Tafsir Al-Quran, Surat Al-Araf Ayat 16-19

Rate this item
(2 votes)

Ayat ke 16-17

 

Artinya:

Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. (7: 16)

 

Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (7: 17)

 

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa setan diusir dari sisi Allah Swt dan mendapat murka setelah menunjukkan sikap penentangan dan ketidak patuhan kepada perintah Allah untuk sujud kepada Adam as. Tetapi berdasarkan Sunnatullah, siksaan dan pahala ditangguhkan hingga Hari Kiamat. Bagi para pendosa diberi kesempatan dan waktu di dunia agar mereka bertaubat atau menyadari kesalahannya. Setan diberi kesempatan untuk hidup sampai Hari Kiamat. Ayat tadi menyebutkan bahwa dalam rangka membalas dendam kepada umat manusia, setan bersumpah akan menyesatkan anak-anak Adam, sebagaimana dia terkena murka Allah dan terusir dari sisi-Nya.

 

Karena itulah setan mengatakan, aku akan menyerang manusia dari empat arah untuk menyesatkan manusia. Dalam sebuah riwayat dari Rasul Saw disebutkan, "Ketika setan bersumpah akan menyesatkan anak-anak Adam dari empat arah, para malaikat berkata, "Yaa Allah! Bagaimana manusia dapat menyelamatkan diri? Allah Swt berfirman, "Dua jalan, satu di atas dan satu di bawah masih terbuka baginya. Setiap kali manusia mengangkat tangannya dan berdoa ataupun di saat dia meletakkan dahi di atas dan bersujud, maka dia akan selamat dari gangguan setan."

 

Dari dua ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Menisbatkan dosa dan maksiat kepada takdir ilahi adalah perbuatan setan.

2. Setan adalah musuh besar manusia. Daripada mengikuti setan, selayaknya kita patuh dan taat kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.

3. Bisikan setan telah mengepung manusia dari segala arah, karena itu kita harus selalu waspada.

 

Ayat ke 18

 

Artinya:

Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya". (7: 18)

 

Ayat ini menjelaskan bahwa terhadap sumpah dan ancaman setan, Allah Swt berfirman, "Engkau dan siapa saja yang mengikuti jalanmu ini akan terhina dan masuk ke dalam neraka. Keluarlah engkau dari tempat yang dikhususkan untuk orang-orang suci, saleh dan ahli ibadah."

 

Dosa setan yang mengakibatkan dia terusir dari sisi Allah Swt adalah takabur dan keangkuhan. Karena itu setiap orang harus tunduk dan patuh di hadapan perintah-perintah Allah, sebab kesombongan adalah jalan setan yang telah menyebabkan kehinaannya.

 

Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Setan selalu membisikkan bujukan dan rayuan, tetapi tetap tidak bisa memaksa seseorang untuk melakukan dosa. Jika manusia melakukan dosa berarti dia telah memutuskan untuk mengikuti jalan syetan.

2. Mengikuti setan di dunia, berarti menjadi teman setan kelak di Hari Kiamat.

 

Ayat ke 19

 

Artinya:

(Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim". (7: 19)

 

Setelah menceritakan ketidakpatuhan setan kepada perintah Allah untuk bersujud kepada Adam, sehingga dia terusir dari sisi Allah Swt, ayat ini dan ayat-ayat setelahnya menyinggung kisah Nabi Adam as dan istrinya di surga. Mereka berdua akhirnya juga dikeluarkan dari surga dan mengalami berbagai kesulitan setelah melanggar petunjuk Allah. Ayat ini mengatakan, "Kami telah menyiapkan untuk Adam dan istrinya sebuah taman surga dengan berbagai macam buah dan pohon-pohonan. Mereka tinggal di tempat semacam itu. Mereka diijinkan untuk menikmati segala macam buah-buahan yang ada di dalamnya, kecuali sebuah pohon. Mereka dilarang mendekat dan memakan buah yang ada di pohon tersebut. Tetapi karena bujukan setan, mereka memakan buah dari pohon terlarang itu, sehingga mereka mendapatkan cela. Ini merupakan pelanggaran pertama manusia terhadap perintah Allah, yang selanjutnya menjadi penyebab timbulnya berbagai kesulitan."

 

Para ulama dan mufassir berselisih pendapat mengenai surga yang menjadi tempat tinggal pertama Nabi Adam dan Hawa. Apakah surga itu adalah taman yang dijanjikan Allah Swt untuk orang-orang saleh atau surga duniawi. Tetapi mengingat bahwa di surga yang dijanjikan tidak terdapat pohon terlarang itu dan tidak ada perintah dan larangan, sebagian mufassir yakin bahwa taman surga tersebut adalah surga duniawi di bumi ini.

 

Dari ayat tadi terdapat empat poin pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Allah menginginkan kesejahteraan hidup manusia, dengan menempatkannya di dalam surga, namun karena pelanggarannya, manusia terjerumus ke dalam kesulitan.

2. Kita harus senantiasa menjaga perut dan makanan kita. Pelanggaran pertama Nabi Adam as adalah dikarenakan memakan makanan yang dilarang.

3. Sebelumnya menjelaskan perkara-perkara yang haram, terlebih dahulu kita mesti menerangkan hal-hal yang diperbolehkan dan halal.

4. Tidak hanya dosa, mendekati perbuatan dosa juga dilarang oleh Allah Swt. Karena mendekati perbuatan dosa dapat menyeret ke dalam dosa.

Read 7544 times