahim dan setelah peristiwa ini, masyarakat mengusir Ibrahim, Sarah dan Luth, sehingga mereka pergi ke daerah Syam. Sarah mempersiapkan diri menanggung segala kesulitan dalam perjalanan dan keterasingan agar seruan dan ajakan Ibrahim dapat diterima luas. Akhirnya, setelah menjalani kehidupan bercahaya dan melewati jalan yang lurus ilahi serta mendukung Nabi Ibrahim, Sarah meninggal dunia dalam usia 120 tahun.
Mengenal Perempuan dalam Al-Quran (2)
Al-Quran dan semua agama ilahi menyebut kehadiran manusia di muka bumi dalam bentuk perempuan dan laiki-laki. Artinya, kehidupan manusia di atas bumi dimulai dengan kehadiran perempuan dan laki-laki dengan nama Adam dan Hawa dan keduanya sepanjang hidupnya sangat akrab dan senantiasa bersama.
Hawa sebagai ibu dari manusia dan sebagai perempuan pertama yang diciptakan memiliki derajat yang tinggi, sehingga diajak bicara Allah sederajat dengan nabi di masanya dan memiliki hak ibu bagi semua manusia. Dengan alasan ini, beliau disebut Hawa yang berarti ibu manusia. Allah Swt menciptakanHawa sebagai perempuan pertama yang suci dan menjaga kesuciannya. Berbeda dengan perubahan yang dimuat oleh dua kitab samawi (Taurat dan Injil) yang memperkenalkan kisah bahwa Hawa dimasuki setan atau faktor yang menipu Nabi Adam as. Al-Quran meletakkan Hawa dalam posisi yang tinggi. Sebagaimana disebutkan dalam ayat 189 surat al-Araf Allah Swt berfirman, "Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya."
Menurut al-Quran, Hawa memiliki derajat yang tinggi, sehingga Allah berbicara kepadanya. Perlu diketahui bahwa al-Quran tidak pernah mengajak berbicara seorang nabi bersama istrinya, selalu yang diajak bicara adalah nabi dan kaumnya. Mungkin rahasia dari penyebutan khusus terkait Hawa adalah perhatian pada markas pasangan yang menyebabkan bertahannya kehidupan manusia. Harus diperhatikan bahwa Allah Swt memiliki perhatian khusus kepada Hawa. Karena begitu penciptaan Adam sempurna, Hawa diciptakan demi ketenangannya. Kisah penciptaan Adam dan Hawa dalam al-Quran sebagai ayah dan ibu kita manusia sangat menarik perhatian.
Ketika Allah Swt menciptakan Adam dan meniupkan ruh-Nya kepada dalam bentuk Adam, ada daya tarik ke sumber penciptaan dalam dirinya dan Allah mengajarkan seluruh ilmu. Allah meminta dari para malaikat untuk bersujud kepadanya. Semua melakukannya kecuali Iblis. Iblis tidak melakukannya karena melihat dirinya lebih baik dan tidak menerima perintah ilahi. Oleh karenanya Allah menghukumnya dan mencegahnya dari nikmat serta mengusirnya.
Setelah diciptakan, Adam dan Hawa memasuki surga dan Allah mewahyukan kepada Adam bahwa Aku akan memberikanmu nikmat dan harus mengingatnya. Karena Aku menciptakanmu dengan fitrah yang suci dan sesuai kehendak-Ku engkau Aku ciptakan sebagai makhluk terbaik dan layak. Aku meniupkan ruh-Ku kepadamu dan memerintahkan malaikat agar bersujud kepadamu serta memberikan ilmu kepadamu.
Wahai Adam, Aku mencegah Iblis dari rahmat-Ku karenamu dan Aku melaknatnya karena menolak perintah-Ku. Rumah abadi adalah surga dan Aku menjadikan rumah abadi ini sebagai tempatmu. "Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang, dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya." (QS. Thaha 20:118-119) Bila menaati perintah-Ku, engkau akan tinggal di surga ini selama-lamanya, tapi bila melanggar perintah-Ku, engkau akan dikeluarkan dari tempat ini dan mendapat azab. Ingatlah ini! Iblis adalah musuhmu dan istrimu. Waspadai tipu dayanya agar tidak dikeluarkan dari surga.
Allah yang Maha Esa mengizinkan Adam dan Hawa memanfaatkan segala nikmat-Nya dengan penuh ketenangan dan membebaskan mereka untuk memetik segala buah yang diinginkan. Satu-satunya permintaan kepada mereka dari segala nikmat yang ada adalah agar menjauhi satu buah dari sebuah pohon. Allah menyebut pohon terlarang dan menentukannya agar jangan sampai ada kerancuan dan dengan demikian, segala pertanyaan di benak Adam dan Hawa mengenai masalah ini sudah terjawab. Allah kembali memperingatkan mereka agar tidak mendekati pohon tersebut dan berfirman, "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim."
