Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, serangan terhadap kelompok teroris di wilayah Kurdistan Irak merupakan tanggapan atas pelanggaran mereka.
Saeed Khatibzadeh dalam konferensi pers mingguan di Tehran, Senin (13/9/2021), menuturkan IRGC menargetkan basis kelompok teroris di Kurdistan Irak sebagai balasan atas pembunuhan beberapa personel perbatasan Iran.
Irak, lanjutnya, sudah diperingatkan dalam pembicaraan formal dan informal untuk tidak membiarkan wilayahnya disalahgunakan oleh kelompok-kelompok teroris.
“Republik Islam Iran menyambut baik kelompok teroris yang bertaubat dan menolak disalahgunakan oleh pihak lain," ujarnya seperti dikutip Iran Press.
Khatibzadeh menegaskan Iran memang mencari perdamaian dan keamanan.
Menjawab pertanyaan tentang Israel, ia menjelaskan rezim Zionis—sebagai entitas tidak sah yang telah menjadi basis teror dan terorisme negara—telah menciptakan masalah serius bagi kawasan dan dunia.
“Sayangnya ada standar ganda dan hal ini sangat memalukan bagi Barat, yang bukan hanya tidak menekan rezim Zionis untuk bergabung dengan perjanjian NPT, tetapi justru menyediakan semua fasilitasnya,” ucapnya.
Menanggapi pertanyaan tentang kunjungan Rafael Grossi, Dirjen Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) ke Tehran, Khatibzadeh menuturkan hubungan Iran-IAEA berjalan normal dan bersifat teknis.
“Selama tidak berpolitik dan tidak diskriminatif, Iran akan mempertahankan hubungannya dengan IAEA. Kunjungan Grossi merupakan bagian dari penyelesaian beberapa masalah di antara kami,” pungkasnya.