Kongres Amerika Serikat tengah membahas pemberian ijin bagi agresi militer ke Suriah, padahal legalitas langkah seperti ini masih dipertanyakan. Berdasarkan berbagai prediksi, Senat AS Senin (9/9) mengambil voting terkait serangan militer ke Suriah. Sementara Kongres akan melakukan voting hari Selasa atau Rabu pekan ini terhadap prakarsa Presiden Barack Obama untuk menyerang Damaskus.
Pekan lalu Barack Obama meminta Kongres untuk memberi ijin serangan ke Suriah dengan dalih memberi hukuman atau mencegah Damaskus untuk menggunakan senjata kimia. Sejumlah negara anti Suriah menuding Damaskus pada 21 Agustus menggunakan senjata kimia menyerang kawasan timur Damakus, sehingga lebih dari 1400 orang meninggal. Sementara Suriah menolak tegas keterlibatannya dalam serangan seperti ini dan menyebutnya sebagai konspirasi untuk menghancurkan Damaskus.
Amerika dan sekutunya di saat memutuskan untuk menyerang Suriah ketika rencana mereka ini tidak mendapat restu dari Dewan Keamanan. Oleh karena itu, legalitas langkah seperti ini banyak dipertanyakan dan menuai penentangan serta melanggar konvensi internasional.
Isu kemungkinan serangan ke Suriah disebarkan di saat keberhasilan militer Suriah dalam beberapa bulan terakhir sangat mengejutkan. Keberhasilan ini tentu saja menguntungkan pemerintah Damaskus. Oleh karena itu, melemahkan posisi pemerintah Damaskus dan mengimbangkan kembali posisi militer pemerintah dan pasukan anti Suriah menjadi tujuan strategis negara pro kubu anti Bashar al-Assad. Dan opsi serangan militer ke Suriah meski hanya terbatas dampaknya akan mampu merealisasikan tujuan mereka.
Washington dan mitra regionalnya dengan mengakui secara resmi Aliansi anti Suriah dan kemudian disusul dengan pemerintahan sementara kubu anti Assad, secara praktis menempatkan dirinya berseberangan dengan Damaskus yang saat ini dalam berbagai medan tempur mampu mengalahkan musuhnya. Dalam kondisi seperti ini peluang pemerintah Damaskus untuk tetap eksis semakin besar.
Motif Amerika dengan menyatakan akan menghukum Bashar al-Assad dengan dalih telah menggunakan senjata kimia serta mencegah penggunaan senjata terlarang ini secara massal. Namun sebenarnya tujuan Amarika adalah upaya untuk mengurangi perasaan aman Assad dan mengubah keyakinannya untuk tetap kekal di posisinya serta peringatan kepada mitra-mitra regional Suriah.
Ada empat skenario yang telah dirancang Barat terhadap Suriah
Pertama; serangan mematikan untuk menumbangkan pemerintahan Bashar al-Assad. Di skenario ini, Washington dengan klaim mengakhiri krisis Suriah, mulai membidik sumber kekuatan dan posisi utama pemerintahan Assad. Sehingga pasukan oposisi mampu menduduki kota-kota yang dikontrol militer serta menggulingkan pemerintah Damaskus.
Kedua; Pukulan ringan (serangan terbatas) untuk merealisasikan ambisi yang mereka tentukan sebelumnya dan pada akhirnya seraya menekankan urgensitas solusi damai krisis Suriah, sehingga seakan-akan tampak Barat tidak mengijinkan proses penyelesaian krisis Damaskus merembet ke arah militer dan menghendaki perimbangan di Suriah kembali pulih. Di skenario ini sejumlah target militer dan keamanan di seluruh wilayah Suriah akan menjadi sasaran rudal cruise dan tomahawk.
Ketiga; Menerapkan zona larangan terbang dan hasilnya adalah hilangnya kekuatan militer besar (angkatan udara) militer Suriah dalam perang melawan kubu oposisi. Transformasi seperti ini membutuhkan kerjasama dengan mitra regional dan sepertinya Yordania serta Turki siap untuk membantu. Zona larangan terbang akan mampu memperkuat posisi kubu oposisi di sejumlah wilayah Damaskus.
Keempat; Tertolaknya agresi militer dengan keputusan Kongres Amerika dan tunduknya Barack Obama terhadap keputusan tersebut. Dalam kondisi seperti ini, yang bakal muncul adalah eskalasi dukungan senjata kepada kubu oposisi sebelum Konferensi Jenewa 2 guna memulihkan perimbangan kekuatan di Suriah.
Secara keseluruhan, kemungkinan serangan besar-besaran untuk menumbangkan pemerintahan Assad semakin lemah, karena jika perimbangan kekuatan pulih dan menguntungkan kubu oposisi, kontrol serta mengkoordinir kelompok ini bagi pemain asing akan semakin sulit serta Suriah memiliki potensial besar untuk berubah menjadi seperti Irak.
Namun serangan kecil dikarenakan berbagai dalih termasuk pulihnya perimbangan di Suriah, semakin kuatnya kemungkinan kemajuan solusi politik di Konferensi Jenewa 2 serta komitmen Washington terhadap janjinya sebagai polisi dunia sepertinya lebih besar kemungkinan untuk terjadi.
Bagaimanapun juga, pelimpahan keputusan kepada Kongres terkait serangan terhadap Suriah menjadi indikasi keraguan Washington, namun pengiriman kapal perang negara ini ke Mediterania menunjukkan kebalikan dari poin ini serta kain memperkuat keseriusan serangan terhadap Damaskus.
Jika asumsi di atas kita terima dan Amerika melancarkan serangan terbatas ke Suriah, namun serangan tersebut tidak mampu mengubah perimbangan kekuatan di Damaskus, maka sepertinya dalam kondisi tersebut skenario ketiga yakni penerapan zona larangan terbang di Suriah semakin serius diterapkan.