Pidato Asyura, Sekjen Hizbullah Ajak Semua Orang Bela Palestina

Rate this item
(0 votes)
Pidato Asyura, Sekjen Hizbullah Ajak Semua Orang Bela Palestina

 

Sekjen Gerakan Hizbullah Lebanon mengatakan konfrontasi dengan rezim penjajah Zionis akan menjadi prioritas kelompok perlawanan.

Hal itu disampaikan Sayid Hassan Nasrallah dalam pidatonya pada peringatan Hari Asyura di Beirut, Lebanon, Kamis (19/8/2021).

Ia mengawali pidatonya dengan mengucapkan belasungkawa kepada Rasulullah Saw, Imam Ali, Sayidah Fatimah az-Zahra, Imam Hasan al-Mujtaba, dan para imam maksum as atas gugurnya Imam Husein as dan para sahabatnya di Karbala.

Menurut Nasrallah, Asyura Huseini membawa pesan kepada semua orang mulia di dunia untuk berdiri membela bangsa Palestina yang tertindas.

Sekjen Hizbullah meminta semua orang untuk membela rakyat Palestina di Tepi Barat, Gaza yang diblokade, dan kamp-kamp pengungsi, serta merebut kembali hak-hak rakyat Palestina dan membebaskan tanah air mereka.

"Kami menantikan hari ketika penjajah Zionis meninggalkan tanah Palestina. Kami ingin melindungi misi suci seluruh poros perlawanan, bukan hanya Palestina," tegasnya seperti dikutip laman Farsnews.

Nasrallah juga berterimakasih kepada faksi-faksi perlawanan Irak yang menyatakan kesiapan mereka untuk melindungi nilai-nilai suci Palestina.

"Zionis sangat takut dengan perlawanan Irak dan segala bentuk peran Irak dalam perang besar di masa depan. Kerja sama faksi-faksi perlawanan di kawasan di samping kubu perlawanan Palestina akan meningkatkan harapan untuk pembebasan Palestina," tambahnya.

Sekjen Hizbullah mengatakan bahwa kedaulatan wilayah, air, minyak, dan tanah harus dijauhkan dari segala bentuk penjarahan Amerika Serikat dan harus berada di tangan pemiliknya.

Di Irak, lanjutnya, berkat darah Syahid Qasem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis, pasukan Amerika akan meninggalkan Irak sampai akhir tahun yang menjadi sebuah pencapaian besar.

"Padahal setelah kalah di Afghanistan, AS berharap melanjutkan pendudukan di Irak dan Suriah. Untuk itu, rakyat Irak perlu meninjau ulang kehadiran penasihat dan pasukan pelatihan AS berdasarkan pengalaman Afghanistan," pungkas Nasrallah. 

Read 564 times