Adam dan Hawa memasuki sebuah kebun yang luas dan indah. Apa saja yang merekainginkan dapat memanfaatkannya. Mereka berputar-putar di kebun tersebut dan beristirahat di bawah pohon yang rindang. Mereka memakan buah-buahan yang ada di kebun dan minum dari air yang ada di sana. Karena air kebahagiaan mengalir di sana, mereka benar-benar merasa bahagia. Tapi setan sebagai musuh bebuyutan dan telah terusir dari surga mulai mendekati mereka dan mulai mempengaruhi Adam dan Hawa, sehingga mereka tergelincir yang berakibat mereka dikeluarkan dari kebun yang indah itu.
Allah Swt berkata kepada mereka, "... Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" (QS. al-Araf 7: 22) Mendengar itu, Adam dan Hawa langsung memahami kesalahan mereka dan berusaha agar kesalahan mereka dapat dimaafkan dan berkata, "Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS. al-Araf 7: 23) "Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka." (QS. Thaha 20: 123)
Apa yang dijadikan pelajaran dari kehidupan Adam dan Hawa adalah kebersamaan keduanya baik dalam kegembiraan, kesulitan selau bersama. Semua peristiwa yang terjadi bagi keduanya. Ini contoh cara pandang yang adil dan benar terkait laki-laki dan perempuan dalam al-Quran. Al-Quran dalam pelbagai ayat menyebut perempuan dan laki-laki sama dalam meraih keutamaan dan bergerak menuju kesempurnaan. Di sebagian ayat disebutkan, "Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya ..."
Laki-laki dan perempuan dalam pandangan al-Quran memiliki akal, perasaan dan pemahaman. Dengan beribadah mereka dapat mencapai kesempurnaan ilahi. Berbeda dengan kebanyakan aliran filsafat dan sebagian agama yang menyebut sifat perempuan berbeda dengan sifat pria, al-Quran menyebut substansi laki-laki dan pria adalah satu. Di ayat pertama surat al-Nisa, Allah berfirman, "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak ..."
Hawa adalah sumber ketenangan bagi Adam. Sesuai dengan sebagian riwayat, ketika Allah meletakkan Adam di surga, di sana Adam belum memiliki teman bicara, sehingga ia begitu sedih dan galau. Kemudian Allah menciptakan isteri untuknya agar bisa tenang di sisinya. Dalam buku Zan dar Ayene-ye Jalal va Jamal karya Ayatullah Javadi Amoli disebutkan:
"Imam Shadiq as berkata kepada Zurarah, 'Setelah Allah menciptakan Adam, Hawa kemudian juga ciciptakan... setelah mengetahui penciptaan Hawa, Adam bertanya kepada Allah, 'Siapa ini yang kedekatan dan melihatnya membuatku mereka akrab?' Allah berfirman, 'Ini Hawa. Apakah engkau ingin ia tetap bersamamu, menjadi sumber ketenangan, berbicara kepadamu dan mengikutimu?' Adam menjawab, "Iya! Ya Ilahi! Selama aku hidup aku wajib mensyukuri-Mu.' Allah Swt kemudian berfirman, 'Minta kepada-Ku agar ia menjadi isterimu karena ia layak menjadi isterimu demi menjamin kebutuhan biologismu.' Allah kemudian menganugerahkan keinginan biologis kepadanya... Setelah itu Adam berkata, 'Saya mengusulkan untuk bisa menikahinya. Bagaimana dengan keridaan-Mu?' Allah berfirman, "Keridaan-Ku ada pada engkau harus mengajarinya ajaran agama-Ku...' Sumber kecenderungan laki-laki kepada perempuan dan begitu juga sebaliknya serta keakraban keduanya adalah kasih sayang dan rahmat yang diberikan Allah kepada keduanya..."
Pada hakikatnya, poin penting yang patut direnungkan dari kisah penciptaan Adam dan Hasa adalah faktor pembentuk keluarga. Kedekatan dan pandangan Adam kepada Hawa sumber kedekatan dan keakrabannya dan Allah Swt menjadi prinsip ini sebagai landasan terciptanya hubungan di antara keduanya. Keakraban manusiawi ini telah ada sebelum munculnya keinginan biologis. Itulah mengapa pernikahan dan pembentukan "keluarga" memiliki kesucian dan pusat keakraban dan kedekatan.
