
کمالوندی
Ayatullah Al-Uzhma Sayyid Ali Huseini Sistani
Lebih dari setengah abad kuliah-kuliah Ayatullah Al-Uzhma Khu`i r.a. merupakan pusat pengembangan ilmu pengetahuan Islam. Ratusan mujtahid dan faqih lahir berkat klinik ilmiah beliau.
Ayatullah Al-Uzhma Sistani adalah satu dari sekian banyak murid beliau yang paling menonjol. Beliau adalah seorang mujtahid kaliber dan berbudi luhur.
Kelahiran
Ayatullah Al-Uzhma Sistani lahir di kota Masyhad pada tahun 1349 H. dan dari keluarga ruhaniawan yang taat beragama.
Setelah menamatkan ilmu-ilmu dasar dan tingkat menengah (suthuh), beliau mulai mengkaji ilmu rasional dan teologi di bawah bimbingan guru-guru besar hauzah. Di kota kelahirannya pula beliau memulai kajian-kajian Bahtsul Kharij fiqih dan menyelesaikannya dengan baik di bawah bimbingan Allamah Mirza Mahdi Isfahani r.a.
Pada tahun 1368 H., beliau berhijrah ke kota Qom. Di sana beliau melanjutkan karir ilmiahnya di bidang ilmu fiqih dan ushul fiqih di bawah asuhan sejumlah ulama dan ahli hukum setempat, termasuk marja (pemegang otoritas ijtihad) besar masa itu, Ayatullah Al-Uzhma Sayid Burujerdi r.a. yang menjadi gurunya dalam ilmu ushul dan fiqih. Selain itu, Sayid Sistani juga belajar banyak ilmu lainnya, khususnya ilmu Rijal dan hadis pada beliau.
Pada kesempatan lain, beliau juga hadir dalam rangkaian kuliah-kuliah Sayid Hujjat Kuhkamarei r.a., seorang ahli hukum tersohor dan ulama-ulama lainnya secara intensif.
Genap 3 tahun mengenyam pendidikan agama di Qom, Ayatullah Al-Uzhma Sistani kembali ke Najaf, Irak; pusat kegiatan ilmiah dan spiritual, pada tahun 1371 H.
Di Najaf, beliau mengikuti kuliah mujtahid-mujtahid kaliber dunia secara intensif, seperti Ayatullah Al-Uzhma Hakim. Di bidang fiqih dan ushul, beliau lebih aktif mengikuti kuliah-kuliah Ayatullah Al-Uzhma Khu`i r.a., dan selama sepuluh tahun, Ayatullah Sistani mengikuti satu paket lengkap ilmu ushul yang diberikan oleh Syeikh Husein Al-Hilli.
Pada tahun 1381 H., beliau membuka kuliah perdananya dengan kajian spesial kitab┬áAl-Makasib, karya Syeikh Anshari r.a. kemudian dilanjutkan dengan mensyarahi kitab┬áAl-'Urwatul WutsqÔÇÖ. Selang 3 tahun kemudian, beliau memulai paket spesial di bidang ushul. Beliau menutup paket ushul yang ketiga pada bulan SyaÔÇÖban 1411 H. Sebagian besar kuliah-kuliah ilmiah beliau ditranskrip oleh murid-muridnya.
Sang Jenius
Dalam setiap kajian dan kuliah guru-guru besar, Ayatullah Al-Uzhma Sistani selalu tampil dengan potensi dan kapasitas inteligensi yang luar biasa. Beliau tampak unggul di tengah-tengah peserta kuliah.
Kritik dan sense kepekaan ilmiahnya tidak kalah tajamnya dengan kecakapannya dalam menganalisa permasalahan fiqih dan ilmu rijal, ataupun pengenalannya yang luas akan teori-teori yang berkembang di berbagai bidang keilmuan.
Perlu dicatat bahwa dalam masalah kejeniusan terdapat keserupaan ketat antara beliau dan Syahid Shadr r.a. Ijazah ijtihad yang diterimanya dari dua guru besar; Ayatullah Al-Uzhma Khu`i r.a. dan Allamah Syeikh Husein Al-Hilli r.a. adalah bukti atas derajat intelegensi beliau.
Dan bukan rahasia lagi, jika Ayatullah Al-Uzhma Khu`i r.a. tidak pernah memberikan ijazah tertulis kepada satu pun dari murid-muridnya selain kepada Ayatullah Al-Uzhma Sistani dan Ayatullah Syeikh Ali Falsafi.
Bahkan pada tahun 1380 H., beliau telah menerima ijazah ijtihad tertulis dari pakar hadis adihulung masa itu, Allamah Buzurg Tehrani yang mengagumi wawasan pengetahuan beliau di bidang ilmu rijal dan hadis. Artinya, belum genap 31 tahun, Ayatullah Al-Uzhma Sistani telah mencapai derajat keilmuan yang tinggi.
Karya Ilmiah
Hampir 34 tahun yang lalu, Ayatullah Al-Uzhma Sistani telah memulai kuliah spesial fiqih, ushul dan Rijal. Di sepanjang tahun-tahun itu, beliau menyelesaikan kajian-kajiannya seputarmakasib, thaharah, shalat, qadha`, khumus dan beberapa kaidah-kaidah fiqih seperti riba, taqiyah dan ilzam. Khusus di bidang ushul, beliau telah menyelesaikan kuliah-kuliah ushulnya selama tiga putaran. Sebagian dari bahasan putaran-putaran ini, seperti prinsip-prinsip praktis, kini sedang diproses untuk segera diterbitkan.
Bahkan Syeikh Mahdi Murwarid, Allamah Sayid Habib Huseiniyan, Sayid Murtadha Isfahani, Allamah Sayid Ahmad Madadi, Syeikh Baqir Irawani dan ulama-ulama serta pengajar-pengajar ulung Bahtsul Kharij, acap kali merujuk kepada kajian-kajian beliau sebagai referensi dan obyek pengembangan ilmiah mereka.
Di samping kegiatan mengajar dan mendidik, Ayatullah Al-Uzhma Sistani sangat produktif sekali melahirkan karya-karya tuils, termasuk mentraskrip kuliah guru-guru besar beliau, diantaranya:
1) Syarah kitab Al-'Urwahtul Wutsqa
2) Kajian-kajian Ushul
3) Bab Qadha`
4) Bab┬áBaiÔÇÖ
5) Risalah tentang Pakaian Mayat
6) Risalah tentang kaidah Yad
7) Risalah tentang Shalat Musafir
8) Risalah tentang kaidah┬áTajÔÇÖwuz wal FarÔÇÖgh
9) Risalah tentang Qiblat
10) Risalah tentang Taqiyah
11) Risalah tentang Kaidah Ilzam
12) Risalah tentang Ijtihad dan Taklid
13) Risalah tentang Kaidah La Dharara wa La Dhirar
14) Risalah tentang Riba
15) Risalah tentang Nilai Validitas (Hujjiyah) Surat-surat Ibnu Abi ÔÇÿUmair
16) Kritik atas Risalah Tashhih Asanid Ardabili
17) Syarah Masyayikhah At-Tahdzibain
18)Risalah tentang aliran ulama klasik tentang nilai validitas hadis
Dan beberapa karangan serta risalah ilmiah lain berkenaan dengan hukum-hukum khusus bagi mukallid.
Metode Kajian
Terdapat sejumlah keistimewaan metodologi yang dimiliki oleh Ayatullah Al-Uzhma Sistani yang tidak ditemukan dalam metode-metode kajian guru-guru besar kontemporer di sepanjang kajian-kajian ushul, diantaranya:
Sering kali pendekatan sejarah mampu menguak aspek dan dimensi-dimensi hakikat suatu masalah serta memperjelas cara pandang dan penyelesaian yang pernah diajukan para ahli.
Sebagai contoh, sebuah hadis menyebutkan bahwa Nabi SAWW (di perang Khaibar) menyatakan haram memakan daging keledai. Sebagaian fuqaha` mempelajari redaksi hadis ini secara harfiah; huruf demi huruf, sehingga mereka sampai pada sebuah kesimpulan bahwa daging tersebut berdasarkan hadis di atas adalah haram.
Padahal, jika kita cermati situasi dan kondisi yang melingkupi penyabdaan hadis tersebut, kita akan menyingkap inti maksud Nabi SAWW di balik hadis itu. Perang melawan kaum Yahudi Khaibar memerlukan banyak perlengkapan senjata, yang hanya mungkin dibawa oleh hewan-hewan seperti kuda, unta dan keledai. Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa maksud hadis itu adalah larangan demi suatu maslahat temporal kondisi saat itu menuntut suatu perintah yang bukan kategori penetapan hukum syariÔÇÖat; haram ataupun makruh.
Lebih dari itu, hendaknya seorang faqih mengenal dengan cermat hadis-hadis Ahlul Bayt a.s. dan perawi-perawinya, karena pengetahuan ilmu Rijal bagi seorang mujtahid merupakan keharusan mutlak.
Kehandalan dan pengalaman beliau dalam beristimbat nampak pada kesimpulan-kesimpulan hukumnya yang unik dan berbeda dengan pendapat-pendapat yuridis yang umum di kalangan fuqaha`.
Adapun metodologi fiqih beliau dapat kita urut sebagai berikut:
a). Perbandingan antara fiqih syiÔÇÖah dan pelbagai mazhab Islam. Tidak syak lagi, mengenal pemikiran fiqih Ahlussunnah di masa-masa penyusunan kitab-kitab induk hadis dapat menyempurnakan pemahaman kita akan maksud-maksud para imam ma'shum a.s. dari suatu hadis dan riwayat.
b). Pemanfaatan disiplin ilmu-ilmu hukum kontemporer pada sebagian bab-bab fiqih, seperti menelaah undang-undang dasar negara Irak, Mesir dan Prancis. Ketika membahas bab BaiÔÇÖ┬á(jual-beli) dan┬áKhiyarat, karena pengenalan metode-metode yuridis terkini banyak memperkaya pengalaman-pengalaman sang mujtahid atau faqih, dan membantunya dalam menganalisa kaidah-kaidah fiqih serta memperluas wawasan tipikal pemikirannya, untuk kemudian menerapkan poin-poin penting yang didapatkannya.
c). Ayatullah Al-Uzhma Sistani berupaya menspesifikasikan sebagian kaidah-kaidah fiqih, pada saat sebagian banyak mujtahid kita menggunakan kaidah-kaidah itu utuh seperti awal mereka menerimanya dari mutahid-mujtahid terdahulu.
Kepribadian yang Luhur
Siapa saja yang bergaul dan bersua dengan beliau dari dekat, akan dengan mudah mengenal sebuah kepribadian karakteristik dan ideal. Keluhuran pribadi Ayatullah Al-Uzhma Sistani menempatkan dirinya sebagai sosok teladan yang unggul dan ulama rabbani.
Berikut contoh mulia dari etika mulia Ayatullah Al-Uzhma Sistani yang pernah saya saksikan:
Meski tidak jarang situasi yang demikian memberi banyak manfaat bagi pelajar-pelajar itu sendiri. Namun pada saat yang sama, kekasaran dan ketegangan bukanlah cara yang sehat dalam diskusi, bahkan acapkali melemahkan semangat diskusi para pelajar, menyia-nyiakan waktu dan tujuan Ilmiah.
Berbeda dengan kuliah-kuliah Ayatullah Al-Uzhma Sistani dan peserta-pesertanya. Interaksi antara pengajar dan pelajar berlangsung dalam atmosfir yang sopan dan damai. Hal itu nampak lebih jelas lagi ketika beliau menanggapi pertanyaan-pertanyaan remeh, bahkan tak berdasar. Keistimewaan lain dari kuliah-kuliah beliau, mengulang-ulang sebuah jawaban sehingga pelajar memahami benar obyek bahasan. Jika pelajar bersikeras pada pandangan pribadinya, beliau selalu memilih diam.
Di hauzah Najaf, Ayatullah Hakim dan Ayatullah Khu`i r.a. dikenal sebagai simbol etika terpuji, dan segala yang kusaksikan dari kepribadian Ayatullah Sistani tidak kurang dari akhlak guru-guru beliau.
Di akhir setiap pelajaran, beliau selalu meminta murid-murid untuk bertanya. Beliau selalu menekankan pada murid-murid agar menghormati para guru dan ulama, serta bersikap sesopan dan seramah mungkin dalam bertanya atau berdiskusi dengan mereka. Di samping itu, beliau banyak menukil kisah-kisah budi luhur guru-guru beliau.
Maka, jika ulama-ulama itu menghadapi bahaya yang mengancam maslahat dan keutuhan umat Islam atau hauzah seperti pergolakan sosial atau kerancuan di sebagian ajaran-ajaran Islam, mereka pasti segera hadir di tengah kemelut, karena mereka menyadari benar bahwa setiap ulama mesti hadir dengan ilmunya dalam situasi-situasi yang sulit. Di sini, Ayatullah Al-Uzhma Sistani dalam situasi-situasi demikian lebih memilih diam, sebagaimana dalam menanggapi situasi pasca meninggalnya Ayatullah Burujerdi dan Ayatullah Hakim r.a. dan munculnya individu-individu tak bertanggung jawab serta persaingan mereka dalam memperebutkan kedudukan. Ayatullah Sistani konsisten dengan pendirian kuatnya itu. Beliau sama sekali tidak pernah mau memperjudikan tujuan utamanya dengan kepuasan duniawi, derajat, kedudukan dan kekuasaan.
Kedudukan MarjaÔÇÖ
Sebagian guru-guru besar hauzah ilmiah Najaf menuturkan bahwa setelah wafatnya Ayatullah Nashrullah Mustanbat, sekelompok ulama menemui Ayatullah Khu`i r.a. dan memohon kepada beliau agar mempersiapkan pengganti yang memiliki kriteria marja di hauzah ilmiah Najaf. Maka, Ayatullah Khu`i r.a. menunjuk Ayatullah Sistani, karena tingkat keilmuan, ketakwaan dan kepribadiannya yang kuat. Hal ini bermula dari shalat jamaah yang dipimpin beliau di mihrab Ayatullah Khu`i r.a. kemudian membahas dan mengomentari risalah dan aliran ilmiah beliau.
Ketika Ayatullah Khu`i r.a. wafat, beliau adalah satu dari para pelayat jenazah Almarhum. Beliau pula yang memimpin shalat jenazah untuknya.
Setelah itu, beliau mulai memegang kendali kepemimpinan hauzah ilmiah dan mulai mengirim dan memberikan bagian dan hak-hak (jaminan santunan sosial) serta menyampaikan kuliah-kuliah di atas mimbar Ayatullah Khu`i r.a.
Dengan demikian, Ayatullah Sistani nampak populer di Irak, negara-negara teluk Persia, India, dan Afrika, khususnya di kalangan remaja. Ayatullah Sistani merupakan salah satu mujtahid kaliber dengan kedalaman ilmunya. Mayoritas guru-guru besar hauzah Ilmiah Qom,Iran dan Najaf, Irak memberikan kesaksian atas kedudukan ilmu beliau.
Akhirnya, kami memohon kepada Allah SWT, agar selalu mencurahkan berkah beliau kepada kaum muslimin.
Biografi Singkat Imam Ja'far Ash-Shadiq a.s.
Imam Ja'far Ash-Shadiq a.s. dilahirkan di Madinah pada tanggal 17 Rabi'ul Awal 83 H. Ayahnya adalah Imam Muhammad Baqir a.s. dan ibunya adalah Ummu Farwah binti Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar.
Namanya adalah Ja'far, julukannya adalah Ash-Shadiq dan panggilannya adalah Abu Abdillah.
Ia syahid di Madinah diracun oleh Manshur Ad-Dawaniqi pada tanggal 25 Syawal 148 H. dalam usianya yang ke-65 tahun. Ia dikuburkan di pekuburan Baqi'.
Akivitas Imam Shadiq dalam Menyebarkan Islam
Imam Shadiq a.s. telah memusatkan seluruh tenaga dan pikirannya dalam bidang keilmuan, dan hasilnya, ia berhasil membentuk sebuah "hauzah" pemikiran yang telah berhasil mendidik fuqaha` dan para pemikir kaliber dunia. Dengan demikian, ia telah meninggalkan warisan ilmu yang sangat berharga bagi umat manusia. Di antara murid-muridnya yang ternama adalah Hisyam bin Hakam, Mukmin Ath-Thaaq, Muhammad bin Muslim, Zurarah bin A'yan dan lain sebagainya.
Gebrakan ilmiah Imam Shadiq a.s. telah berhasil menguasai seluruh penjuru negeri Islam sehingga keluasan ilmunya dikenal di seluruh penjuru negara dan menjadi buah bibir masyarakat.
Abu Bahar Al-Jaahizh berkata: "Imam Shadiq telah berhasil menyingkap sumber-sumber ilmu di muka bumi ini dan membuka pintu ilmu pengetahuan bagi seluruh umat manusia yang sebelumnya belum pernah terjadi. Dengan ini, ilmu pengetahuannya menguasai seluruh dunia".
Tujuan utama kegiatan ilmiah dan budaya Imam Shadiq a.s. adalah menyelamatkan umat manusia dari jurang kebodohan, menguatkan keyakinan mereka terhadap Islam, mempersiapkan mereka untuk melawan arus kafir dan syubhah yang menyesatkan dan menangani segala problema yang muncul dari ulah penguasa waktu itu.
Usaha Imam Shadiq a.s. tersebut --dari satu sisi-- adalah untuk melawan arus rusak akibat situasi politik yang terjadi pada masa dinasti Bani Umaiyah dan Bani Abasiyah. Penyelewengan akidah yang terjadi pada masa itu banyak difaktori oleh penerjemahan buku-buku berbahasa Yunani, Persia dan India, dan bermunculannya aliran-aliran berbahaya seperti Ghulat, kaum zindiq, pemalsu hadis, ahlur raiy dan tasawuf. Aliran-aliran inilah yang telah menyiapkan lapangan bagi tumbuhnya banyak penyelewengan saat itu. Imam Shadiq a.s. melawan mereka, dan dalam bidang keilmuan, ia mengadakan dialog terbuka dengan mereka sehingga alur pemikiran mereka diketahui oleh khalayak ramai.
Dan dari sisi lain, ia juga --dengan usahanya tang tak kenal lelah-- telah berhasil menyebarkan akidah yang benar dan hukum-hukum syariat, memasyarakatkan ilmu pengetahuan dan mempersiapkan para ilmuwan guna mendidik masyarakat.
Imam Shadiq a.s. menjadikan masjid Rasulullah SAWW di Madinah sebagai pusat kegiatan. Masyarakat datang berbondong-bondong  dari berbagai penjuru untuk menanyakan berbagai masalah dan mereka tidak pulang dengan tangan kosong.
Di antara "figur-figur" yang pernah menimba ilmu dari Imam Shadiq a.s. adalah Malik bin Anas, Abu Hanifah, Muhammad bin Hasan Asa-Syaibani, Sufyan Ats-Tsauri, Ibnu 'Uyainah, Yahya bin Sa'id, Ayub As-Sijistani, Syu'bah bin Hajjaj, Abdul Malik bin Juraij dan lain-lain.
Imam Shadiq a.s. memerintahkan kepada para pengikutnya untuk tidak berlindung kepada penguasa zalim dan melarang mereka untuk mengadakan kerja sama dalam bentuk apa pun dengannya. Ia juga mewasiatkan kepada mereka untuk melakukan taqiyah supaya para musuh tidak menyoroti gerak-gerik mereka.
Imam Shadiq a.s. menganjurkan kepada semua masyarakat untuk mendukung perlawanan yang dipelopori oleh Zaid bin Ali melawan dinasti Bani Umaiyah. Ketika berita kematian Zaid bin Ali sampai ke telinganya, ia sangat terpukul dan sedih. Ia memberikan santunan kepada setiap keluarga yang suaminya ikut berperang bersama Zaid bin Ali sebesar 1000 Dinar. Begitu juga, ketika pemberontakan Banil Hasan a.s. mengalami kekalahan total, ia sangat sedih dan menyayangkan ketidakikutsertaan masyarakat dalam pemberontakan tersebut. Meskipun demikian, ia enggan untuk merebut kekuasaan. Hal ini ditangguhkannya sehingga umat betul-betul siap untuk mengadakan sebuah perombakan besar-besaran, ia dapat menyetir alur pemikiran yang berkembang di tengah-tengah masyarakat dan dapat memperbaiki realita politik dan sosial yang sudah betul-betul bobrok.
Imam Sahdiq dalam Pandangan para Tokoh
Fuqaha` dan para ilmuwan yang hidup pada masa Imam Shadiq a.s. serta mereka yang hidup sesudah itu memujinya dengan penuh keagungan dan keluasan ilmu pengetahuan. Mereka antara lain:
-
Abu Hanifah, pemimpin dan imam mazhab Hanafiah. Ia berkata: "Aku tidak pernah melihat orang yang lebih alim dari Ja'far bin Muhammad". Dalam kesempatan lain ia juga berkata: "Jika tidak ada dua tahun (belajar kepada Ja'far bin Muhammad), niscaya Nu'man akan celaka". Nama asli Abu Hanifah adalah Nu'man bin Tsabit.
- Malik, pemimpin dan imam mazhab Malikiah. Ia pernah berkata: "Beberapa waktu aku selalu pulang pergi ke rumah Ja'far bin Muhammad. Aku melihatnya selalu mengerjakan salah satu dari tiga hal berikut ini: mengerjakan shalat, berpuasa atau membaca Al Quran. Dan aku tidak pernah melihatnya ia menukil hadis tanpa wudhu`".
- Ibnu Hajar Al-Haitsami berkata: "Karena ilmunya sering dinukil oleh para ilmuwan, akhirnya ia menjadi buah bibir masyarakat dan namanya dikenal di seluruh penjuru negeri. Para pakar (fiqih dan hadis) seperti Yahya bin Sa'id, Ibnu Juraij, Malik, Sufyan Ats-Tsauri, Sufyan bin 'Uyainah, Abu Hanifah, Syu'bah dan Ayub As-Sijistani banyak menukil hadis darinya".
-
Abu Bahar Al-Jaahizh berkata: "Ilmu pengetahuan Ja'far bin Muhammad telah menguasai seluruh dunia. Dapat dikatakan bahwa Abu Hanifah dan Sufyan Ats-Tsauri adalah muridnya, dan hal ini cukup untuk membuktikan keagungannya".
