Seperti Ini Rumi Menggambarkan Keindahan Sosok Imam Ali

Rate this item
(0 votes)
Seperti Ini Rumi Menggambarkan Keindahan Sosok Imam Ali

 

Kutipan Jalaluddin Rumi, terkait Imam Ali bin Abi Thalib as, di dalam kitabnya Divan-e Shams, kebanyakan merupakan isyarat-isyarat yang bersumber dari kekuatan Ilahi, dan figur berpengaruh Imam Ali, sebagai sosok yang selalu berkorban untuk Nabi Muhammad SAW.

Jalaluddin Mohammad Rumi, penyair dan hakim besar Persia, yang lebih dikenal dengan Maulana, Maulawi atau Rumi, dilahirkan pada tahun 604 Hijriah Qamariyah, di Balkh, wilayah kekuasaan Iran, tempo dulu.
 
Beliau banyak mengutip ayat-ayat Al Quran, dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, serta Imam Ali as, serta kisah-kisah para Nabi, dalam karya-karyanya terutama Masnawi, dan tidak ada yang bisa menandinginya dalam hal ini.
 
 
Pertemuan dengan Shams Tabrizi, Api di "Tempat Pengeringan Wujud"
 
Peristiwa terpenting dalam kehidupan Rumi, adalah pertemuan dirinya dengan hakim besar Iran, yang lain, yaitu Shams Tabrizi, sekitar tahun 642 Hijriah Qamariyah, saat usianya menginjak 40 tahun.
 
Shams Tabrizi begitu memikat Jalaluddin Rumi, sampai-sampai menyingkirkan pelajaran dan nasihat, dan mulai mendengarkan serta melantunkan syair-syair Irfan penuh gairah.
 
Tentu saja Shams Tabrizi, adalah seorang ulama yang sudah melanglang buana, dan sebagaimana dijelaskan dalam karya-karyanya, ia menguasai ilmu tafsir Al Quran, dan Irfan.
 
Pengaruh Rumi, melampaui batas wilayah geografis Iran. Orang-orang Iran, Afghanistan, Tajikistan, Turki, Yunani, dan umat Islam, di Asia Tengah, dan Asia Tenggara, terutama di Indonesia dan Malaysia, selama tujuh abad terakhir sangat gandrung pada warisan spiritual Rumi.
 
Terjemahan syair-syair Rumi, ke dalam bahasa Inggris, termasuk karya sastra paling digemari, paling populer, dan buku dengan oplah tertinggi di Amerika Serikat. Tentunya, sebagian besar karya Rumi, dibaca orang di seluruh penjuru Iran. 
 
 
Imam Ali di Divan-e Shams
 
Kutipan Jalaluddin Rumi, terkait Imam Ali bin Abi Thalib as, di dalam kitabnya Divan-e Shams, kebanyakan merupakan isyarat-isyarat yang bersumber dari kekuatan Ilahi, dan figur berpengaruh Imam Ali, sebagai sosok yang selalu berkorban untuk Nabi Muhammad SAW. 
 
Selain itu, Rumi, juga menggambarkan Imam Ali as, sebagai seorang manusia sempurna dengan keluasan ilmu, dan kecerdasan yang paripurna.
 
 
زین همرهان سست عناصر دلم گرفت
شیر خدا و رستم دستانم آرزوست
 
Artinya bahwa Singa Allah (Assadullah julukan Imam Ali), adalah salah satu sifat Imam Ali as.
 
 
گرچه نی را تهی کنند نگذارند بینوا
رو پی شیر و شیر گیر، که علیّی و مرتضی
 
Artinya, ikutilah Imam Ali yang layaknya Singa.
 
 گر عصا را تو بدزدی از کف موسی چه سود؟
بازوی حیدر بباید تا برانَد ذوالفقار
 
Artinya, memiliki keunggulan fisik tidak menjamin seseorang mendapatkan hidayah, dan harus seperti Ali, menjadi manusia sempurna dari dalam.
 
جمله عشق و جمله لطف و جمله قدرت، جمله دید
گشته در هستی شهید و در عَدَم او مرتضی
 
Imam Ali atau Murtadha Ali, adalah seorang manusia sempurna dalam cinta, kasih sayang, dan kekuatan.
 
 
Imam Ali di Kitab Masnawi Maknawi
 
Di dalam buku Masnawi Maknawi, Jalaluddin Rumi, adalah seorang penutur cerita yang menakjubkan, dan ketika di salah satu kisah diceritakan tentang pertempuran Imam Ali melawan petempur zalim, ia menulis bait-bait penuh semangat, dan bergelora, seolah-olah lupa pada carita, dan tersihir oleh keutamaan diri Imam Ali.
 
  از علی آموز اخلاص عمل
شیرِ حق را دان منزّه از دغل
 
Setelah Imam Ali as, memperoleh kesempatan di medan tempur untuk menumbangkan petempur pasukan zalim dan kufur, saat itu petempur zalim meludahi muka Imam Ali, seketika itu pula Imam Ali, menjatuhkan pedang, dan menghentikan duelnya. Hal itu dilakukannya untuk meredakan amarah karena perilaku petempur musuh, lalu melanjutkan pertempuran secara ikhlas hanya untuk Tuhan, dan di jalan-Nya, bukan membalas penghinaan petempur zalim terhadap dirinya.
 
گفت من تیغ از پی حق میزنم!
 
Ia berkata aku mengayunkan pedang hanya untuk Allah SWT
 
بندهی حقّم نه مأمور تنم!
 
Akulah hamba Kebenaran bukan pesuruh tubuhku
 
شیر حقّم، نیستم شیر هوا
 
Akulah Singa Allah bukan Singa hawa nafsu
فعل من بر دین من باشد گوا
 
Perilaku dan amalku, serta imanku menjadi saksinya. 

Read 63 times