Patut disayangkan bahwa substansi dan kepribadian perempuan yang ditampilkan Barat hanya dimensi lahiriah dan materinya yang diakui. Sementara Islam mengakui perempuan dengan semua identitas manusiawinya dan meletakkannya di tengah keluarga yang hangat dan penuh keceriaan. Itulah mengapa Islam melihat keluarga sebagai dasar kesadaran dan ketenangan laki-laki dan perempuan. Allah Swt dalam surat al-Rum ayat 21 berfirman, "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."
Deputi Menlu Cina Kecam Intervensi AS di Urusan Hong Kong
Deputi menteri luar negeri Cina mengecam intervensi Amerika Serikat di urusan internal Hong Kong dengan tujuan mengubah pemerintahan di kawasan tersebut.
IRNA mengutip Koran South China dari Hong Kong, menulis, Maa Jao Shi Kamis (12/12) di pidatonya mengatakan, AS dengan dalih melindungi HAM mengintervensi urusan internal Hong Kong dan Cina serta berencana mengobarkan revolusi berwarna.
Deputi menlu Cina menyebut AS sebagai sumber kekacauan yang berusaha menjamin kepentingan pribadinya dengan alasan HAM serta merusak Cina.
Presiden AS Donald Trump baru-baru ini dalam langkah intervesifnya di urusan internal Cina menandatangani dua keputusan DPR negara dalam mendukung para demonstran Hong Kong.
Instabilitas di Hong Kong lebih dari lima bulan lalu dan dipicu protes atas draf ekstradisi kriminal dari kawasan ini ke Cina. Namun negara-negara seperti AS dan Inggris mengobarkan api protes di Hong Kong.
DPR Amerika baru-baru ini juga menjatuhkan sanksi kepada petinggi Cina dengan dalih melanggar HAM terhadap warga Uighur di Xinjian Cina.
DPR AS Dukung Kerusuhan terbaru di Iran
Sebagai kelanjutan pendekatan intervensif dan dukungan terhadap kerusuhan terbaru di Republik Islam Iran, kali ini DPR Amerika menyusun draf mendukung para perusuh di Iran.
Koran Washington Times Kamis (12/12) menulis, Joe Wilson, wakil Republik dari negara bagian Carolina Selatan dan penulis draf ini, terkait langkah DPR tersebut mengklaim, melalui resolusi ini, pesan Partai Republik dan Demokrat terkait dukungan terhadap nilai-nilai demoratis disampaikan kepada rakyat Iran.
Di sisi lain, Ted Deutch, wakil Demokrat dari negara bagian Florida serta penyusun lain drtaf anti Iran ini saat mendukung kerusuhan terbaru di Iran mengklaim, sikap pemerintah terhadap perusuh yang merusak fasilitas publik melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
Amerika ketika mengambil sikap mendukung HAM, negara ini selama bertahun-tahun dengan sanksi kerasnya telah mencegah rakyat Iran mengakses kebutuhan mendasarnya seperti obat-obatan dan kebutuhan primer lainnya.
Implementasi reformasi harga bensin di Iran sejak 15 November lalu diwarnai dengan aksi demo warga di Tehran dan sejumalh kota lainnya, namun sejumlah perusuh terlatih menyusup di tengah warga dan merusak fasilitas publik dan pribadi, bahkan bank, UGD, ambulan dan transportasi publik.
Salami: Bangsa Iran tidak akan Mengemis kepada Musuh Atasi Krisis Ekonomi
Komandan pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengatakan, seluruh kendala ekonomi Iran akibat sanksi dan ancaman zalim musuh, serta rakyat tidak akan mengemis kepada para pemberi sanksi untuk terbebas dari kendala ini.
IRNA melaporkan, Mayjen Hossein Salami Kamis (12/12) di sebuah acara di Tehran menambahkan, musuh berusaha menciptakan beragam kesulitan bagi Iran termasuk fitnah dan kerusuhan, tapi mereka harus menyadari bangsa besar Iran dengan kewaspadaan penuh akan mematahkan skema kotor mereka.
Komandan IRGC ini menjelaskan, rakyat memiliki kesadaran penuh bahwa musuh hanya ingin bangsa ini menyerah, melihat kebelakang, kemiskinan massal, dan instabilitas di Iran.
Untuk mensukseskan ambisinya tersebut, musuh menurut Salami mengerahkan segenap upayanya.
"Represi maksimum musuh memicu resistensi, dan semakin kokohnya iman dan tekad bangsa Iran. Oleh karena itu, Amerika dan anasir regionalnya harus meninjau ulang kebijakannya," ungkap Salami.