Ledakan Boston Alasan Buat Menumpas Gerakan Occupy Wall Street

Rate this item
(0 votes)

FBI sejak bulan-bulan pertama melakukan penyidikan terhadap orang-orang yang tertangkap dalam aksi demo anti Kapitalisme yang dikenal dengan gerakan Occupy Wall Street menemukan fakta bahwa urat nadi gerakan ini di kota Boston. Sejak waktu itu mereka telah menyusun program terukur untuk menumpas para aktivis yang berada di kota ini. Situs-situs rakyat Amerika di bulan Oktober 2012 mengungkap bagaimana FBI yang bekerjasama dengan polisi kota Boston untuk mengidentifikasi dan mengejar para penentang Wall Street.

Sebuah website anti Israel dan pendukung gerakan Occupy Wall Street dalam sebuah laporan pada 19 Oktober 2012 mengabarkan dokumen resmi dan rahasia yang diungkap oleh Asosiasi Kebebasan Sipil di Amerika yang berada di Massachusetts yang menunjukkan sudah cukup lama FBI menerapkan program dengan tema "Perang Melawan Terorisme". Dalam operasi intelijen ini, ternyata FBI juga mengejar warga Amerika pendukung Palestina dan menolak perang dengan Iran. Setiap informasi terkait aktivitas dan acara kampanye para aktivis politik ini dikategorikan dalam dokumen kriminal agar undang-undang kriminal di Amerika seperti penangkapan, penyidikan dan hukuman dapat diterapkan kepada mereka.

Dengan tersebarnya dokumen ini, terungkap pula bahwa polisi Boston merekam setiap program yang diselenggarakan untuk mendukung Palestina atau menentang Kapitalisme, sehingga FBI dapat dengan mudah menangkap warga yang ikut.

FBI mengetahui dengan baik bahwa urat nadi gerakan Occupy Wall Street berada di Boston. Pada 30 September 2011, sejumlah aktivis anti Kapitalisme berkumpul di kota Boston yang berada di bawah organisasi rakyat "Occupy Boston" dan mendeklarasikan keberadaannya. Artinya, kurang dari dua pekan sebelum dimulainya gerakan Occupy Wall Street dan hingga kini masih terus melanjutkan aksi protesnya, tidak seperti di daerah lain.

Berdasarkan data yang diberikan dalam situs organisasi warga ini occupybostong.org, sejak bulan Juni 2012 hingga kini secara berkala mereka melaksanakan program anti pemerintah dan Kapitalisme di kota Boston, sekalipun berita aksi demo mereka disensor oleh media-media kapitalis. Para aktivis dari kalangan mahasiswa penentang Kapitalisme di kota Boston tidak tinggal diam dan berhasil menjadikan Universitas Harvard menjadi benteng kuat bagi aksi protes mereka. Organisasi warga-mahasiswa Occupy Boston inilah yang mengacaukan pidato Newt Gingrich, zionis dan kandidat pemilu presiden pada 18 November 2011 di Harvard.

Sejak saat itu hingga kini telah diselenggarakan banyak seminar yang mengritik kebijakan luar negeri pemerintah Amerika di universitas ini. Begitu juga organisasi warga ini tahun lalu melakukan aksi protes menentang keinginan para pejabat Amerika menyerang Iran. Organisasi yang pada awalnya substansinya anti Kapitalisme perlahan-lahan memiliki kecenderungan anti Zionis dan dalam banyak seminar mereka menyatakan sikap protesnya terhadap Israel dan pemikiran zionis.

Gelombang pemikiran protes organisasi ini menyebabkan tahun lalu lembaga-lembaga anti Zionis menyelenggarakan seminar di Harvard yang menyerang kebijakan luar neger Amerika terkait pembentukan dua negara di kawasan Palestina pendudukan. Para peserta membahas rencana menghapus Israel dan pembentukan negara di perbatasan historis Palestina sebelum tahun 1948 dengan partisipasi seluruh warga asli Palestina. Yakni, sebuah rencana yang mirip dengan usulan Iran untuk menentukan nasib Palestina dengan suara warga hakiki Palestina.

Tapi poin yang perlu ditekankan mengenai kekuatan Occupy Boston dan bahaya organisasi ini bagi pemerintah Amerika yang pada gilirannya penumpasan mereka berada dalam prioritas FBI adalah mencetak koran dengan tiras 25 ribu dan disebarkan di seluruh kota Boston, sekaligus situsnya dengan alamat bostonoccupier.com. Surat kabar independen ini dikelola dengan anggaran warga dan disebut Boston Occupier. Makalah-makalahnya biasanya menyebut pemerintah Amerika sebagai Negara Imperialis Amerika.

Surat kabar anti Kapitalisme Boston Occupier di saat-saat pertama terjadi ledakan di Boston segera mengeluarkan kecaman dan berusaha membantu para korban dan menilainya sebuah peristiwa lokal. Berita tentang ledakan Boston tetap berada di bagian "berita lokal", sementara pada bagian "berita nasional" mereka tetap melanjutkan kebijakan anti Kapitalis. Dengan kata lain, ketika seluruh media Amerika menyebut peristiwa ledakan Boston sebagai masalah nasional dan merupakan aksi serangan terhadap keamanan nasional AS, para aktivis anti Kapitalis meyakini ledakan bom itu hanya masalah lokal Boston dan masyarakat tidak boleh lupa masalah nasional dan fokus untuk tetap melawan para kapitalis yang menguasai Wall Street.

Dapat dibayangkan bahwa "think tank" untuk menumpas gerakan Occupy Wall Street setelah mengetahui struktur politik dan tokoh utama gerakan ini di kota Boston, kini mereka mencari kesempatan untuk menghabisi tokoh utama gerakan ini. Mereka melihat kesempatan itu ada pada sebuah perlombaan lari maraton yang memiliki sejarah pelaksanaan yang panjang. Sejak tahun 1897 hingga sekarang setiap hari Senin ketiga bulan April, kota Boston menyelenggarakan lomba lari maraton dan di tanggalan Amerika sendiri hari itu disebut Hari Patriot (Patriots' Day).

Oleh karenanya, ledakan di Boston pekan lalu sudah pasti perasaan rakyat Amerika di tingkat nasional, khususnya warga Boston terluka dan para pejabat Amerika mendapat alasan untuk bermain dengan emosi rakyat guna mengarahkan opini umum terkait sejumlah masalah yang mereka inginkan.

FBI selama ini berusaha mencari alasan untuk mengontrol gerakan anti pemerintah, Kapitalis dan Israel di kota Boston dan memotong urat nadi gerakan ini baik di universitas maupun di lembaga-lembaga non pemerintah Boston. FBI membutuhkan kondisi keamanan khusus dan itu mereka dapatkan pasca ledakan bom di perlombaan maraton Boston. Tentu saja, dengan meminggirkan terlebih dahulu kemungkinan keterlibatan FBI dalam ledakan itu, untuk memunculkan kesempatan ini.

Read 1753 times