-
Ibnu Khalakan, seorang sejarawan terkenal menulis: "Dia adalah salah seorang imam dua belas mazhab Imamiah dan termasuk salah seorang pembesar keluarga Rasulullah yang karena kejujurannya ia dijuluki dengan ash-shadiq. Keutamaan dan keagungannya sudah dikenal khalayak ramai sehingga tidak perlu untuk dijelaskan. Abu Musa Jabir bin Hayyan Ath-Thurthursi adalah muridnya. Ia menulis sebuah buku sebanyak seribu halaman yang berisi ajaran-ajaran Ja'far Ash-Shadiq dan memuat lima ratus pembahasan".
Masa Imam Shadiq a.s. adalah masa melemahnya pemerintahan Bani Umaiyah dan menguatnya kekuatan Bani Abasiyah. Dua kelompok ini saling tarik-menarik kekuatan dan berperang demi merebut dan mempertahankan kekuasaan.
Sejak Hisyam bin Abdul Malik berkuasa, perang politik Bani Abasiyah sudah dimulai. Pada tahun 129 H. mereka mulai mengadakan pemberontakan bersenjata, dan akhirnya, pada tahun 132 H. mereka mencapai kemenangan. Pada masa-masa itu Bani Umaiyah sedang menghadapi berbagai problema politik sehingga mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengadakan penekanan serius terhadap Syi'ah. Bani Abasiyah pun karena mereka ingin merebut kekuasaan atas nama membela keluarga Rasulullah SAWW dan membalas dendam atas darah mereka yang sudah terteteskan, mereka tidak berani mengadakan penekanan terhadap para pengikut Ahlul Bayt a.s.
Atas dasar ini, periode tersebut adalah sebuah periode tenang bagi Imam Shadiq a.s. dan para pengikutnya meskipun sangat relatif. Ia menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya dengan memulai sebuah gebrakan kebudayaan yang tidak tanggung-tanggung. Karena ia yang berhasil menyebarkan fiqih dan ilmu Ahlul Bayt a.s. dengan pesat serta mempermantap hukum dan teologi Syi'ah, akhirnya mazhab Syi'ah dikenal dengan nama mazhab Ja'fari.
Imam Shadiq a.s. menghadapi segala aliran pemikiran dan akidah yang berkembang pada waktu itu. Dengan segala upaya ia telah menjelaskan Islam dan tasyayyu' di hadapan mereka dan berhasil membuktikan keunggulan pemikiran Syi'ah dibandingkan dengan aliran-aliran pemikiran tersebut.
Imam Shadiq a.s. mendidik murid-muridnya sesuai dengan bakat yang dimilikinya. Hasilnya, setiap orang dari mereka memiliki spesialisasi dalam ilmu-ilmu tertentu, seperti hadis, tafsir, fiqih dan kalam.
Hisyam bin Salim bercerita bahwa pada suatu hari kami duduk di hadapan Imam Shadiq a.s. Tidak lama kemudian seseorang yang berkewarganegaraan Syam minta izin untuk masuk. Setelah ia masuk, Imam berkata kepadanya: "Duduklah! Apa yang kau inginkan?".
Ia menjawab: "Saya mendengar bahwa engkau menjawab semua pertanyaan orang. Aku datang untuk berdebat denganmu".
"Dalam bidang apa?", tanya Imam kembali.
"Dalam bidang bacaan Al Quran", jawabnya pendek.
Imam Shadiq a.s. menoleh kepada Hamran seraya berkata: "Hamran, orang ini adalah milikmu!"
Orang Syam itu kembali berkata: "Aku ingin berdebat denganmu, bukan dengan Hamran".
"Jika engkau dapat mengalahkan Hamran, berarti engkau telah mengalahkanku", ia menimpali.
Dengan terpaksa ia menerima untuk berdebat dengan Hamran. Setiap pertanyaan yang dilontarkan dijawab dengan tegas dan berdalil oleh Hamran hingga akhirnya ia merasa kalah dan kecapaian.
"Bagaimana engkau melihat Hamran?", tanya Imam a.s.
"Sungguh Hamran sangat cerdik. Setiap pertanyaan yang kulontarkan, dijawabnya dengan tepat", jawabnya.
Setelah itu ia berkata kembali: "Saya ingin berdebat denganmu berkenaan dengan bahasa dan sastra Arab".
Imam a.s. menoleh kepada Aban bin Taghlib seraya berkata: "Berdebatlah dengannya!"
Aban pun tidak memberi kesempatan kepadanya untuk mengelak dan berdalih serta akhirnya ia menyerah.
"Aku ingin berdebat mengenai fiqih denganmu", lanjutnya.
Imam a.s. menoleh kepada Zurarah seraya berkata: "Berdebatlah dengannya!" Ia pun mengalami nasib yang sama.
"Aku ingin berdebat denganmu berkenaan dengan ilmu kalam", katanya lagi.
Imam a.s. menunjuk Mukmin Ath-Thaaq untuk melayaninya. Dan tidak lama kemudian ia pun mengalami nasib yang sama.
Begitulah seterusnya ketika ia meminta untuk berdebat berkenaan dengan masalah kemampuan (seseorang) untuk melakukan kebaikan dan keburukan, tauhid dan imamah, Imam a.s. menunjuk Hamzah Ath-Thayyar, Hisyam bin Salim dan Hisyam bin Hakam untuk melayaninya. Dan mereka dapat melaksanakan tugas mereka masing-masing dengan baik.
Melihat peristiwa yang sangat menyenangkan itu Imam Shadiq a.s. tersenyum bahagia.
Pada kesempatan ini kami haturkan kepada para pembaca budiman hadis-hadis suci pilihan yang pernah diucapkan oleh Imam Shadiq a.s. selama ia hidup.
"Seyogianya setiap muslim yang mengenal kami (Ahlul Bayt) untuk mengecek setiap amalannya setiap hari dan malam. Dengan demikian ia telah mengontrol dirinya. Jika ia merasa berbuat kebaikan, maka berusahalah untuk menambahnya, dan jika ia merasa mengerjakan  keburukan, maka beristigfarlah supaya ia tidak hina di hari kiamat".
"Jika Syi'ah kami mau beristiqamah, niscaya malaikat akan bersalaman dengan mereka, awan akan menjadi pelindung mereka (dari terik panas matahari), bercahaya di siang hari, rezekinya akan dijamin dan mereka tidak akan meminta apa pun kepada Allah kecuali Ia akan mengabulkannya".
"Barang siapa yang menipu, menghina dan memusuhi  saudaranya (seiman), maka Allah akan menjadikan neraka sebagai tempat kembalinya. Dan barang siapa merasa dengki terhadap saudaranya, maka imannya akan meleleh sebagaimana garam meleleh (di dalam air)"
"Janganlah kalian terbawa arus mazhab dan aliran! Demi Allah, berwilayah kepada kami tidak akan dapat digapai kecuali dengan wara`, usaha yang keras di dunia, dan menolong saudara-saudara seiman. Dan tidak termasuk Syi'ah kami orang yang menzalimi orang lain"
"Barang siapa yang percaya kepada Allah, maka Ia akan menjamin segala yang diinginkannya, baik yang berkenaan dengan urusan dunia maupun akhiratnya, dan akan menjaga baginya apa yang sekarang tidak ada di tangannya. Sungguh lemah orang yang enggan membekali diri dengan kesabaran untuk menghadapi sebuah bala`, tidak mensyukuri nikmat dan tidak mengharapkan kelapangan di balik sebuah kesulitan".
"Bersilaturahmilah kepada orang yang memutus tali hubungan denganmu, berikanlah orang yang enggan memberimu, berbuat baiklah kepada orang yang berbuat jahat kepadamu, ucapkanlah salam kepada orang yang mencelamu, berbuat adillah kepada orang yang memusuhimu, maafkanlah orang yang menzalimimu sebagaimana engkau juga ingin diperbuat demikian. Ambillah pelajaran dari pengampunan Allah yang telah mengampunimu. Apakah engkau tidak melihat matahari-Nya menyinari orang yang baik dan orang yang jahat dan air hujan-Nya turun kepada orang-orang yang saleh dan bersalah?".
"Pelankanlah suaramu, karena Allah yang mengetahui segala yang kau simpan dan tampakkan. Ia telah mengetahui segala yang engkau inginkan sebelum kalian meminta kepada-Nya".
"Segala kebaikan ada di depan matamu dan segala keburukan juga ada di depan matamu. Engkau tidak akan melihat kebaikan dan keburukan (sejati) kecuali di akhirat. Karena Allah azza wa jalla telah menempatkan semua kebaikan di surga dan semua keburukan di neraka. Hal itu dikarenakan surga dan nerakalah yang akan kekal".
Islam itu telanjang. Bajunya adalah rasa malu, hiasannya adalah kewibawaan, harga dirinya adalah amal saleh dan tonggaknya adalah wara`. Segala sesuatu memiliki asas, dan asas Islam adalah kecintaan kepada kami Ahlul Bayt".
"Beramallah sekarang di dunia demi kebahagiaan yang kau  harapkan di akhirat".
"Tidak ada seorang pun yang membantu salah seorang pengikut kami walaupun dengan satu kalimat kecuali Allah akan memasukkannya ke dalam surga tanpa hisab".
"Jauhilah riya`, karena sifat riya` akan memusnahkan amalanmu, jauhilah berdebat, karena berdebat itu akan menjerumuskanmu ke dalam jurang kehancuran dan jauhilah permusuhan, karena permusuhan itu akan menjauhkanmu dari Allah".
"Jika Allah menghendaki kebaikan atas seorang hamba, maka Ia akan membersihkan jiwanya. Dengan itu, ia tidak akan mendengar kebaikan kecuali ia akan mengenalnya dan tidak melihat kemungkaran kecuali ia akan mengingkarinya. Kemudian Ia akan mengilhamkan di hatinya sebuah kalimat yang akan mempermudah segala urusannya".
"Mintalah afiat kepada Tuhan kalian. Bersikaplah wibawa, tenang dan milikilah rasa malu".
"Perbanyaklah doa, karena Allah menyukai hamba-hamba-Nya yang berdoa kepada-Nya. Ia telah menjanjikan kepada mereka untuk mengabulkan (doa-doa mereka). Pada hari kiamat Ia akan menghitung doa-doa mereka sebagai sebuah amalan yang pahalanya adalah surga".
"Cintailah orang-orang miskin yang muslim, karena orang yang menghina dan bertindak sombong terhadap mereka, ia telah menyimpang dari agama Allah dan Ia akan menghinakannya dan murka atasnya. Kakek kami SAWW pernah bersabda: "Tuhanku telah memerintahkanku untuk mencintai orang-orang miskin yang muslim".
"Jangan menghasut orang lain, karena akar kekufuran adalah hasud dan iri dengki".
"Tiga amalan dapat menumbuhkan benih kecintaan: memberi hutang, rendah diri dan berinfak".
"Tiga amalan penimbul benih permusuhan: kemunafikan, kezaliman dan kesombongan".
"Tiga hal tidak dapat diketahui kecuali dalam tiga kondisi: penyabar tidak akan dikenal kecuali dalam kondisi marah, pemberani tidak akan diketahui kecuali ketika perang dan saudara tidak akan diketahui kecuali ketika (kita) membutuhkan".
Imam ar-Ridha As, Teladan Pejuang yang Sabar
Nama : Ali.
Gelar : Ridha.
Panggilan : Abu Hasan.
Ayah : Musa Al-Kazhim as.
Ibu : Najmah.
Kelahiran : Madinah, 11 DzulqaÔÇÖdah 148 H.
Wafat : 203 H.
Makam : Thus, Masyhad-Iran
 
Hari Lahir
Imam Ali Ar-Ridha as lahir pada 11 DzulqaÔÇÖdah 148 H. di Madinah. Ayah beliau adalah Imam Musa Al-Kazim as dan ibunya seorang wanita mukmin nan saleh, bernama Najmah. Imam as menghabiskan masa kanak-kanaknya di sisi sang ayah.
Imam Musa as berwasiat dan memberi isyarat kepada sahabat-sahabatnya mengenai keimamahan putranya, Ali Ar-Ridha.
Ali bin Yaqthin berkata, ÔÇ£Pernah aku bersama Abdus Saleh (salah satu gelar Imam Musa KazimÔÇöpenj.). Tiba-tiba datang Ali Ar-Ridha as, lalu beliau (Imam Musa) berkata, ÔÇ£Wahai Ali bin Yaqthin, dialah penghulu anak-anakku.ÔÇØ
Hisyam menambahkan, ÔÇ£Sesungguhnya aku beritakan kepadamu bahwa dia adalah Imam setelahku.ÔÇØ
Demikian pula salah seorang sahabat pernah bertanya tentang imam sepeninggalnya. Imam Musa as memberi isyarat kepada anaknya, Ali Ar-Ridha sembari berkata, ÔÇ£Dialah Imam (pemimpin) setelahku.ÔÇØ
Pada masa itu, situasi amat menguatirkan, sehingga Imam Musa as berwasiat kepada para sahabatnya agar merahasiakan keimamahan putranya itu.
Budi Pekerti Yang Agung
Para Imam Ahlulbait as adalah manusia-manusia pilihan. Mereka dipilih oleh Allah SWT untuk membimbing masyarakat secara benar dan menjadi contoh yang paling unggul untuk mencapai derajat kemanusiaan dan akhlak mulia.
Ibrahim bin Abbas mengatakan, ÔÇ£Aku tidak pernah mendengar Abul Hasan Ar-Ridha as mengatakan sesuatu yang merusak kehormatan seseorang, juga tidak pernah memotong pembicaraan seseorang hingga ia menuntaskannya, dan tidak pernah menolak permintaan seseorang tatkala dia mampu membantunya. Beliau tidak pernah menjulurkan kakinya ke tengah majelis. Aku tidak pernah melihatnya meludah, tidak pernah terbahak-bahak ketika tertawa, karena tawanya adalah senyum. Di waktu-waktu senggang, beliau menghamparkan suprah dan duduk bersama para pembantu, mulai dari penjaga pintu sampai pejabat pemerintahan. Dan barang siapa yang mengaku pernah melihat keluhuran budi pekerti seseorang seperti beliau, maka janganlah kau percaya.ÔÇØ
Seorang laki-laki menyertai Imam Ar-Ridha dalam perjalanannya ke Khurasan. Imam mengajaknya duduk dalam sebuah jamuan makan. Beliau mengumpulkan para tuan dan budak untuk menyiapkan makanan dan duduk bersama. Orang itu lalu berkata, ÔÇ£Wahai putra Rasulullah, apakah engkau mengumpulkan mereka dalam satu jamuan makan?ÔÇØ
ÔÇ£Sesungguhnya Allah SWT adalah satu. Manusia lahir dari satu bapak dan satu ibu. Mereka berbeda-beda dalam amal perbuatanÔÇØ, demikian jawab Imam as.
Salah seorang dari mereka berkata, ÔÇ£Demi Allah, tidak ada yang lebih mulia di muka bumi ini selain engkau, wahai Abul Hasan (panggilan Imam Ar-Ridha)!ÔÇØ
Imam menjawab, ÔÇ£Ketakwaanlah yang memuliakan mereka, wahai saudaraku!ÔÇØ
Salah seorang bersumpah dan berkata, ÔÇ£Demi Allah, engkau adalah sebaik-baik manusia.ÔÇØ
Imam menjawabnya, ÔÇ£Janganlah engkau bersumpah seperti itu. Sebab orang yang lebih baik dari aku adalah yang lebih bertakwa kepada Allah. Demi Allah, Dzat yang menorehkan ayat ini,┬áÔÇÿKami ciptakan kalian bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu adalah orang yang paling bertakwa.ÔÇÖÔÇØ
Pernah suatu saat, Imam Ali Ar-Ridha as berbincang-bincang dengan masyarakat. Mereka bertanya tentang masalah-masalah hukum. Tiba-tiba seorang warga Khurasan masuk dan berkata, ÔÇ£Salam atasmu wahai putra Rasulullah! Aku adalah seorang pengagummu dan pecinta ayahmu serta para datukmu. Aku baru saja kembali dari haji dan aku kehilangan nafkah hidupku. Tak satu harta pun tersisa lagi padaku. Jika engkau sudi membantuku sampai di negeriku, sungguh nikmat besar Allah atasku, dan bila aku telah sampai, aku akan menginfakkan jumlah uang yang kau berikan kepadaku atas namamu, karena aku tidak berhak menerima infak.ÔÇØ
Dengan nada lembut, Imam Ar-Ridha as berkata kepadanya, ÔÇ£Duduklah, semoga Allah mengasihanimu!ÔÇØ
Kemudian Imam melanjutkan perbincangannya dengan masyarakat sampai mereka bubar. Setelah itu, Imam bangkit dari duduknya dan masuk ke kamar. Tak lama kemudian, beliau mengeluarkan tangannya dari balik pintu sambil berkata, ÔÇ£Mana orang Khurasan itu?ÔÇØ
Orang Khurasan itu mendekat dan Imam berkata, ÔÇ£Ini 200 Dinar. Pergunakanlah untuk perjalananmu dan janganlah engkau menafkahkan hartamu atas nama kami.ÔÇØ
Orang Khurasan itu mengambilnya dengan penuh rasa syukur, lalu meninggalkan Imam as.
Setelah itu Imam keluar dari kamar. Salah seorang sahabat bertanya, ÔÇ£Kenapa engkau menyembunyikan wajahmu dari balik pintu, wahai putra Rasulullah?ÔÇØ
Imam berkata, ÔÇ£Agar aku tidak melihat kehinaan pada raut wajah orang yang meminta. Tidakkah kau mendengar Rasulullah saw bersabda, ÔÇÿBerbuat baik dengan sembunyi-sembunyi adalah sama seperti tujuh puluh kali ibadah haji, dan orang yang terang-terangan dalam berbuat jahat sungguh terhina, dan orang yang sembunyi dalam melakukannya akan diampuni.ÔÇÖÔÇØ
Jangan Merasa Bangga!
Ahmad Al-Bazanthi adalah salah seorang ulama terkemuka dan seringkali melakukan surat-menyurat dengan Imam Ali Ar-Ridha. Kemudian, ia mengakui kebenaran kedudukan beliau sebagai imam.
Al-Bazanthi pernah menceritakan pengalamannya berikut ini:
ÔÇ£Imam Ar-Ridha as memintaku datang menjumpainya dan mengirimkan keledai kepadaku sebagai kendaraan. Sesampainya di sana, kami duduk dalam sebuah pembahasan. Hingga tiba waktu IsyaÔÇÖ, kami melaksanakan shalat. Seusai shalat, Imam meminta kepadaku untuk bermalam. Aku menjawab, ÔÇÿTidak demi jiwaku yang menjadi tebusanmu, aku tidak membawa mantel (selimut) dan pakaian.ÔÇÖ
Beliau berkata kepadaku, ÔÇÿAllah akan melewatkan malammu dalam keadaaan sehat dan kami akan tidur di atap rumah.ÔÇÖ
Sementara Imam turun, aku berkata pada diriku sendiri, ÔÇÿSungguh aku telah mendapatkan kemulian dari Imam yang aku tidak temukan pada orang lain. Aku telah tertipu oleh setan.ÔÇÖ
Di waktu subuh, Imam membangunkanku sambil memegang tanganku. Kepadaku beliau menuturkan, ÔÇÿSuatu hari, Amirul Mukminin Ali as menengok ShaÔÇÖsaÔÇÖah bin Sauhan yang tengah sakit. Ketika dia hendak bangun, Amirul Mukminin berkata kepadanya, ÔÇÿWahai ShaÔÇÖsaÔÇÖah, janganlah engkau merasa bangga terhadap saudara-saudaramu hanya karena aku menjengukmu.ÔÇÖ
Seakan-akan Imam membaca apa yang terlintas dalam benak Al-Bazanthi. Beliau menasehatinya dan mengingatkan kakeknya, Imam Ali bin Ali Thalib as bagaimana menjenguk salah seorang sahabatnya.
Nasihat untuk Saudara
Zaid adalah saudara Imam Ali Ar-Ridha as. Dia melakukan pemberontakan di kota Bashrah dan membakari rumah orang-orang Abbasiyah, sehingga dia digelari dengan Sang Api.
Khalifah MaÔÇÖmun segera mengirim pasukan besar dan terjadilah pertempuran sengit. Di sana, Zaid menyerah dan meminta damai. Namun, akhirnya ia tertangkap dan dipenjara.
Tatkala Imam Ali Ar-Ridha as diangkat oleh MaÔÇÖmun sebagai pengganti khalifah, MaÔÇÖmun memutuskan untuk mengirimkan Zaid kepada Imam. Imam as sangat marah atas perbuatan saudaranya yang membakar rumah dan merampas harta benda rakyat tanpa hak.
Kepada saudaranya Imam as berkata, ÔÇ£Hai Zaid, apa yang membuat engkau tertipu hingga engkau menumpahkan darah dan merampok? Apakah kau tertipu oleh perkataan orang-orang Kufah, bahwa Fatimah as telah disucikan rahimnya sehingga Allah mengharamkan anak keturunannya dari api neraka? Celakalah engkau! Sesungguhnya yang dimaksudkan Rasul saw dari sabda itu bukanlah aku, bukan pula kau. Akan tetapi, Hasan dan Husain. Demi Allah, sesungguhnya keselamatan dari api neraka itu tidak akan didapati kecuali dengan ketaatan kepada Allah SWT. Apakah kau mengira akan masuk surga dengan tetap bermaksiat kepada Allah? Kalau begitu, kau lebih besar daripada Allah dan dari ayahmu, Musa bin JaÔÇÖfar as!ÔÇØ
Zaid berkata,ÔÇØBukankah aku saudaramu?ÔÇØ
Imam menjawab, ÔÇ£Ya, kau adalah saudaraku selama kau taat kepada Allah. Bagaimana Nabi Nuh as memohon,┬áÔÇÿTuhanku, sesungguhnya anakku dari keluargaku dan janjimu pasti nyata dan engkau maha pengasih.ÔÇÖ┬áDan bagaimana Allah membalasnya,┬áÔÇÿWahai Nuh! Sesungguhnya dia bukanlah dari keluargamu, karena dia bukan perbuatan saleh.ÔÇÖ┬áDemi Allah, wahai Zaid! Tidak seorang pun akan mendapatkan kedudukan di sisi Allah kecuali ketaatan kepada-Nya.ÔÇØ
Di Majelis MaÔÇÖmun
MaÔÇÖmun mengumpulkan para pemuka agama dan tokoh-tokoh mazhab Islam, lalu memerintahkan mereka untuk berdiskusi dengan Imam Ali Ar-Ridha as. MaÔÇÖmun melakukan itu hanya untuk menjatuhkan Imam di hadapan soal-soal mereka.
