Komite tinggi acara pemakaman Syahid Sayid Hassan Nasrullah, mantan Sekjen Hizbullah Lebanon, mengabarkan acara ini akan dihadiri oleh delegasi perwakilan dari puluhan negara dunia.
Syeikh Ali Daher, Ketua Komite tinggi acara pemakaman Sayid Hassan Nasrullah dan Sayid Hashem Safieddine, mengumumkan, “Pada tanggal 23 Februari 2025, sejarah baru di jalan kemenangan darah atas pedang akan terbentuk, dan hari perpisahan dengan Sayid Al Syuhada Sayid Hassan Nasrullah, dan saudara serta sahabatnya Sayid Hashem Safieddine, akan menjadi inspirasi bagi para penuntut kebebasan dunia pada dekade-dekade selanjutnya.”
Ia menambahkan, “Hari pemakman adalah hari mengenang Pemimpin kaum tertindas dalam menghadapi para penjajah, dan mengenang Syahid kemanusiaan dalam menghadapi imperialisme.”
Sheikh Ali Daher melanjutkan, “Pimpinan Hizbullah, telah memutuskan untuk membentuk Komite tinggi acara pemakaman syuhada yang terdiri dari 10 komite khusus, dan slogan yang dipilih adalah ‘saya akan menepati janji’ artinya sampai hembusan nafas terakhir kami akan menunaikan amanat Sayid Hassan Nasrullah.”
Ia menerangkan, “Lokasi berkumpul utama yang akan digunakan adalah gedung olahraga besar Camille Chamoun, di Beirut, karena dianggap tempat yang paling tepat untuk menjamu para tamu, dan acara pemakaman diperkirakan akan berlangsung sekitar satu jam, dan akan diisi dengan pidato Syeikh Naim Qassem, Sekjen Hizbullah.”
Menurut Sheikh Ali Daher, tim pengirim undangan dan upacara pemakaman memperkirakan kehadiran perwakilan dari sekitar 79 negara dunia termasuk delegasi masyarakat dan pemerintah di acara ini.
Rezim Zionis setelah setahun melakukan kejahatan dan perang di Gaza, pada 23 September 2024 memperluas kejahatannya di Lebanon, dan pada tanggal 27 September 2024, dalam sebuah pemboman ke wilayah Dahiya di selatan Beirut, membunuh Sayid Hassan Nasrullah.
Setelah itu, Sayid Hashem Safieddine, yang saat itu menjabat Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Lebanon, dan merupakan salah satu kandidat Sekjen Hizbullah, menggantikan Sayid Hassan Nasrullah, pada 3 Oktober 2024, menjadi sasaran serangan udara Rezim Israel, di Beirut, dan gugur syahid.