Menghormati anak-anak memiliki pengaruh besar pada kepribadian mereka. Menghormati adalah perilaku yang membuat orang lain merasa bangga dan terhormat dan menciptakan keyakinan yang baik pada dirinya sendiri serta membuatnya merasa bermartabat dan percaya diri. Seperti manusia lainnya, anak-anak suka menjadi populer dan kepribadian mereka dihormati.
Karena itu, Nabi Muhammad Saw mewanti-wanti, "Cintai anak-anakmu dan kasihanilah mereka dan penuhi janjimu kepada mereka." Begitu juga beliau bersabda, "Ketika menyebut nama anakmu, hendaknya ucapkan dengan penuh penghormatan, menyiapkan tempat duduk buatnya dan jangan menampakkan wajah masam kepadanya". Begitu juga beliau bersabda, "Barangsiapa yang mencium anaknya, maka akan ditulis sebagai kebaikan baginya."
Faktanya, semua ini adalah tanda penghormatan yang pantas dan lengkap untuk anak-anak, dimana bila orang tua dapat menjaganya, itu berarti mereka menghargai posisi anak mereka dan memenuhi kebutuhan mental mereka.
Menghormati anak
Maksud dari menghormati adalah perilaku, praktis dan subyektif yang menciptakan perasaan bernilai dan kepuasan serta kegembiraan bagi pihak lain. Ayah dan ibu yang tertarik dengan karakter anak-anak mereka harus selalu menghormati keberanian mereka dan menghargai keberadaan mereka. Menghargai anak adalah salah satu faktor penting dalam perkembangan kepribadian anak. Seorang anak yang dihargai dan dihormati akan besar hati dan memiliki kepribadian serta akan menghindari pekerjaan buruk untuk menjaga kepribadiannya.
Masalah harga diri dan mendidik perasaan memiliki harga diri dan kemuliaan adalah salah satu faktor terpenting dalam perkembangan yang diinginkan dari kepribadian anak-anak dan remaja. Keinginan kuat dan kepercayaan diri yang kuat, kemampuan mengambil keputusan, inisiatif, kreativitas dan inovasi, dapat berpikir logis dan kesehatan mental berhubungan langsung dengan tingkat dan bagaimana seseorang memiliki kehormatan dan harga diri. Untuk memungkinkan anak-anak dan remaja memaksimalkan kapasitas berpikir dan potensi mereka, anak-anak harus memiliki cara pandang positif terhadap diri mereka sendiri dan lingkungan serta memiliki motivasi yang kuat untuk berusaha.
Psikolog percaya bahwa, bahkan ketika Anda berniat menghukum atau bertengkar dengannya, hindari tindakan apa pun yang akan membuatnya terhina dan malu. Hukuman fisik sangat mempermalukan orang dan mencegah untuk menghormati individu atau anak. Dalam kebanyakan kasus, apa yang menyebabkan tangisan seorang anak bukanlah rasa sakit hukuman, tetapi rasa sakit penghinaan. Jadi jangan sekali-kali berperilaku sendiri untuk mempermalukannya.
Salah satu penyebab utama gangguan perilaku anak adalah kurangnya kasih sayang dan rasa hormat terhadap anak-anak dari orang tua. Salah satu cara untuk menumbuhkan kepribadian anak adalah dengan menghormati mereka dan menahan diri dari menghina dan mempermalukan mereka. Agar anak tidak merasa terhina dalam jiwanya sendiri, perlu bagi ayah dan ibu untuk memperhatikan hal ini sejak awal masa kanak-kanak dan untuk mengembangkan karakter mereka dengan perilaku dan ucapan mereka sedemikian rupa sehingga anak-anak percaya akan kemandiriannya. Imam Sadiq as berkata, "Hormati anak-anakmu dan bentuk mereka dengan kebaikan, sehingga Allah Swt menghapus dosamu."
Hukuman fisik mempermalukan anak
Sejarah Islam mencatat tentang perilaku Nabi Muhammad Saw, bagaimana beliau dalam banyak kasus sangat menghormati anak-anak. Rasulullah Saw mengajak masyarakat untuk melaksanakan shalat. Hasan as, cucu beliau masih kecil dan bersamanya. Nabi Saw meletakkan Hasan di sampingnya lalu melaksanakan shalat. Nabi Muhammad Saw dalam salah satu sujudnya dilakukan agak lama.
Perawi kejadian tersebut mengatakan, "Saya mengangkat kepala dari sujud dan menyaksikan Hasan bangkit dari tempatnya dan menduduki punggung Rasulullah Saw. Ketika shalat selesai, mereka yang shalat tadi bertanya, 'Wahai Rasulullah! Kami tidak pernah melihat sujud seperti itu. Kami pikir wahyu telah datang kepada.' Beliau berkata, 'Tidak ada wahyu. Anak saya, Hasan menaiki punggung saya ketika shalat. Saya tidak ingin terburu-buru dan menurunkan anak itu. Saya menunggu sampai ia turun dari punggung saja."
Tindakan Nabi Saw terhadap cucunya dihadapan orang-orang adalah contoh khas dari metode penghormatan terhadap anak. Nabi Saw dengan memperpanjang sujud guna memberikan penghormatan maksimal kepada cucunya.