Imam as bertanya kepada seorang sahabatnya yang bermana Hassan Naufal, ÔÇ£Apakah engkau tahu mengapa MaÔÇÖmun mengumpulkan para pemuka agama dan tokoh mazhab itu?ÔÇØ
Naufal menjawab, ÔÇ£Dia ingin sekali mengujimu.ÔÇØ
Imam berkata, ÔÇ£Senangkah engkau melihat saat-saat MaÔÇÖmun menyesali perbuatannya?.ÔÇØ
ÔÇ£TentuÔÇØ, jawab Naufal.
Imam berkata, ÔÇ£Yaitu tatkala dia mendengar jawabanku dari kitab Taurat terhadap penganut Taurat, jawabanku dari kitab Injil tehadap penganut Injil, jawabanku dari kitab Zabur terhadap penganut Zabur, dan jawabanku dari kitab Ibraniyyah terhadap kaum Sabiah.ÔÇØ
Imam Ali Ar-Ridha as menyiapkan perjalanannya bersama sahabatnya ke istana Khalifah. Setelah sampai dan istirahat sejenak, diskusi pun dimulai.
Jatsliq berkata, ÔÇ£Saya tidak ingin berdiskusi dengan orang yang menggunakan Al-QurÔÇÖan sebagai dalilnya, karena aku mengingkarinya, dan juga orang yang menggunakan hadis Nabi Muhammad, karena aku tidak mempercayai kenabiannya.ÔÇØ
Imam Ar-Ridha as berkata, ÔÇ£Jika aku berdalil dengan kitab Injil, apakah engkau akan beriman?ÔÇØ
ÔÇ£Tentu, saya akan menerimanyaÔÇØ, begitu tegas Jatsliq.
Lalu Imam Ali Ar-Ridha as membacakan beberapa ayat Injil yang di dalamnya Nabi Isa as mengabarkan kedatangan nabi setelahnya, sebagaimana yang juga diberitakan oleh Hawariyyun (sabahat setia Nabi Isa). Imam juga membacakan sebagian ayat dari Injil Yohanes.
Jatsliq dengan penuh keheranan berkata, ÔÇ£Demi kebenaran Isa Al-Masih, aku tidak pernah menyangka bahwa di antara ulama muslim ada orang sepertimu.ÔÇØ
Kemudian Imam Ali Ar-Ridha berpaling kepada pemuka Yahudi dan berdalil dengan ayat-ayat Taurat dan Zabur.
Tak ketinggalan pula, Imran Ash-Shabi yang ahli dalam ilmu Kalam. Dia bertanya kepada Imam tentang keesaan Tuhan dan masalah-masalah Kalam lainnya.
Ketika masuk waktu Zhuhur, Imam as bangkit untuk melaksanakan shalat. Setelah itu, beliau melanjutkan diskusi dengan Imran sampai dia mengakui kebenaran agama Allah yang hak. Lalu dia menghadap Kiblat dan bersujud kepada Allah untuk menyatakan keislamannya.
Perjalanan ke Marv
Tak seorang pun tahu alasan sebenarnya yang mendorong Khalifah MaÔÇÖmun untuk meminta Imam Ali Ar-Ridha as menjadi penggantinya kelak.
Ketika Imam as tinggal di Madinah Al-Munawwarah, tiba-tiba datang perintah Khalifah kepada beliau untuk melakukan perjalanan ke Marv.
Imam as menyiapkan perjalanannya ke Khurasan. Beliau tiba di kota Bashrah, lalu bertolak menuju Baghdad, kemudian singgah di kota Qom yang mendapatkan sambutan begitu hangat dari masyarakat di sana. Kala itu, Imam menjadi tamu salah seorang penduduk, dan semenjak hari itu ditetapkanlah hari berdirinya ÔÇ£Madrasah Ar-Ridhawiyyah.ÔÇØ
Di Naisyabur
Naisyabur merupakan salah satu kota tua dan pusat ilmu pengetahuan, lalu runtuh dan hancur ketika penyerangan bangsa Mongol.
Iring-iringan kafilah Imam Ali Ar-Ridha as dijemput oleh masyarakat di sana dengan penuh suka cita, sementara ratusan ulama dan pelajar berdiri paling depan.
Para ulama dan ahli hadis berkumpul di sekitar para pengiring Imam, sedang di tangan mereka buku dan alat menulis. Mereka menunggu Imam meriwayatkan hadis-hadis dari kakeknya Rasulullah saw, sampai-sampai di antara mereka ada yang memegang tali kekang tunggangan Imam dan berkata, ÔÇ£Demi kebenaran ayahmu yang suci, riwayatkanlah kepada kami hadis sehingga kami dapat mendapatkan ilmu darimu.ÔÇØ
Imam as berkata, ÔÇ£Aku mendengar ayahku Musa bin JaÔÇÖfar berkat, ÔÇÿAku mendengar Ayahku, JaÔÇÖfar bin Muhammad berkata, ÔÇÿAku mendengar ayahku Muhammad bin Ali berkata, ÔÇÿAku mendengar ayahku Ali bin Husain berkata, ÔÇÿAku mendengar ayahku Husain bin Ali berkata, ÔÇÿAku mendengar ayahku Ali bin Abi Thalib berkata, ÔÇÿAku mendengar Rasulullah saw bersabda, ÔÇÿAku mendengar Jibril berkata, ÔÇÿAku mendengar Allah berfirman, ÔÇ£Kalimat La Ilaha illallah adalah bentengku. Barang siapa masuk ke dalam bentengku, niscaya ia terbebas dari azabku.ÔÇÖÔÇØ
Hadis ini terkenal dengan Hadis Silsilah Dzahabiyah (Untaian Emas). Sebanyak dua ribu perawi mencatat hadis ini.
Imam Ali Ar-Ridha as meninggalkan Naisyabur pada waktu pagi. Di tengah perjalanan masuk waktu Zhuhur, Imam as meminta air untuk berwudhu. Akan tetapi, para pengikutnya sulit mendapatkan air.
Imam menggali tanah. Tiba-tiba muncul mata air. Beliau berwudhu bersama orang-orang yang menyertainya. Hingga sekarang ini, mata air itu masih mengalir.
Imam Ar-Ridha as dan rombongan tiba di Sina Abad dan beliau menyandarkan punggungnya ke salah satu batu besar di gunung itu. Masyarakat di sana adalah pengrajin kuali dan periuk untuk keperluan masak. Imam memohon kepada Allah untuk memberkahi mereka dan meminta untuk dibuatkan periuk.
Imam as masuk ke rumah Hamid bin Qahthabah Ath-ThaÔÇÖi dan masuk ke qubah yang di dalamnya terdapat kuburan Harun Ar-Rasyid. Di samping kuburan itu, beliau menuliskan sesuatu lalu berkata, ÔÇ£Ini adalah tanahku, dan di sinilah aku akan dikuburkan. Allah akan menjadikannya tempat ziarah bagi pengikutku. Demi Allah, barangsiapa yang menziarahiku, maka wajib baginya ampunan dan rahmat Allah melalui syafaat kami Ahlulbait.ÔÇØ
Kemudian, beliau melakukan shalat dua rakaat dan sujud yang lama sambil bertasbih sebanyak lima ratus kali.
Di Marv
Sampailah Imam Ali Ar-Ridha as di Marv. MaÔÇÖmun berusaha menampakkan rasa hormat dengan cara menyambut beliau dan mengadakan pesta penyambutan. Dia mengharapkan Imam supaya sudi menduduki kursi khalifah. Akan tetapi, beliau menolaknya.
Imam Ali Ar-Ridha as tahu benar akan maksud yang disembunyikan oleh MaÔÇÖmun. Dia telah membunuh saudaranya sendiri, Muhammad Amin, lantaran haus kekuasan dan kekhalifahan. Lalu, bagaimana mungkin dia mau turun tahta?
MaÔÇÖmun berusaha menarik simpati masyarakat dengan menampakkan kecintaannya kepada Ahlulbait. Dia menetapkan kewajiban menaati Imam sebagai calon penggantinya, walaupun dengan cara-cara paksa.
Di hadapan permintaan MaÔÇÖmun yang penuh dengan pemaksaan dan bahkan ancaman itu, akhirnya Imam Ridha as menerima untuk dijadikan penggantinya kelak dengan syarat, bahwa beliau tidak ikut campur dalam urusan-urusan pemerintahan.
Segera kepingan-kepingan uang dicetak dengan nama Imam, dan MaÔÇÖmun membiarkan masyarakat memakai pakaian hitam sebagai lambang orang-orang Abbasiyah, dan memakai pakaian hijau sebagai lambang orang-orang Alawiyah (keturunan Imam Ali bin Abi Thalib as).
Lebih dari itu, MaÔÇÖmun bahkan menikahkan anak perempuannya dengan Imam Ar-Ridha as dan menikahkan anak perempuannya yang lain dengan putra beliau, yaitu Muhammad Al-Jawad as.
Shalat Hari Raya
Imam Ali Ar-Ridha as dibaiat sebagai calon pengganti Khalifah pada 5 Ramadhan 201. Setelah 25 hari, tibalah hari pertama dari bulan Syawal, yaitu Hari Raya Idul Fitri. Satu hari sebelumnya, MaÔÇÖmun memerintahkan Imam Ar-Ridha as untuk menjadi imam shalat hari raya Idul Fitri.
Imam merasa keberatan. Tetapi MaÔÇÖmun bersikeras pada keputusannya, dan mengirim utusan untuk memata-matai gerak-gerik beliau.
Imam as menerima dengan satu syarat, yaitu melakukan shalat hari raya sesuai dengan ajaran Rasulullah saw dan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as.
MaÔÇÖmun menyetujui syarat itu dan memerintahkan tentaranya untuk bersiap-siap menjemput Imam esok pagi.
Masyarakat berkerumun di jalan-jalan dan di atap-atap rumah, sementara pasukan berbaris sambil menunggu Imam as keluar.
Matahari terbit menampakkan garis kemilauan emas dan menyelimuti bumi dengan panas dan cahayanya.
Imam Ali Ar-Ridha as mandi dan memakai pakaian dan serban putih sambil membiarkan salah satu ujungnya jatuh di depan dadanya dan ujung lainnya terurai di antara kedua bahunya. Beliau memakai wewangian dan memegang tongkat. Beliau memerintahkan orang-orang terdekatnya serta para pembantunya untuk melakukan hal yang sama. Dan, Imam pun keluar bersama mereka tanpa alas kaki.
Beberapa langkah kemudian, Imam Ar-Ridha as mengangkat suaranya sambil mengumandangkan takbir; Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. Imam muncul dari dalam rumah, sedangkan pasukan istana serta komandannya melihat Imam bersama kelompok besar berjalan di samping kuda-kuda mereka. Mereka pun hanyut dan segera turun dari kuda, lalu melepaskan sepatu-sepatu mereka dan ikut berjalan mengiringi Imam as dengan kaki telanjang.
Imam bertakbir di pintu gerbang. Masyarakat juga ikut bertakbir sehingga gema takbir membahana ke seluruh penjuru kota. Mereka keluar dari rumahnya masing-masing dan tumpah-ruah ke jalan-jalan.
Berkali-kali masyarakat menghadiri shalat hari raya yang dilaksanakan dengan penuh kemegahan dan kemewahan yang jauh dari dari makna takbir. Kali ini mereka menyaksikan hari raya besar yang penuh dengan semangat Islam yang dibawa oleh Nabi saw dan kini dihidupkan kembali oleh cucunya, Imam Ali Ar-Ridha as.
Mata-mata yang mengintai gerakan Imam dan masyarakat segera melaporkan hasil pengawasannya kepada MaÔÇÖmun. Dia malah kuatir terhadap dampak yang akan muncul apabila Imam melanjutkan perjalanannya untuk melaksanakan shalat hari raya dan menyampaikan khutbah.
MaÔÇÖmun segera mengutus seseorang untuk menemui Imam Ar-Ridha as yang masih dalam perjalanan. Kepada beliau, ia menyampaikan pesan secara lisan, ÔÇ£Sungguh kami telah membuatmu kepayahan, wahai putra Rasulullah. Kami senang bila Anda istirahat. Untuk itu, kembalilah!ÔÇØ
Imam as kembali, sementara masyarakat bertanya-tanya. Sungguh mereka telah terpesona oleh sosok beliau yang mengingatkan mereka akan kerendahan hati ayah dan kakeknya.
Tujuan MaÔÇÖmun
Tak seorang pun yang mengingkari kelicikan dan muslihat MaÔÇÖmun dalam berpolitik, sebagaimana yang dia lakukan di balik penetapannya atas Imam Ali Ar-Ridha as sebagai pengganti kekhalifahannya. Tentu, ada maksud-maksud tertentu yang disembunyikan MaÔÇÖmun, di di antaranya:
1. Mengharapkan dukungan orang-orang Alawiyah yang ingin membalas dendam kepada pemerintahan Abbasiyah dan bertekad melakukan berbagai pemberontakan dan kerusuhan, yaitu dengan mengangkat Imam as sebagai penganti kekhalifahannya kelak dan mengganti pakaian hitam dengan pakaian hijau.
2. Merangkul orang-orang Alawiyah dengan cara melibatkan mereka dalam pemerintahan agar masyarakat mengetahui, bahwa pemberontakan yang mereka lakukan hanya karena ingin kekuasaan dan kesenangan, bahwa mereka tidak ingin menegakkan keadilan, tetapi tujuan mereka adalah untuk memperoleh harta kekayaan.
3. MaÔÇÖmun berusaha mengumpulkan tokoh-tokoh Alawiyah di ibu kota negara lalu melakukan penangkapan atas mereka, satu persatu, seperti yang terjadi pada Imam Ar-Ridha as.
Tentunya, Imam as mengetahui seluruh tipu-daya MaÔÇÖmun dan berusaha menggagalkannya dalam banyak kesempatan dan sikap beliau, seperti dalam diskusi dengan para pemuka agama, salat haru raya, dan syarat beliau atas MaÔÇÖmun agar tidak ikut campur dalam urusan negara dan politik.
DiÔÇÖbil Al-KhuzaÔÇÖi
Pada masa itu, syair mendapat perhatian khusus dan penghargaan yang tinggi. Syair juga biasa ditempatkan pada surat-surat kabar untuk menyebarluaskan berita, seruan, ataupun maksud-maksud politik. Penguasa memberi dukungan dan imbalan yang besar untuk mengukuhkan pemerintahan mereka.
Sebagian penyair menolak bujukan pemerintah dan tetap teguh dalam mempertahankan kebenaran, sekalipun dalam keadaan serbakurang dan tertindas, sebagaimana yang dilakukan oleh pujangga DiÔÇÖbil Al-KhuzaÔÇÖi.
Sejarah mencatat pertemuan DiÔÇÖbil dengan Imam Ali Ar-Ridha. Abu Shalt Al-Hirawi meriwayatkan, ÔÇ£DiÔÇÖbil menjumpai Imam Ar-Ridha as di Marv dan berkata, ÔÇÿWahai putra Rasulullah, aku telah membuat syair dan aku berjanji kepada diriku sendiri untuk tidak membacakan kepada seseorang sebelum engkau mendengarkannya.ÔÇÖ
Imam as menyambutnya dan mengucapkan banyak terima kasih, lalu mempersilahkan untuk menyenandungkannya. Di antara bait-bait syair DiÔÇÖbil ialah:
Kediaman-kediaman manusia suci
kini telah sunyi dari pengunjung.
Rumah wahyu tidak lagi
dituruni kabar-kabar langit.
Pusara di Kufah dan
yang lainnya di Thaibah (BaqiÔÇÖ),
pula yang di Fakh
senantiasa tercurah salawatku.
Dan pusara di Baghdad,
milik jiwa yang suci
Tercurahkan rahmat Sang Pengasih
dalam ruang-ruang kedamaian.
Imam lalu menyambutnya,
Pusara di Thus betapa besar
Dera nestapa yang menimpanya.
DiÔÇÖbil dengan penuh keheranan bertanya, ÔÇÿAku tidak pernah tahu, siapakah pemilik pusara itu?ÔÇÖ
ÔÇÿItulah pusaraku, wahai DiÔÇÖbil,ÔÇØ jawab Imam as.
Sang penyair melanjutkan senandung syairnya yang menyisipkan penderitaan dan musibah yang terus menerus menimpa Ahlulbait. Imam as menangis, dan air matanya berderai menghangatkan pipinya.
Imam memberikan 100 Dinar sebagai hadiah kepada DiÔÇÖbil. Namun, ia merasa berat menerimanya, dan meminta dari beliau sehelai kain untuk mendapatkan berkah darinya. Imam menghadiahkan jubah dari bulu yang ditenun sebagai tambahan dari uang 100 Dinar.
DiÔÇÖbil memohon diri. Dalam perjalanan pulang, ia dan kafilahnya dihadang oleh segerombolan perampok. Seluruh harta benda mereka dirampas. Sambil duduk membagi hasil rampasan, salah seorang perampok melantunkan satu bait puisi:
Aku melihat mereka membagi-bagi harta rampasan.
Di tangan mereka harta rampasan dari emas.
Mendengar bait itu, DiÔÇÖbil bertanya kepada perampok tersebut, ÔÇ£Siapa yang membuat puisi tadi?ÔÇØ
ÔÇ£Ini puisi DiÔÇÖbilÔÇØ, jawabnya.
ÔÇ£Akulah DiÔÇÖbilÔÇØ, kata DiÔÇÖbil memperkenalkan diri.
Para perampok itu pun segera mengembalikan harta-harta kafilah yang bersamanya dengan penuh hormat, serta meminta maaf kepada mereka.
DiÔÇÖbil dan kafilahnya melanjutkan perjalanan sampai di kota Qom. Di sana, sebagian masyarakat berebut ingin menukar baju Imam dengan seribu Dinar, namun DiÔÇÖbil menolaknya. Di tengah itu, datanglah sekelompok pemuda dari luar kota Qom menginginkan sepotong (secarik) dari pakaian Imam untuk mengambil berkah dengan imbalan 1000 Dinar. Maka, DiÔÇÖbil pun merelakannya.
Ketika sampai di rumahnya, DiÔÇÖbil mendapati istrinya menderita sakit di bagian matanya. Ia memeriksakannya, kepada satu tabib ke tabib yang lain. Tapi, mereka semua mengatakan, ÔÇ£Sudah tidak ada gunanya kamu mengobatinya, karena istrimu akan menderita kebutaan.ÔÇØ
DiÔÇÖbil merasa sedih sekali. Tiba-tiba ia teringat potongan baju Imam. Kemudian dia melilitkannya di mata sang istri dari awal malam hingga esok harinya. Tatkala istri DiÔÇÖbil terjaga, ia tidak merasakan sakit sedikit pun berkat keramat Imam Ali Ar-Ridha as.
Hari Kesyahidan
Setelah MaÔÇÖmun merasa jenuh dan putus asa membujuk Imam Ali Ar-Ridha as dengan kekuasaan, sementara beliau tetap teguh dan bersih dari kepentingan dunia, MaÔÇÖmun senantiasa mencari-cari kesempatan untuk membunuh beliau.
Di Baghdad, orang-orang Abbasiyah mengumumkan pembangkangannya. Lalu mereka membaiat orang-orang kaya sebagai khalifah pengganti MaÔÇÖmun, karena kuatir akan berpindahnya kekuasaan dan kekhalifahan ke tangan orang-orang Alawiyah.
Untuk menarik simpati mereka di Baghdad dan tetap mengakuinya sebagai khalifah, MaÔÇÖmun merencanakan pembunuhan terhadap Imam. Dia bubuhkan racun ganas di dalam anggur.
Imam as meninggal karena racun itu dan kembali ke haribaan Allah dalam keadaan syahid dan teraniaya.
Imam Ali Ar-Ridha as syahid pada tahun 203 H. dan dimakamkan di kota Thus (Masyhad, Iran).
Sementara itu, MaÔÇÖmun menampakkan dirinya sedih di hadapan masyarakat dengan tujuan menepis kecurigaan dan tuduhan mereka terhadapnya. Dia pun ikut serta mengantarkan jenazah suci Imam as dan berjalan tanpa alas kaki sambil menangis.[]
Mutiara Hadis Imam Ali Ar-Ridha
ÔÇó ÔÇ£Barang siapa yang tidak berterima kasih kepada orang tuanya, maka dia tidak bersyukur kepada Allah SWT.ÔÇØ
ÔÇó ÔÇ£Barang siapa yang selalu mengawasi dirinya, niscaya akan beruntung, dan barang siapa melalaikannya, pasti akan merugi.ÔÇØ
ÔÇó ÔÇ£Sebaik-baik akal adalah kesadaran seseorang akan dirinya sendiri.ÔÇØ
ÔÇó ÔÇ£Bila seorang mukmin marah, maka kemarahannya tidak akan mengeluarkan dirinya dari bersikap benar. Dan jika ia senang, maka kesenangannya tidak akan menghanyutkannya ke dalam kebatilan. Dan jika ia punya kekuatan, ia tidak akan merebut lebih dari haknya.ÔÇØ
ÔÇó ÔÇ£Sesungguhnya Allah membenci orang-orang yang menceritakan kejelekan orang dan orang yang mendengarkannya serta orang yang banyak bertanya.ÔÇØ
Pernyataan Terbuka Majma' Ahlul Bait tentang Tragedi Kemanusiaan di Irak
Lembaga internasional non pemerintah  Majma' Ahlul Bait as telah mengeluarkan kecaman terhadap aksi kekerasan yang dilakukan kelompok teroris di  Irak. Aksi teror yang brutal tersebut disebut sebagai perilaku biadab yang telah keluar dari norma-norma adab dan kemanusiaan, yang ditolak oleh seluruh agama dan mazhab di dunia, baik sunni maupun syiah.
