Imam Khamenei: Statemen Menindas Pejabat AS Bukti Batin Busuk Kubu Arogan

Rate this item
(0 votes)
Imam Khamenei: Statemen Menindas Pejabat AS Bukti Batin Busuk Kubu Arogan

 

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, menilai statemen menindas para pejabat Amerika Serikat, dan tuntutan menduduki wilayah sebagian negara, sebagai manifestasi batin yang buruk, kejam, perampok, dan penjajah, dari kubu arogan serta jaringan Zionisme.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Sabtu (17/2/2025) bertemu dengan ribuan warga Tabriz, untuk memperingati Kebangkitan Warga Tabriz, 18 Februari 1978 dalam melawan Rezim Shah.
 
Dalam pertemuan ini Ayatullah Khamenei menuturkan, “Musuh tidak mau menerima kenyataan bahwa rakyat Iran, dengan berdiri di atas kaki sendiri, dan memprotes kezaliman serta agresi mereka, telah mendirikan sebuah pemerintahan yang kian kuat meski telah berlalu 46 tahun.”
 
Imam Khamenei menyebut sebagian analisa yang mengatakan bahwa Iran, menciptakan musuh untuk dirinya sendiri, sebagai analisa yang keliru.
 
Ia menuturkan, “Permusuhan badan-badan pengambil keputusan AS yang tiran, bukan karena kata-kata ‘Mampus Amerika’. Akar dari realitas ini adalah bahwa Iran dengan tekad dan pengorbanan rakyatnya, berhasil melepaskan diri dari belenggu para penjajah, dan tidak tunduk pada kehendak mereka.”
 
Pada saat yang sama, Pemimpin Revolusi Islam Iran, menilai level kemampuan pertahanan Iran, di hadapan ancaman-ancaman fisik, sangat baik.
 
“Kawan dan lawan kita menyadari kenyataan ini, dan rakyat Iran, merasakan keamanan dalam hal ini, maka dari itu masalah kita hari ini bukanlah ancaman fisik musuh, tapi ancaman lunak,” ujarnya.
 
Menurut Ayatullah Khamenei, ancaman lunak yaitu merekayasa opini publik, menciptakan perpecahan, dan keraguan dalam prinsip-prinsip Revolusi Islam, serta urgensitas perlawanan menghadapi musuh.
 
Ia menjelaskan, “Musuh berkesimpulan bahwa jalan untuk menundukkan rakyat Iran, dan memukul mundur Revolusi Islam, dari posisinya yang kuat, adalah menggunakan ancaman lunak, namun sampai hari tidak berhasil, dan mereka gagal menghentikan tekad serta gerakan bangsa dan pemuda Iran, lewat bujuk rayunya.”
 
Ayatullah Khamenei, menganggap pawai agung 22 Bahman (HUT Revolusi Islam Iran) sebagai bukti nyata dari ketidakefektifan ancaman-ancaman lunak musuh.
 
“Kehadiran luas dan meriah masyarakat Iran, setelah berlalu 46 tahun dari kemenangan Revolusi Islam, adalah sesuatu yang luar biasa di dunia, dan rakyat Iran, membuktikan bahwa permasalahan hidup dan tuntutan sah mereka tidak menghambat pembelaan atas Revolusi Islam,” paparnya.
 
Imam Khamenei juga menekankan berlanjutnya perlawanan atas tipu daya musuh, dan menuturkan, “Para pejabat lembaga penyiaran, pendidikan, dan media, juga penceramah dan penulis, ilmuwan, seniman, dan setiap pemuda aktif di media sosial, harus mengidentifikasi titik-titik yang menjadi perhatian musuh untuk mempengaruhi opini publik, dan menutupnya dengan memproduksi konten-konten, dan pemikiran.”
 
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, mengatakan bahwa pertahanan lunak, saat ini lebih penting dari pertahanan fisik.
 
“Cacat dalam pertahanan fisik dapat ditutupi dengan pertahanan lunak, sebagaimana sampai saat ini sudah dilakukan berulangkali, tapi masalah-masalah lunak tidak bisa diatasi dengan perangkat keras,” imbuhnya. 
 
Untuk memperkuat pertahanan lunak, Ayatullah Khamenei, menyarankan supaya para pemuda akrab dengan pemahaman dan karakteristik-karakteristik revolusi, serta penjelasan Imam Khomeini.
 
Ia menerangkan, “Revolusi kita dalam makna yang sebenarnya adalah pertempuran antara cahaya dan kegelapan, hak dan batil, dalam rangka menaikkan derajat rakyat Iran, demi kesuksesan masa depannya, dan membuktikan identitas nasional.”
 
Imam Khamenei juga menyinggung kemajuan di jalan mewujudkan tujuan-tujuan Revolusi dan menjelaskan, “Tentu saja kita belum mencapai tujuan-tujuan Revolusi secara utuh, dan dalam masalah keadilan, pengentasan kesenjangan sosial, dan beberapa masalah lain, kita menghadapi kesulitan, dan ketertinggalan-ketertinggalan ini harus ditutupi dengan upaya lebih besar, namun Revolusi berhasil mempertahankan identitas independennya sebagai pangkalan besar, dan memberikan harapan bagi bangsa-bangsa kawasan, bahkan transregional, dan alasan kemarahan kubu imperialis serta kolonialis global, dan anasir-anasir busuk yang sedang berbuat kejahatan atas nama kebaikan, adalah kemampuan Revolusi Islam Iran, bertahan, dan menunjukkan pukulan kerasnya kepada mereka.”

Read 26 times