Surat al-Qalam 8-16

Rate this item
(0 votes)
Surat al-Qalam 8-16

 

Surat al-Qalam 8-16

فَلَا تُطِعِ الْمُكَذِّبِينَ (8) وَدُّوا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُونَ (9)

Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah). (68: 8)

Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu). (68: 9)

Pada tayangan sebelumnya, berkisah tentang akhlak mulia Rasulullah Saw yang menyikapi gangguan musuh, fitnah, dan makian lidah mereka dengan akhlak yang mulia, dan banyak dari mereka yang menyesal atas perbuatannya tersebut dan beriman kepada nabi karena akhlak mulia beliau.

Ayat-ayat ini memperingatkan Rasulullah agar tidak menunjukkan sikap lunak yang berlebihan untuk menarik lawan dan mengabaikan beberapa prinsip dan perintah agama.

Disebutkan dalam riwayat sejarah bahwa ketika para pemimpin Mekkah melihat bahwa Islam mengalami kemajuan pesat, maka mereka memutuskan untuk memberikan kelonggaran kepada Rasulullah agar beliau berhenti berdakwah dan mengajak masyarakat masuk Islam, namun Allah memperingatkan nabi untuk tidak menunjukkan sikap fleksibel menghadapi usulan menyesatkan musuh, sehingga musuh tidak menyuap Rasulullah dan supaya agama Tuhan tidak mengalami penyimpangan.

Dari dua ayat tadi terdapat tiga pelajaran penting yang dapat dipetik.

1. Berkarakter baik bukan berarti berkompromi dengan orang yang rusak dan menyimpang.

2. Para Nabi berada dalam pengawasan dan asuhan Ilahi, dan Tuhan memperingatkan mereka terkait setiap bahaya dan penyimpangan.

3. Salah satu metode lawan adalah menyuap dan memberi konsesi. Kita harus berhati-hati dan jangan sampai terjebak rencana mereka.

وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَهِينٍ (10) هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ (11) مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ (12) عُتُلٍّ بَعْدَ ذَلِكَ زَنِيمٍ (13)

Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, (68: 10)

yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, (68: 11)

yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, (68: 12)

yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya, (68: 13)

Ayat-ayat ini juga menunjukkan sifat-sifat buruk yang tidak sesuai dengan akhlak mulia dan berbunyi: Jauhi orang-orang yang jelek dan buruk akhlaknya, karena mengikuti mereka akan membawa pada penyimpangan agama.

Biasanya, orang-orang rendahan banyak bersumpah demi mencapai tujuannya dan berusaha bersumpah demi setiap tugas kecil dan besar untuk memuaskan pihak lain; Sedangkan mengatakan kebenaran dan melakukan hal yang benar tidak perlu bersumpah dan akan terlaksana dengan logika dan argumentasi.

Sifat buruk lainnya adalah suka mencari-cari kesalahan dan banyak bicara, yang biasanya digosipkan di belakang seseorang dan memperlihatkan keburukannya kepada orang lain. Terkadang mereka berusaha keras untuk memutuskan persahabatan antara dua orang dan menciptakan kebencian di antara mereka. Bukannya mengajak orang lain untuk beramal saleh, mereka malah menghalangi orang yang ingin beramal saleh dengan berbagai alasan.

Dalam hubungan sosial, mereka melampaui batas, melanggar hak orang lain, dan tidak malu melakukan perbuatan buruk dan tidak senonoh. Mereka adalah orang-orang mudah marah dan kasar serta menginginkan segalanya untuk diri mereka sendiri dan menghalangi orang lain memilikinya.

Dari empat ayat tadi terdapat dua pelajaran penting yang dapat dipetik.

1. Jangan tertipu oleh sumpah-sumpah lawan dan jangan percaya kepada mereka karena sumpah mereka tidak absah.

2. Beriman kepada Tuhan tidak selaras dengan akhlak dan perilaku buruk dalam hubungan sosial dan keluarga.

أَنْ كَانَ ذَا مَالٍ وَبَنِينَ (14) إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِ آَيَاتُنَا قَالَ أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ (15) سَنَسِمُهُ عَلَى الْخُرْطُومِ (16)

karena dia mempunyai (banyak) harta dan anak. (68: 14)

Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "(Ini adalah) dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala". (68: 15)

Kelak akan Kami beri tanda dia di belalai(nya). (68: 16)

Ayat tersebut menunjuk pada salah satu akar sifat keras kepala dan penentangan terhadap agama serta terjerumus dalam akhlak yang buruk dan menyatakan, memiliki harta yang banyak dan mempunyai bangsa dan suku yang kuat menyebabkan sebagian dari orang-orang ini menentang agama Allah dan berharap orang-orang yang beriman mengikuti mereka.

Kesombongan dan kecongkakan yang disebabkan oleh kekayaan dan kekuasaan membuat sebagian orang menganggap ayat-ayat al-Qur'an sebagai legenda lama dan memperkenalkannya sebagai ciptaan pikiran Nabi untuk menghalangi orang lain beriman kepada Tuhan dan Nabi.

Namun Allah telah berjanji bahwa mereka akan gagal dalam tugas ini dan dengan fitnah serta perbuatan buruk mereka, agama Allah tidak akan melemah.

Dari tiga ayat tadi terdapat tiga pelajaran penting yang dapat dipetik.

1. Kesombongan akibat kekayaan dan kekuasaan akan membuka peluang penyimpangan dari agama dan mendustakan kebenaran. Oleh karena itu, orang berkuasa dan kaya berada di barisan pertama yang menentang Rasul.

2. Meski ada berbagai konspirasi dan rencana musuh untuk melemahkan kitab samawi, Tuhan akan mematahkan rencana mereka dan memperkuat agama-Nya.

Read 128 times