Berikut pernyataan Majma Ahlul Bait atas tragedi berdarah yang terjadi dan masih berlangsung di Irak:
Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ ϼ┘ÄÏ▓┘ÄϺÏí┘ŠϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘è┘ÅÏ¡┘ÄϺÏ▒┘ÉÏ¿┘Å┘ê┘å┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘ê┘ÄÏ▒┘ÄÏ│┘Å┘ê┘ä┘Ä┘ç┘Å ┘ê┘Ä┘è┘ÄÏ│┘ÆÏ╣┘Ä┘ê┘Æ┘å┘Ä ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É ┘ü┘ÄÏ│┘ÄϺϻ┘ïϺ Ïú┘Ä┘å┘Æ ┘è┘Å┘é┘ÄϬ┘æ┘Ä┘ä┘Å┘êϺ Ïú┘Ä┘ê┘Æ ┘è┘ÅÏÁ┘Ä┘ä┘æ┘ÄÏ¿┘Å┘êϺ Ïú┘Ä┘ê┘Æ Ï¬┘Å┘é┘ÄÏÀ┘æ┘ÄÏ╣┘Ä Ïú┘Ä┘è┘ÆÏ»┘É┘è┘ç┘É┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏ¼┘Å┘ä┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ Ï«┘É┘ä┘ÄϺ┘ü┘ì Ïú┘Ä┘ê┘Æ ┘è┘Å┘å┘Æ┘ü┘Ä┘ê┘ÆÏº ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É █Ü Ï░┘Ä┘░┘ä┘É┘â┘Ä ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï«┘ÉÏ▓┘Æ┘è┘î ┘ü┘É┘è Ϻ┘äÏ»┘æ┘Å┘å┘Æ┘è┘ÄϺ █û ┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏóÏ«┘ÉÏ▒┘ÄÏ®┘É Ï╣┘ÄÏ░┘ÄϺϿ┘î Ï╣┘ÄÏ©┘É┘è┘à┘î
Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar, - Surah al-Maidah ayat 33.
Umat Islam merasa terluka dan dukacita akibat fenomena menyakitkan yang terjadi di bumi risalah wahyu dan negara yang dihuni para Imam suci di mana kelompok teroris  telah mempertontonkan pengkhianatan dan tindakan kepengecutan secara nyata di ibu pertiwi peradaban kemanusiaan serta tanah air Irak yang dikasihi.
Tidak dapat dipungkiri, justru dibalik tragedi tersebut terlibat juga beberapa negara arab yang bekerjasama dengan negara adi kuasa dan gerakan zionisme internasional. Kelompok tersebut tidak beriman pada Islam, juga tidak beramal dengan nilai kemanusiaan dan akhlak yang telah menjadikan warga sipil sunni dan syiah di berbagai wilayah Irak yang sejak bertahun-tahun lamanya hidup damai kini menjadi sasaran korban sembelihan dan kezaliman di rumah-rumah mereka, tempat ibadah, pasar dan lain-lain.
Kami di Majma' Ahlul Bait menyatakan secara tegas dan telah memberi kecaman sejak dua tahun yang lalu di dalam surat terbuka kepada para ulama Islam, pemerintah Irak, para pemimpin partai dan politik, tokoh masyarakat dan kelompok agama di Irak mengenai konspirasi dan fitnah yang melanda Irak dalam rangka menggugat keamanan dan kestabilan serta meenjarah kekayaan rakyat Irak. Kami telah meminta seluruh komponen masyarakat Irak agar berkerja demi merealisasikan persatuan dan saling bergandeng tangan untuk menghadapi konspirasi Takfiri dan tipu daya musuh asing dengan membangun Irak yang makmur, stabil, aman, saling pengertian dan bersaudara.
Kami di Majma' Jahani Ahlul Bait menyatakan dukungan sepenuhnya  kepada ulama-ulama marja', pemimpin agama, politik dan sosial yang bertekad menyatakan perang melawan terorisme, Takfiri, dan  ISIS. Mengenai perkara ini kami juga menyatakan dukungan sepenuhnya kepada fatwa marja' agama Ayatullah Sayid Ali al-Sistani, yang menyerukan  pengangkatan senjata di kalangan rakyat Irak demi menghadapi kelompok  Takfiri yang sedang melakukan kerusakan di atas muka bumi.
Kami juga mendukung ketegasan pemerintah Irak yang gagah dan berani dalam menghadapi kezaliman teroris Takfiri yang diupah oleh beberapa negara Arab dan asing. Kami berharap inspirasi rakyat Irak, penganut agama Islam dan bangsa Arab terhadap keganasan mereka menjadi penyebab kembalinya keamanan dan kestabilan di negara yang dikasihi ini.
Dengan ini, kami menyeru seluruh masyarakat internasional dan organisasi hak asasi manusia terutama sekali para ulama Syiah dan Sunni agar menunaikan tanggung jawab kemanusiaan dan agama masing-masing terhadap pertumpahan darah rakyat sipil serta mengutuk perbuatan sadis yang berkaitan dengan kelompok militan  Salafi dan Wahabi ini, dengan menyatakan bahwa mereka adalah penjahat perang yang melakukan kesalahan anti kemanusiaan. Sekiranya mereka tidak bangkit menghadapi tragedi kemanusiaan ini sudah tentu akan membawa kepada akibat buruk seperti semakin berkobarnya fitnah dan perpecahan antar mazhab, suku, perpecahan Irak yang akan merembes pada negara-negara tetangga.
Majma' Ahlul Bait 
16 Syaban 1435/12 Juni 2014
Majma Jahani Ahlul Bait Kecam Vonis Mati Syaikh Nemr
Majma Jahani Ahlul Bait as dengan keluarnya vonis hukuman mati dari Mahkamah Arab Saudi atas sejumlah aktivis Islam Saudi termasuk di dalamnya Syaikh Nemr Baqir al Nemr menyatakan kecamannya.
Berikut diantara pernyataan sikap Majma Jahani Ahlul Bait as yang mengecam kebijakan Penguasa Arab Saudi yang tidak berpihak pada kebenaran dan keadilan.
Dengan penuh keheranan dan kekhawatiran yang mendalam atas keluarnya vonis Mahkamah Arab Saudi untuk menghukum mati 26 warga Saudi bersama dengan pemimpin mereka Hujattul Islam wa Muslimin Syaikh Nemr Baqir al Nemr kami menyampaikan bela sungkawa.
Dalam pandangan kami, kebijakan tersebut bertentangan dengan Kitab dan Sunnah serta nilai-nilai HAM, karenanya kami menyatakan kecaman atas keluarnya keputusan yang tidak adil dan zalim tersebut. Penguasa Arab Saudi dalam jangka waktu yang lama telah menciptakan fitnah perselisihan dan peperangan di kawasan-kawasan pemukiman Syiah dengan menghembuskan isu-isu sektarian dan mazhabi. Yang puncaknya adalah dengan menangkapi ulama Syiah Syaikh Nemr Baqir al Nemr dan kemudian menjatuhinya hukuman mati. Sementara alasan vonis tersebut tidak lain hanya karena Syaikh Nemr dan pengikutnya menuntut hak-hak mereka sebagai warga negara yang selama ini diabaikan oleh penguasa. Yang diinginkan Syaikh Nemr dan pengikutnya adalah tegaknya keadilan dan terwujudnya persatuan Islam.
Karenanya, Majma Jahani Ahlul Bait dalam lanjutan pernyataan sikap ini menuntut kepada organisasi-organisasi internasional yang bergerak di bidang HAM dengan segera mengambil sikap yang tegas untuk menolak vonis dan hukuman yang tidak adil tersebut.
Kepada para ulama dan organisasi-organisasi Islam kami juga menyerukan sebelum terlambat untuk menyakan tekad menyatakan penolakan atas keputusan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaan tersebut.
Majma Jahani Ahlul Bait
Sabda Rasulullah Saw
Rasulullah Saw. bersabda: "Wahai Ali, ada tiga hal yang termasuk akhlak yang utama: Hendaklah engkau menyambung tali silatu rahmi dengan orang yang memutuskannya, memberi orang yang tidak pernah memberimu dan memaafkan orang yang berbuat aniaya padamu."
┘äϺ┘à┘ÅϩϺ┘ç┘ÄÏ▒┘ÄÏ®┘Ä ÏúÏ¡Ï│┘Ä┘å┘Å ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘à┘ÅÏ┤Ϻ┘ê┘ÄÏ▒┘ÄÏ®┘É 1-Tidak ada perlindungan yang lebih baik daripada musyawarah ┘ï ┘èϺ Ï╣┘Ä┘ä┘è┘æ┘Å! Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘â┘Ä Ï¿┘ÉϺ┘äÏÁ┘æ┘ÉÏ»┘é┘É ┘ê┘äϺϬ┘ÄÏ«Ï▒┘Åϼ ┘à┘É┘å ┘ü┘è┘â┘Ä ┘â┘ÉÏ░Ï¿┘ÄÏ®┘î ÏúÏ¿┘ÄϻϺ┘ï ┘ê┘äϺϬ┘ÄϼϬ┘ÄÏ▒┘ÉϪ┘Ä┘å┘æ┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘ëÔÇÅ Ï«┘É┘èϺ┘å┘ÄÏ®┘ì ÏúÏ¿┘ÄϻϺ 2-Wahai Ali, hendaklah engkau berkata benar dan jangan sekali-kali engkau berdusta dan berani untuk berkhianat. ┘èϺ Ï╣┘Ä┘ä┘è┘æ┘Å ! Ͻ┘Ä┘äϺϽ┘î ┘à┘É┘å ┘à┘Ä┘âϺÏ▒┘É┘à┘É Ïº┘äÏúÏ«┘äϺ┘é┘É : Ϭ┘ÄÏÁ┘É┘ä┘Å ┘à┘Ä┘å ┘é┘ÄÏÀ┘ÄÏ╣┘Ä┘â┘Ä ┘êϬ┘ÅÏ╣ÏÀ┘É┘è ┘à┘Ä┘å Ï¡┘ÄÏ▒┘Ä┘à┘Ä┘â┘ÄÔÇÅ┘êϬ┘ÄÏ╣┘ü┘Å┘ê Ï╣┘Ä┘à┘æ┘Ä┘å Ï©┘Ä┘ä┘Ä┘à┘Ä┘â┘ÄÏø 3-Wahai Ali, ada tiga hal yang termasuk akhlak yang utama: Hendaklah engkau menyambung tali silatu rahmi dengan orang yang memutuskannya, memberi orang yang tidak pernah memberimu dan memaafkan orang yang berbuat aniaya padamu. ┘èϺ Ï╣┘Ä┘ä┘è┘æ┘Å! Ͻ┘Ä┘äϺϽ┘î ┘à┘Ä┘å ┘ä┘Ä┘à ┘è┘Ä┘â┘Å┘å ┘ü┘è┘ç┘É ┘ä┘Ä┘à ┘è┘Ä┘é┘Å┘à ┘ä┘Ä┘ç┘Å Ï╣┘Ä┘à┘Ä┘ä┘î : ┘ê┘ÄÏ▒┘ÄÏ╣┘î ┘è┘Äϡϼ┘ÅÏ▓┘Å┘ç┘Å Ï╣┘Ä┘å ┘à┘ÄÏ╣ϺÏÁ┘É┘ë Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘ÉÔÇÅ┘êÏ╣┘É┘ä┘à┘î ┘è┘ÄÏ▒Ï»┘æ┘Å Ï¿┘É┘ç┘É Ï¼┘Ä┘ç┘ä┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘ü┘è┘ç┘É ┘êÏ╣┘Ä┘é┘ä┘î ┘è┘ÅϻϺÏ▒┘è Ï¿┘É┘ç┘É Ïº┘ä┘å┘æÏºÏ│┘ÄÏø 4-Wahai Ali, ada tiga hal yang bila seseorang tidak memilikinya maka amalnya tidak akan membaik: wara` yang mencegahnya dari berbuat maksiat kepada Allah, ilmu yang dapat menyelamatkannya dari sikap bodoh orang yang jahil dan akal yang dengannya ia bergaul secara baik dengan masyarakat. ┘à┘Ä┘å ÏúϬ┘ëÔÇÅ Ï║┘Ä┘å┘É┘è┘æÏº┘ï ┘ü┘ÄϬ┘ÄÏÂ┘ÄÏ╣ÏÂ┘ÄÏ╣┘Ä ┘ä┘Ä┘ç┘Å Ï░┘Ä┘ç┘ÄÏ¿┘Ä Ï½┘Å┘ä┘ÅϽϺ Ï»┘è┘å┘É┘ç┘É 5-Barangsiapa mendatangi orang kaya lalu ia merendahkan diri di hadapannya maka sepertiga agamanya telah lenyap. ┘èϺ Ï╣┘Ä┘ä┘è┘æ┘Å! ┘â┘Å┘ä┘æ┘Å Ï╣┘Ä┘è┘å┘ì ϿϺ┘â┘É┘è┘ÄÏ®┘î ┘è┘Ä┘ê┘à┘Ä Ïº┘ä┘é┘É┘èϺ┘à┘ÄÏ®┘É ÏÑ┘ä┘æÏº Ͻ┘äϺϽ┘Ä ÏúÏ╣┘è┘Å┘å┘ì : Ï╣┘Ä┘è┘å┘î Ï│┘Ä┘ç┘ÄÏ▒┘ÄϬ ┘ü┘è Ï│┘ÄÏ¿┘è┘ä┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘ÉÔÇÅ┘êÏ╣┘Ä┘è┘å┘î Ï║┘ÅÏÂ┘æ┘ÄϬ Ï╣┘Ä┘å ┘à┘ÄϡϺÏ▒┘É┘à┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘êÏ╣┘Ä┘è┘å┘î ┘üϺÏÂ┘ÄϬ ┘à┘É┘å Ï«┘ÄÏ┤┘Ä┘èÏ®┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘ÉÏø 6-Wahai Ali, semua mata akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga mata: Mata yang bergadang di jalan Allah, mata yang dipejamkan karena untuk menghindari hal yang dilarang oleh Allah, dan mata yang menangis karena takut pada Allah. ┘èϺ Ï╣┘Ä┘ä┘è┘æ┘Å! ÏÀ┘êÏ¿┘ëÔÇÅ ┘ä┘ÉÏÁ┘êÏ▒┘ÄÏ®┘ì ┘å┘ÄÏ©┘ÄÏ▒┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å ÏÑ┘ä┘Ä┘è┘çϺ Ϭ┘ÄÏ¿┘â┘è Ï╣┘Ä┘ä┘ëÔÇÅ Ï░┘Ä┘åÏ¿┘ì ┘ä┘Ä┘à ┘è┘ÄÏÀ┘æ┘Ä┘ä┘ÉÏ╣ Ï╣┘Ä┘ä┘ëÔÇÅ Ï░┘ä┘É┘â┘Ä Ïº┘äÏ░┘æ┘Ä┘åÏ¿┘É ÏúÏ¡┘ÄÏ»┘î Ï║┘Ä┘èÏ▒┘ŠϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘ÉÏø 7- Wahai Ali, beruntunglah wajah yang dipandang oleh Allah, yaitu wajah yang menangis karena dosa yang tiada seorangpun yang mengetahui dosa tersebut selain Allah. ┘ä┘É┘ä┘à┘ÅÏ▒ϺϪ┘è Ͻ┘Ä┘äϺϽ┘Å Ï╣┘Ä┘äϺ┘àϺϬ┘ì : ┘è┘Ä┘åÏ┤┘ÄÏÀ┘Å ÏÑÏ░Ϻ ┘âϺ┘å┘Ä Ï╣┘É┘å┘ÄÏ» Ϻ┘ä┘å┘æÏºÏ│┘É ┘ê┘è┘Ä┘âÏ│┘Ä┘ä┘Å ÏÑÏ░Ϻ ┘âϺ┘å┘Ä ┘ê┘Äϡϻ┘Ä┘ç┘ÅÔÇÅ┘ê┘è┘ÅÏ¡┘ÉÏ¿┘æ┘Å Ïú┘å ┘è┘ÅÏ¡┘à┘ÄÏ»┘Ä ┘ü┘è ϼ┘Ä┘à┘èÏ╣┘É Ïº┘äϺ┘Å┘à┘êÏ▒┘ÉÏø 8-Tanda orang yang berbuat riyaÔÇÖ itu ada tiga: Bersemangat jika banyak orang, bersikap malas jika sendirian dan suka dipuji dalam banyak hal. ┘ä┘Ä┘èÏ│┘Ä ┘è┘Ä┘åÏ¿┘ÄÏ║┘è ┘ä┘É┘äÏ╣Ϻ┘é┘É┘ä┘É Ïú┘å ┘è┘Ä┘â┘ê┘å┘Ä Ï┤Ϻϫ┘ÉÏÁϺ┘ï ÏÑ┘ä┘æÏº ┘ü┘è Ͻ┘Ä┘äϺϽ┘ì : ┘à┘ÄÏ▒┘Ä┘à┘æ┘ÄÏ®┘ì ┘ä┘É┘à┘ÄÏ╣ϺÏ┤┘ì Ïú┘ê Ï«┘ÅÏÀ┘ê┘ÄÏ®┘ì┘ä┘É┘à┘ÄÏ╣Ϻϻ┘ì Ïú┘ê ┘ä┘ÄÏ░┘æ┘ÄÏ®┘ì ┘ü┘è Ï║┘Ä┘èÏ▒┘É ┘à┘ÅÏ¡┘ÄÏ▒┘æ┘Ä┘à┘ìÏø 9-Orang yang berakal tidak seyogianya...kecuali dalam tiga hal: memperbaiki kehidupan, melangkah untuk (bersiap) menuju hari kiamat, atau menikmati sesuatu yang tidak diharamkan. ┘èϺ Ï╣┘Ä┘ä┘è┘æ┘Å! ÏÑ┘è┘æÏº┘â┘Ä ┘ê┘ÄϺ┘ä┘â┘ÉÏ░Ï¿┘Ä Ïø ┘ü┘ÄÏÑ┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘â┘ÉÏ░Ï¿┘Ä ┘è┘ÅÏ│┘Ä┘ê┘æ┘ÉÏ»┘ŠϺ┘ä┘ê┘Äϼ┘ç┘Ä 10- Wahai Ali, hati-hati jangan sampai engkau berbohong karena berbohong itu menghitamkan wajah. ┘èϺ Ï╣┘Ä┘ä┘è┘æ┘Å! ┘äϺϬ┘ÄÏ¡┘ä┘É┘ü Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘âϺÏ░┘ÉϿϺ┘ï ┘ê┘äϺ ÏÁϺϻ┘É┘éϺ┘ï ┘à┘É┘å Ï║┘Ä┘èÏ▒┘É ÏÂ┘ÄÏ▒┘êÏ▒┘ÄÏ®┘ì ┘ê┘äϺ Ϭ┘ÄϼÏ╣┘Ä┘ä Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä Ï╣┘ÅÏ▒ÏÂ┘ÄÏ®┘ï┘ä┘É┘è┘Ä┘à┘è┘å┘É┘â┘Ä ┘üÏÑ┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘äϺ┘è┘ÄÏ▒Ï¡┘Ä┘à┘Å ┘ê┘äϺ ┘è┘ÄÏ▒Ï╣┘ëÔÇÅ ┘à┘Ä┘å Ï¡┘Ä┘ä┘Ä┘ü┘Ä Ï¿┘ÉϺÏ│┘à┘É┘ç┘É ┘âϺÏ░┘ÉϿϺ┘ïÏø 11- Wahai Ali, janganlah engkau bersumpah dusta kepada Allah, atau bersumpah secara benar namun dalam keadaan tidak perlu (tidak mendesak), dan janganlah Allah engkau jadikan sebagai modal sumpahmu karena Allah tidak akan merahmati dan melindungi orang yang bersumpah dusta atas nama-Nya. ┘èϺ Ï╣┘Ä┘ä┘è┘æ┘Å! ÏÑ┘è┘æÏº┘â┘Ä ┘êϺ┘ä┘ä┘æ┘ÄϼϺϼ┘ÄÏ®┘Ä Ïø ┘ü┘ÄÏÑ┘å┘æ┘Ä Ïú┘Ä┘ê┘æ┘Ä┘ä┘Ä┘çϺ ϼ┘Ä┘ç┘ä┘î ┘êÏóÏ«┘ÉÏ▒┘Ä┘çϺ ┘å┘ÄϻϺ┘à┘ÄÏ®┘îÏø 12- Wahai Ali, janganlah engkau bersikap keras kepala karena sikap itu diawali dengan kebodohan dan diakhiri dengan penyesalan. ┘ê┘ÄÏú┘à┘æÏº Ï╣┘Ä┘äϺ┘à┘ÄÏ®┘ŠϺ┘ä┘å┘æÏºÏÁ┘ÉÏ¡┘É ┘ü┘ÄÏúÏ▒Ï¿┘ÄÏ╣┘ÄÏ®┘î : ┘è┘Ä┘éÏÂ┘è