Nabi Muhammad Saw kadang-kadang memperpanjang sujud ketika shalat demi menghormati anak dan kadang-kadang mempercepat shalat demi menghormati anak. Dalam sebuah riwayat disebutkan:
Rasulullah Saw sedang duduk. Hasan dan Husein tiba. Rasulullah Saw bangkit menyambut keduanya dengan penuh penghormatan. Anak-anak kecil masih lemah untuk berjalan. Beberapa waktu berlalu, mereka belum sampai juga. Rasulullah Saw kemudian mendantangi mereka dan menyambut keduanya. Beliau membentangkan kedua tangannya dan mendudukkan mereka di pangkuannya lalu mulai berjalan dan berkata, "Wahai anak-anakku! tunggangan kalian sangat bagus dan kalian berdua penunggang yang baik dan ayah kalian lebih baik dari kalian."
Dalam hal ini, Nabi Saw menghormati putra-putranya dengan beberapa cara; menunggu, berdiri, menyambut dan menggendong. Ini adalah bentuk penghormatan nyata Nabi Saw dan dengan mengatakan "penunggang yang baik", beliau menghormati keduanya.
Pada dasarnya, Nabi Saw memiliki kasih sayang khusus untuk semua putranya atau anak-anak lainnya dan telah dikatakan bahwa memperhatikan anak-anak merupakan kebiasaan baik dan perilaku terpuji dari Nabi Sas.
Nabi Saw selalu mendahului dalam mengucapkan salam kepada anak-anak dan tidak menolak undangan anak-anak dan berpartisipasi dalam permainan mereka. Ketika mereka kembali dari perjalanan, anak-anak bergegas menyambut beliau. Rasulullah Saw mengusap kepala dan menyayangi mereka dan setelah itu menaikkan mereka di badannya, bahkan memerintahkan sebagian sahabat untuk menaikkan mereka di punggung lalu dengan kondisi begitu kembali ke kota. Dan dengan demikian, kenangan manis dan berkesan terpatri dalam benak dan jiwa anak-anak. Menghormati kepribadian anak sendiri dan orang lain bagi Nabi Saw adalah cara yang biasa dan dengan cara itu belia menumbuhkan kebesaran hati, kepercayaan diri dan harga diri pada diri mereka.
Penekanan Nabi Saw dan Imam Maksum as terkait merekomendasikan untuk mencintai anak-anak berangkat dari hal ini. Dalam hal ini, Nabi Saw bersabda, "Hormati anak-anakmu dan didik mereka dengan kebaikan, sehingga Allah Swt menghapus dosamu."
Ada banyak cara untuk menghormati dan menghargai anak-anak. Secara umum, perilaku dan ucapan orang dewasa dengan anak-anak harus dipenuhi dengan penghormatan dan sejalan dengan pertumbuhan kepribadian dan perkembangan kepribadian mereka. Memilih nama yang baik adalah salah satu faktor penting dalam menghormati anak-anak. Memanggil anak-anak dengan nama-nama indah dan kata-kata penuh kasih sayang memiliki pengaruh besar dalam menghormati anak-anak. Dalam perilaku Maksumin as disebutkan memanggil anak-anaknya dengan ungkapan "Ya Bunayya" yang berarti wahai anakku. Dalam hadis Kisa', kita juga membaca bahwa Sayidah Fathima as memanggil anak-anaknya dengan kata-kata "Ya Qurrata Aini dan Ya Tsamara Fuadi" yang berarti "Cahaya Mataku dan Buah Jiwaku".
Manifestasi lain dari penghormatan kepada anak adalah menyalaminya ketika berada di tempat yang banyak orang, sehingga jangan sampai anak itu beranggapan kita tidak memperhitungkannya. Atau setiap kali mereka menawari sesuatu kepada Anda atau ingin melakukan sesuatu untuk Anda - dan tidak ada hambatan - dengan senang hati menerimanya.
Menunaikan janji kepada anak juga merupakan tanda kita menghormati mereka. Dalam Islam, salah satu karakteristik orang beriman adalah menepati janji. Selain menepati merupakan kewajiban dalam ajaran Islam dan manusia, tindakan ini merupakan semacam penghormatan terhadap anak. Ketika Anda berjanji kepada anak Anda bahwa Anda akan membawanya ke taman dan menindaklanjutinya, anak Anda dalam dirinya merasa mendapat perhatian dan akan senang bahwa dirinya begitu penting bagi Anda. Sebaliknya, ketika Anda tidak menetapi janji, anak Anda merasa bahwa Anda tidak menghargainya dan menjadi marah. Ketika Anda tidak menunaikan janji yang diucapkan kepadanya, bukan saja Anda tidak menghormati kepribadian anak, tetapi juga mengajarkan kebohongan padanya.
Satu lagi cara menghormati anak-anak adalah memaafkan dan mengabaikan kesalahan mereka. Adalah perlu untuk memaafkan anak demi menghormatinya, ketika ia melakukan kesalahan. Namun tetap perlu untuk memperingatkan dan mengingatkan kesalahannya, tapi setelah itu memaafkan apa yang dilakukannya.
Anak-anak, jika mereka diperlakukan dengan hormat dan kepribadian mereka dihargai, dapat tumbuh dengan kepribadian dan keamanan psikologis mereka di tingkat komunitas dan dapat berkembang sesuai dengan bakat mereka.