Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Saeed Khatibzadeh mengecam tuduhan tak berdasar dan konyol yang dikeluarkan oleh komite yang memproklamirkan diri sebagai Komite Kuartet Liga Arab terhadap negaranya.
Khatibzadeh dalam pernyataannya pada hari Jumat (10/9/2021) mengutuk tuduhan tak berdasar Komite Kuartet Liga Arab terhadap Iran dan menyebut tuduhan itu sebagai tanda minimnya pemahaman negara-negara anggota komite tersebut tentang arah perkembangan regional dan kondisi umum yang mengatur hubungan antara Republik Islam Iran dengan negara-negara Arab.
Dia mengatakan, tuduhan yang berulang tentang intervensi Iran dalam urusan internal negara lain oleh negara-negara yang memiliki sejarah campur tangan terhadap urusan dalam negeri negara lain, menciptakan ketegangan, mengembangbiakkan teroris, melatih tentara bayaran dan mengobarkan perang, khususnya di Yaman dan kawasan Asia Barat dan Afrika Utara, adalah tertolak.
"Menempatkan komponen-komponen ini untuk menuduh Iran tidak akan menyelesaikan masalah negara-negara yang melakukan intervensi dan mengabaikan rakyat," ujarnya.
Jubir Kemlu Iran lebih lanjut menyebut perhatian utama para penyusun pernyataan seperti itu sebagai pelayanan terbuka dan terselubung kepada rezim Zionis Israel.
Khatibzadeh menyarankan kepada empat negara anggota Komite Kuartet Liga Arab untuk fokus pada kejahatan rezim Zionis terhadap rakyat Palestina yang tertindas ketimbang mengeluarkan pernyataan tidak berharga seperti itu.
Sebelumnya, anggota yang hadir dalam pertemuan Liga Arab mengulangi tuduhan tak berdasar mereka terhadap Republik Islam Iran. Mereka menuding Tehran melakukan apa yang disebut sebagai intervensi subversif, pembiayaan terhadap Gerakan al-Houthi dan kelompok-kelompok teroris ekstrem di kawasan.
Perkembangan yang paling penting dalam program nuklir Iran juga dibahas pada pertemuan Liga Arab. Para anggota yang hadir juga mencampuri urusan internal Iran dengan menyatakan bahwa mekanisme yang diperlukan untuk pemeriksaan segera dan komprehensif terhadap semua situs nuklir Iran harus dibuat.
Selain itu, mereka juga menuntut penghentian apa yang mereka sebut sebagai sabotase Iran terhadap hukum dan protokol internasional.