Ï¿┘ÉϺ┘äÏ¡┘Ä┘é┘æ┘É ┘ê┘è┘ÅÏ╣ÏÀ┘è Ϻ┘äÏ¡┘Ä┘é┘æ┘Ä ┘à┘É┘å ┘å┘Ä┘üÏ│┘É┘ç┘É ┘ê┘è┘ÄÏ▒ÏÂ┘ëÔÇÅ ┘ä┘É┘ä┘å┘æÏºÏ│┘Ä ┘àϺ ┘è┘ÄÏ▒ÏÂϺ┘ç┘Å ┘ä┘É┘å┘Ä┘üÏ│┘É┘ç┘É ┘ê┘äϺ┘è┘ÄÏ╣Ϭ┘ÄÏ»┘è Ï╣┘Ä┘ä┘ëÔÇÅ ÏúÏ¡┘ÄÏ»┘ìÏø 13-Tanda orang yang memberikan nasihat ada empat: mengadili dengan kebenaran, menerapkan kebenaran meskipun pada dirinya, memperlakukan masyarakat sebagaimana ia memperlakukan dirinya sendiri dan ia tidak berbuat aniaya pada seseorangpun. ÏÀ┘Å┘êÏ¿┘ëÔÇÅ ┘ä┘É┘à┘Ä┘å Ïú┘å┘ü┘Ä┘é┘Ä Ïº┘ä┘ü┘ÄÏÂ┘ä┘Ä ┘à┘É┘å ┘àϺ┘ä┘É┘ç┘É ┘êÏú┘àÏ│┘Ä┘â┘Ä Ïº┘ä┘ü┘ÄÏÂ┘ä┘Ä ┘à┘É┘å ┘é┘Ä┘ê┘ä┘É┘ç┘ÉÏø 14-Beruntunglah seseorang yang mendermakan kelebihan hartanya dan mencegah kelebihan lidahnya. ÏÀ┘Å┘êÏ¿┘ëÔÇÅ ┘ä┘É┘à┘Ä┘å Ï¡┘ÄÏ│┘æ┘Ä┘å┘Ä ┘à┘ÄÏ╣┘Ä Ïº┘ä┘å┘æÏºÏ│┘É Ï«┘Å┘ä┘é┘Ä┘ç┘Å ┘êÏ¿┘ÄÏ░┘Ä┘ä┘Ä ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à ┘à┘ÄÏ╣┘ê┘å┘ÄϬ┘Ä┘ç┘Å ┘êÏ╣┘ÄÏ»┘ä┘Ä Ï╣┘Ä┘å┘ç┘Å┘à Ï┤┘ÄÏ▒┘æ┘Ä┘ç┘ÅÏø 15- Beruntunglah seseorang yang bersikap baik pada masyarakat dan membantu mereka serta menjauhkan keburukannya dari mereka. ┘à┘Ä┘äÏ╣┘ê┘å┘î ┘à┘Ä┘å Ïú┘ä┘é┘ëÔÇÅ ┘â┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘å┘æÏºÏ│┘ÉÏø 16-Terlaknatlah seseorang yang mengandalkan (kebutuhannya) atas orang lain. Ϻ┘Ä┘äÏ╣┘ÉϿϺϻ┘ÄÏ®┘Å Ï│┘ÄÏ¿Ï╣┘ÄÏ®┘Å ÏúϼÏ▓ϺÏí┘ì Ïú┘üÏÂ┘Ä┘ä┘Å┘çϺ ÏÀ┘Ä┘ä┘ÄÏ¿┘ŠϺ┘äÏ¡┘Ä┘äϺ┘ä┘ÉÏø 17-Ibadah itu mempunyai tujuh bagian dimana yang paling utama darinya adalah mencari (rezeki) yang halal. Ïú┘üÏÂ┘Ä┘ä┘Šϼ┘É┘çϺϻ┘É Ïº┘Å┘à┘æ┘ÄϬ┘è Ϻ┘åϬ┘ÉϩϺÏ▒┘ŠϺ┘ä┘ü┘ÄÏ▒┘Äϼ┘ÉÏø 18-Sebaik-baik jihad umatku adalah menunggu masa kelapangan. Ï│ϺϪ┘É┘ä┘êϺ Ϻ┘äÏ╣┘Å┘ä┘Ä┘àϺÏí┘Ä ┘êϫϺÏÀ┘ÉÏ¿┘Å┘êϺ Ϻ┘äÏ¡┘Å┘â┘Ä┘àϺÏí┘Ä ┘êϼϺ┘ä┘ÉÏ│┘Å┘êϺ Ϻ┘ä┘ü┘Å┘é┘ÄÏ▒ϺÏí┘ÄÏø 19-Bertanyalah kepada para ulama, berdialoglah dengan orang-orang yang bijak dan bergaullah dengan kaum yang fakir. ┘ü┘ÄÏÂ┘ä┘ŠϺ┘äÏ╣┘É┘ä┘à┘É ÏúÏ¡┘ÄÏ¿┘æ┘Å ÏÑ┘ä┘Ä┘ë┘æ┘Ä ┘à┘É┘å ┘ü┘ÄÏÂ┘ä┘É Ïº┘äÏ╣┘ÉϿϺϻ┘ÄÏ®┘É Ïî ┘êÏú┘üÏÂ┘Ä┘ä┘Å Ï»┘è┘å┘É┘â┘Å┘à Ϻ┘ä┘ê┘ÄÏ▒┘ÄÏ╣┘Å 20-Keutamaan ilmu lebih aku sukai daripada keutamaan ibadah, dan sebaik-baik agama kalian adalah wara`. ┘à┘Ä┘å Ϭ┘Ä┘üϺ┘é┘ÄÏ▒┘Ä Ïº┘üϬ┘Ä┘é┘ÄÏ▒┘ÄÏø 21-Barangsiapa yang berpura-pura bersikap miskin maka ia menjadi miskin. ┘à┘ÅϻϺÏ▒ϺϮ┘ŠϺ┘ä┘å┘æÏºÏ│┘É ┘å┘ÉÏÁ┘ü┘ŠϺ┘äÏÑ┘è┘àϺ┘å┘É ┘êϺ┘äÏ▒┘æ┘É┘ü┘é┘Å Ï¿┘É┘ç┘É┘à ┘å┘ÉÏÁ┘ü┘ŠϺ┘äÏ╣┘Ä┘èÏ┤┘ÉÏø 22-Berbuat baik terhadap masyarakat adalah separo keimanan dan bersikap lemah lembut terhadap mereka adalah separo kehidupan. ┘ä┘Ä┘èÏ│┘Ä ┘à┘É┘å┘æÏº ┘à┘Ä┘å Ï║┘ÄÏ┤┘æ┘Ä ┘à┘ÅÏ│┘ä┘É┘àϺ┘ï Ïú┘ê ÏÂ┘ÄÏ▒┘æ┘Ä┘ç┘Å Ïú┘ê ┘àϺ┘â┘ÄÏ▒┘Ä┘ç┘ÅÏø 23-Bukan termasuk golongan kami orang yang menipu seorang Muslim, atau membahayakannya atau memperdayanya. Ï▒┘ÄÏ¡┘É┘à┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï╣┘ÄϿϻϺ┘ï ┘éϺ┘ä┘Ä Ï«┘Ä┘èÏ▒Ϻ┘ï ┘ü┘ÄÏ║┘Ä┘å┘É┘à┘Ä Ïú┘ê Ï│┘Ä┘â┘ÄϬ┘Ä Ï╣┘Ä┘å Ï│┘Å┘êÏí┘ì ┘ü┘ÄÏ│┘Ä┘ä┘É┘à┘ÄÏø 24-Semoga Allah merahmati seorang hamba yang mengatakan kebaikan lalu ia mendapatkan manfaat karenanya atau diam dari keburukan lalu ia selamat. Ï«┘É┘èϺÏ▒┘Å┘â┘Å┘à ÏúÏ¡Ï│┘Ä┘å┘Å┘â┘Å┘à ÏúÏ«┘äϺ┘éϺ┘ï Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘è┘å┘Ä ┘èÏú┘ä┘É┘ü┘ê┘å┘Ä ┘ê┘è┘ÅÏñ┘ä┘Ä┘ü┘ê┘å┘ÄÏø 25-Yang terpilih dari kalian adalah orang yang terbaik akhlaknya, yaitu mereka oranng-orang yang mencari keharmonisan (persatuan) dan menerimanya. ┘à┘Ä┘å Ïú┘ä┘é┘ëÔÇŠϼ┘É┘äϿϺϿ┘Ä Ïº┘äÏ¡┘Ä┘èϺÏí┘É ┘äϺÏ║┘É┘èÏ¿┘ÄÏ®┘Ä ┘ä┘Ä┘ç┘ÅÏø 26-Barangsiapa telah menanggalkan pakaian rasa malunya maka mencelanya tidak dapat dianggap sebagai ghibah. ┘à┘Ä┘å ┘âϺ┘å┘Ä ┘è┘ÅÏñ┘à┘É┘å┘Å Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘ê┘ÄϺ┘ä┘è┘Ä┘ê┘à┘É Ïº┘äÏóÏ«┘ÉÏ▒┘É ┘ü┘Ä┘ä┘è┘Ä┘ü┘É ÏÑÏ░Ϻ ┘ê┘ÄÏ╣┘ÄÏ»┘ÄÏø 27- Barangsiapa berimana kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memenuhi janjinya bila berjanji. Ϻ┘Ä┘äÏú┘àϺ┘å┘ÄÏ®┘ŠϬ┘Äϼ┘ä┘ÉÏ¿┘ŠϺ┘äÏ▒┘æ┘ÉÏ▓┘é┘Ä ┘êϺ┘äÏ«┘èϺ┘å┘ÄÏ®┘ŠϬ┘Äϼ┘ä┘ÉÏ¿┘ŠϺ┘ä┘ü┘Ä┘éÏ▒┘ÄÏø 28-Amanat itu mendatangkan rezeki, sedangkan khianat itu menyebabkan kefakiran. ┘å┘ÄÏ©┘ÄÏ▒┘ŠϺ┘ä┘ê┘Ä┘ä┘ÄÏ»┘É ÏÑ┘ä┘ëÔÇÅ ┘êϺ┘ä┘ÉÏ»┘Ä┘è┘ç┘É Ï¡┘ÅÏ¿┘æ┘ÄϺ┘ï ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘àϺ Ï╣┘ÉϿϺϻ┘ÄÏ®┘îÏø 29-Pandangan seorang anak terhadap kedua orang tuanya yang berlandaskan cinta pada keduanya dianggap sebagai suatu ibadah. ┘à┘Ä┘å┘É Ïº┘éϬ┘ÄÏÁ┘ÄÏ»┘Ä ┘ü┘è ┘à┘ÄÏ╣┘èÏ┤┘ÄϬ┘É┘ç┘É Ï▒┘ÄÏ▓┘Ä┘é┘Ä┘ç┘ŠϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘ê┘à┘Ä┘å Ï¿┘ÄÏ░┘æ┘ÄÏ▒┘Ä Ï¡┘ÄÏ▒┘Ä┘à┘Ä┘ç┘ŠϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘ÅÏø 30-Barangsiapa yang bersikap hemat dalam hidupnya maka Allah akan memberi-Nya rezeki dan barangsiapa yang menyia-nyiakan (hal itu) niscaya Allah akan mencegah kita untuk mendapatkan bagian kita. Ïú┘éÏ▒┘ÄÏ¿┘Å┘â┘Å┘à ┘à┘É┘å┘æ┘è Ï║┘ÄϻϺ┘ï ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘à┘Ä┘ê┘é┘É┘ü┘É ÏúÏÁÏ»┘Ä┘é┘Å┘â┘Å┘à ┘ä┘É┘äÏ¡┘ÄÏ»┘èϽ┘É ┘êÏóϻϺ┘â┘Å┘à ┘ä┘É┘äÏú┘Ä┘àϺ┘å┘ÄÏ®┘É ┘êÏú┘ê┘üϺ┘â┘Å┘àÔÇÅÏ¿┘ÉϺ┘äÏ╣┘Ä┘çÏ»┘É ┘êÏúÏ¡Ï│┘Ä┘å┘Å┘â┘Å┘à Ï«┘Å┘ä┘éϺ┘ï ┘êÏú┘éÏ▒Ï¿┘Å┘â┘Å┘à ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘å┘æÏºÏ│┘ÉÏø 31-Orang yang paling dekat denganku esok di hari kiamat adalah orang yang benar ucapannya dan orang yang paling tepat untuk mencegah amanat adalah orang yang paling mampu menepati janji serta orang yang paling baik akhlaknya dan paling dekatnya orang dari kalian. ┘à┘Ä┘å Ï╣┘Ä┘à┘É┘ä┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘ëÔÇÅ Ï║┘Ä┘èÏ▒┘É Ï╣┘É┘ä┘à┘ì ┘âϺ┘å┘Ä ┘àϺ ┘è┘Å┘üÏ│┘ÉÏ»┘Å Ïú┘âϽ┘ÄÏ▒┘Ä ┘à┘É┘à┘æÏº ┘è┘ÅÏÁ┘ä┘ÉÏ¡┘ÅÏø 32-Barangsiapa yang bekerja tanpa dilandasi dengan ilmu maka pekerjaannya lebih banyak gagalnya daripada pertumbuhannya. ┘à┘Ä┘å ÏúÏ░ϺÏ╣┘Ä ┘üϺϡ┘ÉÏ┤┘ÄÏ®┘ï ┘âϺ┘å┘Ä ┘â┘Ä┘à┘ÅϿϻ┘É┘è┘çϺ ┘ê┘à┘Ä┘å Ï╣┘Ä┘è┘æ┘ÄÏ▒┘Ä ┘à┘ÅÏñ┘à┘É┘åϺ┘ï Ï¿┘ÉÏ┤┘Ä┘ëÔÇÅÏí┘ì ┘ä┘Ä┘à ┘è┘Ä┘à┘ÅϬ Ï¡┘ÄϬ┘æ┘ë ┘è┘ÄÏ▒Ϭ┘Ä┘â┘ÉÏ¿┘Ä┘ç┘ÅÏø 33- Barangsiapa yang menyebarkan hal yang keji maka ia seperti pemulanya. Dan barangsiapa yang mencela secara keji, seorang mukmin tidak meninggal dunia kecuali ia sendiri merasakan kesalahan yang sama ÏúÏ▒Ï¿┘ÄÏ╣┘î ┘à┘É┘å Ï╣┘Ä┘äϺ┘àϺϬ┘É Ïº┘äÏ┤┘æ┘Ä┘éϺÏí┘É : ϼ┘Å┘à┘Å┘êÏ»┘ŠϺ┘äÏ╣┘Ä┘è┘å┘É ┘ê┘é┘ÄÏ│┘ê┘ÄÏ®┘ŠϺ┘ä┘é┘Ä┘äÏ¿┘É ┘êÏ┤┘ÉÏ»┘æ┘ÄÏ®┘ŠϺ┘äÏ¡┘ÉÏ▒ÏÁ┘É ┘ü┘èÔÇÅÏÀ┘Ä┘ä┘ÄÏ¿┘É Ïº┘äÏ»┘æ┘Å┘å┘èϺ ┘êϺ┘äÏÑÏÁÏ▒ϺÏ▒┘Å Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘äÏ░┘æ┘Ä┘åÏ¿┘É 34-Ada empat hal yang menjadi tanda kesembuhan: Bekunya mata, kerasnya hati, sangat rakus dalam mencari dunia dan tetap menjalankan dosa. Ϻ┘ÉÏ│Ϭ┘ÄÏ╣┘è┘å┘Å┘êϺ Ï╣┘Ä┘ä┘ëÔÇŠϺ┘Å┘à┘êÏ▒┘É┘â┘Å┘à Ï¿┘ÉϺ┘ä┘â┘ÉϬ┘àϺ┘å┘É Ïø ┘ü┘ÄÏÑ┘å┘æ┘Ä ┘â┘Å┘ä┘æ┘Ä Ï░┘É┘è ┘å┘ÉÏ╣┘à┘ÄÏ®┘ì ┘à┘ÄÏ¡Ï│┘êÏ»┘îÏø 35-Berusahalah untuk menyembunyikan pelbagai urusanmu karena setiap orang yang mendapatkan kenikmatan maka yang lain akan menampakan sikap hasud. ┘å┘ÉÏ╣┘à┘Ä Ïº┘äÏ╣┘Ä┘ê┘å┘Å Ï╣┘Ä┘ä┘ëÔÇŠϬ┘Ä┘é┘ê┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É Ïº┘äÏ║┘É┘å┘ëÔÇÅÏø 36-Sebaik-baik penolong untuk menggapai ketakwaan kepada Allah adalah kekayaan. ÏÀ┘Å┘êÏ¿┘ëÔÇÅ ┘ä┘É┘à┘Ä┘å Ϭ┘ÄÏ▒┘Ä┘â┘Ä Ï┤┘Ä┘ç┘ê┘ÄÏ®┘ï ϡϺÏÂ┘ÉÏ▒┘ÄÏ®┘ï ┘ä┘É┘à┘Ä┘êÏ╣┘êÏ»┘ì ┘ä┘Ä┘à ┘è┘ÄÏ▒┘Ä┘ç┘ÅÏø 37-Beruntunglah seseorang yang meninggalkan syahwat yang berkobar karena janji yang tidak pernah dilihatnya. Ïú┘é┘Ä┘ä┘æ┘Å ┘àϺ ┘è┘Ä┘â┘ê┘å┘Å ┘ü┘è ÏóÏ«┘ÉÏ▒┘É Ïº┘äÏ▓┘æ┘Ä┘àϺ┘å┘É ÏúÏ«┘î ┘è┘Å┘êϽ┘Ä┘é┘Å Ï¿┘É┘ç┘É Ïú┘ê Ï»┘ÉÏ▒┘ç┘Ä┘à┘î Ï¡┘Ä┘äϺ┘ä┘îÏø 38-Sesuatu yang akan menjadi langkah pada akhir zaman adalah saudara yang dapat dipercaya atau Dirham uang halal. ÏÑ┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘è┘ÅÏ¡┘ÉÏ¿┘æ┘Å ÏÑÏ░Ϻ Ïú┘åÏ╣┘Ä┘à┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘ëÔÇÅ Ï╣┘ÄϿϻ┘ì Ïú┘å ┘è┘ÄÏ▒┘ëÔÇÅ ÏúϽ┘ÄÏ▒┘Ä ┘å┘ÉÏ╣┘à┘ÄϬ┘É┘ç┘É Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘ç┘ÉÏø 39-Sesungguhnya ketika Allah memberi nikmat atas seorang hamba maka Dia senang melihat pengaruh nikmat-Nya atas hamba tersebut. ÏÑ┘è┘æÏº┘â┘Å┘à ┘êϬ┘ÄÏ«┘ÄÏ┤┘æ┘ÅÏ╣┘Ä Ïº┘ä┘å┘æ┘É┘üϺ┘é┘É ┘ê┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïú┘å ┘è┘ÅÏ▒┘ëÔÇŠϺ┘äϼ┘ÄÏ│┘ÄÏ»┘ŠϫϺÏ┤┘ÉÏ╣Ϻ┘ï ┘êϺ┘ä┘é┘Ä┘äÏ¿┘Å ┘ä┘Ä┘èÏ│┘Ä Ï¿┘ÉϫϺÏ┤┘ÉÏ╣┘ìÏø 40-Hati-hatilah jangan sampai kalian menunjukkan kemunafikan dalam kekhusyukan, yaitu bila jasad tampak khusuk namun hati tidak khusuk.
Zionis Dan ISIS Satu Kesatuan
Menurut Kantor Berita ABNA, Gaza terus melayang, berjumpa kesyahidan diberondong mesiu dan rudal-rudal pesawat Israel.┬áKebiadaban Israel ini makin membuat dukungan dan solidaritas atas penderitaan Palestina di seluruh dunia terus menguat. Penderitaan warga Gaza yang tak berkesudahan selama lebih dari 60 tahun ini pula yang membuat acara Halal bi Halal dan Silaturrahmi Idul Fitri Syawal 1435 H Badan Kontak Majelis Taklim (BMKT) mengusung tajuk, ÔÇ£Palestina Membutuhkan DoÔÇÖa & Kedermawanan KitaÔÇØ
Acara yang digelar BMKT bekerjasama dengan Universitas Islam As-Syafiiyyah Jatiwaringin ini dilangsungkan di belakang gedung rektorat Universitas Islam As-Syafiiyyah. Dalam acara yang mengumpulkan Rp. 100 juta dana bantuan untuk Palestina ini, BMKT mengundang aktifis kemanusiaan sekaligus pendiri Mer-C, Dr. Jose Rizal. Hadir juga dalam acara ini Hj. Tuty Alawiyah, mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan. Namun karena kesehatannya mendadak turun, tak sampai selesai acara, Hj. Tuty Alawiyah menjalani perawatan di rumah sakit.
Dalam ceramahnya di depan 800 lebih peserta acara, Dr. Jose menyebutkan bahwa perlawanan terhadap Zionis Israel harus terus digelorakan. Dan untuk itu umat Islam harus bersatu. ÔÇ£Melawan Zionis kita harus sepakat dan fokus. Jangan terpecah belah,ÔÇØ ujarnya. ÔÇ£Jangan kita terjebak pada perbedaan-perbedaan kecil dalam umat Islam. Karena akan menimbulkan konflik. Kalau ada konflik akan timbul peperangan. Kita jadi lemah. Dan ini yang dikehendaki oleh mereka (Zionis),ÔÇØ terang Dr. Jose.
Zionis dan ISIS, Satu Kesatuan Yang Tak Dapat Dipisahkan
Selain kebiadaban Zionis, saat ini, terutama di Indonesia juga sedang santer isu kekejian ISIS di Irak yang banyak dibicarakan sehingga isu Palestina sedikit-banyak tersingkirkan. Ketika ABI Press menanyakan hal ini, Dr. Jose menyebutkan bahwa membicarakan Zionis dan ISIS tak bisa dipisahkan satu sama lain.
ÔÇ£Begini, memahami ISIS dan Zionis itu jangan dipisahkan,ÔÇØ ujar Dr. Jose. ÔÇ£Ada yang namanya YinonÔÇÖs Plan, yaitu project menguasai dunia dari Zionis dan Project for the New American Century, yaitu dengan melemahkan tujuh Negara kuat di sekeliling Israel, juga melemahkan Islam. ┬áJadi setiap usaha melemahkan Islam dengan dalih pemurnian (agama) atau apa pun namanya, kita harus waspadai.ÔÇØ
ÔÇ£Kuncinya, harus dipastikan apakah perjuangannya melawan Zionis atau tidak? Atau apakah perjuangannya justru melemahkan dan memporakporandakan Islam?ÔÇØ lanjut Dr. Jose. ÔÇ£Kalau itu yang terjadi, berarti kita malah sesuai skenario YinonÔÇÖs Plan dan Project for the New American Century ini.ÔÇØ
Adnan Jaelani, Direktur Human Resource universitas Aisyiyyah yang juga hadir dalam acara juga menyebutkan agar kaum Muslimin jangan terjebak dengan permainan Zionis ini. ÔÇ£Jihad lah yang ditakuti oleh Israel,ÔÇØ ujar Adnan. ÔÇ£Tapi mesti hati-hati. Jangan sampai jihad itu dimanipulasi. Jangan terjerat pemahaman yang salah,ÔÇØ pesan Adnan.
Sementara Hj. Nurma Nugraha, MA, Ketua Dewan Daiyah BMKT yang menjadi panitia acara ini juga menyebutkan bahwa kebiadaban ISIS yang mencoreng Islam itu tak boleh berkembang di Indonesia. Orangtua harus teliti dan hati-hati terhadap paham radikal seperti ISIS yang banyak mencekoki para pemuda ini.
Jokowi-JK: Mari Bersatu Kembali
Joko Widodo, selaku presiden terpilih menampik anggapan bahwa ia bertikai dengan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Sebaliknya, ia mengatakan bahwa mereka merupakan sahabat.
