Tiga Poin Penting Pesan Imam Khamenei dalam Pertemuan Para Qari MTQ Internasional ke-41

Rate this item
(0 votes)
Tiga Poin Penting Pesan Imam Khamenei dalam Pertemuan Para Qari MTQ Internasional ke-41

 

Para profesor, qari, dan hafiz Al-Qur'an terkemuka yang berpartisipasi dalam Musabaqah Tilawatil Quran Internasional ke-41, serta sejumlah kelompok masyarakat hari Minggu (2/2/2025) bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam.

Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam pertemuan tersebut menyebut Al-Quran sebagai mukjizat abadi Nabi Muhammad Saw, dan mengatakan,"Tawakal sejati kepada Allah membuat hal yang mustahil menjadi mungkin".

Ayatullah Khamenei menilai kelanjutan mukjizat Al-Quran dan kenabian merupakan berkah besar bagi umat manusia dan alam semesta, dan berkata,"Ketika merujuk dan membaca Al-Quran, seseorang harus memberikan perhatian penuh kenyataan bahwa kita sedang menghadapi mukjizat Nabi terakhir.".

Beliau menyebut kata-kata, tatanan, konsep, ekspresi ketentuan ilahi, dan segala sesuatu di dalam Al-Quran sebagai mukjizat, dan berkata, "Jika mukjizat besar ini dimanfaatkan, semua masalah manusia akan teratasi dan kehidupan masyarakat manusia akan tertata".

Artikel dari Parstoday ini menyoroti tiga poin penting dari pidato Imam Khamenei pada pertemuan tersebut.

1. Percaya pada Tuhan

Terkait makna kata tawakal dalam Al Quran, Ayatullah Khamenei menerangkan, "Berdasarkan firman Allah SWT di dalam Al Quran, setiap orang yang bertawakal kepada Allah SWT, maka cukuplah Allah SWT baginya, maka dari itu jika syarat-syarat tawakal dipenuhi, janji Ilahi pasti terwujud."

Pada saat yang sama Imam Khamenei memandang kemenangan rakyat Gaza menghadapi Rezim Zionis dan Rezim Amerika, sebagai contoh terwujudnya hal yang tidak mungkin.

"Jika dikatakan bahwa penduduk wilayah kecil Gaza, berperang melawan kekuatan besar seperti Amerika Serikat, dan menang, maka tidak akan ada seorang pun yang percaya, tapi hal yang tidak mungkin ini menjadi mungkin karena izin Allah SWT," ujarnya.

2. Memasuki medan amal

Ayatullah Khamenei menilai syarat kedua terpenuhinya ayat “Barangsiapa bertawakal kepada Allah, maka Allah cukup baginya” adalah hadir di medan amal, dan berkata, "Allah telah menetapkan bagian bagi manusia dalam setiap tugas, dan jika selain keyakinan batin terhadap janji-janji Allah, kewajiban-kewajiban tersebut pun terpenuhi. Kalau dikerjakan, niscaya apa pun yang tampak mustahil pun, pasti bisa terwujud'.

3. Perlunya kesabaran dan usaha untuk mencapai hasil

Ayatullah Khamenei menjelaskan bahwa bukan hanya bangsa Iran, yang berhadapan dengan kubu penjajah, tapi banyak bangsa-bangsa lain dunia juga. Rahbar menjelaskan, "Perbedaan bangsa Iran, dengan yang lain adalah keberanian bangsa Iran, mengatakan Amerika sebagai agresor, pembohong, penipu, penjajah, dan negara yang sama sekali tidak patuh pada prinsip kemanusiaan apa pun. Maka dari itu bangsa Iran mengatakan, 'Mampus Amerika', tapi pihak lain tidak berani meyampaikan fakta dan kebenaran ini, dan tidak berani melawan AS, serta menjalankan tugas berjuang menghadapi penjajah, karenanya tidak mencapai hasil."

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menekankan urgensi kesabaran, dan perjuangan untuk mendapatkan hasil, dan menilai kesabaran serta kerja keras bangsa Iran, selama 46 tahun dalam melawan barisan penjajah dunia, telah menyebabkan kemajuan di berbagai bidang negara ini.

"Bangsa Iran, bukan hanya tidak terpukul dalam perlawanan ini, bahkan mengalami pertumbuhan, dan kemajuan di semua bidang," tegas Ayatullah Khamenei.

Read 6 times