ÔÇ£Pak Prabowo dan Pak Hatta, mereka itu sahabat kami.┬áGak┬áada masalah, kita ini sahabat yang baik,ÔÇØ kata pria yang akrab dipanggil Jokowi ini, Kamis, 21 Agustus 2014.
Usai pembacaan keputusan MK yang menolak semua gugatan Prabowo, Jokowi dan Jusuf Kalla (JK) menggelar konferensi pers. Ia siap bertemu kapan saja dengan lawannya saat Pilpres 9 Juli lalu.
ÔÇ£Sahabat ketemu kapanpun bisa, tidak ada masalah,ÔÇØ ujarnya, seperti dilansir┬áTribunnews.
Sedangkan JK mengajak semua pihak untuk kembali bersatu, pasca keputusan MK.
ÔÇ£Kita bersatu setelah ini, kita tidak perlu memperpanjang masalah, MK sudah memutuskan, upaya apapun tidak akan mengubah, ini menyulitkan masyarakat,ÔÇØ katanya.
Ia mengingatkan masyarakat soal ucapan Jokowi pada pidato kemenangannya 23 Juli lalu, untuk melupakan nomor satu dan nomor dua, melainkan mengingat nomor sila ke tiga, yakni persatuan Indonesia.
ÔÇ£Satu dan dua lupakan, sekarang nomer 3,ÔÇØ ujarnya.
Jokowi: Mari Bergandengan Tangan 
Melalui akun resmi Media Centre Jokowi-JK di Facebook, Jokowi juga menyampaikan pernyataannya terkait putusan MK. Ia mengajak segenap rakyat untuk bersatu.
ÔÇ£Pada kesempatan yang baik ini, saya juga menyerukan pada seluruh rakyat untuk kembali bergandengan tangan, bergotong royong, merapatkan barisan, bahu membahu untuk menyongsong era baru berjuang bersama guna terciptanya masyarakat adil dan makmur,ÔÇØ tulisnya.
Berikut ini, pernyataan lengkapnya.
Assalamualaikum wr.wb
Salam Sejahtera Om Swastyastu
Saudara-saudara sebangsa dan setanah-air,
Hari ini Mahkamah Konstitusi, telah mengambil putusan tentang sengketa Pilpres 2014. Sesuai dengan amanat konstitusi, putusan MK adalah putusan yang bersifat final dan mengikat. Inilah tahapan akhir dari seluruh rangkaian proses kompetisi politik dalam Pilpres 2014.
Dalam menyikapi putusan MK, kami, Jokowi dan Jusuf Kalla mengajak seluruh elemen bangsa, terutama para elite politik, untuk menghormati apa yang telah diputuskan oleh MK. Sikap ini adalah cermin dari kehendak kita bersama untuk meletakkan supremasi Konstitusi dan hukum sebagai fondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena bagaimanapun Demokrasi akan bisa tumbuh kuat dan stabil apabila ditopang oleh penghormatan kita pada supremasi Konstitusi dan hukum.
Pada kesempatan yang baik ini, saya juga menyerukan pada seluruh rakyat untuk kembali bergandengan tangan, bergotong royong, merapatkan barisan, bahu membahu untuk menyongsong era baru berjuang bersama guna terciptanya masyarakat adil dan makmur. 
Mari kita bersatu kembali untuk menjadi bagian dari bangsa yang satu. Mari lupakan perbedaan pilihan politik saat Pilpres untuk ambil peran di dalam mewujudkan cita-cita kita sebagai bangsa yang besar. Persatuan rakyat dan gotong royong akan menjadi kekuatan baru untuk membangun kembali Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Akhirnya, saya ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah menciptakan situasi yang kondusif bagi jalannya persidangan MK. Khususnya kepada aparat keamanan yang bekerja keras mengamankan proses persidangan sehingga berjalan dengan aman dan lancar.
Mari bersatu kembali, bergerak bersama untuk menyongsong era baru.
Jakarta, 21 Agustus 2014 Joko Widodo ÔÇô Jusuf Kalla
Wassalamualaikum wr. wb Salam Sejahtera Om Shanti Shanti Shanti Om
Sikap Prabowo atas Keputusan MK
Melalui Facebook-nya, Prabowo Subianto, menyampaikan sikapnya terkait putusan MK yang menolak seluruh gugatannya. Di halaman yang disukai lebih dari delapan juta facebooker tersebut, Prabowo menyatakan bahawa ia bersama Hatta Rajasa dan partai pengusung Koalisi Merah Putih akan meneruskan perjuangannya, salah satunya di parlemen, untuk mewujudkan Indonesia yang dicita-citakan.
ÔÇ£Di parlemen dan di setiap kesempatan yang ada saya bersama saudara Hatta Rajasa dan seluruh mitra Koalisi Merah Putih berkomitmen untuk terus berjuang untuk mewujudkan Indonesia yang kita cita-citakan,ÔÇØ tulisnya.
Ia juga berterimakasih kepada segenap pendukungnya yang telah memberikan kepercayaan bagi Prabowo-Hatta. Berikut ini, pernyataan selengkapnya:
Selamat malam sahabat. Malam ini saya ingin kembali menyampaikan terima kasih dan penghargaan saya yang setinggi-tingginya kepada seluruh sahabat yang telah bergabung di halaman Facebook ini, atas atas kepercayaan, dukungan dan doaÔÇÖ yang selama ini telah saudara berikan kepada saya dan mitra saya saudara Muhammad Hatta Rajasa.
Baru saja saya ke RSPAD Gatot Subroto untuk menjenguk sahabat-sahabat yang siang tadi terluka saat mencari keadilan ke Mahkamah Konstitusi. Saya merasakan langsung begitu besar harapan yang mereka sampaikan kepada saya, saudara Hatta Rajasa dan Koalisi Merah Putih.
Walau tidak mencerminkan keadilan substantif, keputusan Mahkamah Konstitusi harus kita hormati. Malam ini saya ingin menyampaikan kepada sahabat sekalian, kepercayaan yang telah sahabat berikan kepada kami tidak akan pernah kami sia-siakan. 
Di parlemen dan di setiap kesempatan yang ada saya bersama saudara Hatta Rajasa dan seluruh mitra Koalisi Merah Putih berkomitmen untuk terus berjuang untuk mewujudkan Indonesia yang kita cita-citakan.
Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Indonesia yang bangkit. Indonesia yang berdiri di atas kaki kita sendiri, bukan menjadi pesuruh bangsa asing. Kami akan selalu ingat dan melanjutkan perjuangan para pendiri bangsa untuk Indonesia Merdeka.
Untuk perjuangan ini kami kembali mohon doaÔÇÖ dan restu dari sahabat sekalian. Sekali lagi, terima kasih.
Salam Indonesia Raya! Sahabatmu, Prabowo Subianto.
Sebelumnya, majelis hakim konstitusi memutuskan menolak seluruh gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden dan wakil presiden yang diajukan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. ÔÇ£Menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya,ÔÇØ kata Ketua Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva, 21 Agustus 2014.
Diskusi Publik Fenomena ISIS
Pembahasan dan diskusi-diskusi tentang ISIS semakin marak dilakukan di Indonesia, sejalan dengan semakin gencarnya informasi dari berbagai media yang menunjukkan bagaimana kekejaman ISIS yang tidak pandang bulu pada warga Irak dan Suriah.
Seperti halnya yang dilaksanakan Rabu (20/8) di Islamic Center Bekasi. Diskusi Publik itu mengangkat tema ÔÇ£Mencermati Fenomena ISIS dari Perspektif Islam dan NKRIÔÇØ dengan narasumber Prof. Dr. KH. Ali Musthafa YaÔÇÖkub, selaku Imam Masjid Istiqlal dan Dr. H.┬áThoyib Bakhtiar Zain, M.A., Ketua Prodi Pascasarjana Ponpes Cipasung. Dalam penjelasannya, Ali Musthafa mengatakan bahwa walaupun menggunakan nama Islamic State atau Negara Islam, namun ISIS tidaklah merepresentasikan Islam sama sekali. Sebab menurutnya, tindak-tanduk ISIS jauh dari Islam, bahkan sangat bertentangan dengan Islam. ÔÇ£ISIS tidak dilahirkan dari rahim umat Islam,ÔÇØ tegas Ali Musthafa.ÔÇ£ISIS dilahirkan dari rahim Setan,ÔÇØ lanjutnya.
Dalam penutup paparannya, Ali menegaskan bahwa kalau ada orang Islam yang berfikiran boleh membunuh orang lain yang berbeda agama, itu bertentangan dengan Al-Quran dan Al-Hadis. Sementara itu, pembicara kedua, Thoyib Bakhtiar Zain, merasa khawatir terhadap generasi muda yang sering menjadi sasaran empuk penyebaran ideologi ISIS di Indonesia. Hal ini, menurut Thoyib diperparah lagi dengan banyaknya mahasiswa yang memahami Islam secara isntan, sehingga mudah sekali menerima pemikiran-pemikiran yang tidak berlandaskan nash, sesuai yang biasa diajarkan. ÔÇ£Semangat mahasiswa yang diburu oleh pengetahuan, mengakibatkan mereka mengambil jalur instan dan cepat ingin menjdi orang besar,ÔÇØujar Thoyib. Untuk membentengi para pemuda dari paham ideologi semacam ISIS, Thoyib mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bekerja sama membentengi para pemuda dengan merapatkan barisan dan banyak-banyak mengadakan acara di Islamic Center Bekasi, sebagai bekal para pemuda.
Dihadiri oleh Deklarator Dukungan ISIS
Dalam sejumlah diskusi tentang ISIS yang selama ini dilakukan di Indonesia, sangat jarang sekali diikuti oleh para pendukung ISIS, kecuali dalam sejumlah deklarasi dukungan terhadap ISIS yang dilakukan di beberapa kota di Indonesia.  Namun pada diskusi publik tentang fenomena ISIS di Islamic Center Bekasi Rabu ini (20/8), dihadiri oleh salah satu deklarator pendukung ISIS di Masjid M. Ramadhan (15/2), Syamsudin Uba yang merupakan Ketua Kongres Umat Islam Bekasi (KUIB). Sayangnya, Syamsudin Uba datang pada pukul 11:30, di tengah sesi tanya jawab yang dibatasi lima penanya oleh moderator saat itu Dani Wahab, M.Sos dari Radio Dakta.
Hal tersebut membuat kesempatan Syamsudin untuk bertanya sudah tidak ada lagi, walaupun berkali-kali Syamsudin mengangkat tangannya untuk memberikan tanda pada moderator agar diberi kesempatan untuk bertanya. Akhirnya Syamsudin pun bergegas meninggalkan ruang Muzdalifah, tempat diskusi berlangsung, beberapa menit sebelum diskusi ditutup.
Entah apa yang membuat Syamsudin terlambat datang ke Diskusi Publik ini, padahal pada pukul 9:30 sebelum diskusi dilaksanakan, Syamsudin tampak keluar dari Islamic Center Bekasi dengan menggunakan kendaraan bermotor Honda Vario 125 warna merah, dengan plat nomor polisi B 3241 KMK. Dalam catatan ABI Press, Syamsudin Uba juga terlibat dalam deklarasi ISIS di Bundaran HI (16/3). Selain itu, tercatat dia juga yang memimpin pengepungan polsek Bekasi Selatan pada tanggal 17 Februari silam.
Inilah Isi Pidato Kenegaraan Presiden SBY
Berikut isi lengkap Pidato Kenegaraan Presiden SBY menyambut Hari Kemerdekaan RI di Gedung DPR
PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 
DALAM RANGKA  HUT KE-67 PROKLAMASI KEMERDEKAAN  REPUBLIK INDONESIA
DI DEPAN SIDANG BERSAMA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  DAN  DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
Jakarta, 16 Agustus 2012
Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,    
Yang saya hormati, Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,
Yang saya hormati, Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia,
Yang saya hormati, Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Lembaga-Lembaga Negara,
Yang Mulia para Duta Besar Negara-Negara Sahabat dan para Pimpinan Perwakilan Badan-Badan dan Organisasi Internasional,
Saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air,
Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Hari ini, dengan penuh rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang  Maha Kuasa, Allah SWT, di bulan suci Ramadhan yang mulia ini, kita dapat menghadiri Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), dan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI). Sidang pagi ini kita laksanakan dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, yang akan dilanjutkan nanti malam untuk penyampaian Pengantar Keterangan Pemerintah Atas Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2013, Beserta Nota Keuangannya.   
Pada kesempatan yang membahagiakan ini, pertama-tama  saya ingin menyampaikan ucapan selamat menunaikan ibadah puasa, kepada kaum muslimin dan muslimat di seluruh tanah air. Semoga ibadah kita di Bulan Suci Ramadhan ini dapat mening-katkan keimanan, ketakwaan, dan kesalehan kita semua, dan semoga mendapatkan ridho Allah SWT. Kita juga bersyukur selama tiga tahun terakhir, bangsa kita merayakan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Tahun lalu, tanggal 17 Agustus 2011 bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan 1432 Hijriyah, pada saat umat Islam merayakan Nuzulul Quran. Pada tahun ini, kita merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaan berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1433 Hijriyah.  Oleh karena itu, pada tempatnyalah, sebelum menyampaikan Pidato Kenegaraan ini, saya ucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1433 Hijriyah kepada kaum muslimin dan muslimat di seluruh tanah air. Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan, dari lubuk hati yang paling dalam, saya ingin menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin, minal aidzin wal faidzin. Marilah kita jadikan momentum peringatan Proklamasi Kemerdekaan dan Hari Raya Idul Fitri kali ini sebagai hari kemenangan, sekaligus lembaran baru, untuk menyongsong masa depan bangsa dan negara yang lebih sejahtera, adil dan maju. 
Saudara-saudara, Empat tahun lalu, tahun 2008, kita peringati satu abad kebangkitan nasional. Semangat kebangkitan nasional yang dicetuskan oleh Budi Utomo, lebih dari seratus tahun yang lalu  mengingatkan kita semua agar dalam 100 tahun kedua setelah kebangkitan nasional, negara kita dapat tampil menjadi negara maju.
Syaratnya, kita harus memiliki kemandirian, daya saing, dan peradaban yang unggul. Insya Allah, dengan persatuan, kebersa-maan dan kerja keras kita semua cita-cita luhur itu akan dapat kita wujudkan. Ketika negeri ini diproklamasikan 67 tahun yang lalu, Bung Karno, Bung Hatta dan para Pendiri Republik telah menetapkan tujuan didirikannya negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, yaitu negara yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibangun di atas dasar Pancasila dan  UUD 1945 serta disemangati oleh Bhinneka Tunggal Ika ~ persatuan dalam kemajemukan.
Dalam rentang sejarah 67 tahun, pemerintahan telah hadir dan mengemban tugas silih berganti. Setiap pemerintahan, sejak pemerintahan Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden Prof. B.J. Habibie, Presiden K.H. Abdurrahman Wahid, dan Presiden Megawati Soekarnoputri, telah bekerja keras dan bertekad membangun negeri ini ke arah yang lebih baik. Para pendahulu saya, telah berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa dan tanah air. Kita semua, patut memberikan penghargaan yang tulus atas jasa dan pengabdian beliau-beliau itu. Saat ini, kita patut bersyukur negara kita terus bergerak maju, seraya mengatasi tantangan dan ujian. Sebagai bentuk terima kasih kepada para ÔÇ£founding fathersÔÇØ dan para pemimpin terdahulu, marilah kita terus bersatu dan bekerja lebih keras lagi.┬á┬á Di abad ke-21 ini, misi besar kita adalah melanjutkan pembangunan bangsa, menuju Indonesia yang maju dan sejahtera.┬á
Kita bertekad, pada tahun 2045 nanti, tepat 100 tahun kemerdekaan Indonesia, dapat dapat membangun ekonomi yang kuat dan berkeadilan; demokrasi yang stabil dan berkualitas; serta peradaban bangsa yang maju dan unggul.  Dalam lima tahun ini, kita terus membangun menuju negara yang makin sejahtera, demokratis dan berkeadilan. Kita membangun bangsa dalam lingkungan global yang dinamis. Lingkungan yang memberi peluang, sekaligus tantangan. Lingkungan yang juga menuntut kita untuk ikut serta  dalam mewujudkan perdamaian, keadilan dan kemakmuran dunia, sebagaimana yang tercantum dalam konstitusi kita.    
Saudara-saudara, Sejarah mencatat, dalam lima dekade terakhir, di awal abad ke-21 ini, sesungguhnya kondisi dunia memberikan gambaran yang positif dan menjanjikan. Tidak ada lagi perang besar yang melibatkan beberapa negara seperti Perang Dunia Pertama dan Kedua dulu. Sebagian besar masyarakat internasional memilih penyelesaian konflik secara damai.  Namun, dunia terus berputar. Saat ini kita dihadapkan pada situasi ekonomi global yang masih diwarnai ketidakpastian. Krisis di Eropa terus berlanjut dan belum ada titik terangnya. Negara-negara maju umumnya mengalami stagnasi, bahkan resesi. Ekonomi negara-negara berkembang, juga mengalami perlambatan yang berarti. Perekonomian global tahun ini, diperkirakan mengalami penurunan dari empat  persen menjadi tiga setengah  persen. 
Situasi ekonomi global, juga ditandai oleh belum menentunya proses transformasi politik di kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah. Ketegangan baru yang terjadi di kawasan itu, juga berpotensi menyebabkan naiknya harga minyak dunia. Sementara itu, di berbagai belahan dunia, banyak negara mengalami dampak negatif perubahan iklim. Kekeringan dan banjir sering menjadi ancaman terburuk, yang dapat mengakibatkan krisis pangan dan meningkatnya harga pangan dunia.  Kenaikan harga kedelai di pasar internasional misalnya, disebabkan oleh penurunan produksi yang drastis pada beberapa negara produsen utama kedelai. Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi ini dapat semakin memperkeruh situasi politik dan ekonomi global.  Saudara-saudara, Di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, kita masih dihadapkan pada tantangan tradisional, seperti potensi konflik akibat sengketa perbatasan dan klaim wilayah. Kita juga masih menghadapi berbagai tantangan non tradisional yang membawa dampak langsung terhadap keamanan dan kesejahteraan rakyat di kawasan. Kita menyadari, berbagai persoalan itu dapat memicu ketegangan baru, dan berdampak bagi upaya bersama untuk mewujudkan Komunitas ASEAN dan kerjasama di kawasan Asia Pasifik. 
Negara kita memiliki komitmen yang kuat dan terus berkontribusi untuk memastikan diimplementasikannya berbagai kesepakatan yang dicapai ASEAN dan KTT Asia Timur. Apa yang kita sepakati selama keketuaan Indonesia di ASEAN┬á tahun 2011 lalu, harus dapat kita wujudkan. Terwujudnya Komunitas ASEAN pada tahun 2015, merupakan cita-cita penting yang menjadi prioritas kita di kawasan Asia Tenggara menuju satu visi, satu identitas, dan satu komunitas. Seraya terus mendukung proses demokratisasi dan ÔÇ£Nation BuildingÔÇØ di Myanmar, secara khusus, kita memberi perhatian yang sungguh-sungguh terhadap penyelesaian masalah kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar. Dengan niat yang baik, saya telah mengirim surat kepada Presiden Thein Sein, dan mendorong agar masalah konflik antar etnis dapat diselesaikan dengan cepat, bijak dan tepat.┬á
Kita juga terus mendorong keterpaduan dan peran sentral ASEAN dalam menghadapi berbagai tantangan di sekitarnya, termasuk perkembangan terkait Laut Cina Selatan. Kita menyayangkan, pertemuan ASEAN pada tingkat menteri tahun ini belum berhasil mengeluarkan joint communiqu├®. Namun, berkat langkah diplomasi yang kita lakukan secara proaktif dan intensif, keterpaduan dan peran sentral ASEAN telah kembali terjaga dan terkonsolidasikan, dengan disepakatinya six-point principles on the South China Sea sejak 20 Juli lalu. Untuk itu, melalui mimbar ini, saya mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin ASEAN atas dukungan dan kesepakatannya untuk memberikan prioritas bagi penyelesaian code of conduct di Laut Cina Selatan.┬á
Dengan ÔÇ£code of conductÔÇØ yang kita bicarakan pada ASEAN dan East Asia Summit di Bali tahun 2011 yang lalu, kita akan bisa menjaga stabilitas, keamanan dan ketertiban di wilayah Laut Cina Selatan. Saudara-saudara, Kita mencermati perkembangan politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah yang┬á sungguh mengkhawatirkan. Dalam menyikapi perkembangan di Palestina, Indonesia secara konsisten dan prinsipil senantiasa memperjuangkan hak-hak bangsa Palestina untuk merdeka dan berdaulat. Keprihatinan dan perjuangan bangsa Palestina, juga merupakan keprihatinan dan perjuangan bangsa kita. Kita juga memberikan perhatian terhadap perkembangan di Suriah. Tentu kita tidak ingin melihat tragedi kemanusiaan terus berlanjut. Secara aktif, saat PBB memutuskan untuk mengirimkan tim pengamat, Indonesia langsung menempatkan sejumlah Perwira pengamat militer sebagai bagian dari tim tersebut. Dalam berbagai kesempatan, untuk mengurangi ketegangan di Suriah, kita telah mengusulkan adanya mandat baru PBB di bawah bab 7 Piagam PBB atau bab 6 plus, yang memiliki┬á kewenangan untuk dapat segera menghentikan konflik dan jatuhnya korban jiwa, tanpa memperdebatkan isu menyangkut alih kekuasaan di Suriah. I
ndonesia sungguh menyesalkan tiadanya kesepakatan di tingkat Dewan Keamanan PBB, sehingga peperangan internal dan kekerasan terus berlangsung dengan korban jiwa yang makin besar di Suriah. Dalam kaitan makin dinamisnya geopolitik, dan bahkan terobeknya perdamaian dan keamanan dunia, Indonesia terus memberikan perhatian dan berkontribusi terhadap pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional. Negara kita telah menjadi salah satu negara penyumbang utama dalam misi-misi perdamaian PBB. Saat ini, dengan telah berdirinya International Peace and Security Centre di Sentul Bogor yang merupakan pusat pelatihan peace keeping operation yang moderen dan terpadu kita dapat berkontribusi lebih besar lagi bagi pemeliharaan perdamaian dan keamanan dunia.
Saudara-saudara, Demikianlah situasi dunia yang kita hadapi saat ini. Situasi yang menuntut kewaspadaan dan kesiagaan kita di dalam dan di luar negeri. Sesungguhnya, Indonesia tidaklah diam dalam menyikapi berbagai tantangan global dan regional dewasa ini. Justru, Indonesia telah dan akan terus berkontribusi nyata kepada dunia. Kita┬á terus berkiprah dalam berbagai organisasi internasional dan menjadi bagian dari solusi part of the solution.┬á Lebih jauh lagi, berbagai inisiatif dan pemikiran yang kita ajukan dalam merespon dinamika internasional, alhamdulillah suara kita semakin didengar dan diperhitungkan. Atas berbagai permasalahan dunia, semakin sering kita dimintai pendapat; ÔÇ£What does Indonesia think?ÔÇØ. Hal ini membuktikan, sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, kita dapat berdiri tegak di kancah internasional. Masih segar dalam ingatan kita, 14 tahun yang lalu di tengah badai krisis yang amat berat, IMF datang memberikan pinjaman dengan persyaratan yang justru menambah sulit keadaan perekonomian kita.┬á Kini, di saat ekonomi negeri kita terus tumbuh,┬á IMF datang┬á bukan untuk menawarkan pinjaman, tetapi untuk berkonsultasi dan bertukar pikiran dengan Indonesia dalam mengatasi krisis global yang terjadi saat ini.┬á┬á
Saudara-saudara, Sebagai salah satu anggota di G-20, Indonesia senantiasa memberi dukungan pada upaya bersama untuk mencapai pertumbuhan global yang makin kuat, berimbang, inklusif, dan berkelanjutan. Kita juga terus menunjukkan komitmen untuk memajukan kepentingan negara-negara berkembang di forum G-20. Kita terus mendorong koordinasi G-20 bagi terciptanya keamanan pangan dan energi, pembangunan infrastruktur, proteksi sosial, financial inclusion, perdagangan yang adil, dan penciptaan lapangan kerja. Semuanya itu, kita tempuh tidak hanya untuk menguatkan kepentingan nasional kita di forum-forum internasional, tetapi juga demi keseimbangan kepentingan bersama antar bangsa di dunia. Selain itu, dalam menyikapi krisis ekonomi global dalam kerangka G-20, Indonesia mendorong adanya  keterkaitan di tiga arena di lingkup nasional,  kawasan, dan global. Dalam lingkup nasional, masing-masing negara harus berupaya menyehatkan perekonomiannya.
Di kawasan  Zona Eropa, kita berharap segera terdapat solusi atas krisis ekonomi. Sementara itu, kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur diharapkan mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi dunia. Dalam lingkup global, tentu  diperlukan kerjasama kolektif, kebijakan yang tepat, didorong oleh perdagangan dan investasi, serta penguatan sektor keuangan secara seksama.    Sebagai anggota PBB, kita juga berkomitmen untuk mewujudkan kesinambungan pembangunan global. Untuk menghadapi tantangan pembangunan ke depan pasca 2015, diperlukan komitmen baru. Di forum KTT Rio + 20, kita telah menyampaikan platform pembangunan pasca 2015 yaitu sustainable growth with equity. Sebuah agenda pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Agenda pembangunan yang memastikan tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh umat manusia, tanpa harus merusak lingkungan. Untuk menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai agenda pembangunan global pasca MDGs 2015, Sekjen PBB telah menunjuk Presiden Republik Indonesia, Perdana Menteri Inggris, dan Presiden Liberia sebagai Co-Chairs of the UN High-Level Panel of Eminent Persons on Post-2015 Development Agenda. Melalui forum ini, dan dalam kapasitas Indonesia sebagai Ketua Bersama, kita akan menyumbangkan pikiran dan pandangan kita dalam merumuskan konsep dan agenda pembangunan dunia yang baru, yaitu Sustainable Development  Goals (SDGs), sebagai kelanjutan dari MDGs.   
Saudara-saudara, Alhamdulillah, saat ini negara kita tampil sebagai sebuah negara emerging economy, dan menjadi kekuatan ekonomi ke-16 dunia. Kita menjadi negara berpendapatan menengah, dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran yang secara bertahap berhasil diturunkan. Kita harus yakin dan percaya, pada saatnya nanti, insya Allah kita menjadi negara yang kuat dan maju di Asia dan diperhitungkan dunia.   
Namun demikian, dewasa ini kita patut mewaspadai imbas dari krisis keuangan  yang terpicu perkembangan di Eropa. Pelajaran berharga yang dapat kita petik dari krisis di kawasan Eropa itu adalah perlunya dilakukan pengelolaan fiskal yang mengedepankan prinsip kehati-hatian. Pemerintah telah dan akan mengambil langkah yang tepat dan terukur. Kita punya pengalaman yang berharga ketika kita dapat melalui krisis tahun 2008 dengan selamat.  Keberhasilan itu ditentukan oleh adanya kolaborasi serta sinergi di antara jajaran pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, lembaga-lembaga perbankan, serta lembaga-lembaga lainnya, agar sektor riil tetap berjalan normal. Kita berikan stimulus fiskal secara hati-hati. Kita kendalikan situasi agar tidak terjadi gelombang pengangguran baru. Dan kita berikan proteksi untuk melindungi, membantu, dan meringankan beban golongan menengah ke bawah yang mengalami kesulitan ekonomi. Dengan paduan itulah,  ekonomi kita tidak goyah; tidak terjadi ledakan pengangguran; inflasi tetap terjaga; dan indikator ekonomi lainnya juga terkendali.   
Saudara-saudara, Era reformasi telah kita jalani hampir lima belas tahun. Dalam proses itulah, kita telah mengubah arus sejarah dengan menghadirkan tatanan baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam suasana yang jauh lebih aman, alhamdulillah kita dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi. Namun, kita harus tetap waspada. Di tengah gejolak perekonomian global yang kurang menguntungkan, kita tidak boleh kehilangan peluang. Penurunan ekspor harus kita tutupi dengan peningkatan investasi di dalam negeri. Potensi pasar dalam negeri, harus kita optimalkan. Biaya logistik harus terus kita turunkan. Hambatan-hambatan bagi kegiatan usaha, investasi, dan pembangunan infrastruktur, harus kita atasi dan kita singkirkan.  
Kita juga terus memantau pergerakan dan tingginya harga minyak dunia. Tujuannya pasti, agar subsidi BBM tidak terus membengkak dan kita dapat melakukan langkah-langkah antisipasi. Kita harus mengambil langkah yang tidak merugikan rakyat. Pemerintah terus berupaya menyehatkan subsidi BBM melalui pembatasan dan penghematan, agar beban APBN dapat dikurangi secara bertahap. Dengan cara itu, alokasi subsidi BBM dapat digunakan untuk peningkatan pembangunan infrastruktur. Pemerintah juga terus mencari, mengembangkan dan memanfaatkan energi baru dan terbarukan sebagai alternatif. Kecuali jika ada perubahan harga minyak mentah yang dramatis, yaitu meroketnya harga minyak itu, kita tidak begitu saja menaikkan harga BBM kita. Namun kita harus sungguh mencari solusi untuk kehematan penggunaan BBM, dan sehatnya APBN kita. 
Sesungguhnya pemikiran untuk secara bertahap mengurangi subsidi BBM adalah semata-mata agar  negeri kita dapat memiliki Ketahanan Energi di masa mendatang.   Selain dinamisnya harga minyak dunia, harga pangan internasional menunjukkan pergerakan yang makin sulit diperkirakan. Era pangan murah nampaknya telah berakhir. Tingginya harga pangan, diproyeksikan masih akan berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama. Karena itulah, kita harus menyediakan  ketersediaan pangan yang memadai melalui optimalisasi sumber daya domestik. Kita harus dapat mengamankan penyediaan pangan pokok, utamanya beras. Target penetapan surplus beras  10 juta ton pada tahun 2014, meskipun memerlukan kerja keras kita semua harus dapat kita wujudkan. Swa sembada pangan, harus kita perluas dan kita tingkatkan.  
Saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air, Arah pembangunan kita sudah jelas. Kita memiliki agenda utama dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat.  Sebagaimana yang telah saya singgung sebelumnya, alhamdulillah, ekonomi kita tetap tumbuh. Kita dapat bertahan terhadap krisis dunia. Fundamental ekonomi makin kuat, fiskal kita relatif terjaga, dan kemiskinan serta pengangguran berkurang.  Kenyataan ini sungguh menggembirakan kita semua.  Jumlah penduduk negara kita tahun ini lebih dari 237 juta jiwa, merupakan jumlah penduduk nomor empat terbesar di dunia. Jumlah penduduk yang semakin besar ini, tentu membawa tantangan bagi kita untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Pemerintah terus berupaya menggalakkan kembali program Keluarga Berencana (KB) untuk menciptakan keluarga yang sehat dan sejahtera. Kualitas hidup rakyat terus kita tingkatkan, baik melalui peningkatan derajat pendidikan dan kesehatan, pengentasan kemiskinan, penciptaan kesempatan kerja, maupun penyediaan sarana bagi pelayanan publik. 
Untuk mengoptimalkan pelayanan pendidikan yang berkua-litas dan terjangkau oleh seluruh rakyat, anggaran pendidikan terus kita tingkatkan. Dengan anggaran pendidikan yang terus meningkat setiap tahunnya, kita dorong terjadinya reformasi pendidikan, utamanya dalam perluasan akses dan peningkatan kualitas di seluruh jenjang pendidikan.  Dalam proses itulah, saat ini kita telah menyelesaikan Program Wajib Belajar Sembilan Tahun. Program ini kita upayakan secara bertahap ke dalam program Pendidikan Menengah Universal sebagai rintisan Program Wajib Belajar Dua Belas Tahun.  Kita ingin anak-anak bangsa di seluruh penjuru tanah air dapat mengenyam pendidikan dasar dan menengah secara lebih merata dan berkualitas.  
Di samping perluasan akses ke jenjang pendidikan dasar dan menengah, akses ke jenjang pendidikan tinggi juga kita perluas.  Kita sediakan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri dan Beasiswa Bidik Misi bagi saudara-saudara kita yang memiliki kemampuan akademik, namun memiliki keterbatasan pembiayaan. Kita juga akan membangun Akademi Komunitas secara bertahap, di setiap kabupaten dan kota. Cita-cita mulia mewujudkan Program Pendidikan Menengah Dua Belas Tahun, tentu harus kita jalankan dengan memperhatikan kemampuan fiskal pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah Daerah Provinsi, perlu mengambil peran lebih besar dalam mendukung pembiayaan program ini. 
Kita menyadari bahwa keberhasilan program pendidikan, baik pendidikan dasar maupun menengah, sangat ditentukan oleh ketersediaan guru dalam jumlah, distribusi, dan kompetensi yang sesuai. Sejalan dengan upaya meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru, kita lakukan kebijakan yang bertujuan meningkatkan kualitas guru. Dengan cara itulah, terdapat korelasi positif antara peningkatan kesejahteraan dengan peningkatan kinerjanya. Bagaimanapun, pendidikan merupakan investasi jangka panjang. Kita harus optimis, dalam sepuluh atau dua puluh tahun ke depan, anak-anak bangsa siap menyambut ÔÇ£Indonesia EmasÔÇØ. Saudara-saudara, Sama pentingnya dengan pendidikan, pemberian layanan kesehatan juga kita tingkatkan terutama untuk masyarakat lapisan bawah. Jaminan Kesehatan untuk Rakyat Miskin┬á dan hampir miskin (near poor) dalam bentuk Jamkesmas terus kita perluas. Rakyat miskin, kini dapat berobat dan dirawat secara gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit.
Sebagai tindak lanjut ditetapkannya Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, Pemerintah dan DPR telah mengesahkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Ini berarti, secara bertahap, lima jenis jaminan sosial yaitu: jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian akan dapat dinikmati oleh rakyat. Dalam kaitan ini, pada awal tahun 2014 akan dibentuk dan mulai beroperasi BPJS Kesehatan untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan secara nasional. Paling lambat  pada tahun 2019 mendatang, seluruh penduduk Indonesia telah memiliki  jaminan kesehatan. 
Terpenuhinya hak hidup sehat bagi seluruh penduduk tanpa terkecuali, merupakan tujuan utama implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional. Sejalan dengan program itu, lebih dari 2,5 juta ibu melahirkan terjamin melalui Jaminan Persalinan. Melalui program ini, insya Allah kita dapat menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) sejalan dengan percepatan pencapaian MDG's. Semuanya itu, merupakan jawaban kita untuk mewujudkan perluasan pelayanan kesehatan bagi rakyat. Inilah esensi dari reformasi kesehatan. 
Melalui reformasi kesehatan, kita ubah paradigma dari sekedar berobat gratis, menjadi sehat secara gratis. Untuk itulah, perbaikan layanan dan jaminan kesehatan serta kegiatan pembangunan kesehatan lainnya, kita sinergikan dengan perkembangan kependudukan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kelestarian lingkungan, hingga pembinaan budaya dan paradigma hidup sehat di kalangan masyarakat. Melalui reformasi kesehatan, kita ingin membangun rakyat Indonesia yang bukan saja sehat fisiknya, tetapi juga sehat jiwanya, agar dapat membangun bangsa yang kuat, tangguh dan cerdas. Selain Sistem Jaminan Sosial Nasional, kita juga berusaha mewujudkan penghidupan yang mapan melalui sinergi program pemberdayaan masyarakat; pengembangan usaha kecil, menengah, dan mikro; serta program-program pro-rakyat. Seluruh program penanggulangan kemiskinan akan bertransformasi ke dalam bentuk program yang dapat memenuhi kebutuhan dasar dari seluruh masyarakat secara merata, termasuk menjamin terciptanya pemenuhan pendapatan masyarakat---income generating---secara berkelanjutan.
Upaya peningkatan pendapatan diiringi dengan usaha menjaga daya beli masyarakat. Inflasi kita jaga pada tingkat yang aman sehingga menjamin keterjangkauan dan aksesibilitas barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.  Hadirin sekalian yang saya muliakan,  Untuk mengentaskan kemiskinan, pemerintah telah menggulirkan program melalui empat klaster. Klaster pertama, berupa bantuan langsung Raskin, BOS, dan Program Keluarga Harapan. Klaster kedua, mengembangkan PNPM Mandiri. Klaster ketiga, program berbasis usaha kecil, mikro, dan menengah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Corporate Social Responsibility (CSR). Dan Klaster keempat melalui program rumah murah, angkutan umum murah,  air bersih dan listrik yang makin merata, serta peningkatan kehidupan nelayan dan masyarakat miskin di perkotaan.  
Pemerintah juga terus memikirkan dan mengupayakan peningkatan kesejahteraan para buruh, baik menyangkut upah yang makin layak maupun bentuk-bentuk┬á kesejahteraan yang lain. Kita ingin dunia usaha makin tumbuh dan berkembang, dan pertumbuhan itu juga membawa serta peningkatan bagi kesejahteraan para buruhnya. Oleh karena itu, keterpaduan dan kerjasama tripartit perlu┬á terus didorong dan dihidupkan.┬á Keberlanjutan pembangunan untuk semuaÔÇömanusia dan lingkungan hidupÔÇötelah menjadi komitmen kita bersama sebagai warga dunia. Untuk menggalang solidaritas global, tiga tahun lalu saya menyampaikan komitmen pengurangan emisi gas rumah kaca┬á secara sukarela sebesar 26 persen dari proyeksi emisi negara kita di tahun 2020. Sebagai penjabaran dari komitmen itu, Pemerintah menerbitkan Rencana Aksi Nasional untuk pengurangan Gas Rumah Kaca (RAN-GRK), yang kita lakukan di lima sektor utama yaitu kehutanan dan lahan gambut, pertanian, energi dan transportasi, industri, dan limbah. Selain itu, untuk meningkatkan daya dukung lingkungan telah dilakukan penanaman satu milyar pohon setiap tahunnya.┬á
Dari apa yang saya kemukakan tadi, maka sesungguhnya ukuran keberhasilan pembangunan yang kita inginkan adalah, jika kita dapat meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat secara lebih adil dan merata. Kita harus memberi peluang  bertambah banyaknya rakyat kita yang memiliki pekerjaan tetap, dengan penghasilan yang memadai bagi diri dan keluarganya. Rakyat dapat menikmati akses kelistrikan, air bersih, dan perumahan yang nyaman, aman, dan sehat. Anak-anak dan remaja kita tumbuh sehat dan cerdas. Lingkungan hidup kita senantiasa asri dan lestari. Itulah Indonesia yang ingin kita bangun. Itulah Indonesia yang ingin kita wariskan kepada anak cucu kita.   
Saudara-saudara Kerangka dasar pembangunan dan program-program Pro-Rakyat yang saya canangkan sejak awal, tetap didasarkan kepada  empat pilar utama: pro-growth, pro-job, pro-poor,  dan pro-environment. Dalam kerangka dasar itulah, pemerataan hasil pembangunan untuk mempercepat pencapaian keadilan sosial dan pengurangan kemiskinan, tetap menjadi prioritas utama.  Kita telah banyak melakukan perubahan dan kemajuan untuk negeri ini. Negara kita diperhitungkan sebagai negara yang memiliki sinar terang di masa depan. Walaupun banyak kemajuan bersama yang telah kita raih,  tentu kita tidak dapat menutup mata terhadap persoalan dan tantangan yang masih kita hadapi. 
Tantangan Indonesia sekarang dan ke depan adalah, bagaimana bangsa kita dapat senantiasa beradaptasi dengan perubahan zaman. Bagaimana infrastruktur harus kita perluas. Iklim investasi dan kepastian hukum harus kita pastikan agar tidak menjadi kendala. Kita juga masih harus menurunkan kemiskinan dan pengangguran. Pemerataan pembangunan perlu terus kita lakukan. Itulah tantangan yang kita hadapi ke depan. Saudara-Saudara yang saya hormati, 
Saat ini, stabilitas politik relatif terjaga. Demokrasi dan penghormatan kepada Hak Asasi Manusia  dijunjung tinggi. Sejak  berabad-abad silam, rumah besar negara kita dihiasi oleh kemajemukan. Kemajemukan merupakan warna tersendiri di dalam potret ke-Indonesiaan.  Kita menghormati dan menghargai keragaman itu dengan memberi ruang dalam payung desentralisasi dan otonomi daerah.  Pemerintah memberlakukan desentralisasi asimetris di Yogyakarta, Aceh, Papua, dan Papua Barat. Desentralisasi yang tengah berjalan, sesungguhnya tidak mengalami perubahan prinsip. Yang dilakukan oleh pemerintah, hanyalah pengaturan ulang agar lebih baik dan efektif bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. Kita juga terus mengkonsolidasikan demokrasi dan pembangunan di Serambi Mekah.
Aceh patut dipandang sebagai model perdamaian, diplomasi, dan demokrasi. Aceh menjadi potret sejarah yang menggambarkan dengan jelas bahwa konflik dapat diselesaikan melalui mekanisme diplomasi dan demokrasi. Di Kawasan Timur Indonesia (KTI), kita berikan perhatian lebih besar untuk mempercepat pembangunan di sana. Kita ingin, mewujudkan pembangunan untuk semua. Pembangunan yang adil dan merata. Kita tidak pernah mengenal lelah di dalam mendorong pembangunan yang berkeadilan dan inklusif. Dengan mempertimbangkan karakteristik wilayah yang berbeda-berbeda, Pemerintah semakin memperkuat pembangunan yang berdimensi kewilayahan untuk menyebarkan pertumbuhan dan keadilan ke seluruh negeri. Upaya ini dapat kita wujudkan apabila didukung oleh pemerintah daerah dalam memanfaatkan anggaran secara optimal, dan tidak cenderung meningkatkan belanja pegawai secara tidak proporsional. Perlu ada peningkatan komposisi pemanfaatan anggaran daerah yang lebih berorientasi bagi peningkatan kapasitas produktif daerah. Saudara-saudara, Kesenjangan pembangunan, baik antar golongan masyarakat maupun antar daerah yang relatif masih tinggi, terus kita  turunkan.
Upaya penurunan pengangguran salah satunya kita lakukan melalui penciptaan lapangan kerja formal, terutama didorong oleh pembangunan industri dalam kerangka Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). MP3EI juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang digerakkan oleh inovasi. Modal pengetahuan harus kita kembangkan melalui penguatan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Di sinilah pentingnya sinergi perguruan tinggi dan lembaga riset terhadap pengembangan industri yang dihasilkan dari MP3EI. Dengan cara itu, pemanfaatan sumberdaya alam yang bernilai tambah, dapat terus kita tingkatkan.  Sejak diluncurkan pada tanggal 27 Mei 2011, sampai dengan akhir Juli 2012 sudah banyak yang dicapai dalam implementasi MP3EI. 135 proyek pembangunan infrastruktur dan sektor riil dengan investasi senilai lebih dari Rp 490 Triliun, telah dilakukan ground breaking. Strategi percepatan dan perluasan pembangunan infrastruktur, merupakan terobosan untuk menghindari middle income trap. Dengan cara itulah, kita akan luput dari stagnasi pembangunan yang banyak dialami oleh negara-negara berpendapatan menengah. Demikian pula, kesenjangan antarwilayah, antar desa-kota, dan antarsektor harus kita atasi bersama-sama. Di Kawasan Timur Indonesia, kita berupaya untuk mengatasi kemahalan harga, meningkatkan akses rakyat untuk memperoleh pelayanan pendidikan dan kesehatan yang layak, menguatkan sektor perikanan dan kelautan, serta  mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis tradisi dan budaya lokal. Dan tidak lupa, kita berjuang untuk mengangkat taraf hidup Komunitas Adat Terpencil (KAT) di berbagai wilayah pedalaman. Demikian pula melalui MP3EI yang saya kemukakan tadi, kita dorong percepatan pembangunan koridor Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Kepulauan Maluku, serta Kepulauan Nusa Tenggara. 
Saudara-saudara kita di tanah Papua, senantiasa berada di hati kita semua. Pemerintah menyadari adanya kompleksitas persoalan yang memerlukan langkah-langkah spesifik, mendasar, dan menyeluruh. Kita satukan langkah untuk mempercepat pembangunan bagi rakyat Papua. Oleh karena itu, Otonomi Khusus bagi Papua dan Papua Barat adalah kerangka dasar kita dalam mengelola pelayanan publik, pembangunan, dan pemerintahan daerah. Pemerintah telah menerapkan pendekatan yang terintegrasi untuk mempercepat pembangunan di tanah Papua.  Membangun tanah Papua dalam bingkai NKRI, menjadi tugas kolektif semua anak bangsa. Untuk itulah pemerintah telah mengambil inisiatif mempercepat pembangunan di tanah Papua, dengan agenda dan dukungan anggaran yang diperlukan.  Untuk memastikan bahwa pembangunan di Papua dan Papua Barat berjalan sesuai rencana dan kebijakan, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah, pemerintah membentuk UP4B (Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat), dengan tugas untuk memastikan terjadinya sinergi, sinkronisasi dan koordinasi semua pelaku pembangunan. Dengan cara itulah, secara sistematis kita dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Saudara-saudara, Bangsa kita adalah bangsa yang besar, dengan wilayah territorial yang luas. Untuk menjaga kedaulatannya, kita memerlukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tangguh, handal, dan profesional dengan dukungan alutsista yang modern. Dalam beberapa tahun terakhir, dengan melihat pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin membaik, pembangunan sektor pertahanan menjadi salah satu prioritas utama untuk mengejar ketertinggalan. Penambahan anggaran belanja alutsista yang semakin besar kita tujukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan keandalan TNI dalam menjaga wilayah kedaulatan Negara, untuk menjalankan tugas-tugas pertahanan negara di masa damai, serta untuk ikut memelihara perdamaian dunia. Saat ini TNI telah menjelma sebagai kekuatan pertahanan negara yang semakin modern dan profesional. Ini merupakan buah dari keberhasilan Reformasi TNI yang dijalankan selama ini.  
TNI saat ini tampil dengan postur kekuatan pertahanan negara yang makin modern.  Kekuatan dan kemampuan matra laut, darat, dan udara, kita tingkatkan agar memiliki efek penggentar, utamanya di wilayah perbatasan dan pulau-pulau terdepan.  Dalam keadaan damai seperti saat ini, TNI berperan aktif di dalam operasi militer selain perang, khususnya dalam penanganan bencana alam dan perdamaian di luar negeri.  Seiring dengan meningkatnya kualitas alutsista, kita tingkatkan pula profesionalisme dan kesejahteraan prajurit. Indonesia juga terus meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi masalah terorisme, konflik lahan, kekerasan horisontal, narkotika dan obat-obatan terlarang. Terhadap terorisme, saya memberi apresiasi dan penghargaan kepada kepolisian yang secara nyata mampu mencegah dan memberantas terorisme. Bersama dengan masyarakat, kita harus tetap bahu membahu mencegah terjadinya tindak terorisme, yang berdampak buruk bagi stabilitas di dalam negeri dan jatuhnya korban  tidak berdosa, serta memperburuk citra Indonesia di mata dunia. Terhadap masalah konflik lahan, pemerintah telah membentuk tim terpadu yang terdiri dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kepolisian, dan instansi terkait. Tim ini saya beri tugas untuk mencari solusi yang terbaik, agar rakyat mendapatkan hak-haknya atas tanah, seraya tetap menjunjung tinggi dan menegakkan pranata hukum (rule of law). Bagaimanapun, penyelesaian konflik lahan harus memadukan antara pendekatan hukum dengan penyelesaian sosial dan budaya, agar rasa keadilan dapat semakin dipenuhi. Kita tidak ingin akibat dari konflik lahan  kemudian menimbulkan aksi-aksi kekerasan dan tindakan main hakim sendiri.   Saudara-saudara,  Dalam satu tahun terakhir ini, saya mencatat  ada sejumlah isu yang mengemuka dan  menjadi perhatian masyarakat. Sejumlah isu itu, menjadi pekerjaan rumah untuk  kita atasi  dan kita kelola bersama-sama. Tentu saja, dalam menghadapi sejumlah isu yang akan saya kemukakan setelah ini, pemerintah akan terus bekerja sekuat tenaga untuk menjalankan tugas dan kewajibannya. Ada enam isu penting dan aktual yang hendak saya sampaikan pada kesempatan ini.  Keenam isu itu adalah  Pemberantasan Korupsi; Reformasi Birokrasi dan Good Governance; Kekerasan dan benturan sosial; Iklim investasi dan kepastian hukum; Pembangunan Infrastruktur; dan Kebijakan fiskal menghadapi krisis ekonomi global. Isu yang pertama, mengenai pemberantasan korupsi. Korupsi sebagai kejahatan luar biasa telah merusak sendi-sendi penopang pembangunan. Pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang seharusnya meningkat pesat dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara luas, menjadi terhambat karena praktik yang tidak terpuji ini. Dalam bahasa terang dan gamblang pernah saya katakan, tidak boleh terjadi kongkalikong antara pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat, aparat penegak hukum, dan dunia usaha yang menguras uang negara, baik APBN maupun APBD.  Namun, harus saya akui, ternyata masih banyak pelaku tindak pidana korupsi, baik dari jajaran pemerintahan, pemerintah daerah, DPR dan DPRD, hingga aparat penegak hukum.    Harus kita akui pula, dominasi tindak pidana korupsi cenderung meluas dan cenderung membesar ke daerah-daerah,  mulai dari rekrutmen pegawai di kalangan birokrasi, proses pengadaan barang dan jasa, hingga di sejumlah pelayanan publik. Modusnya pun beragam, mulai dari yang sederhana berupa suap dan gratifikasi, hingga yang paling kompleks dan mengarah pada  tindak pidana pencucian uang. 
Karena itulah, pemberantasan tindak pidana korupsi harus terus kita jalankan. Jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan Agung, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai institusi penegak hukum, harus betul-betul saling mendukung dan menguatkan. Terhadap masalah ini, sikap saya jelas dan tegas: hukum harus ditegakkan, tidak boleh tebang pilih, tidak boleh pandang bulu, dan harus memberi efek jera serta menjamin keadilan dan kesetaraan di depan hukum.  Di berbagai kesempatan saya telah meminta BPK, KPK, Polri, Kejaksaan Agung dan BPKP untuk benar-benar bisa mencegah praktek korupsi yang menyimpangkan dana APBN dan APBD. Negara kita bekerja keras untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan negara, agar kita memiliki anggaran yang makin besar untuk membiayai pembangunan. Bayangkan jika dana yang dengan segala keringat dapat kita sediakan dalam APBN dan APBD itu harus dikorupsi. Genderang perang terhadap korupsi tidak boleh kendur. Korupsi harus kita kikis habis. Memberantas korupsi sebagai kejahatan luar biasa, harus dilakukan dengan cara-cara yang luar biasa pula. Tidak boleh ada intervensi terhadap instansi penegak hukum dalam pemberantasan korupsi. Intervensi seperti ini, justru akan menimbulkan rasa ketidakadilan. Biarkanlah hukum bekerja dengan mekanisme dan caranya sendiri, dalam menemukan keadilan.  
Sikap saya jelas, bahwa antar penegak hukum harus menjalin kebersamaan, bukan bersaing secara tidak sehat dan saling melemahkan. Menegakkan hukum tanpa pandang bulu, adalah kuncinya.  Jika terjadi perbedaan pandangan, proses hukum harus tetap berjalan lurus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengaturnya. Karena itu, menegakkan hukum terletak pada keberpihakan untuk mengungkap penyimpangan, bukan untuk menutup-nutupinya. 
Dalam kaitan ini semua, peran KPK sangat penting. Kita berterima kasih kepada KPK atas ketegasan dan kerja kerasnya. Tentu saja kita juga mendorong jajaran Kepolisian, Kejaksaan  Agung, dan jajaran Mahkamah Agung untuk juga melakukan hal yang sama. Saudara-saudara, Isu yang kedua mengenai reformasi birokrasi dan good governance menjadi sangat penting, mengingat untuk mengelola negara yang besar dan luas ini memerlukan kesungguhan dan keseriusan dari segenap aparatur pemerintahan dari pusat sampai ke daerah. Kita semua berbagi peran dan tanggung jawab. Apa yang kita putuskan di Jakarta, keberhasilannya ditentukan pula oleh pemerintahan di daerah-daerah.  Pemerintahan di daerah, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota, kecamatan, hingga desa dan kelurahan, menjadi ujung tombak pelayanan masyarakat di seluruh pelosok tanah air. Mereka yang melayani pagi dan sore, siang dan malam, adalah pahlawan-pahlawan pembangunan yang mengabdi tanpa pamrih. Saya bangga atas perjuangan saudara-saudara yang  tidak kenal lelah.
Dalam mengelola pemerintahan, saya mewajibkan agar seluruh jajaran birokasi dapat lebih meningkatkan peran dan fungsinya secara optimal dan maksimal. Pelayanan publik harus menjadi salah satu bagian mendasar dalam reformasi birokrasi. Percepatan reformasi birokrasi, tidak dapat ditawar-tawar. Percepatan reformasi birokrasi sangat penting, agar tercipta jajaran aparatur negara yang handal, profesional, dan bersih, berdasarkan kaidah-kaidah good governance and clean government.┬á Pengelolaan pemerintahan juga terus kita iringi dengan perluasan peran publik mulai dari partisipasi pada perencanaan pembangunan, hingga membuka akses publik untuk ikut mengawasi kegiatan pengelolaan pemerintahan. Inilah bagian penting dari pemerintahan yang melibatkan partisipasi publik. Inilah esensi dari sebuah pemerintahan ÔÇ£open governmentÔÇØ.┬á┬á
Sungguh pun reformasi birokrasi terus kita galakkan, tapi masih  dijumpai jajaran birokrasi yang belum responsif, cenderung lalai, dan bahkan menghambat jalannya pembangunan. 
Tabiat dan perilaku seperti ini harus kita ubah dan akhiri. Isu yang ketiga mengenai kerukunan masyarakat dan benturan sosial. Isu ini menjadi persoalan yang serius. Kita harus menghidarkan diri dari kekerasan horisontal, baik yang dipicu oleh sengketa lahan, ekses pilkada, maupun perbedaan pandangan dan keyakinan.
Kita harus menghidarkan diri dari sikap mau menang sendiri dan memaksakan kehendak. Negeri kita justru harus menjadi etalase dari harmoni dan toleransi, bukan konflik dan kekerasan horisontal. Sesungguhnya aksi-aksi kekerasan dan konflik komunal itu bisa kita cegah jika semua pihak peduli, bertanggung jawab dan terus menjaga kerukunan dan ketentraman kehidupan masyarakat kita. Jika semua pihak peduli dan terus bekerja, mulai dari tingkat Bupati atau Walikota dengan jajarannya, jajaran Kepolisian dan Komando Teritorial TNI, Tokoh Masyarakat dan Agama, pastilah tidak semudah itu terjadi aksi-aksi kekerasan, tindakan main hakim sendiri, dan konflik komunal. 
Namun, apabila telah terjadi aksi-aksi kekerasan, termasuk konflik horizontal, Polri harus bertindak cepat, tegas dan tepat. Jangan terlambat dan jangan tidak tuntas. Jangan pula ada kesan Polri melakukan pembiaran. Yang penting hindari dan cegah jatuhnya korban jiwa dari pihak mana pun. Ciptakanlah kondisi kehidupan yang membawa ketentraman bagi masyarakat luas. Termasuk ketentaraman dan ketenangan bagi umat beragama untuk menjalankan ibadahnya masing-masing. Saudara-saudara, Isu yang keempat, terkait dengan iklim  investasi dan kepastian hukum. Kita menyadari bahwa kita masih mengalami sejumlah hambatan iklim investasi dan kepastian hukum yang dikeluhkan oleh berbagai kalangan. Kedua hal itu berpotensi menciptakan ketidakpastian, ekonomi biaya tinggi (high cost economy), dan hilangnya kesempatan untuk mendapatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dan berkualitas. Juga ada keluhan ketika urusan pada tingkat pusat sudah selesai, justru hambatannya ada di daerah.  Kita perlu terus bekerja keras untuk mengurangi ekonomi biaya tinggi itu. Kita telah dan sedang mengevaluasi 13.520 Peraturan Daerah, dan 824 Peraturan Daerah telah kita batalkan.  Demikian pula, untuk meningkatkan aliran investasi, baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), perlu diimbangi dengan kecepatan dan kemudahan perijinan. Kita sudah menekan dan mempercepat penerbitan ijin berusaha dari semula 60 hari menjadi 17 hari. Sama pentingnya dengan itu, upaya penegakkan hukum sangat penting untuk meningkatkan rasa aman dan stabilitas dalam berinvestasi Isu yang kelima mengenai pembangunan infrastruktur, terkait erat dengan isu keempat yang saya kemukakan tadi.
Sebab, jika iklim investasi terasa menyejukkan dan kepastian hukum┬á mendapat tempat yang selayaknya, maka terbuka lebar bagi kita untuk lebih banyak membangun Infrastruktur di seluruh tanah air. Potensi dan peluang yang terbentang luas di negara kita, sesungguhnya akan menarik bagi para investor untuk berinvestasi. Inilah peluang emas atau ÔÇ£golden opportunityÔÇØ yang tidak boleh disia-siakan.┬á Untuk dapat lebih mengoptimalkan ÔÇÿgolden opportunity', ketersediaan dan kualitas infrastruktur merupakan syarat keharusan (necessary condition). Kita perlu mendukung usaha nasional dalam akselerasi pembangunan infrastruktur untuk menjamin keberlanjutan pertumbuhan dan pemerataan pembangun-an ekonomi, perluasan kesempatan kerja, dan penciptaan lapangan usaha baru.┬á┬á┬á┬á┬á┬á
Tantangan terberat dalam pembangunan infrastruktur dewasa ini adalah kebutuhan infrastruktur yang amat tinggi di seluruh wilayah Indonesia, sementara anggaran yang tersedia di APBN relatif terbatas. Meskipun tahun-tahun terakhir ini kita telah meningkatkan anggaran belanja modal dan pembangunan infrastruktur, tetap saja anggaran APBN kita masih terbatas.  Oleh karena itu, saya meminta agar daerah juga mengalokasikan APBD-nya untuk belanja modal, dan tidak habis untuk belanja pegawai dan belanja rutin. Insya Allah, tahun 2013 mendatang transfer dana ke daerah akan berjumlah lebih dari Rp. 500 triliun.
Saya juga mengundang BUMN dan Swasta untuk bekerja sama dengan pemerintah untuk mempercepat dan memperluas pembangunan infrastruktur ini. Jika tidak, ekonomi Indonesia yang tumbuh rata-rata 6 persen dewasa ini, dengan peluang investasi yang amat besar,  tidak akan mencapai hasil yang setinggi-tingginya. Terakhir, isu yang keenam mengenai kesehatan fiskal. Di tengah-tengah ketidakpastian lingkungan ekonomi global,  kita semakin tertantang untuk mampu menjaga kesehatan fiskal kita. Keseimbangan antara kebijakan fiskal yang mampu memberikan stimulus pembangunan sekaligus mengedepankan semangat kehati-hatian (prudent) perlu dilakukan.  Rasio defisit anggaran terhadap total PDB, perlu dijaga pada tingkat yang aman. Selain itu, upaya peningkatan kualitas belanja negara terus dilakukan  baik melalui upaya efisiensi, menjamin kelancaran penyerapan anggaran, dan penghilangan sumber-sumber kebocoran anggaran.
Saya perlu menekankan tentang perlunya kita memiliki kebijakan fiskal yang sehat. Krisis yang terjadi di banyak negara maju utamanya disebabkan oleh keadaan fiskal mereka yang tidak sehat. Defisit tinggi, demikian pula rasio hutang terhadap PDB. Mari kita cegah keadaan fiskal kita menjadi tidak sehat dan rapuh sebagaimana  yang dialami oleh banyak negara. Persoalan angka subsidi yang terlalu besar juga mengurangi ruang gerak anggaran kita (fiscal space). Marilah dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, serta untuk membuat semakin  sehatnya perekonomian kita, kita tata kembali besaran subsidi kita, sehingga akhirnya subsidi itu menjadi tepat sasaran dan tepat jumlah.  
Saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air, Pada bagian akhir dari Pidato Kenegaraan ini, saya ingin menyampaikan bahwa bangsa kita kini tampil menjadi sebuah bangsa yang tidak saja menikmati kebebasan sangat luas, tetapi juga sebuah bangsa dengan sistem kelembagaan negaranya yang lebih demokratis. Di antara yang penting adalah, negara kita telah berubah secara sangat mendasar; dari sebuah pemerintahan otoritarian dan sentralistik ke sebuah pemerintahan yang menghormati kebebasan berpendapat, berkumpul dan berserikat serta menganut desentralisasi dan otonomi daerah. Kita telah menjalankan terobosan penting dalam konteks hubungan pusat dan daerah. Dunia melihat desentralisasi dan otonomi daerah sebagai ÔÇÿbig bang', dan bahkan suatu ÔÇ£quite revolutionÔÇØ, atau revolusi diam-diam. Dalam hubungan pusat dan daerah inilah, kita akan terus mengkonsolidasikan kewenangan dan memberikan sumber daya keuangan yang semakin besar ke daerah. Bagaimanapun, daerah yang maju dan makmur adalah fondasi penting bagi terciptanya daya saing nasional. Oleh karena itu, kita terus mendorong langkah yang sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.┬á Kapasitas kelembagaan daerah, juga perlu ditingkatkan. Jika ada ekses negatif di dalam pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah, marilah kita tata kembali dengan tepat.┬á
Kita tata Peraturan Daerah yang bermasalah, ijin-ijin usaha yang tidak sesuai dengan aturan main, dan optimalisasi peran Gubernur sebagai wakil pusat di daerah. Untuk itu, mari kita maknai hubungan pusat dan daerah sebagai perpaduan kepentingan dalam memperkuat ikatan NKRI, dengan tetap menjaga iklim demokrasi yang sehat serta keanekaragaman wilayah yang khas dan unik. Saudara-saudara, Kita telah memilih demokrasi sebagai jalan mencapai kesejahteraan. Proses demokrasi yang mengutamakan kebersihan dalam proses penyelenggaraannya, dan penegakan hukum yang adil apabila terjadi perselisihan.  Kita  tidak mungkin mereduksi demokrasi yang  menjauhkan kita dari persatuan, kesatuan, dan integritas sebagai sebuah bangsa. Kita juga tidak mungkin mereduksi demokrasi yang justru menjauhkan kita dari kepentingan dan kemaslahatan rakyat.   
Demokrasi harus terhindar dari sifat-sifat buruk. Kita meyakini, demokrasi tanpa kebebasan akan berubah menjadi tirani, tetapi demokrasi yang melampaui batas dan tidak disertai dengan tanggung jawab dalam berekspresi, akan berubah menjadi anarki.┬á Sejumlah ekses pemilihan kepala daerah di beberapa tempatÔÇöyang tidak mengindahkan asas demokrasi yang sehat dan matangÔÇöseringkali menjadi anarkis. Oleh karena itu, kita harus mampu meminimalkan dampak demokrasi yang tidak pada tempatnya.┬á Kita harus memiliki keyakinan yang teguh, bahwa kita sedang mempercepat penguatan demokrasi. Tanpa demokrasi yang kuat---yang ditopang oleh tegaknya hukum dan keadilan--- maka moralitas dan etika politik akan mengalami kehancuran.┬á Jika hukum tidak tegak dan demokrasi kita rapuh, politik justru akan mengambil jalan menyimpang.
Karena itu, dalam berdemokrasi, kita harus menumbuhkan nilai-nilai toleransi, keberagaman, dan saling menghormati. Inilah hakekat prinsip hidup berdampingan dalam perbedaan, dan prinsip kebebasan dalam bingkai toleransi. Itulah esensi dari Seloka Bhinneka Tunggal Ika. Kesabaran, toleransi, dan saling menghargai satu  sama lain, adalah potensi yang tidak hanya menjadi penopang dalam kehidupan bangsa yang multikultural, tetapi juga menjadi wujud nyata dari diri kita sebagai bangsa yang memiliki keadaban.  Saudara-saudara, Sudah saatnya kita bersiap diri untuk sebuah peran baru di abad ke-21 ini. Tantangan yang kita hadapi di abad ini, tidaklah semakin ringan. Namun jika kita bekerja dan terus bekerja, semua itu akan dapat kita lalui. Kita perlu melakukan penataan terhadap perspektif kita dalam mengelola perubahan dan pembangunan. Jika kita bersama-sama dengan sangat serius melakukan koreksi dan perbaikan, kita dapat mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi. 
Kita dapat memetik pelajaran dari pengalaman, kekeliruan, dan kesalahan di masa silam, agar tidak terulang kembali. Kita juga punya bayangan tentang apa yang perlu kita luruskan, saat ini dan di masa depan. Yang mungkin masih kita perlukan adalah rasa percaya diri bahwa kita sendirilah yang semestinya menentukan masa depan kita. Kita sendiri yang akan menentukan masa depan yang hendak kita wujudkan.  Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang saya hormati, Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang saya hormati, Saudara-saudara sekalian yang saya muliakan, Mengakhiri pidato ini, saya mengajak segenap komponen bangsa di seluruh tanah air, marilah kita jadikan peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 Proklamasi Kemerdekaan sebagai inspirasi untuk menjadi negara  yang unggul dan maju di tengah-tengah bangsa-bangsa di dunia.  
Selaku Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada segenap rakyat Indonesia di manapun berada atas partisipasi, kesabaran, dan dukungan saudara dalam pembangunan yang tengah kita jalankan bersama. Saya juga ingin menyampaikan  ucapan terima kasih atas kerjasama yang terjalin baik selama ini, antara pemerintah dengan DPR dan DPD, serta lembaga-lembaga Negara yang lain.   Kepada saudara-saudara yang mengabdi di ujung pelosok Nusantara, di pulau-pulau terdepan, di pedalaman, hingga di kaki-kaki gunung dan daerah terpencil nun jauh di sana, saya tidak akan lupa atas perjuangan dan dedikasi saudara-saudara di tengah kesunyian. Sebagian dari saudara-saudara, hadir di tengah-tengah kita hari ini. Saudara yang ada di balkon atas, adalah para teladan dan putera-puteri bangsa yang berprestasi dalam berbagai bidang pengabdiannya masing-masing.
Saya bangga atas prestasi, kinerja, dan keteladanan saudara-saudara semua.  Akhirnya, semoga di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, senantiasa meridhoi gerak langkah kita dalam membangun bangsa  dan negara yang  adil, makmur, aman, tentram, dan sejahtera.
Dirgahayu Republik Indonesia!
Terima kasih, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jakarta, 16 Agustus 2012
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO